Character; Main characternya semua member Super Junior. Sementara SHINee, Big Bang, serta DBSK hanya merupakan figuran atau pemeran tambahan.

Pairing; SiBum, HaeHyuk, YeWook, KyuMin, HanChul, KangTeuk, ZhouRy

Summary; "Saranghae" Adalah satu kata yang mampu membangun sebuah lembar baru dalam kehidupan. Namun juga mampu menghancurkan segalanya. | Author masih baru jadi maaf klo bnyk yg salah ^^ | don't like don't read please~

Warning; Genderswitch, umur tdk sesuai yg sebenarnya, cerita pasaran, kata-kata aneh dan sulit di mengerti, gaje, abal, ada beberapa yg OOC, alur maksa dan kecepetan, juga akan ada chapter dengan kejadian-kejadian mesum!

Disclaimer; seluruh tokoh asli milik Tuhan YME, milik diri mereka sendiri, orangtua mereka, pokoknya bukan milik Author.

Genre; Romance

Rated; TEEN!

Words from Author; Annyeong~ *melambaikan tangan kanan* saya orang baru yg pertama kalinya hijrah ke sini buat bagi-bagi fic dari otak (mesum) saya ^^ mohon di maklumkan ya kalau ada (banyak) hal2 yang salah atau gaje. Ide ini murni kok dari otak (mesum) saya! Jadi kalau readers tdk keberatan, boleh minta reviewnya sehabis baca?

.

.

.

.

.

The Story of Us

By Sweet of Live (call me SoL without 'sepatu' please :D)

.

.

.

.

.

C H A P T E R 1

.

.

.

.

.

Seorang namja dalam balutan rapih seragam SMA-nya mengetuk sopan pintu rumah tetangganya.

"Selamat pagi Ahjumma~ Kibummie ada?" Pemuda berseragam SMA itu bertanya pada seorang yeoja berumur yang sedang membereskan meja makan keluarganya. Ahjumma itu mengangkat wajahnya ketika di panggil.

"Siwonnie? Oh Kibum sudah berangkat daritadi. Hari pertama MOS memang harus datang untuk persiapan dulu 'kan?" Jawab Ahjumma itu ramah pada pemuda yang ia panggil Siwon.

Choi Siwon, lelaki tampan nan gagah yang memiliki senyum paling menawan di SMA-nya manggut-manggut. "Oke Ahjumma, kalau gitu aku berangkat ke sekolah dulu ya."

"Tunggu dulu, Siwonnie." Ahjumma itu bergegas memberi Siwon sebuah tas bekal berwarna biru muda. "Makan siang Kibummie tertinggal. Bisa tolong berikan padanya ketika kau bertemu di sekolah?"

"Baik, Ahjumma. Annyeong~" Pamit Siwon sebelum beranjak dari rumah tetangganya itu.

Siwon berjalan mantap menuju sekolahnya. Belum sampai semenit ia berjalan sendirian, tiba-tiba seorang namja memanggilnya sambil berlari tergesa-gesa mengejarnya.

"Siw-uhk! Uhuk uhuk!" Namja tersebut hendak menyapa Siwon ketika ia tersedak roti yang sedang di kunyahnya sebagai sarapan.

Siwon buru-buru menepuk punggung namja di sebelahnya, "Telan dulu baru ngomong, Hae." Nasihatnya.

Yang di panggil Hae, atau nama aslinya Lee Donghae, mengangguk-angguk saja. Air mata mengalir ke pipinya akibat batuk-batuk dahsyat.

Penampilan kedua namja yang berjalan berdampingan itu sangat kontras.

Namja yang kiri alias Siwon; bajunya dimasukkan dalam celana walaupun celananya memang agak di turunkan, sepatunya diikat dengan rapi, tas selempangnya tidak sobek, rambutnya sudah disisir, dan kalung dengan bandul salib bergelayutan di lehernya. Siwon bahkan sempat senyum-senyum ke kaca sebelum keluar rumah.

Sedangkan Donghae?

Bajunya keluar celana dengan berantakan, rambutnya terlihat basah habis dikeramas dan belum disisir, kantung matanya terlihat jelas yang menandakan kurang tidur, tali sepatunya terjuntai lemas di sekeliling sepatunya, tas nemo-nya sobek, mulut penuh roti bakar, dan ia memegang botol air minumnya.

