Disclaimer
SpongeBob SquarePants © Stephen Hillenburg
.
Pearl © Oreo Ivory
oOo
Tidak perlu menjadi sepintar Sheldon J. Plankton untuk mengetahui kebenaran. Tidak perlu menjadi King Neptune untuk melihat rahasia terdalam di seluruh lautan. Dan tidak perlu memaksa Patchy the Pirate untuk menceritakan segala kemungkinan.
Semua orang pasti langsung mengerti di sepermili detik bahwa paus tidak mungkin berasal dari kepiting. Spesies mreka berbeda bahkan pada hirearki taksonomi tingkat phylum. Satu-satunya kesamaan mereka adalah bahwa mereka adalah hewan dan hidup di laut.
Pearl tidak pernah bertanya, ia hanya berharap ayahnya lebih dulu berbicara. Tapi, hingga usianya menginjak angka belasan tahun pun ayahnya masih membisu. Tidak ada penjelasan, tidak ada realita untuk diungkapkan. Semua masih senormal napas yang menghasilkan buih-buih untuk terbang ke permukaan laut.
Pearl ingin tertawa. Apa ayahnya berpikir bisa menyembunyikan ini? Orang bodoh pun bisa tahu jika relasi di antara mereka tampak seperti lelucon. Ralat, mungkin Spongebob dan temannya Patrick adalah pengecualian. Mereka terlalu idiot untuk itu.
Dari segi penampilan saja, ketololan itu tidak bisa ditutupi. Lihatlah dirinya, Pearl adalah paus abu-abu dengan bobot seukuran Kapal Flying Dutchman, sedang ayahnya kepiting merah menyala dengan tubuh yang dilapisi cangkang dan dilengkapi capit.
Dan lagi, ayahnya terlampau bodoh untuk memberi nama. Pearl Krabs. Bisakah kau menghindari itu? Itu sudah cukup menjelaskan jenis kebohongan ayahnya.
Mutiara berasal dari kerang. Kepiting adalah jenis krustasea dengan abdomen dan kulit sekeras besi di Chum Bucket. Dan demi Celana Dalam Neptunus, ia adalah seekor Paus. Pearl benar-benar tidak mengerti secara sistematis bagaimana otak ayahnya bekerja.
Pada akhirnya Pearl mengungkapkan segala yang berkecamuk di hatinya. Letih pada setiap tatapan aneh teman-temannya. Lelah pada setiap kebenaran yang ia angankan. Dan ia tidak mau ketololan ini terus berlanjut.
"Kamu adalah Pearl," jawab Mr. Krabs luwes. Tidak ada getaran dalam suaranya. Ia berbicara semudah itu.
"Jangan bohong lagi! Aku bukan anak kecil!" Raung Pearl hingga Rumah Jangkar bergetar hebat karena gema suaranya.
Eugene H. Krabs menatapnya bingung. Ia tidak mengerti dengan pubertas remaja. Hormon-hormon mereka terlalu ekstrim untuk dihadapi.
"Kamu kan memang Pearl, mutiaraku yang paling berharga. Apa kau mau nama seperti artis di film yang kau tonton minggu lalu? Siapa? Nancy? Fancy? Tapi menurutku Pearl masih yang terbaik. Karena Pearl lebih mahal dari penny."
Pearl mendengar sebuah kepolosan di suara ayahnya. Kemudian ia tersenyum paham.
"Nancy adalah sahabatku, dia bukan artis. Dan ayah tidak mengizinkanku menonton film karena tagihan listriknya mahal. Dan Pearl memang lebih berharga daripada penny. Jadi beri aku uang jika aku lebih berharga daripada penny-penny yang kamu simpan di kantungmu, Ayah." ujar Pearl dengan senyum gelinya.
"Ap—apa? Aku tidak menyimpan penny. Bagaimana kalau saus tomat gratis Krusty Krab?"
Yah, mungkin ayahnya selama ini tidak berpura-pura. Ayahnya mungkin tidak membuat kebohongan, atau menutupi kebenaran. Bagi ayahnya, dirinya adalah Pearl, mutiaranya. Pearl adalah Pearl, anak semata wayangnya, sesederhana itu. Hubungan mereka tidak bakal berubah walaupun mereka tidak terikat darah. Jadi kenapa hal itu perlu di pertanyakan lagi?
Meski Krabs adalah Kepiting Tua yang Kikir, ia tetaplah ayahnya. Dan meski Pearl adalah Gadis Paus Remaja yang menyebalkan, dia tetap anaknya.
oOo
A.N : Makasih buat Prominensa yang lempar prompt dan nyuruh nulis di fandom ini. This for you.
