'Ketika semua berakhir...

Saat itu juga awal yang baru muncul.'

END tidak percaya dengan hal itu...

Lebih tepatnya berhenti percaya.

Pemuda yang menjabat sebagai guild master dari dark guild Tartarous itu menatap sekelilingnya dengan tatapan kosong.

Hanya ada kehancuran.

Gedung yang runtuh, rumah yang hancur dan mayat yang bergelimpangan—hanya itu yang ada di depannya—di dalam pandangannya.

"Dunia ini sudah hancur."

END pergi meninggalkan tempat itu.

END and START.

A Fairy Tail's Fanfiction

Fairy Tail © Hiro Mashima

Warning: OOC, Spoiler, AU!Reverse!

Hancur...

Putus asa...

Kebencian...

Untuk itulah manusia hidup—menurut END—pemuda yang bernama lengkap Etherious Natsu Dragneel ini kembali berjalan disebuah kota bekas perang.

Darah dan asap yang terlihat dengan jelas, teriakkan para korban yang masih selamat dan tangisan memekikan telinga.

Namun END tidak peduli—bukankah sudah wajar kalau manusia itu mati?

END masih berjalan sampai ia berhenti di sebuah pohon.

Pohon yang indah—masih utuh, END memilih untuk berdiam diri dibawah pohon tersebut dan melihat kemalangan.

Jangan salah paham.

END bukan orang yang suka melihat orang lain menderita.

END hanya merasa bahwa ia tidak memiliki urusan apapun dengan desa itu...

Begitu pula dengan yang lain.

Dia yang hidup di zaman perang dengan naga tahu betul... ini wajar.

END meninggalkan tempat itu dan kembali ke Guildnya—Tartarous.

Disana ia hanya terdiam—menatap anak buahnya yang sedang melakukan kegiatan mereka masing-masing.

Mereka adalah dark guild.

END muak dengan hidupnya—mereka yang berupa dark guild hanya memperburuk keadakan.

END masih berfikir—kenapa saat itu Igneel tidak membunuhnya? Ia bisa kan? Itu hal yang gampang.

Namun kini ia ada disini...

Keesokan harinya—END kembali keluar dari guildnya—berkeliling disekitaran desa yang terbengkalai, disana ia bertemu dengan gadis pirang penjual bunga yang cantik. Gadis itu menatap END dengan tatapan yang manis.

"Kau mau bunga... ini gratis kok." Gadis itu memberi sebuah bunga kepada END sementara END hanya terdiam.

"Nee... apa yang kau lakukan disini? Bukannya desa ini sudah hancur." END menatap gadis itu tanpa berusaha untuk menerima bunga dari gadis itu.

Gadis itu terdiam, raut wajahnya berubah menjadi sedih.

"Aku tahu... desa ini sudah hancur—tapi bukan berarti hancur sepenuhnya bukan? Setidaknya masih ada warga desa yang ingin membangun desa ini lagi... jadi..."

"Kalau begitu aku tidak perlu bunga itu, jualah dan gunakan untuk membangun kembali desa ini." END meninggalkan gadis yang masih terdiam dengan bunga yang masih ada di genggamannya.

Sebenarnya END tidak percaya awal baru... namun sejak ia bertemu gadis itu entah kenapa—sedikit demi sedikit.

Kepercayaan itu mulai muncul.

THE E.N.D

Apa yang aku buat ini?! Fail epic fail!

Oh iya salam kenal aku author baru—apa apan lagi ini fanfict pendek pisan.

Oh iya sampai jumpa minggu depan