Chapter nol : Pastinya Prolog lah

Note : Ketemu lagi dengan Author yang nista ini, fanfic ini adalah tentang Karakter Hetalia yang jadi guru SMP selama dua semester di Indonesia, ada beberapa true story Author ( sekalian bernostalagia XD ) daripada kebanyakan curhat yang gak jelas langsung aja yuk!

.

.

.

.

.

.

Don't Like, Don't Read!

Country and Human name used!

Hetalia © Hidekazu Himaruya

This Fic © Guardian of Mineral

.

.

.

.

.

.

.

Cerita bermula dari dua minggu setelah masuk tahun ajaran baru di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Indonesia walaupun hari ini adalah hari Minggu, beberapa murid datang ke sekolah untuk latihan upacara di hari Senin tapi ada juga yang datang ke sekolah untuk sekedar kumpul dengan temannya seperti yang dilakukan oleh Rani dan teman-temannya itu ...

"Ada yang bawa catetan IPS gak?" tanya Nabila

"Gua bawa! Mau pinjem?"

"Ya iyalah, Sis masa mau gua makan"

"Eh, ngomong-ngomong si Tania mana?" tanya Meidy

"Palingan masih di rumah, emangnya kenapa?" kata Rani

"Catetan IPA gua ada di dia! Dan gua perlu!" pekik Meidy

"Telpon aja gih, elo kan punya nomernya" kata Vania

"Moga-moga aja hpnya aktif" kata Meidy sambil menekan nomor telepon dan menempelkan hpnya di telinga "Halo?"

"Ada apaan?"

"Elo jadi gak ngumpul di sekolah?"

"Jadi lah, ini gua baru mau mandi elo pasti mau nanyain soal catetan IPA elo kan? Ntar gua bawa"

"Ya udah! Buruan!"

"Iye iye"

"Apa katanya?" tanya Jasmine

"Ntar dia bawa buku IPA gua dan dia ternyata baru mau mandi!"

"Mandi? Jam 8 begini dia baru mau mandi!"

"Elo tau kan si Tania itu gimana kalo hari Minggu?" kata Mae

"Tau, tuh anak paling males yang namanya bangun pagi" jawab Esa

Sedang asyik-asyiknya mengobrol begitu, dua buah mobil berwarna hitam muncul dan parkir di sekolah...

"Mobil siapa noh?" tanya Nabila

"Mana gua tau, cuman gua ingetnya yang punya tuh plat nomer mobil itu Bu Kirana" kata Siska

"Terus yang satunya lagi?"

"Justru itu yang mau gua tau, Mine!"

Pintu mobil pun terbuka, dari dalam mobil itu muncul 21 ora—maksudnya personitifikasi negara cuman kalau di mata orang lain mereka itu adalah bule yang berkunjung ke sebuah sekolah dan dijamin siapapun murid yang ngeliat mereka pasti langsung speechless apalagi cewek...

"Oh jadi ini sekolahnya!" pekik Alfred

"Berisik git!"

"Eng—Arthur! Ada anak-anak jangan pake bahasa bajak laut elo itu!" kata Francis

"BU KIRANA!" panggil anak-anak itu

"Hei!" balas Kirana sambil mendekati mereka "Pada ngapain?"

"Tuker-tukeran catetan Bu!" jawab mereka kompak

"Oi Kirana! jadi gak keliling sekolahnya?" panggil Elizabeth

"Jadi atuh!"

"Bu, mereka mau ngapain disini?" tanya Mae

"Ada deh, tunggu aja besok" kata Kirana sambil mengedipkan sebelah matanya dan kembali berkumpul dengan teman-temannya itu

"Mencurigakan" komentar Nabila

"Ya, mencurigakan" tambah Rani dan anggukan kepala yang lain

oOo

Btw and By The Way, ini kenapa 21 personitifikasi negara bisa ada di Indonesia?

FLASHBACK

Di World Meeting, mereka sedang rapat dengan tenangnya sampai England berkata...

"Ah, itu mah gampang" kata England "Segampang ngajar anak SMP di Indonesia"

"Oh jadi elo pikir ngajar anak SMP di Indonesia itu gampang" kata Kirana selaku personitifikasi Indonesia

"Yah bukannya emang begitu, aru?" kata China dan semuanya mengangguk

"Oke! Kalo elo semua emang pada mikir kayak gitu! Gua tantang elo semua ngajar anak SMP di Indonesia selama dua semester!"

Ruangan langsung hening seketika bahkan jangkrik aja langsung cengo begitu denger tantangannya eh, btw emang jangkrik bisa ada di dalem gedung ya?

"Di tantang begitu langsung pada diem, takut ya~?"

"Siapa yang takut?! Oke! Kita terima tantangan elo!" kata Amerika yang membuat para nation yang lain shock berat

"AMERIKA!" pekik semua nation yang ada disana tapi nasi sudah menjadi bubur apalagi bos mereka juga setuju jadilah mereka harus melakukan tantangan dari Kirana.

