LOVE IN THE HEART
Cast : kaisoo / Hunsoo, all member exo
Genre : Romance, Hurt, Friendship and many more,,
Rete : T (+) mungkin
Warning : YAOI, plot pasaran, banyak flashback, banyak typo and many more more more,,
Selamat membaca
.
.
.
"maaf" dengan berat hati aku menunduk dan memundurkan langkahku, meninggalkan orang yang kucintai, membohongi nya dan membohongi diriku. Tapi inilah yang terbaik, inilah keinginan semua orang.
Aku tau aku jahat, aku pembohong, dan apa yang aku lakukan hanya akan menyakitimu, tidak, bukan hanya dirimu yang sakit, aku jauh lebih sakit dari yang terlihat dan dari yang kau tau. Bahkan dinginnya malam ini senantiasa mengikuti langkahku.
Bencilah aku, muak lah padaku, dengan begitu akan semakin baik untuk mu melupakan aku, melupakan perasaan yang tak akan bisa kita satukan.
Kyungsoo POV end
.
Matahari yang semakin menghilang dibalik senja, ditemani angin malam yang semakin menggigit, seakan mendeskripsikan betapa kelam perasaan yang kini tengah berkecamuk di hati seorang namja manis bernama do kyungsoo. Langkah kakinya ia bawa perlahan tanpa tentu arah mengikuti jalan yang ada di hadapannya tanpa perduli dengan tujuan dan dingin yang semakin mendekap.
Inilah yang di inginkannya, inilah yang direncanakannya, namun kenapa rasanya sesakit ini, bukankah saat merencanakannya dia telah mempersiapkan dirinya untuk perasaan ini. Tapi kenapa kini rasanya untuk berdiri pun tak sanggup. Betapa menyedihkan dirinya.
Hingga tanpa terasa langkah kakinya mulai menapaki satu persatu anak tangga yang sudah di hafalnya, dengan seorang namja tampan yang berdiri dengan angkuh namun menyiratkan raut wajah yang sangat khawatir.
"sudah selesai? " Tanya si namja tinggi
"yah, terima kasih telah membantu ku." Jawab kyungsoo dengan senyum kecil di bibir nya. Mencoba untuk bersikap kuat di hadapan sang namja tampan.
"kau tau bahwa aku akan selalu menunggumu" balas si namja yang diketahui bernama oh sehun, dan tanpa berkata – kata lagi namja tampan tersebut langsung memeluk tubuh mungil kyungsoo.
Bulan yang semakin meninggi serta suara – suara serangga di luar sana, semakin mempertegas jika malam telah larut, namun ada 1 orang yang tetap tidak bisa memejamkan matanya kendati telah berada dikamar yang sangat hangat berbanding terbalik dengan cuaca yang ada diluaran. Namja tersebut tengah menatap langit – langit kamarnya dengan tatapan kosong dan pikiran yang berkelana, mengingat bagaimana semua peristiwa ini berawal, menyesal?, tidak, bagi kyungsoo mengenalnya , adalah sebuah hal terindah yang pernah singgah dalam hidup, dan semua memory bersamanya, adalah kenangan terindah yang akan disimpan oleh kyungsoo dilubuk hati yang terdalam.
Kyungsoo POV
"saranghae, jongmal saranghae, kheunde miannhe, aku tidak akan pernah bisa mengatakannya, meski hatiku berteriak keras mengucapkannya "aku seperti orang gila yang bermonolog sendiri dikamar ku yang sepi ini. Yah aku memang gila, aku gila karena telah melepaskan orang yang sangat aku cintai, namun aku sadar, akan banyak orang yang kecewa jika suatu saat nanti aku berdiri dengan segala keegoisan yang aku punya. Biarlah aku sendiri yang menanggung, aku telah terbiasa bukan, terbiasa untuk mengalah.
"beri aku kekuatan Tuhan, peluk aku sekarang. Hingga ketika aku bangun nanti, aku akan sanggup melewati semua ini dengan lebih baik" tak kuasa aku menahan tangis yang sedari tadi aku tahan. Biarlah aku menangis kali ini, biarlah semua emosi ini terluapkan, agar aku bisa lebih tenang esok hari.
"good night Jongin"
Kyungsoo POV End
.
Deru mobil berlalu lalang, cukup padat seperti hari – hari biasanya. Derap langkah kaki orang-orang saling berlomba untuk memacu siapa yang tercepat. Betapa sibuknya kehidupan ketika siang menyapa, berbeda halnya dengan malam – malam yang menyajikan kesunyian dan ketenangan.
kling
bunyi pintu sebuah pintu toko terbuka, hingga dapat terlihat sepasang namja berjalan memasuki toko tersebut, kemudian seorang pramuniaga dengan sigap menghampiri kedua objek yang baru memasuki toko tersebut.