"Ehem.. Mana Kibummie dan Hyukkie?" Tanya Donghae pada Siwon.

Sebenarnya apa sih hubungan Siwon-Donghae-Kibum-Eunhyuk? Kok pagi-pagi udah tanya-tanyaan aja.

Mereka berkencan gitu?

Bukan.

Mereka itu saling bertetangga.

Rumah Siwon dan Kibum bersebelahan.

Rumah Donghae dan Eunhyuk juga bersebelahan.

Yang lebih hebat, rumah SiBum berhadapan persis dengan rumah HaeHyuk.

Hebat ya? *prok prok prok*

*Author dilindes traktor*

Mereka sudah saling mengenal dan berteman sejak umur 5 tahun hingga sekarang. Perbedaan usia antara 2 namja dan 2 yeoja itu adalah Siwon dan Donghae yang setahun lebih tua dari Kibum dan Eunhyuk.

Siwon dan Donghae hari ini menjadi murid kelas 2 SMA, sedangkan Kibum dan Eunhyuk hari ini menjadi murid baru di SMA.

Ya, hari ini memang hari pertama masuk tahun ajaran baru.

"Aku belum menengok Eunhyuk tapi kuyakin mereka berdua sudah duluan tadi pagi karena harus bersiap untuk MOS." Jawab Siwon santai.

Mata Donghae melebar.

"Eh? Benar juga, hari ini MOS mereka. Hmmmm..." Donghae tiba-tiba tersenyum.

"Kenapa? Mukamu kok gitu?"

"Siwonnie... Apa kau ingat hari-hari memalukan MOS kita? Bisakah kau bayangkan, HARI INI Kibummie dan Hyukkie juga akan merasakannya?"

Siwon tiba-tiba mengerti kenapa Donghae tersenyum begitu jahil, nyaris mesum malah.

"Mari kita sering-sering keluar kelas hari ini, Siwonnie."

Siwon mengangguk setuju sambil tersenyum agak bersalah.

~ O ~

Dua puluh menit sebelum bel di kelas 1-E...

Murid-murid baru di kelas itu saling melirik dengan tatapan tersiksa.

Bagaimana tidak?

Dengan make up lebay yang tidak nyaman, seragam SMP—seperti perintah dari buku panduan MOS—yang mereka kenakan keterbalikan dari gender asli masing-masing, baju seragam harus di masukkan ke dalam rok/celana dan wajib mengenakan ikat pinggang hitam, rambut yang—dengan terpaksa—mereka potong minimal sebahu, serta beragam name-tag norak yang telah mereka buat dengan arahan para OSIS, banyak senior-senior yang iseng berkunjung ke gedung A-1 tempat kelas-kelas murid kelas 1 berada.

Mau tahu apa yang senior-senior itu lakukan?

'Mengamati' adik-adik kelasnya yang tampak konyol nan culun dari luar jendela.

Sekelompok senior cowok tiba-tiba masuk ke kelas 1-E. Mereka mendatangi salah satu namja paling konyol di kelas itu dan langsung menghajarnya secara mental.

"Hahaha jelek sekali kamu."

"Tadi pagi sempat ngaca gak? Lipstikmu kena hidung tuh! HAHA!"

"Fufufu pahamu SEKSI~"

"Hahaha ya seksi berbulu gitu!"

Langsung saja cowok culun yang sedang di kata-katai itu meringkuk di kursinya ketakutan dan menahan malu.

Tiba-tiba...

DUGH!

Buku fisika setebal 400 halaman melayang dan jatuh ke muka pemimpin kumpulan senior cowok yang sedang mengerjai si junior culun.

"Sialan! Apa-ap...?" Bentaknya pada seorang...

Yeoja...

Yang melemparkan buku itu padanya.

YEOJA KAWAN-KAWAN! *Author ngelempar-lempar kelopak bunga*

Lee Hyukjae menatap bete pada namja yang memakinya, "Kalau urusan kalian di sini gak penting lebih baik pergi saja deh." Katanya di dalam balutan seragam cowok. Kalau bukan karena seragam cowoknya yang menandakan dia cewek (seragam harus keterbalikan gender asli, ingat? Lihat saja di atas), belum tentu semua orang bisa mengetahui dia yeoja.

Kenapa?

