Hal yang wajar jika seseorang menyukai orang lain. Sangat wajar jika menyukai lawan jenis, tapi tidak mensyukuri jika menyukai sesama jenis (udah baek-baik dikasih kelamin beda, masih aja mau buka kunci pake kunci ato gembok pake gembok. Ngenes banget.) Kunci diciptakan untuk gembok, dan hanya ada satu kunci yang pas untuk sang gembok, jadi jangan sia-siakan gembok/kunci yang kalian dapat.
Perebutan gadis itu biasa. Saling berlomba menunjukkan kemampuannya di depan gadis yang ia sukai bagaikan burung jantan yang menari gaje di depan sang betina.
Yah, semua cara pasti akan dilakukan. Tak peduli seHARAM (sorry capslock keinjek) apapun caranya. Mereka pasti akan melakukannya. Sampai sang betina –salah, sang gadis maksudnya– mau menerima perasaan mereka. Mau bersama mereka. Mau menerima hati (ayam) yang mereka berikan. Dan mau di'cie-cie'kan oleh teman-teman mereka.
.
(–Sebuah quotes dari sebuah Koin Recehan (yang nggak ngerti apa yang ia ucapkan))
(.._..)
(._.)
Saya gantung diri depan Om Kubo pun Bleach kagak bakalan jadi punya saya
Pecahkan! Pecah, kan? © Koin Recehan
Warning: AU, OoC, typo(s), pake bahasa gaul, pengrusakan karakter, setting di Jepang (kota Karakura) tapi mereka menerapkan sistem bahasa Indonesia (untuk mempermudah cerita), deskripsi yang kadang nyeleneh.
Don't Like? Don't Read!
I've give YOU warning
(._.)
.
Prologue
.
Hari ini adalah hari pertama bagi murid-murid baru SMA Karakura mengenakan setelan abu-abu musim semi. Setelah 1 minggu yang mencekam kemarin, tak banyak dari mereka yang terkadang senyam-senyum gaje sampai mulut mereka berbuih karena takut. Bagaimana tidak, saat MOS kemarin ada kakak OSIS yandere (yang sebenernya merupakan keturunan ras sadistic) yang maksa mereka untuk gelantungan di ranting pohon sakura di belakang sekolah sambil teriak erotis nyebutin, "Gue laper." Sungguh penyiksaan yang biadab.
Tapi, ternyata penyiksaan itu tidak terlalu berpengaruh bagi 2 buah yang menjadi tokoh utama kita –salah, manusia maksudnya– yang bisa kita panggil Jeruk (atau bisa jadi Strawberry) dan Nanas (atau bisa jadi Pisang). Ya, mereka adalah jeruk bali, Ichigo dan kepala nanas, Renji.
Mereka justru senang dengan penyiksaan kakak kelas yandere keturunan sadistic itu karena itu adalah salah banyak cara bagi mereka untuk menunjukkan pesona mereka. Ya, mereka langsung terkapar setelah puluhan bocah-centil-nan-abstrak-yang-mejadikan-mereka-mod el mengambil foto erotis itu. Apalagi dengan ekspresi seperti cewek lagi joget tiang gara-gara ada upil di kaki mereka.
Kembali ke jalan cerita yang udah rusak, sang tokoh utama, Renji dan Ichigo yang merupakan sahabat baik sejak dalam kandungan itu sekarang sedang berjalan menuju kelas masing-masing, kelas 10-1 yang mereka panggil "SEPATU LANCIP". Tempe kepanjangannya? Silahkan bergaya alay di depan kaca ruang mayat sambil senyum manis dan tereak erotis, "SErdadu sePuluh sATU~. Lincah, Aktif, Narsis, CerIa, berPrestasi". Ah, jangan lupa tereaknya pake gaya ala arabian gitu, jadi pas sama singkatannya. Jadi, silahkan bergaya alay sekali lagi yah ;)
"Renji, kita satu kelas dengannya, kan?" celetuk Ichigo dengan gaya sok kulnya, padahal tadi baru aja garuk-garuk ketek.
"Sepertinya kagak." Ada nada kecewa saat Renji mengucapkan hal itu, tapi kekecewaannya dia keluarkan dengan cara ikutan ngegaruk ketek Ichigo.
"Geli bego!" jengkel Ichigo sambil nabok tangan Renji. Renji hanya mendesah malas, lalu mulai menggaruk keteknya sendiri. "Dia kelas berapa?" tanya Ichigo.
