My Memories With You
AN: Yeaay! Ini fanfic keduaku tentang Harry Potter! Read and review ya! Chapter kedua diusahakan keluar secepatnya :D
Disclaimer: Harry Potter dkk tetap milik J.K Rowling.
Cedric's POV
Aku terus mengamati dia. Menururutku dia sangat cantik saat membaca. Teman-temanku mulai heran dengan perubahan sikapku. Biasanya aku belajar di ruang rekreasi tapi akhir-akhir ini aku menghilang ke perpustakaan.
"Cedric? Ada apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya Hermione tiba-tiba.
"E..Eeeh? Nnngg.. Tidak apa-apa! Bagaimana kau bisa tahu namaku?" aku balik bertanya.
Tawa Hermione berkumandang di perpustakaan sehingga anak-anak di sekitar kami melemparkan pandangan marah. "Ups, maaf," Hermione meminta maaf lalu memelankan suaranya, "Tentu saja aku tahu! Gadis-gadis selalu saja membicarakan dirimu!" pipinya memerah saat ia menatap wajahku.
Bodoh. Kalau masalah itu aku sudah tahu. Kenapa tadi aku malah menanyakan hal itu?! Konyol, dia pasti sering melihatku di sekitar perpustakaan. "Ah, ya. Aku heran dengan mereka. Jadi, kau sedang belajar apa? Ada yang bisa aku bantu?"
Itu hanya membuat wajah Hermione tambah memerah. "Err.. Tidak ada. Terima kasih atas tawaranmu," ia tersenyum padaku.
"Oh baiklah. Kurasa aku harus kembali ke asramaku. Samapi jumpa," aku melambaikan tangan ke arah Hermione. Ia balas melambai sambil tersenyum.
Sepanjang perjalanan menuju asrama, aku hanya membayangkan senyuman manis Hermione. Ruang rekreasi Hufflepuff dipenuhi oleh anak-anak kelas 1. Huh, mereka ribut sekali, sebaiknya aku pergi kemana ya?
"Cedric! Hey! Di kamarmu ada burung hantu!" Justin Finch-Fletchey berteriak padaku. "Dari tadi dia ber-uhu terus!"
"Maaf Justin!" balasku cepat. Siapa yang mengirimku surat ya?
"Ehmm! Ehmm! Iya deh yang sehabis pacaran dengan Hermione Granger!" goda Hannah Abott.
"Tidak kok! Aku tadi pergi ke perpustakaan!" sergahku.
Hannah dan Justin berpandangan. "Ke perpustakaan untuk bertemu Hermione!" seru mereka serempak.
"Astaga." Gerutuku kesal.
Benar saja kata Justin. Ada burung hantu di kamarku. Dia benar-benar tidak bisa diam. Burung hantuku juga hanya memperburuk situasi. Ia juga ikut-ikutan ber-uhu. Mungkin mereka berdua sedang berdebat, pikirku.
"Oh halo," aku menyapa si burung hantu pendatang, membuat burung hantuku cemburu, "Row, aku hanya menyapanya. Kenapa kau harus cemburu sih?" Row, burung hantuku membalikkan badannya sehingga ekornya yang menghadap ke arahku. "Terserah apa katamu," gumamku tidak jelas karena aku sedang membuka amplop surat itu.
Dear Cedric,
Sudah lama sekali kau tak menghubungi Mom! Maka, Mom memutuskan akan menulis padamu. Aku punya 2 berita untukmu. Satu berita bagus dan satu berita buruk. Berita buruknya, burung hantu keluarga kita, Diggs, mati. Kau tahu sendiri Diggs memang sudah tua. Burung hantu yang ada di kamarmu sekarang adalah burung hantu keluarga kita yang baru. Namanya Owwy. Konyol bukan? Salahkan ayahmu. Dia yang memberi nama. Aku bilang terserah saja dia mau menamakan burung itu apa. Dan berita bagusnya… Hogwarts akan jadi tuan rumah dalam Turnamen Triwizard! Pasti akan sangat menyenangkan. Sampai bertemu lagi, Ced.