Pertama yang paling mencolok itu wajahnya yang bete terus sejak ia melangkahkan kakinya keluar rumah. Dan rambutnya yang ia potong pendek dengan model agak manly.

Lalu tubuhnya yang tidak begitu 'berlekuk' karena dia memang tidak memiliki cukup banyak lemak untuk menonjolkan bagian tertentu pada tubuhnya membuatnya mempunyai gaya khas tersendiri yang mudah untuk dikenali oleh teman-teman sebayanya.

Sebenarnya Eunhyuk, atau Hyukjae, atau Hyukkie, tidak biasanya naik darah. Cuma kalau moodnya lagi amburadul seperti hari ini, dia memang gampang dibuat marah.

Namja yang pelipisnya merah itu berjalan mendekati Eunhyuk di mejanya, "Heh, berani sama sunbae? Masih hubae aja belagu!" Suara bernada tingginya mengundang seluruh tatapan dari luar maupun dalam kelas.

Sebelum Eunhyuk mengeluarkan jawaban nyolotnya, seorang yeoja dari yang duduk di sebelah Eunhyuk menginterupsi.

"Mianhae, Sunbae. Temanku yang satu ini sedang tidak enak mood. Mian kalau kurang ajar, tapi kuharap Sunbae mau keluar sekarang. Lagipula sebentar lagi sudah bel. Mianhae..." Yeoja itu membungkuk sedikit ketakutan.

Namja yang tadinya pengen membunuh Eunhyuk tiba-tiba membatu di tempatnya.

Begitupula dengan teman-teman gengnya.

Mereka menatap tertegun pada yeoja yang meminta maaf itu, sekaligus merasa bersalah karena bersikap kasar dihadapannya.

Yeoja itu cantik bahkan ketika memakai seragam namja. Ia ketahuan sekali bisa berdandan karena make-upnya tanpa cela, rambutnya yang memang pendek tidak hancur seperti murid lainnya yang biasanya berambut panjang atau sekadar melebihi bahu, dan yang paling memukau adalah sikapnya. Sopan, lembut...

"Siapa yang membuatmu membungkuk begitu, Kibummie?" Suara seorang namja yang baru saja datang ke dalam kelas 1-E menyela 'acara' Kibum, Eunhyuk, serta sunbae yang jahat tadi.

Semuanya menoleh pada sosok...

Siwon yang menatap kumpulan namja brengsek yang pernah berurusan dengannya di tahun ajaran lalu.

Serempak kumpulan namja brengsek itu mundur perlahan-lahan lalu kabur ke luar kelas.

Siwon mendengus, "Dasar.." Lalu pandangannya melembut menatap Kibum dan Eunhyuk. "Hei hei~ kalian tampak... Ngg... Kibummie tetep cantik, tapi kok Hyukkie sangar gitu?" Canda Siwon.

Kim Kibum tersenyum manis mendengar pujian Siwon.

Eunhyuk menginjak kaki Siwon mendengar ejekannya.

Siwon meringgis, Kibum tertawa, Eunhyuk menekuk wajahnya.

"Mau apa kau ke sini, Siwonnie?" tanya Eunhyuk dengan suara yang sedikit lebih bersahabat ketimbang saat dia berbicara dengan sunbae tadi.

Siwon menyodorkan tas makan warna biru muda pada Kibum, "Ketinggalan nih. Umma-mu menitipkannya padaku tadi."

Kibum menerimanya dengan wajah seakan mengatakan 'oh-ya'.

"Thanks, Siwonnie." Ucap Kibum.

"Ya, aku balik ke kelas dulu." Siwon membalikkan tubuhnya menuju luar kelas sebelum ia berpesan pada kedua yeoja yang sangat dikenalnya itu. "Hari ini bakal agak berat dan memalukan. Jaga diri dan emosi. Nanti waktu pulang Hae dan aku menunggu kalian di gerbang."

Siwon pun berlalu.

~ O ~

Di gimnasium 10 menit setelah bel berbunyi...

Tepuk tangan membahana ketika ketua OSIS naik ke podium untuk menyampaikan kata-kata bijaknya.

"Park Jungsoo memang memiliki bakat menjadi pemimpin. Tidak salah kita mempercayakannya menjadi ketua OSIS." Gumam seorang guru matematika yang segera di tanggapi dengan komentar positif dari guru-guru lainnya.