"TADIKA MESRA kalo gak salah," jawab Renji malas. Ichigo mengernyit bingung, entahlah, sebenarnya dia ingin tertawa.
"Kepanjangannya? Kok alay banget, sih? Pake acara upin-ipin pula, emangnya mereka dari Malaysia semua apa?" Ichigo mulai ngambek setengah ngekek karena nama itu lebih alay dari kelasnya (narator jejeritan gaje ala pemaen sneakers).
"Tempatnye Anak Didik & KAwan-kawan, Sepuluh Lime Selalu Ceria~," jawab Renji alay dengan gerakan tangan seakan membentuk pelangi, persis seperti saat Spongebob bilang 'imajimasi' sama Patrick.
"Mesranya darimana? Terus... Jauh amat dari kelas kita," tereak Ichigo bingung dengan gaya sedikit berlebihan.
"Lebay banget sih lo! TADIKA MESRA itu ada di depan kelas kita, jangan tanyain ke gue kenapa tuh kelas bisa sebrangan, tanya aja ke narator atau pengarang atau penulis atau pengetik atau author yang bikin cerita abstrak nan keren ini."
"Ogah. Tapi, baguslah kalau begitu." Hati Ichigo mulai berkembang-kembang karena hal itu. Segera ia mempercepat langkahnya untuk menemui orang yang menjadi bahan pembicaraan mereka.
(...)
Seorang gadis mungil dalam kelas 10-5 mulai merinding saat melihat dua umat berstatus buah sedang berpose ala model blender di depan pintu kelasnya. Si jeruk busuk dan nanas merah itu sedang sibuk dengan dunianya sendiri.
Sejurus dengan ekor mata mereka yang menukik tajam menuju sang gadis mungil bersurai malam itu, kaki mereka bergerak cepat menuju sang gadis. Mereka menunduk dengan sebelah lutut tertempel di lantai dan sebelahnya tertekut ala pangeran yang ingin menembak sang putri. Dan tangan sang putri kali ini baru saja dikecup oleh dua pria tampan itu.
"Selamat pagi, tuan putri calon pacarku," kata mereka gagah dengan senyuman dan filter blink-blink di belakang mereka.
"Wahai makhluk abstrak nan ngenes, siapakah gerangan dikau?" tanya sang gadis sambil tersenyum yandere.
Ichigo dan Renji menyibakkan rambut mereka, membiarkan bau semerbak dari kentut kutu mereka menghujami wajah sang gadis mungil.
"Aku adalah pangeran dari negeri antah berantah sampah penuh sepah lintah. Anak hasil persilangan dari tarzan dan istrinya, Zabimaru sang baboon cantik." Renji membentuk checklist dengan ibu jari dan telunjuknya, lalu meletakkannya di bawah dagunya. Gadis mungil itu bergidik ngeri saat sebuah kilatan muncul dari gigi itu, ia lalu mengalihkan pandangannya pada Ichigo.
"Hamba adalah prajurit tentara polisi dari dunia Sabage*. Datang untuk menembak siapapun yang mencoba menembak Anda. Apakah Anda mengerti ucapan hamba?" sahut Ichigo dengan giginya yang (juga ikutan) mengkilat, sedang tangannya memegang sebuah pistol angin mainan yang hanya menggunakan peluru BB. Sang gadis mungil menggeleng takut. "Sayang sekali. Karena saya juga tidak tahu apa maksudnya."
"Apakah gerangan yang membawa kalian datang menemuiku, wahai buah peset nan mematikan?" tanya gadis mungil itu lagi.
"Kok panggilannya berubah?" Mata Ichigo berkaca saat gadis mungil itu mengganti panggilan mereka dari 'makhluk abstrak nan ngenes' menjadi 'buah peset nan mematikan'. Padahal kalau dipikir-pikir nama yang baru itu lebih baik daripada yang sebelumnya. Bukankah ada tuh semboyan yang mengatakan 'dua anak lebih baik'. Ah... kenapa melantur ke situ? Lupakan!
"Wahai hambaku, rakyat kere yang hidupnya melarat, aku adalah Kuchiki Rukia gadis manis yang imut dan moeh~. Perempuan cantik sepertiku tak pantas disandangkan dengan pangeran cupu dan polisi geblek seperti kalian," sahut gadis mungil bernama Rukia itu dengan angkuhnya, ia berusaha menyibakkan poni di depan hidungnya, sayangnya ia membatalkannya mengingat bisa-bisa hidungnya yang melayang, bukan poninya.