"anneyonghaseo, ada yang bisa saya bantu?" sapa si wanita tersebut dengan ramah, lalu seorang namja manis memberikan sebuah kertas kepadanya dan berkata "aku hanya ingin mengambil pesanan ini". Lalu dengan sigap sang pramuniaga tersebut kembali kebelakang untuk mengambil pesanan si namja manis tak lupa meminta pelanggannya itu untuk menunggu sebentar.
"kau sangat cantik dengan pakaian itu hyung " ucap seorang namja tinggi kepada namja mungil yang telah keluar dari fitting room, mencoba pakaian tersebut dan meminta komentar.
"uhh,, aku namja oh sehun, jika kau lupa, jangan panggil aku cantik, kalau kau mau memuji cukup katakan aku tampan " si namja mungil tersebut berkata sambil merengut imut.
"hahahaha, bagiku kau cantik, memang hanya wanita saja yang boleh di puji cantik? Adakah larangannya? " balas oh sehun semakin menggodanya.
"ya,ya, terserahmu sajalah Mr. Oh ", gerutu kyungsoo
" ehm,, arra,, miannhe,, tapi kau memang selalu cantik dimataku, apalagi menggunakan jas putih tersebut, aku yakin pada hari nya di gereja nanti, semua mata akan tertuju padamu, mengagumimu, tapi ingat hanya Oh sehun yang boleh memegang tanganmu saat itu" tegas Oh sehun.
"ne,,," balas kyungsoo singkat sambil tersenyum kecil.
'kheunde hatiku mengharapkan kau lah yang menggenggam tanganku dan berdiri disampingku, Jongin' batin kyungsoo berkata lirih
Suasana ruang tamu sebuah rumah besar sangat ramai, yang telah dipenuhi beberapa orang yang sedang bercengkrama, ada yang berdebat, ada yang ikut menimpali, ada juga yang tertawa melihatnya, namun ada satu orang yang hanya berdiam diri dengan pikiran kosong, katakanlah dia sedang melamun. Hingga sebuah tepukan lembut meyentuh bahunya.
"apa yang sedang kau lamunkan jongin ah? " Tanya seorang namja yang telah berumur namun masih tampak cantik bernama kibum,
"anniyo eomma, aku hanya kurang enak badan, mungkin akan flu " jawab namja yang bernama jongin.
" aigoo, kau tidak boleh sakit, hari penting dan bersejarah akan segera datang bahkan kurang dari hitungan lima jari, kita semua tidak boleh ada yang sakit " ungkap seorang namja bernama jongdae dengan bersemangat.
"hmm,,,," jongin hanya bergumam menanggapi ocehan saudaranya tersebut.
Deru mesin mobil yang memasuki halaman membuat semua orang diruang tersebut diam, mereka tahu pasti siapa yang datang, dan tidak sabar karena telah menunggu kedatangan nya dari tadi.
Tap tap tap
Langkah kaki yang mulai memasuki rumah bergema, dan membuat orang – orang disana memalingkan wajahnya ke arah asal suara tersebut, "kyungsoo ya, akhirnya kau datang juga, kami sudah lama menunggumu " ucap seorang namja yang tidak kalah mungil bernama minsoek.
" ahh,, miannhe,, tadi sehun dan aku memutuskan mencoba dulu pakaian kami di butik, jadi agak lama" terang kyungsoo dengan raut wajah memelas.
"huft,, sudahlah,, yang penting kyungsoo sudah datang, dan pesanannya sudah kau bawa kan kyungie chagi? " Tanya seorang namja manis yang tidak sesuai dengan umurnya yang telah paruh baya.
" nee,, eomma,, ini aku membawanya, dan aku juga sudah mengeceknya, semua nya bagus sesuai dengan rancangan awal, pakaian ini pasti sempurna untuk hari pernikahan nanti " jelas kyungsoo dengan tersenyum. Tidak ada yang tahu bahwa senyum yang dilepaskan kyungsoo adalah senyum kemirisan, namun hanya satu orang namja berkulit tan yang memahaminya, dia sangat tahu arti senyum kecil tersebut, senyum kecil yang sangat mengiris hati.
"gomawo kyungie " jawab seorang namja cantik bernama baekhyun.
" eumm,, ahh, aku pamit ke belakang dulu sebentar ne,, " ucap kyungsoo, tanpa menunggu jawaban dari yang lain langsung bergegas kebelakang tepatnya ke arah dapur. Meninggalkan keramaian yang kini menguar kembali diruang tamu tersebut. Ketika sehun mulai menduduki salah satu sofa , seorang namja berkulit tan bangkit dan pamit untuk ke toilet, dan dengan segera melangkahkan kakinya mengikuti arah yang kyungsoo tuju tadi.