"Ya... Dia hanya... Sempurna. Walaupun dia sibuk di posisinya, kudengar nilainya tidak turun-turun." Salah satu komentar positif datang dari guru UKS, istrinya si guru matematika.

Gumaman-gumaman kecil terus berlanjut selama ketua OSIS, kita panggil saja Leeteuk, berpidato.

"... Dan akhir kata saya hanya ingin berterima kasih pada kepala sekolah yang selalu mengawasi kami dari jauh, guru-guru yang membimbing kami selama ini, teman-teman yang selalu menceriakan sekolah ini, janitor-janitor yang giat dalam memberikan kami pelayanan kebersihan, serta wakil ketua OSIS, Kim Youngwoon, yang telah membantuku menuliskan pidato ini. Sekian... dan terimakasih..."

Tepuk tangan kembali membahana ketika Leeteuk turun dari podium.

Di wilayah tempat duduk anak kelas 1...

"Lho? Kenapa tidak ada sambutan dari kepala sekolah?" Tanya seorang murid baru pada teman di sampingnya.

Sebelum teman yeoja itu menjawab...

"Karena tidak ada yang mengetahui bagaimana sosok kepala sekolah kita kecuali guru dan anak OSIS." Jawab seorang namja berseragam cowok yang duduk di belakang murid yang barusan bertanya.

Yeoja yang tadi bertanya membalikkan tubuhnya, menatap namja yang tiba-tiba menjawab.

"Apa maksudmu? Apa kepala sekolah di sini jarang menunjukkan dirinya atau bagaimana?" Tanyanya penasaran.

Namja di belakangnya itu menggeleng, "Bukan 'jarang', tapi 'tidak pernah'. Kepala sekolah kita namanya Shin Donghee. Dia tidak pernah menunjukkan dirinya pada murid-murid, kecuali OSIS. Dia bekerja selalu di ruangannya, mengurus sekolah ini dengan caranya. Dia tipe namja yang tidak suka muncul di depan umum, alias lebih suka bekerja di belakang panggung." Jawab namja itu panjang lebar.

Si yeoja mungil nan imut mengerutkan kening, "Bagaimana kau tahu sebanyak itu?"

Namja yang tadi berbicara panjang lebar kini hanya mengedikkan bahu menolak menjawab.

"Omong-omong namaku Kim Ryeowook, dan di sampingku ini temanku Lee Sungmin. Siapa namamu? Dan kenapa kau tidak memakai seragam perempuan sesuai peraturan para OSIS?" Kata yeoja tadi yang ternyata bernama Ryeowook.

"Hankyung imnida. Aku tidak mau berpenampilan seperti banci, sesimple itu." Jawab Hankyung cuek.

~ O ~

Sementara itu di barisan murid-murid kelas 2...

"Ada yang bawa cemilan gak? Laper nih." Erang Donghae pada ketiga sahabatnya.

Kim Jongwoon menggeleng dengan mata terpejam. Apa yang Yesung lakukan? Dia sedang mencoba untuk tidur di tengah keramaian gimnasium.

Siwon merogoh kantung celananya, "Aku hanya ada..."

CLING!

"... lollipop strawberry."

Melihat mata Donghae yang berkilat-kilat cemerlang memperhatikan sosok bulat bertangkai yang sedang Siwon pegang, Siwon buru-buru memberikannya kepada Donghae.

"Mmmmm... Makasih Siwonnie~" Katanya sambil membuka bungkus lollipop itu, dan lalu melumatnya di mulutnya. Walaupun Donghae tidak begitu suka strawberry, tapi apa boleh buat kalau dia lapar?

Bermenit-menit berlalu hingga Donghae menyudahi urusannya dengan lollipop pemberian Siwon.

Tiba-tiba...

CLING!

Cho Kyuhyun yang daritadi tidak menjawab pertanyaan Donghae ternyata sedang asyik memakan coklat cadbury yang sangaaaaat panjang dan nikmat. Dia kelihatannya tidak mendengar pertanyaan Donghae karena headset krypton 5-speaker yang sedang di pakainya untuk menemaninya bermain PSP itu membuatnya tuli.

"Kyuuuuu~ bagi dong!" Donghae beringsut mendekati Kyuhyun sambil mencolek-colek benda terlarangnya. Ups! Maksudnya Donghae mencolek coklatnya, bukan Kyuhyunnya. Hoho..

