Aku tahu bahwa aku berbeda dari yang lain, mereka sangat sempurna.
Pertama orangtuaku, mereka memiliki warna rambut dan netra onyx yang indah. Rupa mereka pun menawan, dan jangan lupa aura kebangsawanan senantiasa menguar dari tubuh mereka dimanapun mereka berada.
Begitu pula dengan kedua kakak laki-laki dan satu kakak perempuanku. Rupa mereka pun tak kalah menawan dari kedua orangtuaku, mereka sangat jenius juga mewarisi rambut dan netra yang hampir berwarna gelap seperti orangtuaku ( kecuali netra kakak perempuanku ) . Tak jarang mereka selalu mewakili sekolah untuk mengikuti lomba yang diadakan di dalam maupun luar negeri. Hal yang tidak aneh dimanapun mereka berada orang-orang pasti akan langsung terpesona dan segan terhadap mereka, yah satu banding dua dengan orangtuaku lah. Mereka juga sangat disayangi anggota keluargaku yang lain termasuk kedua orangtuaku, dijadikan anak kebanggaan malah.
Sedangkan aku ? aku hanyalah makhluk yang salah diturunkan oleh Kami-sama, mungkin Kami-sama keliru sudah melahirkanku di keluarga yang sangat sempurna ini. Aku tidak memiliki rambut dan netra yang hitam ataupun hampir hitam seperti keluargaku, jenius ? tidak biasa saja, berprestasi ? hmmm, rupawan dan mengeluarkan aura anggun seperti keluargaku yang lain ? ee... tidak. Mirip kedua orang tuaku dan dibanggakan di keluarga ?...
.
.
.
.
.
.
Hahahaha... tidak
Just my story
Disclaimer : Masashi Kishimoto
By : Lebah Biru
Genre : Family, friendship, romance ? dll
Warning : AU, GaJe, Acak Adul, Typo everywhere, dll
.
.
.
.
Sakura POV
Hari baru, musim baru, seragam baru, semester baru, dan mood baru !
Sepanjang pagi ini, aku selalu menyerukan kalimat itu. Dimulai dari bangun tidur, mandi, berpakaian, bahkan sampai saat ini aku tetap menyerukan kalimat itu dengan semangat. Ku patut diriku sekali lagi di depan cermin. Seragam baru yang rapih ? oke, rambut rapih ? oke, wajah dibedak tipis ? oke, tas sekolah ? oke. Pokoknya sempurna ! dengan semangat 180° aku melangkahkan kakiku menuju lantai bawah dimana semua anggota berkumpul.
.
.
Tunggu
.
.
Berkumpul
.
.
Semua
.
.
Anggota
.
.
Oh tidak, semangatku langsung menurun drastis saat memikirkan mereka berkumpul di lantai bawah, dan pastinya hari ini pun aku tidak jadi sarapan di rumah ini lagi. Dan benar saja, saat aku sampai di ruang makan aku disuguhi pemandangan yang tidak enak dan hal ini kadang terjadi ralat sering terjadi. Bukan karena para pelayan yang berbaris di pinggir tembok , tetapi karena melihat anggota keluargaku yang sedang sarapan bahkan mereka tidak sadar aku datang, aihhh... tega nian kalian aku sweatdrop sendiri. Kuberanikan diri duduk di samping kakak perempuanku mereka menyadari keberadaanku saat aku menarik kursi untuk duduk, aku hanya bisa tersenyum canggung.
" o...o..ohayou Otou-sama, Okaa-sama, Itachi nii-sama, Sasuke nii-sama, Hinata nee-sama " salamku kaku, ish berhentilah menatapku dengan tatapan mengerikan kalian itu, aku jadi agak gemetar tahu.
" ..."
"..."
" Ohayou "
" Ohayou mo Sakura "
" Ohayou Sakura, bagaimana kabarmu ?"
" A..a..aha...haha kabar saya baik nee-sama" jawabku gugup, aku menggaruk belakang kepalaku walaupun tidak gatal yahhh masih untung kakak perempuan dan ibuku menjawab salamku ditambah Itachi nii-sama jadi gemetarku sedikit menghilang, tidak seperti Sasuke nii-sama dan ayahku. Cih.