FLASHBACK END

"Ini kelas 9A sampai 9H" jelas Kirana

"Kelas 7 sama 8 nya mana?" tanya Antonio

"Ada di lantai atas"

"Kalo yang daritadi gua liat ya struktur nih sekolah agak ribet gak awesome" kata Gilbert

"Gimana gak ribet? Denah nih sekolah lapangan ama gedung, gedean lapangannya"

"HAH?!"

"Kok bisa begitu?" tanya Ludwig

"Jangan tanya gua, tanya ama yang buat sekolah"

"Terus itu anak-anak ngapain?" tanya Ivan

"Oh itu mah lagi latihan buat upacara bendera besok" kata Kirana "Oh ya satu hal, nanti ada beberapa dari kalian yang jadi wali kelas"

"WALI KELAS!?"

"Kenapa? Itu bagian dari tantangan yuk! Kita lanjut ke lantai atas" kata Kirana

Dan semua death-glare langsung menuju ke Arthur selaku yang keceplosan nantang Kirana

Tiba-tiba...

"IBU AWAS! BOLA BASKET!" pekik murid-murid cowok tapi hup! Untung bisa ditangkep sama Alfred dan dia langsung ngibrit alias ikutan main basket

"Yaelah si Alfred kabur pula" kata Antonio

"Si asem sama adeknya juga kabur ikutan anak-anak main bola" kata Elizabeth

"Lah! Ini sebenernya jadi keliling apa kagak sih ?!"

oOo

Kita balik lagi ke tempat anak-anak tadi yang masih agak speechless...

"Gila bulenya" kata Esa sambil geleng-geleng kepala

"Mukanya pada cakep-cakep semua!"

"Inget woi! Elo udah punya pacar, Mine!" kata Mae

"Tapi ngomong-ngomong bule sebanyak gitu mau ngapain di sekolah kita?" tanya Nabila

"Lagi pada ngomongin apa sih?" tanya Tania yang tiba-tiba nongol

"Tan, ngagetin aja lo!"

"Sorry atuh, nih buku elo" kata Tania "Eh, tadi pada ngomongin apa sih?"

"Bule! Ada banyak bule dateng ke sekolah tadi" jelas Siska

"Gua gak percaya"

"Beneran! Nih liat tadi gua sempet foto mereka" kata Vania sambil ngasih hpnya

"Bener juga, tapi pada mau ngapain tuh bule segini banyaknya ke sekolah?"

"Mana kita tau, Bu Kirana bilang tunggu aja besok" kata Meidy

"Liat deh, gua bawa apaan coba" kata Tania

"Apaan?" tanya Nabila

"Nih!"

"Elo ngapain bawa karet ke sekolahan?!"

"Ya, buat mainlah Nab. Kemaren gua di sms sama Vani suruh bawa karet buat main karet di sekolah"

"Jadi ceritanya kita mau main karet nih hari ini" kata Rani

"Cuy, cuy liat deh tuh anak yang pake dress warna merah tua" kata Mae

"Oh, yang itu emangnya kenapa?" tanya Jasmine

"Kayaknya dari tadi ngeliatin kita terus"

"Pengen ikutan main kali" celetuk Rani

"Cewek!" panggil Tania ke gadis itu dan dia pun menoleh "Mau ikutan main? Ayo!"

"Cara elo manggil tadi berasa kayak om-om mesum pengen ngegoda cewek-cewek ABG" kata Meidy

"Namamu siapa?" tanya Siska

"Liech—maksudku Lili, Lili Zwingly"

"Dipanggilnya mau Lili apa Zwingly?" tanya Vania

"Lili"

"Udah gak usah malu-malu, aku Esa, ini Siska, Vania, Nabila, Meidy, Tania, Rani, Jasmine dan Mae. Ngomong-ngomong, kamu dari negara mana?"

"Liechtenstein"

"Liechtenstein?"

"Itu loh Mei, negara yang ada diantara Switzerland sama Austria" kata Nabila

"Ya udah, jadi main gak nih?" tanya Mae

"Jadilah!" pekik mereka semua minus Lili


Apa yang akan terjadi pada hari Senin nanti? Bagaimana dengan nasib para nation ini? Tunggu jawabannya di chapter selanjutnya!

Maaf kalo agak gaje prolognya, oh iya nation yang ikut dalam tantangan ini adalah:

Italia ( North )

Jerman

Jepang

Prussia

Amerika

England

France

China

Russia

Spain

Austria

Hungary

Switzerland

Belgium

Denmark

Norway

Iceland

Sweden

Finland

Hong Kong

Kelihatannya yang bener-bener ditunjukin ke dalam cerita adalah kelas 9, kenapa? Karena kelas 9 itu seru loh! Plus apapun yang terjadi jangan tanya soal kelas 7 dan 8 nya, apa yang terjadi pada mereka itu hanya Author dan Tuhan Yang Maha Esa yang tau, oke? Dan Liechtenstein bakalan jadi murid soalnya kalo jadi guru dia terlalu unyu untuk dikerjain ama murid-murid (gak tega gitu, maksudnya).

Btw, Please Review ya~

P.S = semua nama anak yang ada di fanfic ini gak asli yang artinya, cuman khayalan Author XD