Judul: Noda

Rating: M untuk implikasi pelacuran di bawah umur dan seks

Karakter: Nil

Jumlah kata: ~320

Note: untuk challenge Five-Fic-First di infan, sekaligus penyegar kepala yang udah mumet nulis fic lain.

---

Heine. Heine. Heine.

Berapa kali pun aku memanggilmu, kau tak pernah menoleh. Bukan karena kau tidak mendengarnya, bukan karena kau tak mau.

Hei, Heine. Apa yang kau takuti? Apa yang kau lihat saat kau melihatku? Apa yang kau temukan?

Heine. Heine. Heine. Dengarkanlah aku.

---

Nil, pelanggan untukmu.

Terkadang aku rindu mendengar kalimat itu. Di bawah naungannya, aku tak perlu tahu akan masa depan, tak perlu bertanya apa yang akan datang padaku selanjutnya.

Seorang lelaki, ditemani Mama akan membuka pintu kamarku.

Mama adalah ibu bagi kami, anak-anak malaikat yang jatuh. Ia tidak memiliki kuping kucing, ekor kelinci, ataupun sayap malaikat. Namun, memang tidak salah lagi, ia adalah ibu kami. Seorang ibu yang menjual kami kepada laki-laki, laki-laki, dan lagi-lagi laki-laki.

Aku muak.

Keringat mereka menetes di atasku, tangan-tangan menggerayangi dadaku, kuku-kuku melesak ke dalam kulitku, jari-jari menyelip masuk ke selangkanganku, diikuti oleh benda lain yang jauh lebih lagi memuakkan.

Aku benar-benar muak. Namun, tahukah kau Heine? Di bawah mereka yang mengagumiku, yang memberiku pita dan permen, yang menghancurkanku lagi dan lagi sampai tak ada lagi yang tersisa untuk dihancurkan, setidaknya aku adalah diriku: anak malaikat yang jatuh.

Oh Heine, kalau saja kau tak mengacuhkanku hari itu, aku akan tetap menjadi malaikat. Madonna di antara tikus-tikus busuk dan anjing-anjing pecundang.

---

Heine. Heine. Heine.

Beritahu aku, apa yang harus kulakukan agar kau melihatku? Apakah aku harus tidur dengan Pak Pendeta? Haruskah menanggalkan bajuku helai demi helai untuk Badou? Haruskah aku menyerahkan diriku seluruhnya untuk mencintai Naoto?

Beritahu aku dalam bahasa yang kumengerti. Aku bukan anjing liar yang tak bisa mati. Aku bukan manik yang hidup oleh candu. Aku bukan samurai frigid yang hidup untuk mencari. Aku adalah malaikat, lahir dari sepasang malaikat yang terjatuh oleh cinta.

Hei, Heine. Apa yang kau ragukan? Apakah karena aku kotor? Karena aku bukan Lily? Bukankah kau yang sendiri yang memungutku diantara bangsat-bangsat itu?

HeineHeineHeine. Lihat aku. Lihatlah diriku.

FIN