Malam sudah lama menguasai langit namu Kota Konoha masih terlihat ramai, penuh dengan cahaya berkerlap-kerlip dari berbagai gedung pencakar langit. Di salah satu sudut tempat di Konoha, yang bertebaran dengan Love hotel lah, kisah ini di mulai….
.
.
The Lost Wing
By : Fuyu-yuki-shiro
.
.
Disclaimer :
Naruto itu karangannya Masashi Kishimoto kan? *digeplak sandal*
Fallen angel karya Mitsuki Kao (maaf kalau salah, author lupa judulnya)
.
.
Pairing : Sasu x femNaru
.
.
Warning : OOC (disini Sifat Sasuke dan Naruto ketuker), semi M, abal, GaJe, kata-kata yang njelimet, gender switch Naruto POV, dll
.
.
Burung dalam sangkar tak akan pernah bisa terbang lagi dengan bebas
.
.
"Naruto?"
Panggilan itu membuatku, yang tengah di rangkul oleh seorang pria paruh baya mau tak mau membalikkan tubuhku. Mata biru safirku langsung menatap sesosok lelaki berambut raven yang wajahnya dipenuhi oleh luka. Salah satu tangannya tengah menggenggam erat kerah baju seseorang yang kupikir adalah lawan berkelahinya yang kini tengah tak sadarkan diri.
"Dobe… akhirnya aku menemukanmu," orang itu, yang dengan kejam langsung menjatuhkan tubuh lawannya yang tadi digenggamnya langsung menghampiriku dengan wajah sumringah. Aku menatapnya dalam diam, mata oniksnya menatap mata samudraku penuh harap.
"Kau…" ucapan menggantungku membuat dia sedikit menampilkan senyumnya. Senyum yang sama. Batinku. "Siapa?" kataku dingin, membuat seketika ekspresi wajahnya mendingin. Mata hitam kelamnya menatapku tak percaya. Dia hendak berucap sesuatu namun aku langsung membalikkan tubuhku dengan angkuh dan melenggang pergi begitu saja dengan masih dirangkul oleh pria yang seumur ayahku, yang kini mulai nakal mendekatkan kepalanya ke hanya membiarkannya, toh lelaki ini adalah pelangganku.
'Maaf Suke,' batinku sembari menutup mataku.
.
.
Terdengar suara pintu yang terkunci ketika aku mulai menaiki tempat tidur. Ketika aku berbalik, lelaki itu telah membelakangi pintu dan menatapku dengan senyum nafsu tersungging di bibirnya dan mata yang memancarkan seolah-olah ingin memakanku saat ini juga. Aku memamerkan senyum menggoda terbaikku yang membuat lelaki itu langsung berjalan cepat ke arahku dan memelukku erat. Salah satu tangannya membelai pipiku kemudian mengangkat daguku dan mencium bibir merah nan mungil milikku dengan kasar dan penuh nafsu,
Puas dengan bibirku, lelaki itu kemudian mencium leherku, sembari membuka dasi kupu-kupu dan membuka semua kancing seragamku sambil menindihku. Dan tangannya mulai mengerayangi seluruh tubuhku…
.
.
Aku bangun dari tempat tidurku dengan selembar selimut yang menutupi tubuhku dengan warna kulit tan. Aku menengok ke arah sampingku, sudah tak ada siapa-siapa disana, yang ada hanyalah beberapa lembar uang seratus ribu yen. Aku mendudukkan tubuhku dengan perlahan. Lelah dan sakit yang kurasakan setelah tubuhku di 'pakai' oleh lelaki penuh nafsu itu.
Dengan selimut yang aku pegang untuk menutupi bagian dada sampai bawah, aku beringsut ke kamar mandi yang memang ada di kamar hotel VIP ini. Di kamar mandi aku menyalakan showerku.
Ya… shower itu membasahi semua bagian dalam tubuhku. Dari rambut panjang pirangku sampai ke kaki langsingku. Aku memejamkan mataku.
"Dobe…"
Suara itu kembali terngiang di telingaku ketika aku menutup kelopak mataku. Membuat perasaan rindu itu muncul. Perasaan senang yang membuncah karena akhirnya dapat bertemu dengannya, dengan seorang sahabat yang telah mengisi sebagian hatiku. Ternyata dia berubah menjadi tampan ya… dengusku. Tapi, senyumnya tak berubah dari lima tahun yang lalu. Aku tersenyum, namun itu hanya sekejap.
