The Person You Will Love
Mei Anna AiHina
Naruto CopyRight Masashi Kishimoto
T
Romance/Drama
Warning: Canon Verse, Typo, OOC, Newbie, Sasuke's POV, dll.
.
A/N: Happy Reading Minna
-:-
30 hari… lagi
Sapuan angin dingin menghempaskan rambutku yang hitam biru. Kutatap air yang mengalir di bawah jembatan yang kupijaki. Sebuah daun Momoji kuning jatuh di sana, mengapung bagai perahu, terombang-ambing. Bagai daun itu, inilah perasaanku. Menunggu sebuah kepastian darimu.
Bibir itu terus saja mengatup setelah kalimat-kalimat yang terasa asing bibirku terucap, namun kau hanya berkata, "kenapa?" karena cinta tak beralasan, penuh misteri di dalamnya. Dan aku hanya pria dengan sesuatu perasaan, abstrak.
Kau tahu, semua juga bahwa waktu tak memberiku banyak. Takdir memaksaku bergulir kepadanya dengan dalih 'semua punya waktunya'. Benar. Tapi, aku butuh sesuatu agar kedamaian datang saat waktu putus dariku. Sebuah ironi.
"Karena manusia bisa merasa bahagia, bisa menangis karena sedih. Tak terkecuali aku," jawabku menusuk relung paling dalam. Ya. Hanya karenamu aku akan menangis. Takut akan redup sebelum hati ini terungkap padamu.
Pandanganku beralih padamu lagi. Kau masih di sana, terdiam di hadapanku dengan kepala tertunduk. Rambutmu menjuntai panjang, menutupi segala kekagumanku padamu. Harus kau tahu, aku suka kau panjangkan rambutmu, tapi sayang bukan untukku.
"Ma-maaf," lirih kau bicara mengoyahkan satu keyakinan akan cinta-bahkan diwaktu yang tak banyak ini. Inilah penolakan ketiga bagiku; Ayah, Konoha, dan kau.
"Sudahlah. Apa yang bisa kulakukan? Hanya menunggu. Ya. Hanya itu," getar suaraku beriring gemuruh langit senja. Kutatap ia-langit sore. Awan mendung menutupinya dengan segala kesuraman.
Bahkan, untuk terakhirpun aku tak dapat merengkuh hatinya, memang tak pernah berharap lebih akan itu. Sungguh Sasuke malang. Pikirku tersenyum miris masih menadah wajahku akan langit.
.
Tes
.
Hujan. Titik-titik air jatuh menimpah wajahku. Mataku perih, aku tak dapat melihat jelas karena hujan. Dadaku, kucengkeram yukata putih didadaku. Sungguh, ini… sakit. Aku… mantan nuke-nin menangis. Cengeng ya?
Pandanganku turun seketika. Sebuah tangan melingkari dadaku dan menyembunyikan wajahnya di baliknya.
Aku terpaku. Perlakuanmu…, kau membuatku tertarik akan jurang kesepian. Harapan seakan membumbung tinggi dan suram lenyap.
.
.
Hening setelahnya. Kami memang pendiam. Kami hanya menatap dan itu caraku untuk terperangkan rasamu.
.
.
"T-tiga puluh hari 'kan?" wajahmu terangkat. Bias-bias air hujan dimatamu memancarkan kesenduan dan aku. "A-aku… mencintaimu S-sasuke-san," aku terpaku. Adakah ini sungguh sebuah kenyataan Kami-sama?"U-untuk t-tiga puluh hari kedepan," katamu lagi. Kutunggu.
.
.
"A-aku akan berpura-…pura."
.
.
Sesuatu di dalam siap retak kalau saja pelukan itu terlepas, terganti dengan tarikan di sisi wajahku karena tangan mungilmu yang kurasa bergetar. Kau menarikku untuk sebuah ciuman basah di bawah guyuran air hujan.
Hanyut. Aku meleleh dalammu. Hujan yang turun bukan sebuah penghalang akan penyatuan bibir kami. Begitu hangat dan dalam, sampai kusadari asinnya air jatuh mengalir bersama hujan yang menyusup diantara sela bibir kita
Kau… menangis? Untuk apa? Adakah untukku?
Di bawah awan yang meleleh ini, aku dan kebohongan manis Hinata dimulai. Untuk 30 hari kedepan, walau bukan sesuatu yang kuinginkan. Tapi demi bersamanya, hari beratpun kujalani. Asal asa kami saling bertahan.
.
TBC
Aku masih baru, jadi mohon bimbingannya. Apapun kuterima sebagai masukan koq.
Oh iya. Ini juga kudedikasikan buat yang ultah yaitu Monty dan Nurma. Sama temen yang udah kasih masukan dan dukungan, Dinda. Thanks.
Arigatou minna-san
-Mei Anna-
