Kuawasi Terus, Yuuma-kun
.
.
.
Disclaimer : Vocaloid © AHS, Yamaha Corption, 1st Place
Kembali dengan saya Author paling kece nih, Hehehehe bercanda, Nah karena Yuka-chan penasaran ingin membuat sesuatu yang seram seram dan agak sedikit sadis, sekarang Yuka-chan akan membuat Fanfic Thiller nih.
Siapa yang suka couple YuumaxYukari hayoo? Nah Yuka-chan akan menceritakan kisah cinta mereka dengan beberapa bumbu pedas dan membakar disini. *ketawa jahat *digergaji
Di Fanfic Pertamaku di Fandom Vocaloid Nih Yeeeee
.
.
Peringatan : TYPO, Cerita Karakter Gaje, Salah Kata, OOC, Salah EYD, Kurang sadis, Sangat sadis, dsb
.
Good Reading Guys ;-)
"Hari ini pukul tujuh pagi, masih dalam keadaan sepi. Cuaca masih cerah, pagar rumah masih dikunci, udaranya sangat dingin sekali di pagi ini. Kurasa aku harus mengenakan jaket tebal nanti." ujar seorang gadis sedang bersembunyi di balik tirai jendela sambil melirik keluar jendela memandang rumah diseberang.
Nama gadis itu adalah Yuzuki Yukari. Gadis cantik, cerdik, dengan rambut ungu dikuncir dua bawah. Yukari mempunyai rasa pada kakak kelasnya sekaligus tetangganya bernama Setoma Yuuma dari kelas 3-A sedangkan Yukari dari kelas 2-D.
Yuuma memiliki fisik tampan, berpostur tinggi, pintar, dan cepat akrab dengan semua siswa. Bisa dibilang dia cowok yang hampir sempurna dan menjadi rebutan para gadis namun Yuuma sering menolak dengan halus.
Setiap pagi Yukari selalu bangun lebih awal hanya untuk sekedar melihat Yuuma berangkat sekolah dari balik jendela. Kadang-kadang ia mengikutinya dari belakang. Jelas dengan jarak agak berjauhan. Kali ini ia berencana untuk mengikuti Yuuma ke sekolah.
"Ehm, dia masih belum keluar juga" batin Yukari yang sudah siap dengan tas sekolah miliknya. Jam sudah menunjukan pukul tujuh padahal kelas mulai jam setengah delapan.
Ini bukan hal yang wajar karena Yuuma selalu berangkat lebih awal untuk jam tambahan pagi membuat Yukari sampai rela berangkat pagi juga dan kadang iapun rela telat masuk semisal Yuuma telat berangkat.
Beberapa menit kemudian, Yukari mulai panik karena belum melihat tanda tanda kehadiran gebetannya itu.
"Aduh.., Apa yang harus kulakukan sekarang, sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi nih" batin Yukari yang masih tidak berhenti melihat rumah doi-nya tersebut.
Sepertinya kekuatiran Yukari terjawab setelah Yuuma dengan rambut dan seragam sekolah berantakan tiba tiba dengan langkah cepat langsung berlari keluar setelah menutup pintu gerbang.
Yukari yang melihatnya, juga langsung keluar rumah mengikuti Yuuma dari belakang dan pastinya tidak ketahuan olehnya.
Sampai di sekolah mereka berdua hampir saja terlambat itu karena para guru sedang mengadakan rapat pagi. Membuat jam pertama mereka kosong sejam. Yukari kemudian duduk di bangku paling belakang tanpa memperdulikan teman temannya yang memandanginya heran.
Dengan cueknya, Yukari langsung mengambil buku novel favoritnya dan membacanya di atas meja setelah itu penghuni kelas tersebut kembali ke aktivitas sediakala.
Meskipun, Yukari memiliki beberapa kelebihan. Namun, ia adalah sosok pendiam dan dingin pada orang orang disekitarnya. Ia tidak mempermasalahkan hal tersebut dari kelas SD sampai SMA ini. Akan tetapi ia juga seorang remaja yang dapat jatuh cinta kapan-pun dan Yuuma-lah orang yang ia cintai.
