Disclaimer : Twilight Saga beserta isinya itu mutlak milik Madam Stephenie Meyer. Disini saya cuma pinjam karakternya saja.

Pairing : Carlisle - Esme

Summary : Gimana yaa pertemuan pertamanya Esme sama Carlisle?

Note : Tulisan normal itu dari sudut pandangnya Carlisle. Tulisan Italic itu dari buku hariannya Esme.

Okkee.. Happy reading... :)


Chapt 1 : First Meet

"Jika kau tahu dan percaya bahwa cinta sejati itu akan berakhir bahagia. Maka kau akan mendapatkannya. Dan aku percaya itu…"

Aku membolak-balikkan sebuah buku harian yang kusimpan di laci meja kerjaku. Entah untuk yang berapa kali aku membuka dan membacanya. Yang jelas aku tak pernah jengah untuk terus menerus membacanya di sela-sela kesibukanku untuk merawat dan menyembuhkan pasien-pasienku. Disamping kegemaranku membaca buku-buku ilmiah dan sastra terkenal. Seolah-olah rangkaian-rangkaian kata yang tertulis disana menjadi penawar rasa lelahku, sekaligus menjadi candu dalam kehidupanku. Ahh, aku tak peduli lagi dengan sensasinya.

Aku kembali membuka halaman pertama buku harian itu.

Ohio, 15 Juli 1910

Hari ini liburan musim panas dimulai. Aku tak mengerti bagaimana Julie sahabatku bisa masuk rumah sakit. Kata Bob teman sekelas Julie, dia mengalami kecelakaan kerja saat sedang observasi. Kasihan Julie… dan hari ini setelah mendapat izin dari Mommy dan Daddy aku ingin pergi menjenguknya.

Pukul 10.00 aku sudah siap. Bersama Bob aku pergi ke rumah sakit tempat Julie dirawat. Rumah sakit tempat Julie tak terlalu jauh dari tempat kami tinggal. Sehingga kami cukup berjalan saja untuk menuju kesana. Tak lupa aku membawakan buah untuk Julie.

Pukul 10.15 kami sudah sampai di rumah sakit. Julie masih terlihat pucat tapi sudah bisa diajak bercanda, syukurlah luka kecelakaannya tidak terlalu parah. Saat aku dan Bob datang orang tua Julie sedang pergi sehingga kami memutuskan untuk menunggui Julie sampai orang tuanya datang.

Sekitar pukul 11.00 orang tua Julie datang. Mereka mengucapkan terima kasih pada kami karena kami mau menemani Julie. Setelah beramah tamah sebentar, kami memutuskan untuk pamit.

Saat menyusuri selasar rumah sakit, pandanganku tertumbuk pada seorang dokter yang sedang memeriksa pasien. Pasien yang dirawatnya mungkin hanya beda 2 tahun lebih muda dariku. Tapi yang membuatku berhenti terpaku bukan karena pasien yang sedang dirawatnya, tapi sang dokter. Entah mengapa aku merasakan ada yang berbeda dari dirinya. Dari dalam tubuhnya, ia semacam memancarkan aura yang sangat menarik. Kuperhatikan ia lebih seksama dan aku menilai, pantas saja.. dia masih muda mungkin masih sekitar 25 tahun dan ya ampun.. dia tampan sekali. Terlalu tampan untuk seorang dokter. Dia lebih pantas menjadi model. Ya model…

Saat aku mencoba mengamati sang dokter lebih seksama. Sebuah tangan menarikku.

"Yak ampuun Bob.. Kau mengacaukan fantasiku." Dengusku sebal.

Astaga.. Sebegitu mempesonanyakah diriku di matanya saat itu..? Aku hanya tersenyum lalu menutup buku harian itu dan melanjutkan tugasku kembali…

*to be continued


Naahh.. gimana cerita dari part I-nya..? Gaje dan abal banget yaa..? Maaf author baru siih...

But, terima kasih sudah mau membaca.

Terus ikuti chapter-chapter selanjutnya yaa... :)

Buat yang berkenan review please.. :)

Terima kasih... ^^