"Siapa?"pertanyaan yang kulontarkan tadi pun kembali terngiang. Membuatku tertawa hambar. "Maaf, Suke teme!" lirihku yang tertutupi dengan suara air dari shower.
.
.
"Dia ya?"
"Cih, tidak tahu malu! Masih berani ke sekolah setelah melacurkan diri dengan seragam sekolah kita,"
"Dasar pelacur! Kenapa dia tidak di keluarkan saja sih?"
"Benar! Bikin malu kita saja."
Telingaku menangkap suara itu. Aku mendengus kesal. Melirik mereka sekilas kemudian melenggang pergi dengan gaya yang disombong-sombongkan, memasuki kelasku. Aku duduk di kelasku yang tepat berada di dekat jendela. Tak kupedulikan dengungan-dengungan yang kubilang sirik itu. Kemudian mataku terbelalak begitu tanpa sengaja mata biru sapireku melihat sesosok lelaki dengan rambut raven hitam tengah menunggu di dekat gerbang sekolah. Aku terkejut dan tanpa pikir panjang segera turun dari kelasku yang ada dilantai dua untuk menemuinya…
.
.
"Yo, Dobe!" sapanya riang. Aku menatapnya dingin.
"Darimana…"
"Tentu saja aku tahu sekolahmu dari seragam yang kau pakai kemarin, baka-dobe!" ucapnya meremehkan. Tuit (?) empat buah siku muncul di dahiku. Namun aku menahan emosiku yang akan keluar dengan mengepalkan tanganku, membuat seluruh tubuhku gemetar.
"Lalu ada urusan apa kau disini?" tanyaku masih menahan amarah. Pemuda dihadapan itu langsung mendekatkan wajahnya ke wajahku.
"Kau makin cantik dobe!"
Blush! Mukaku memerah. Dia terkekeh geli, sementara aku memutar kepalaku ke samping.
"Hahaha.. maaf-maaf…" ucapnya masih tertawa.
"Kalau kau kesini hanya untuk menertawakanku, lebih baik aku kembali ke kelas," ucapku sambil berlalu tapi ternyata lenganku digenggam erat olehnya. Aku menoleh, mendapati wajah dinginnya ada di sana.
"Kau benar tidak mengenalku?" tanyanya memastikan. Aku menggeleng. "Kau, Namikaze Naruto kan?" tanyanya lagi. Aku mengangguk. "Lalu kenapa kau tidak ingat padaku?" ucapnya terdengar agak menyeramkan. Aku menatapnya dingin, kemudian dengan sekuat tenaga kutepis lengannya.
"Jangan sok kenal ya… aku tidak pernah merasa mengenalmu!"
Nyut!
Padahal aku yang mengatakannya tetapi aku juga yang merasa rasa ini membuatku kemudian melenggang pergi.
Maafkan aku Suke-teme… kau tidak seharusnya mengingatku. Lupakan aku dan janjimu padaku itu…
Batinku. Tanpa terasa air mataku mengalir keluar.
TBC
Naruto : *melepas wig panjangnya* Fuah… gerah… otot wajahku juga kaku.
Author : *langsung meluk Naruto* KYA! NARU-CHAN! Kau manis bgt tadi…actingmu TOP deh.
Sasuke : *nendang author sambil ngerebut Naruto* "daripada memeluk dobeku lebih baik kau memperkenalkan dirimu dulu, kau author baru di fandom ini kan, hn?"
Naruto : *blushing*
Author : *bangun dari tendangan dengan banyak darah* Hajimemashite, Fuyu-yuki-shiro disini… ini fanfict pertama saya di fandom Naruto Indonesia. Salam kenal… ah ya… kenapa pairing pertama saya di FNI adalah SasuNaru? Hm… itu karena saya merasa tertarik untuk membuatnya, hehe tapi asli lho, saya baru di dunia Fujoshi, jadi saya belum bisa bikin fict. YAOI, makanya saya masih pakai gender switch. Salam kenal semuanya, dan mohon reviewnya ya… *pupy eyes no jutsu*