Hanya Yuuma-lah yang masih memperdulikannya saat Yukari hampir dihukum berat oleh para kakak kelas tiga saat MOS dulu. Saat itu Yuuma masih kelas dua. Hal itu membuat Yukari kagum dan jatuh cinta pada pandangan pertama.
.
.
..
.
'Pandangan kita berdua berbeda'
'Dengan hati berteriak tertutupi daging'
'Kau memandang ke arah lain'
'Sedangkan aku memandang dirimu'
Seperti biasanya Yukari selalu mengikuti Yuuma kemana-pun ia pergi mulai dari berangkat sekolah, ke kantin, sampai pulang sekolah. Sesekali ia memfoto Yuuma dari jauh melalui kamera ponselnya dan hasilnya ia taruh di dinding kamarnya.
Pulang sekolah, Yukari mengikuti Yuuma dari belakang. Yukari sudah melakukan hal ini semenjak kelas satu dulu dan sekarangpun ia masih melakukannya. Itu karena ia yakin Yuuma masih belum mempunyai pacar dengan menanyakan hal ini ke teman temannya bahkan orang tua Yuuma.
Yukari hanya ingin terus bersama Yuuma apapun yang terjadi. Meskipun Yuuma sudah lupa dengan dirinya dan bahkan Yuuma mengacuhkannya. Namun, Yukari percaya bahwa Yuuma suatu hari nanti akan balik mencintainya seperti ia mencintai dirinya.
Setelah sampai, Yuuma langsung kembali ke rumahnya begitu pula Yukari yang juga masuk ke rumahnya yang kosong karena orang tua Yukari kini tinggal di luar negeri setahun lalu sedangkan Yukari tinggal di rumah sendirian untuk melanjutkan sekolahnya.
Di dalam kamar Yukari, terlihat banyak sekali foto Yuuma tertempel di hampir seluruh dinding yang diambil dari beberapa kesempatan, kertas kertas berisi surat pernyataan cinta yang tersebar di lantai tanpa satu pun dikirimkan, dan suasana gelap meskipun hari masih siang.
Yukari menghampiri cermin kamarnya yang memiliki beberapa goresan kuku dan sedikit bercak darah disekitarnya. Ia menarik kedua ikat rambutnya membuat helai rambut ungunya tergerai bebas lalu ia memandang dirinya di cermin. Dengan senyum menyerinyai dan sorot mata tajam.
"Yuuma-kun, kira kira apa yang sedang kau lakukan hari ini ya?" penasaran Yukari tersenyum sambil memainkan rambutnya yang sudah tergurai di depan cermin.
Di cermin tersebut tampak wajah senyum misterius, "aku rasa aku harus membawakanmu makanan lagi, Yuuma-kun. Kau pasti lapar" kata Yukari pada dirinya sendiri di cermin
Yukari lalu pergi di dapur untuk membuat makan siang untuk Yuuma apalagi ia tahu bahwa orang tua Yuuma sering pulang malam, ia pikir Yuuma pasti sedang kelaparan di rumahnya.
Selain melihat Yuuma dari balik jendela setiap pagi, ia juga hampir setiap hari selalu mengantarkan makanan ke rumah Yuuma dengan alasan ibunya yang selalu memasak belebihan di dapur meskipun sebenarnya Yukari yang memasaknya dan beberapa alasan lain. Untung saja Yuuma orangnya ramah dan tidak curiga dengan sifat Yukari yang melakukan ini hanya untuk melihat lebih dekat wajah Yuuma.
Menu hari ini, Yukari membuat mie goreng, ia tahu makanan kesukaan Yuuma harus ada sayuran apalagi sayur bayam oleh karena itu ia menambah sayuran di mienya. Setelah selesai membungkusnya. Yukari mengganti pakaian lalu ia langsung ke rumah Yuuma.
Sesampai di depan rumahnya tidak lupa Yukari memencet bel, "permisi, Yuuma-senpai, halo" teriak Yukari setelah memencet bel pintu
Tak lama kemudian, keluarlah Yuuma yang masih mengenakan seragam sekolah sambil memegang minuman soda di tangan kanannya dengan wajah datar heran dengan kedatangan tiba tiba Yukari.