Kyuhyun yang masih budeg tetap bergeming sambil menggigit coklatnya santai.

"Kyu~" Panggil Donghae lagi yang mulai geregetan ingin minta coklat Kyuhyun.

Kyuhyun tetap diam.

"Woy, Kyu!"

...

"KYUHYUN!" Teriakan Donghae sukses membuat semua orang di gimnasium menoleh padanya. Yep, suaranya sampai bergema lho!

Hening...

Wajah Donghae merah seketika, dia buru-buru memaki dalam hati. "M-maaf!" Serunya pada orang yang sedang berbicara di podium, sepertinya sih wakil kepala sekolah.

Ketika semua mata sudah berpaling dari Donghae, Donghae buru-buru menonjok Siwon dan Yesung di sampingnya—karena Siwon dan Yesung dari tadi sudah menempelkan keningnya ke lutut, mencubit paha masing-masing menahan tawa lebar yang hendak keluar. Tampaknya kedua sahabat itu bahagia kalau Donghae kena masalah.

Siwon dan Yesung yang tidak terima di tonjok Donghae semena-mena, balas menonjok bersamaan. Merekapun malah asyik saling menonjok hingga lupa diri.

Donghae yang duduk di antara Kyuhyun dan Siwon, terkena tonjokan telak dari Yesung di dadanya, yang membuat ia terjungkal mengenai Kyuhyun.

KREK!

Sesuatu berbunyi nyaring...

Kemudian terdengar nafas Kyuhyun yang tersentak...

Donghae membalikkan tubuh perlahan-lahan sebelum menemukan...

.

.

.

.

.

PSP silver yang terlepas dari tangan Kyuhyun, jatuh menuju lantai yang dingin dan keras...

...terlihat retakan di layarnya yang berubah hitam ketika menabrak ubin.

...

"HAE-YAAAAAAAA!" Bentak Kyuhyun tidak nangung-nanggung.

Gimnasium kembali hening.

Semua mata pada Kyuhyun yang mengeluarkan death glare terbaiknya pada Donghae yang bermata penuh ketakutan dan kecemasan.

BUAGH!

Kyuhyun menonjok Donghae tepat dihidungnya. Donghae terpelanting jatuh dari kursinya dengan hidung berdarah.

Dan suasana pun gaduh...

Semua anak kelas 2 tahu bagaimana seramnya Kyuhyun kalau PSP-nya kenapa-napa. Karena itu seluruh anak kelas 2 langsung berdiri dari kursinya, lalu ngacir keluar gimnasium dengan tidak teratur.

Kyuhyun yang masih diselimuti amarah akan PSP-nya yang terluka, terus berusaha menghajar Donghae.

Donghae tidak tinggal diam. Setelah bintang-bintang tidak lagi bermain di belakang rentina matanya, ia bergegas berdiri untuk menangkis pukulan dan tendangan Kyuhyun yang ngamuk.

Sementara seluruh mata terlihat waswas pada Kyuhyun, suara menggelegar menganggu suasana tegang itu.

"HAHAHAHAHAAAA!"

"AHAHAHAUHAUHAAAAAAAHAHAHAAHA!"

Suara siapa itu?

Suara Siwon dan Yesung yang tertawa lebay walaupun berbeda kondisi. Yesung dengan senangnya berguling-guling di lantai gimnasium sedangkan Siwon jongkok-jongkok sambil memukul-mukul pahanya dengan air mata bahagia mengalir deras di pipi keduanya.

Bisa-bisanya mereka menganggap lucu mimik Donghae yang seperti baru di sunat.

Agak jauh dari tempat Donghae dan Kyuhyun berkelahi, wakil kepala sekolah mendesah panjang frustasi. "Bisakah seseorang melerai mereka? Dan tolong bawa keempat murid teraktif kita itu ke kantor saya, sekarang." Katanya dengan tegas.

Dari kata 'aktif' itu dapat disimpulkan kalau ini bukan kali pertama empat pemuda itu bertingkah.

"Dan demikian... Hhh... Acara ini kita tutup. Kalian boleh kembali ke kelas masing-masing." Lanjut wakil kepala sekolah dari podium.

Semua murid pun buru-buru bubar.

