Disclaimer : Masashi Kishimoto yang punya Naruto.

~oOo~

Kau pikir dicintai itu mudah? Tidak akan pernah bisa kau berpikir seperti itu.

Mungkin untuk mencintai itu mudah. Kau dapat bersama dengan orang yang kau incar, berbicara, dan akhirnya membangun perasaan itu sendiri.

Tapi dicintai? Dicintai itu sama halnya dengan sesuatu yang kita minta dan berharap untuk dibalas, tentu saja.

Dan kamu pun telah merasakannya.

Kamu bertemu dengannya di bawah pohon Sakura.

Mata kalian bertemu. Matamu yang biru laut itu menatap matanya yang berwarna kelabu.

Kalian sama-sama mengulurkan tangan kalian dan berjabat tangan. Saling mengenal nama.

Dan akhirnya kau selalu bersamanya.

Ditambah lagi pada saat kau tahu bahwa kau satu sekolah dengannya.

Sungguh sebuah keajaiban dalam kehidupan realita seperti ini, menurutmu.

Kau selalu bersamanya. Makan, berbicara, belajar, praktek, apapun itu. Hingga kalian dijuluki perangko dan amplop.

Tapi kau tidak peduli dengan sebutan itu. Kau hanya akan terus berteman dengannya. Sampai batas waktu yang tak pernah ditentukan.

Hingga akhirnya, perasaan itu datang juga.

Yang membuatmu panas dingin, kejang-kejang jika kau bertatap muka dengannya, atau penyakit jantung kronis tiba-tiba saat kau melakukan hal ceroboh yang malah mendekatkan wajahmu ke wajahnya.

Penyakit itu namanya 'cinta'.

Sungguh tak dapat kau bayangkan bahwa kau akan jatuh hati padanya.

Dan akhirnya kau berharap cinta darinya.

Tapi semua itu pupus sudah, saat ia berkata sesuatu yang tak mengenakkan di hatimu.

Yang membuatmu seakan mencari shuriken atau kunai-mu, lalu menusuknya tepat di dadamu. Tepat sekali sang Cupid dalam wujud iblis tega menusuk memakai panah bara api.

Oke, itu hanya perumpamaan. Tapi kau hanya ingin pingsan mendengar penuturannya.

"A-Aku su-su-suka padamu, Hi-Hinata."

Ia terdiam. Kamu juga ikut terdiam.

Dengan muka merona merah, kau melanjutkan kata-katamu.

"Maukah kau menjadi pacarku?"

Dengan santai, ia menjawab. Membuat tertinggal dalam keadaan tak sadarkan diri.

Ia bilang padamu bahwa,

"Aku tak pernah mencintaimu. Aku hanya ingin menjadi temanmu."

Ah. Dan harapanmu satu-satunya, pupus sudah.

Dan itulah bahwa dicintai lebuh susah daripada mencintai.

...

...

...

...

Bukankah sudah kubilang di atas tentang hal itu?

~oOo~

A/N : Hello! Ini fic kedua saya yang Naruto loh. Abal, gaje, jelek deh ya.

Udahlah.

Xl *ketakutan akut

Nagisa