"Ehm…., ternyata kau, ada apa?" tanya Yuuma memandang dari atas ke bawah gadis berambut ungu tersebut
"Anu…, ini ada …, makanan yang dibuatkan oleh ibuku,…., aku harap…., senpai mau menerimanya" ucap Yukari terbata bata dan gugup meskipun ia sering melakukan hal ini namun ia tetap saja merasa gugup di depan kakak kelasnya ini
"Oh ya, terima kasih, kau selalu mengantarkan makanan kesini, tahu saja aku sedang lapar, HAHAHA" ujar Yuuma senang hati menerima makanan Yukari
"Sa-sa..ma, saa..ma" jawab Yukari memalingkan muka malunya
"Oh ya, maaf jika menanyakan ini, seharusnya aku melakukannya dari dulu. Kalau boleh tahu namamu siapa?" tanya Yuuma penasaran dengan Yukari yang hampir setiap hari mengantarkan makanan ke rumahnya.
"Na.., na..,ma-ku, Yuzuki Yukari, Senpai bisa memanggilku Yukari" jawab Yukari dengan hati senang doinya akhirnya mau mengobrol dengannnya dan ia juga sebal ternyata Yuuma tidak tahu namanya padahal ia sudah sering ke rumahnya.
"Yukari-chan, nama yang indah" ujar Yuuma membuat jantung Yukari berdegup kencnag
Yukari hanya membalas dengan senyuman dengan muka malu malu
"Oh ya, malam ini aku ada acara bersama sama teman teman nih di sebuah café, kalau kau tidak sibuk hari ini kau boleh ikut denganku. Ya sebagai ucapan terima kasih karena kau selalu mengantarkan makanan kemari" ajak Yuuma dengan nada santai
Yukari mematung di tempat setelah mendengar ajakan kakak kelasnya tersebut. Benar benar cowok sempurna. Setelah penantian yang cukup lama, Yuuma akhirnya mau mengobrol dan mengajaknya hang-out di café. Ia sangat bahagia dan menangis terharu.
"Kau tidak apa apa Yukari?" kuatir Yuuma melihat Yukari menangis
"Tidak apa apa, Yuuma-senpai, terima kasih…, Aku mau ikut nanti" jawab Yukari menghapus air matanya
"Baiklah, jangan lupa nanti malam kamu ke rumahku nanti kita berangkat sama sama kesana"
"Baiklah, Yuuma-senpai" jawab Yukari semangat
Yukari kembali ke rumah setelah pamit ke Yuuma, Ia langsung menuju kamarnya dan mencari pakaiaan yang cocok untuknya nanti. Pergi bersama Yuuma adalah sesuatu hal yang mengkagetkan Yukari selama hidupnya meskipun ini bukan kencan berdua namun ia sudah cukup senang bisa duduk bersama Yuuma.
Di kamarnya, setelah selesai memilih baju, Yukari akhirnya memilih baju dress ungu muda dengan jaket hitam tipis favoritnya dan sepatu putih.
.
.
To Be Continue…..
Yuka : Chapter 1 selesai juga nih, meskipun belom ada adegan bunuh bunuhan tapi udah kuberi bumbu bumbu khas yandere nih Yukari. Mungkin di chapter selanjut Yuka-chan akan usahakan ada adegan berdarah, jadi sabar sabar para readers yak
Yukari : Memang ya aku tampang yandere ya? *faceclam
Yuka : Mungkin Yukari-senpai apalagi salah satu item-mu adalah gergaji dengan senyummu yang aneh.
Yukari : Benarkah, pantesan sering banyak orang orang menduetkan aku dengan Mayu-chan padahal aku tidak nyaman dengan kelakukan Mayu-chan *pundung di pojokan
Yuka : Sabar sabar Yukari-senpai, I know your feeling *ngelus punggung Yukari
Yukari : Iya
Yuuma : *tidur
Yuka : Oke terima kasih sudah membaca chapter 1 ini, tunggu chapter selanjutnya… Oh ya jangan lupa kasih kritik, saran, di kotak review yak ( Karena kritik dan saran akan sangat membantu saya dalam pembuatan cerita menjadi lebih baik )