Kecuali Siwon, Yesung, Donghae, dan Kyuhyun beserta PSP-nya... Mereka diseret oleh guru terkiller di SMA ini... Guru matematika, Jo Myuk, atau—karena dia berkebangsaan China—nama aslinya adalah... Zhoumi.

~ O ~

Mari lewatkan pembicaraan penuh ceramah dan celotehan di ruang wakil kepala sekolah...

Lebih baik kita pergi saja ke kelas 1-E...

Salah seorang anggota OSIS mengedarkan kertas pada seluruh murid. Sementara temannya yang sesama OSIS mengumumkan di depan kelas, "Tulis biodata kalian. Lalu tuliskan juga apabila kalian ingin menjadi anggota OSIS, atau bila tidak kalian harus menulis ke dalam klub apa kalian akan bergabung. Sertakan alasan kalian dalam pilihan yang kalian ambil... bla... blaa.. blaaaaaaa..."

Kibum mengetuk-ngetukkan ujung pensil yang tumpul pada pelipisnya, ia bingung..

Kibum tidak pernah peduli dengan kegiatan sekolah. Baik OSIS maupun klub. Di SMP-nya dulu dia tidak pernah ikut kegiatan apa-apa. Namun di SMA ini ia diwajibkan ikut sesuatu. Ya, WAJIB.

Kibum memutuskan untuk menepuk bahu seorang yeoja asing di depannya karena menganggap Eunhyuk di sampingnya sama bingungnya dengan dirinya.

Yeoja itu menoleh pada Kibum.

Untuk sepersekian detik, Kibum terkagum-kagum pada wajah cantik yeoja di hadapannya.

"A... Aku hanya ingin bertanya, kau mau ikut OSIS atau klub apa?" Tanya Kibum hati-hati. Ia tidak mau punya musuh pada hari pertamanya di sekolah ini. Lagipula siapa juga orang waras yang mau punya musuh di hari pertamanya masuk SMA?

Yeoja di depan Kibum menjawab mantap, "Aku mau ikut OSIS, pastinya. Dan aku mengejar posisi sebagai penegak kedisiplinan." Matanya berkilat haus. Haus akan...? Haus akan kedisiplinan?

"Y-yang benar?" mau tak mau Kibum bertanya-tanya dalam hati mengenai gadis di depannya.

Yeoja tadi mengangguk, "Oh ya, kenalkan... Kim Heechul imnida. Kau pasti Kibum 'kan? Yang tadi pagi berbicara dengan Sunbae yang mengantarkan tas bekalmu?" Heechul bertanya pada Kibum dengan nada bersahabat.

Begitu Siwon diungkit, Kibum otomatis tersenyum, "Ya, Kim Kibum imnida. Yang tadi melempar buku sembarangan itu Lee Hyukjae, panggil saja dia Hyukkie. Dan Sunbae tadi pagi itu Choi Siwon."

Heechul tersenyum, "Kau kenal dengan Sunbae itu? Apa kalian bertiga berteman?" tanya Heechul mencari informasi yang mungkin bisa dia gossipkan kapan-kapan.

"Hng.. Kita bertiga, sebenarnya berempat dengan satu Sunbae lagi, tetanggaan sejak kecil. Jadi kami berteman." Kata Kibum tenang, walaupun hatinya riang.

"Sunbae yang tadi katamu bernama Siwon cakep sekali ya."

Kebahagiaan di wajah Kibum sedikit meredup, "Hmm... Ya, hahaha."

Heechul ikutan tertawa melihat tingkah polos Kibum, "Tenang saja, aku tidak naksir dia kok. Jangan khawatir begitu... Hhaha.."

Wajah Kibum berubah pucat, "K-kenapa kau berkata begitu?" tanya Kibum.

Heechul mengedipkan sebelah mata pada Kibum, "Perasaanmu terpampang jelas di wajahmu. Lucu sekali, hahaha.."

Ketika Kibum hendak menanggapi, sebuah tangan menggebrak mejanya, "Mau sampai kapan ngobrol, hah?" Bentak anak OSIS yang sedang membagikan kertas.

Keduanya langsung bungkam.

~ O ~

Di lorong gedung A-2, tempat murid kelas 2 berada...

Empat namja yang baru selesai dari ruang hukuman mendesah...

"Hng.. Di lihat dari segi positifnya sih, kita bisa bolos jam pelajaran ketiga dan keempat." Kata Yesung lesu.