Annette Diggory
Owwy? Nama yang aneh. Diggs sudah menjadi burung hantu keluargaku sejak dulu. Kalau tidak salah, waktu Mom dan Dad menikah,, mereka membeli Diggs di Diagon Alley. Kalau Row.. Dia kubeli pada tahun pertamaku di Hogwarts.
"UHU! UHU!" bunyi uhu bersemangat terdengar dari Owwy.
"UHUUUUUU!" Row membalas tak kalah kencang.
"CEDRIC! BURUNG HANTUMU BERISIK SEKALI SIH!" anak-anak Hufflepuff di ruang rekreasi berteriak bersamaan.
"Bisa tidak kalian diam?!" geramku.
Owwy dan Row langsung diam. Eerr, aku akan menulis surat balasan untuk Mom saja sekarang. Kuambil sehelai perkamen dan pena bulu serta tinta di tasku lalu mulai menulis.
Dear Mom,
Maaf Mom aku belum sempat menulis surat. Guru-guru memberi PR sangaaaat banyak. Sayang sekali Diggs mati. Di sini Owwy terus berdebat –sepertinya- dengan Row. Soal Turnamen Triwizard, Professor Dumbledore sudah mengumumkannya sehabis seleksi asrama di awal tahun ajaran. Okay Mom, waktu makan malam hampir tiba. See you later .
Cedric Diggory
"Baik, Owwy antarkan surat ini ke rumah, okay? Oh Row, berhentilah ber-uhu. Kau bisa membuatku kena detensi," kataku sebal.
Oh ya, aku belum memberitahu kalian ya? Kemarin para murid dari Durmstrang dan Beauxbatons ke Hogwarts. Bisa ditebak, suasana Hogwarts jadi lebih bersemangat. Apa lagi dengan adanya Viktor Krum, gadis-gadis Hogwarts selalu berdandan. Itu membuat Professor McGonagall kesal. Ia sudah berulang kali menyruh para gadis untuk tidak berdandan kecuali jika ada acara.
Tunggu. Harusnya aku sudah berada di Aula Besar. Ruang rekreasi asrama juga sudah sepi. Cepat-cepat aku berlari ke Aula Besar. Bisa-bisa semua makanan yang enak dihabiskan oleh anak lain.
"Aaaoou!" jerit seseorang.
"Hermione? Kamu kenapa?" tanyaku panic melihat Hermione yang terjatuh.
"Kau menabrakku!"
"Benarkah? Maaf! Aku tidak bermaksud menabrakmu!" aku meminta maaf. Kuulurkan tanganku untuk membantu Hermione berdiri.
Lagi-lagi pipinya memerah. Kalau diperhatikan sepertinya pipnya selalu memerah jika berdekatan denganku.
"Mau ke Aula Besar bersamaku?" tanyaku.
"Ma..mau," jawab Hermione gugup.
Kami berjalan ke Aula Besar bersama. Hermione terus saja memandang kakinya saat berjalan, dan.. Pipinya masih merah juga.
"Err, Hermione? Kenapa pipimu terus memerah?" tanyaku penasaran.
Bagus, Cedric. Kau hanya membuat pipinya tambah merah.
"Tidak kok. Aku baik-baik saja. Jadi.. Kau berencana mendaftarkan diri ke Turnamen Triwizard?" untuk pertama kalinya Hermione berani menatap langsung mataku.
"Begitulah. Rupanya kabar itu tersiar cepat sekali. Apa kau akan mendaftar?" aku bertanya balik.
"Tidak, tentu saja. Dumbledore bilang, kita harus berumur 17 tahun untuk mengikuti turnamen itu," jelasnya. "Dan aku belum berumur 17 tahun," tambahnya.
"Ooh. Ehm, kurasa kita harus berpisah di sini. Aku akan pergi ke meja asramaku. Bye, Hermione," aku berpamitan.
"Aku juga. Bye, Cedric," dia tersenyum padaku.
Tanpa sadar aku mencium kening Hermione. "Eerrr, bye."
Dia terpaku beberapa saat lalu tersenyum senang, "Bye. Trims Cedric."
Jadi? Bagaimana? Review! Review! Maaf kependekan soalnya aku udah harus sarapan :3