" Dilarang bercengkrama saat di meja makan " ucap Ayahku dengan suara datarnya. " seorang Uchiha harus bisa menjaga etika mereka"
" Sumi..ma..masen Otou-sama "
Aku meringis pelan, kalau sudah seperti ini mana bisa aku makan dengan nyaman, tenang, dan tentram. DRRRTTTT... yes! Syukurlah handphoneku bergetar disaat seperti ini jadi aku bisa membuat alasan untuk kabur dari sini, mengabaikan tatapan tajam ayahku aku membuka handphoneku.
.
From : Ino-Buta
Dimana Sakura ? cepat kesekolah. Aku ada berita bagus ! o
.
Aku sedikit tersenyum, yah walaupun isinya tidak penting tapi dia mengirim pesan padaku di saat dan timing yang tepat sedikit aku berterimakasih padamu Ino. Aku membalas pesannya dan langsung menutup flip handphoneku. Dengan sedikit terburu-buru aku berdiri dari dudukku.
" Su...su...mimasen,sa... saya baru saja mendapat pesan dari Yamanaka-san. Dia menyuruh saya segera datang ke se...se...kolah, saya permisi " Ucapku gugup, tanpa basa-basi lagi aku langsung tancap gas keluar rumah dan menggoes sepedaku, tidak kupedulikan tatapan orang-orang dirumah dan di jalan. Masa bodohlah yang paling kuprioritaskan saat ini adalah mengisi perutku dengan roti buatan Sarutobi jii-san.
" ROTI ! AKU DATANG SAYANG OHOHOHOHO "
.
.
.
.
.
.
.
.
Normal pov
Semua pasang mata keluarga dan pelayan Uchiha yang berada di ruang makan itu menatap kursi kosong di samping Hinata dengan datar, terkecuali sang Nyonya Besar Uchiha –Mikoto- matanya menatap nanar ke arah kursi yang ditinggalkan Sakura. Setiap pagi Sakura selalu meninggalkan jamuan makan ( tak terkecuali siang dan malam ). Mikoto tahu, sangat tahu malah bahwa anak bungsunya itu tidak pernah nyaman jika berkumpul dengan anggota keluarganya yang lain, ia merasa bahwa Sakura takut dan minder dengan keluarganya sendiri dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan sedikit pun saat sedang berhadapan dengan anggota keluarganya, terbukti dengan cara bicara Sakura yang formal terhadap keluarganya sendiri. Mikoto sendiri tahu, apa yang menjadi penyebab Sakura berprilaku seperti itu.
" Sakura" lirih Mikoto sembari meremas sedikit baju di bagian dadanya
" Sudahlah Mikoto, kau tak usah memikirkannya kau hanya membuang waktumu saja "
" Tapi Fugaku.."
" Sudahlah, aku dan Itachi pergi dulu, jaga diri kalian" ucap sang kepala keluarga memotong perkataan istrinya, setelah mengelap mulutnya Fugaku berdiri dan pergi dari ruang makan diikuti Itachi sebelum mengikuti ayahnya Itachi sempat mengusap kepala Sasuke ( yang langsung ditepis Sasuke ) dan Hinata juga mengecup pipi Mikoto. Suara mobil berderu pun terdengar semakin menjauh dari kediaman Uchiha. Mikoto mengalihkan pandangan dari pintu ruang makan saat mendengar suara Sasuke mengucapkan salam padanya dan mengecup pipi Mikoto diikuti oleh Hinata.
" Kaa-san kami berangkat Itekimasu. Hinata ayo " Ucap Sasuke datar
" Ha'i, Kaa-san aku berangkat ya "
Mikoto hanya menjawabnya sembari tersenyum, sebelum Sasuke dan Hinata melangkahkan kakinya lebih jauh Mikoto berseru dengan pelan.
" Sasuke-kun, Hinata-chan. Kaa-san mohon, tolong jaga adik kalian di sekolah atau kalau bisa nanti tolong kalian belikan sarapan untuknya Kaa-san tidak mau Sakura lemas dan tidak bersemangat hari ini karena tidak sarapan "
Sasuke menatap datar Mikoto, seakan ucapan Mikoto tidak penting baginya. Berbeda dengan Hinata yang tersenyum " Kaa-san tenang saja, Sakura tidak selemah itu" Dan setelah membalas perkataan Mikoto, kedua Uchiha itu pergi diikuti deru mobil yang menjauh dari kediaman Uchiha.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Terimakasih sudah membaca sampai akhir, tolong beri masukkan tentang fic ini Ok ? mau jelek gak apa-apa asal yang mutu. Wassalam °o°/
