Dear No One
tryss © 2016

.

Kim Taehyung X Park Jimin
vmin

.

Song-fic / T / Romance / Fluff / Ficlet

.

WARNING!
Typos every where! Bahasa Hancur! Ingatkan saya kalau ada kesalahan.

.

Story


I like being independent
Not so much of an investment, no one to tell me what to do
I like being by myself
Don't gotta entertain anybody else, no one to answer to


Bahkan ketika umurnya akan menginjak seperempat abad, Jimin tidak pernah gusar tentang pasangan hidupnya nanti. Sungguh, ia sudah terlalu sibuk menjadi seseorang yang betah tinggal di rumahnya sendiri.

Jimin pikir, akan lebih baik kalau ia sendiri dan bersikap mandiri. Tidak akan ada yang mengomentari kehidupannya, bertanya ini-itu ataupun mengganggunya.

Tubuh Jimin punya kekuatan lebih untuk bertahan hidup sendirian. Lagian ia tidak butuh orang lain untuk dibuatnya terpesona.

Tapi Jimin tidak bahagia.

Kata siapa?

Jimin sudah terlalu bersyukur bisa hidup, mengapa harus tidak bahagia?


But sometimes, I just want somebody to hold
Someone to give me their jacket when its cold
Got that young love even when we're old
Sometimes, I want someone to grab my hand
Pick me up, pull me close, be my man
I will love you till the end


Tidak bisa dipungkiri juga jika tangannya terasa beku saat musim dingin datang karena nyatanya, tidak ada yang menggenggamnya, merangkulnya, menuntunnya ke tempat hangat untuk saling berbagi.

Sekalipun begitu, tidak ada hal yang dapat menyebabkan senyumnya luntur barang sedetik. Tuhan menyayangi orang yang banyak tersenyum. Dan Jimin juga menyayangi Tuhan.

Suara detikan jam di dinding kamarnya cukup untuk mengisi kekosongan. Sekalipun disana Jimin sendiri, ia masih tersenyum.

Mata sipitnya melirik sepintas pada jam dinding seolah dirinya tengah menunggu suatu keajaiban terjadi. Pukul empat lebih delapan belas menit.

Helaan nafas kecil itu menjadi pertanda Jimin untuk segera bangkit dari duduk dan membuka jendela kamarnya lebar-lebar. Membiarkan bias jingga memenuhi kamarnya yang sebelumnya gelap gulita.

Jalanan di depan rumahnya penuh lalu lalang pejalan kaki. Kebanyakan adalah pekerja kantoran dan pelajar yang baru pulang kelas tambahan.


So if you're out there I'd swear to be good to you
But I'm done lookin', for my future someone
Cause when the time is right
You'll be here, but for now
Dear no one, this is your love song


Mata Jimin menangkap seorang pemuda berambut platina tengah mendongak kearah kamarnya yang berada di lantai dua, tersenyum begitu lebar hingga setiap giginya kering diterpa angin.

Namanya Kim Taehyung, tetangga sebelah yang sangat baik.

Seperti hari-hari biasa, pukul empat seperempat, Taehyung akan keluar dari rumahnya dan mulai menyiram bunga. Sesekali mengajak anjing peliharaannya untuk berlarian keliling halaman rumah dan mengajak anak kecil sekomplek untuk ikut bermain.

Sebenarnya umur Taehyung sudah terlalu tua untuk berperilaku seperti itu, tapi Jimin merasa kehilangan jika Taehyung bertindak dewasa.

"Sore, Jim." Seru Taehyung. Tangannya melambai ringan, seringan tubuh Jimin yang mulai melambung ke langit ketujuh.

"S,sore, Tae."

Dan pipi gembul Jimin semakin memerah.

Maaf, tapi bolehkah Jimin berharap Taehyung jodohnya karena—

"Aku mencintaimu!"

—Taehyung selalu mengatakan dirinya mencintai Jimin di setiap sore.

Dalam bisikan lirih, ada jawaban berbalik dari kalimat Taehyung.

"Aku juga mencintaimu."

END

.

Aneh, ya? Maafkeun saya. Akhir-akhir ini tiba-tiba nggak mood nulis. Sepertinya saya merasa kurang banyak dukungan. Tapi saya berterima kasih untuk orang orang yang berada di belakang saya dan memberikan dorongan. Love you, guys!

Tryss