Ichigo dan Renji hanya bisa sweatdrop bersamaan ketika mendengarkan pertanyaan bertele dari Rukia (juga panggilan mereka yang kembali berubah). Let we think! Manis, imut dan moe itu anak sama emak, dan ia menggunakannya sebagai kata berbeda. Lalu, pertama ia mengatakan bahwa ia adalah gadis dan kedua ia adalah perempuan, padahal jika kita telaah lebih dalam, gadis dan perempuan itu sama-sama wanita.
"Oh Tuan Putri yang cantik. Kami datang ke sini untuk memperbunting–eh mempersunting dirimu," kata Ichigo dan Renji bersamaan. Kembali mereka merebut tangan Rukia dan mengecupnya. Untung saja Rukia langsung menarik tangannya itu, kalau tidak mungkin ia harus mengucapkan 'good bye' pada jari-jari lentiknya.
"Sesajen apa yang kalian bawa?" tanya Rukia sarkastis. Ichigo dan Renji mulai kalang ribut, mereka tak membawa apapun untuk menggoda gadis mungil itu. Sedangkan anak-anak kelas Rukia hanya bisa sweatdrop sambil nahan ngakak melihat drama-roman-komedi-gratis yang tersaji di depan mereka.
"Ikutlah dengan kami, tuan putri!" Tiba-tiba Ichigo dan Renji menarik tubuh Rukia.
"Apa yang elo-elo pada lakuin? Tangan gue sakit bego!" teriak Rukia berang sambil berusaha menarik tangannya. Sayangnya cengkraman Ichigo dan Renji justru semakin kuat dan mereka juga mempercepat langkah mereka, membuat Rukia hampir saja terjungkal karena tersandung. Lantas, kedua buah 'buah' itu menolehkan kepala mereka ke belakang –menatap Rukia– memasang checklist jari mereka di bawah dagu dan efek mengkilat langsung muncul di gigi kuning mereka.
"Menculikmu, tuan putri," sahut mereka berdua dengan nada rendah yang sukses membuat Rukia kejeng-kejeng di tempat. Oh well, kedua makhluk itu ternyata membawa tuan putri mereka ke belakang sekolah dekat gudang tak terpakai. Tidak, apa yang akan mereka lakukan? Kenapa mereka melempar Rukia ke tanah (yang dipenuhi rumput), membiarkan Rukia terduduk dan menatap mereka takut, sedangkan mereka, dengan smirk penuh nafsu mengunci Rukia di antara tubuh mereka dan dinding.
Rukia bergidik ngeri, haruskah ia memecahkan telor yang udah di-erem-in kedua laki-laki itu selama lebih dari 15 tahun itu (dan ngenesnya tak pernah pecah)? Tidak tidak, bisa-bisa ia harus masuk penjara karena melanggar hak asasi hewan.
KAMI-SAMA, TASKETE! jerit Rukia dalam hati.
.
.
~*To be Continued*~
.
Tempet Author ngerem:
Mina-sama, Genki desuka? :3
Okay, ini baru prolog. Gomen pendek. Untuk sementara judul ama jalan ceritanya belom nyambung. Chapter2 selanjutnya akan saya sambungkan pake jarum *plak! Tapi sebenernya udah nyambung kok, maksud dari judulnya adalah 'pecahkan gembok yang mengunci hati Rukia' makanya ada kata 'Pecahkan!' sebagai perintah dan 'Pecah, kan?" yang artinya mereka bertanya apakah mereka berhasil memecahkan gemboknya ato nggak. Tau maksudnya? Syukurlah kalau tau :) boleh saya tau apa maksudnya, saya gak tau?
Sedikit informasi tanda bintang (*) yang saya pake itu ada artinya (kalimatnya), Sabage adalah bahasa jepangnya 'Survival Game Club' sejenis klub survival yang kerjaannya main tembak2an mulu (tapi pake pistol mainan, alias senapa angin dengan peluru BB) *informasi lebih lanjut silahkan klik nomor di bawah ini*
Apa yang akan Ichigo dan Renji lakukan sama Rukia? nantikan chapter depan yang akan segera dirilis jika author disogok pake duit *ditendang* maksudnya disogok pake coklat :D *dikubur*
Saya ucapkan terima kasih pada teman saya, Aan-kun :3 Update akan saya usahakan paling lama 2 minggu sekali. Semoga ada yang mau menunggu ^^
Tertanda,
Koin Recehan
(yang idupnya ngenes)
Ada yang mau meninggalkan jejak? :D