"Di lihat dari segi negatifnya, setelah selesai membersihkan gym... Kita pasti pegal-pegaaaal!" Donghae mengeluh sambil membuang gumpalan tissue yang digunakannya untuk membersihkan darah dari hidungnya, akibat pukulan Kyuhyun tadi di gimnasium.

"Tapi ya apa boleh buat. Ayo segera ke gym." Sahut Siwon.

Kyuhyun di sampingnya diam saja. Kyuhyun mengelus retakan pada PSP-nya.

Mengetahui itu, Donghae merasa sangat bersalah, "Kyu... Gini deh, selama PSP-mu di rental, pakai saja ipodku. Minimal kau masih bisa mendengarkan lagu dengan headset kryptonmu." Donghae menyerahkan ipod putihnya pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengambil ipod Donghae dengan tatapan sedih. Ipod tidak akan mampu menggantikan pspnya, sama sekali tidak mungkin.

"Belum cukup." Kata Kyuhyun pada Donghae.

Donghae menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia mencari jalan supaya Kyuhyun tidak sedih lagi.

"Kenapa tidak meminta Donghae membayarimu main setiap pulang sekolah di game center?" Usul Yesung.

"APUA?" Jerit Donghae.

Kyuhyun mengangguk setuju dengan antusias, "Ah benar juga! Kalau gitu kau harus menyisakan setidaknya separuh uang jajanmu per hari Hae."

Donghae melotot hingga matanya hendak jatuh dan menggelinding di tanah, "Yang benar? Ah tolong jangan minta uangku, Kyu.. Kau tahu aku butuh makan.." Katanya dengan wajah melas.

Kyu melirik Donghae tajam, "Kau mau kumaafkan tidak?"

Donghae langsung cemberut tapi diam saja.

Di sebelahnya Siwon menahan senyum. Kelakuan sahabat-sahabatnya ini selalu membuatnya merasa senang bersama mereka.

"Mari mulai beres-beresnya." Kata Siwon sambil membuka pintu gym.

Pemandangan yang menyambut keempat namja itu tidak begitu menyenangkan ketika pintu terbuka...

Menampangkan ratusan sampah permen, plastik, serta cairan-cairan bermacam warna yang membasahi bagian bawah kursi-kursi yang barusan digunakan siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 3 ketika mendengarkan sambutan-sambutan membosankan.

Siwon, Yesung, Donghae, dan Kyuhyun mengerang.

~ O ~

Jam pulang sekolah...

Siwon, Donghae, Yesung, dan Kyuhyun mejeng di samping gerbang utama sekolah. Mata keempatnya dengan letih menatap ke kanan dan kiri melihat murid-murid yang berlalu lalang. Baik senior maupun junior atau juga teman mereka.

Banyak gadis-gadis yang tersenyum kalau tidak sengaja bertemu pandang dengan salah satu dari namja yang mejeng itu.

Memang kelihatannya nge-sok sekali keempat namja itu. Masih kelas 2 tapi berani mejeng dan membuat yeoja-yeoja mengerling pada mereka. Namun kepopuleran empat namja itu sudah ke mana-mana sehingga senior mereka pun kebanyakan berteman dengan keempatnya.

Siwon melambai pada Kibum dan Eunhyuk yang akhirnya terlihat.

"Ngapain kalian di sini?" Tanya Eunhyuk.

"Menunggu kalian." Jawab Donghae singkat.

"Untuk apa menunggu kami..?" Tanya Kibum.

"Kita akan merayakan hari pertama ini dengan makan-makan. Kalian mau makan apa? Biar aku traktir. Yang mahal juga boleh." Kata Siwon sambil tersenyum manis.

"Tunggu Siwonnie..! Kau melarang kami memilih restoran, dan sekarang kau meminta Kibum dan Eunhyuk untuk memilih restoran?" Tanya Donghae.

Siwon mengangguk, "Yeoja harus diutamakan."

Eunhyuk melet pada Donghae, "Sial padamu Hae... Kalau kau sedang begini baik, Siwonnie. Aku jelas memilih restoran terbaik atau termahal di Seoul, tentu saja."

"Oke, kupilihkan restoran terbaik!" Kata Siwon enteng. Mereka hendak berjalan sebelum Kibum menarik tangan Siwon,

"Tunggu! Apa kau tidak keberatan? Kita berenam." Kata Kibum.