Hampir saja gelas yang tengah dipegang oleh kyungsoo terjatuh ketika sebuah tangan membalikkan tubuhnya dengan kasar. Dengan mata yang membola dikarenakan efek terkejut dan mulut penuh air yang belum sempat tertelan, untung saja air itu tidak tercurah keluar mengenai wajah tampan pria tan tersebut, atau tersedak di saluran pernapasan kyungsoo yang bisa mengakibatkan insiden ini akan membuat kegaduhan luar biasa diruangan itu. Jongin mulai berdehem dan hal tersebut mampu membangunkan kyungsoo dari keterkejutannya. " berhenti tersenyum disaat kau sakit, berhenti berpura – pura kuat disaat kau lelah, apa terlalu sulit bagimu mencoba jujur pada semua?" lirih jongin dengan tangan yang perlahan mengambil gelas yang dipegang kyungsoo dan menaruhnya di atas meja dapur, namun tangan itu kini malah berpindah ke bahu sempit kyungsoo, mencengkram lembut dengan tatapan sendu.
"aku tak mengerti apa maksudmu jongin ah" jawab kyungsoo cepat, sambil mencoba melepaskan cengkraman jongin.
"kau tau dengan pasti apa maksud ucapan ku kyungsoo, apa perlu aku menjelaskan semuanya lagi kepadamu, ahh, anni,, tapi akan lebih baik menjelaskannya di depan semua orang yang kini tengah berkumpul disana, yah,, benar,, itu akan lebih baik –" terang jongin, namun dengan cepat kyungsoo telah memotong kalimat itu dengan suara yang berdesis tajam "jangan pernah kau coba lakukan itu jongin, jika kau masih ingin melihat aku esok hari".
"kenapa, bukankah sama saja bagiku, sekalipun aku masih bisa melihatmu esok hari namun aku tidak bisa mengikatmu disamping ku kyungsoo ya,, pada akhirnya aku tetap tak bisa dibersamamu!" tantang jongin dengan mata yang menyiratkan kekecewaan mendalam. Kyungsoo menghela nafas lelah, menyerah berdebat dengannya, dan lebih memilih menangkup kedua pipi jongin lembut dengan wajah yang berdekatan dan berbisik lirih "paling tidak kita masih berada di pijakan tanah yang sama, langit yang sama, dan kau tahu pasti akan ada banyak senyum bahagia yang tercipta karena kita."
"tapi bagaimana dengan aku, kebahagiaanku kyung? Kebahagiaan kita? Apakah semua itu tidak pantas dipertahankan?" jongin semakin terlihat putus asa, lelah bergulat dengan batinnya yang semakin remuk redam karena kenyataan yang ada.
"tetaplah seperti ini jongin, bukankah kau pernah berjanji padaku? Dan kini kau harus melaksanakan janjimu" kyungsoo mencoba menguatkan jongin, dan berharap kata-kata itu juga bisa menguatkannya.
Jongin akhirnya menyerah dan melepaskan cengkramannya dibahu sempit kyungsoo, berdiri tegak mencoba menunjukan bahwa dia adalah lelaki sejati yang akan menepati janjinya, janji demi orang yang paling di cintainya. Jongin menutup matanya dan menghembuskan nafas lirih dan membuka kembali kedua iris tajam itu menatap kyungsoo lekat. "akan aku lakukan semua ini demi kau, dan harus kau ingat hanya demi kau kyungsoo " jawab jongin sambil membalikkan badannya untuk kembali keruang dimana semua orang berkumpul, dan meninggalkan kyungsoo yang berdiri dengan bertumpu pada sisian meja menahan berat tubuhya agar tidak terjatuh mendengar ucapan terakhir jongin. Hatinya dapat merasakan sakit yang amat mendalam akan kalimat itu.
"jongin kau dari mana saja, kenapa lama sekali?" cerocos baekhyun ketika jongin muncul kembali dihadapannya, jongin hanya membalas dengan senyum kecil.
"apa kau melihat kyungsoo tadi dibelakang jong?, kenapa dia belum kembali dari tadi sih,," Tanya jongdae dengan dahi berkerut, yang hanya dibalas jongin dengan mengendikan bahunya acuh. Suasana mulai ramai kembali dengan perdebatan kecil diantara mereka membahas pernikahan yang akan segera dilaksanakan, sementara di tempat yang lain kyungsoo sedang menyandarkan tubuhnya di tepi kaki ranjangnya, menarik lututnya dan menenggelamkan kepalanya didalam lipatan lengan. Bahunya bergetar menandakan bahwa dirinya menangis namun tanpa suara yang menguar dari tenggorokannya, menambah semakin terlihat menyedihkan keadaannya sekarang.
"andai saat itu aku tidak bertemu denganmu, mungkin semua ini tidak akan semenyakitkan sekarang, tidak akan melukaimu, dan menyiksaku, andai aku bisa kembali dan memutar waktu,,," lirih kyungsoo di sela tangisnya yang teredam.
.
.
.
Tbc / end
.
.
Note :
Author newby, mohon dimaafkan jika masih banyak kekurangan di sana sisni dan banyak typo,,
Cheers,,