Siwon tersenyum, "Tidak apa. Ayahku sudah memberi gaji padaku bulan lalu. Masih akan tersisa banyak walaupun hari ini kita makan hingga pingsan."

Siwon memang suka membantu di perusahaan Ayahnya agar ia mendapatkan gaji yang digunakannya untuk main atau belanja. Biasanya sih, uangnya itu ia gunakan bersama temannya, seperti sekarang.

Kibum ragu-ragu.

Siwon menarik tangan Kibum, memaksanya berjalan bersamanya. "Tidak usah mikirin uangnya. Ayolah."

Kibum akhirnya menurut.

Keduanya buru-buru menyusul Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun, dan Yesung yang sudah berjalan duluan.

~ O ~

Pukul 6 sore... Di depan game center...

"Aiyaaa... Sudah jam segini..." Siwon panik menatap jam di tangannya.

"Hahaha seru sekali~" Eunhyuk tertawa riang dengan tangan mengapit lengan Kibum.

"Seru sih, tapi uangku..." Kata Donghae dengan mata menatap Kyuhyun nanar.

Kyuhyun hanya melet, "Salahmu merusak PSP-ku." Katanya judes.

Yesung tersenyum, "Aku duluan ya, kawan-kawan. Ummaku akan menebas kepalaku kalau aku lama-lama main. Bye!" Bersamaan dengan itu Yesung melambai lalu berlari menuju suatu arah. Tidak lama, Yesung tenggelam bersama ratusan orang korea yang sedang berjalan di trotoar.

"Aku juga harus pulang. Dah." Kata Kyuhyun sebelum pergi.

Setelah Kyuhyun tidak terlihat, Eunhyuk, Kibum, Siwon, dan Donghae juga berjalan pulang.

Mereka bersenang-senang di game center setelah makan dan melihat-lihat toko CD. Mereka banyak sekali bercanda dan tertawa hingga rasa lelah perlahan-lahan merayapi otot-otot mereka.

Di jalan pulang...

Sementara Eunhyuk menyeret Kibum menuju toko boneka yang tak jauh dari game center, Donghae dan Siwon sudah duluan pulang karena merasa tidak sanggup masuk ke dalam toko boneka serba pink—yang isinya didominasi oleh berbagai macam bentuk dari boneka sampai bantal strawberry—yang di minati Eunhyuk.

"H-hey... Siwonnie.." Panggil Donghae.

"Yeah?" Jawab Siwon di sebelahnya.

Jalanan sekitar mereka sepi karena jalan itu sudah masuk daerah perumahan. Hanya mereka berdua di jalan gelap itu.

"Kau... Suka Kibummie?"

.

.

.

.

.

.

"Iya. Kenapa?" Jawab Siwon dengan muka yang merah padam bahkan sampai ke telinganya.

Donghae memang kadang-kadang suka mengobrol masalah yang agak sensitif dengan Siwon. Siwon tidak terlalu kaget mendengar pertanyaan-pertanyaan Donghae karena sudah terbiasa.

Donghae tersenyum simpul, "Tidak. Hanya ingin tahu."

Siiiiiing~

Angin malam menerpa keduanya.

"Oh ya Siwonnie..." Panggil Donghae lagi.

"Hmm?"

"Dongsaengku ingin bermain denganmu. Bisakah kau menjemputnya besok di SD-nya?"

"Tentu saja, Hae."

.

.

.

.

.

C H A P T E R 1 is complete!

.

.

.

.

.

A/N; *gugup* O-oke... Karena ini baru chapter pertama jadi daya tariknya belum keluar ya. Untuk kata-kata terakhir Author sebelum mengundurkan diri di chap ini hanyalah...

TERIMA KASIH buat Sapphire Pearls SEBESAR-BESARNYA yang sudah membantu saya~

Karena atas bantuan dan kesabarannya saya bisa percaya diri publish cerita ini di screenplays ^^

Juga...

Terima kasih banyak buat readers yang sudah membaca cerita saya :D walaupun kisah saya tidak akan menjadi kisah terbaik yang pernah readers baca, kalau saja cerita ini mampu di nikmati oleh readers, saya sudah bahagia.

Akhir kata...

Review itu hukumnya MUBAH!