:::Yunjae fanfiction:::
Beauty Joongie and The Beast (Remake)
Remake from novel Astrid Zeng
Genre : Romance, Drama
Desclaimer : THE GOD, THEMSELVES, THEY PARENT'S, CASSIE, SM Ent and Story by Astrid Zeng
Warning : GS!Jae, EYD Kurang Baku, Typos, DLDR
Rate : T
Mr kim bersandar santai di atas kursi kantornya. Siku kanannya bersandar pada lengan kursim jarinya mengitari sebatang cerutu, hadiah dari Donghae, anak sahabat karibnya Kangta.
Mr Kim yang memiliki nama lengkap Kim Hyun Joong menatap bergantian kedua putrinya yang saat ini berada dihadapannya. Seohyun merupakan anak pertamanya yang telah memberikan tiga cucu yang sangat lucu untuknya. Putri keduanya yakni Victoria telah memberikan seorang cucu dan saat ini sedang mengandung anak keduanya. Mr Kim memandang kedua putrinya dengan amat serius.
Sebenarnya Mr Kim masih memiliki satu putrid lagi, putri bungsunya. Tapi berhubung pertemuan penting ini bertujuan untuk membicarakan sang bungsu yakni Kim Jae Joong jadi kehadiran jaejoong sangat tidak diharapkan. Untuk saat ini.
Victoria menundukkan kepalanya sebentar sambil menghembuskan nafas panjang sebelum melontarkan sebuah perkataan kepada ayahnya.
"appa tidak ingat tahun ini Jaejoongie berusia berapa?" Tanya Victoria dengan ekspresi keras kepala yang sudah sangat dikenal Mr Kim sepanjang hidupnya.
Bila sedang bersama, maka orang tidak akan menyangka ketiga wanita cantik tersebut adalah anaknya. Semua anak perempuannya mengambil gen dari sang istri, yang membuat mereka bertiga sangat cantik. Seperti oemmanya. Sedangkan sang appa hanya menyumbangkan gen keras kepala dan sifat pemberontak yang dimiliki oleh Seohyun dan Victoria.
"tentu saja aku mengingatnya" Mr Kim berdecak geli, seperti mendengar pertanyaan yang sangat bodoh.
"lalu? Apa appa akan merencanakan membiarkan Jaejoongie menjadi perawan tua?" Tanya Seohyun sinis.
"apa lagi sih yang kalian rencanakan?" sergah Mr Kim kesal. Jemarinya yang memegang cerutu menunjuk ke Seohyun kesal.
"aku tidak merencanakan apapun appa. Appa saja yang tidak sadar sedang merencanakan hidup Jaejoong. Tidakkah appa menyadari Jaejoong sebentar lagi akan berusia dua puluh enam tahun dan sama sekali belum pernah mengenal laki-laki kecuali appa. Bahkan karyawan laki-lakipun tidak boleh appa izinkan berbicara dengan Jaejoong."
"aku tidak melarang Jaejoongie berbicara dengan laki-laki." Sahut Mr Kim cepat untuk membela diri.
"ya appa memang tidak melarang Joongie, tapi appa mengurungnya di dalam rumah. Tidak mengizinkan ia kuliah.." protes Victoria terhenti akibat pelototan Mr Kim yang mengejutkan dan membuat nyalinyamenciut seketika.
"kalian semua tahu kan, mengapa Joongie tidak melanjutkan pendidikannya seperti kalian." Geram Mr Kim. Anak gadisnya yang satu itu memang kurang berbakat di bidang pendidikan. Mereka sekeluarga telah membahas masalah ini sebelumnya. Terlebih, Jaejoong sendiri yang memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah begitu lulus dari bangku SMA. Ia bingung akan melanjutkan pendidikan yang ia sukai.
Victoria mengangkat kedua tangannya, menyerah untuk hal ini.
"oke, untuk yang satu itu, aku minta maaf. Tapi bagaimana dengan kehidupan Jaejoongie nanti? Appa tidak mungkin membiarkan jaejoongie menghabiskan masa tuanya sendiri kan?
"hmm.. apa kalian tidak ingin selalu bersama?" Tanya Mr Kim.
"benar, kalian tidak mau bersama Jaejoongie lagi?" Mr kim menatap kedua putrinya dengan tatapan menuduh
Seohyun mendesah kesal menatap appanya. Sementara Victoria menepuk dahinya.
"tentu saja kami akan tetap bersama, appa. Tapi Seohyun dan aku sudah berkeluarga, kami juga sudah harus mengurus keluarga masing-masing. Coba appa bayangkan, apa joongie tidak akan kesepian jika hidup terus seerti itu? Hanya mengikuti kemana appa dan umma pergi dan tidak pernah berhubungan dengan dunia luar. Kalau begitu, kapan joongie bias mengenal namja dan menikah?"
Seohyun mencondongkan tubuhnya, berusaha meyakinkan ayahnya.
"kami tahu appa dan umma sangat menyayangi kami, tapi kalian terlalu protektif, teruttama pada joongie." Sambung Seohyun
"aku? Protektif?" Mr Kim tersenyum kecut. "dengan semua yang sudah kalian lakukan, memaksaku harus menerima kedua namja tersebut untuk menjadi keluargaku. Kalian masih mengatakan aku protektif?" dengus Mr Kim sedikit terengah menahan emosi dan kesal.
"jadi maksudnya, appa terpaksa menerima Nickhun sebagai menantu? Dan terpaksa menerima cucu-cucu appa?"
"terpaksa juga menerima ketiga anak dan suamiku?" timpal Seohyun sambil mengerutkan bibirnya. Tersinggung dengan ucapan ayahnya.
Mr Kim menghela nafasnya. Terdiam menatap kedua putrinya. Dia masih ingat saat Seohyun menikah muda dengan seorang pengusaha muda terkenal dan juga Victoria yang sempat membuat heboh karena menikah mendadak dengan seorang musisi internasional. Keduanya melangsungkan pernikahan setelah melarikan diri darinya. Beruntung kedua menantunya sangat baik dan mencintai putri-putrinya, juga memberikan cucu-cucu yang menggemaskan. Tapi jika harus kehilangan putri bungsunya Jaejoongie, oh… kali ini dia sungguh tak rela. Sangat tidak rela! Meski putri bungsunya memang berbeda.
"appa ingin joongie bahagia kan?" bisik Victoria, seakan bias membaca jalan pikiran ayahnya.
"tentu saja aku ingin ia bahagia!" tegas Mr Kim. Disusul dengan desahan putus asa.
"ta-tapi Joongie tidak seperti kalian. Kalian tahu sendiri bagaimana polosnya Joongie. Apa jadinya jika suatu saat Joongie patah hati atau malah disia-siakan oleh lelaki?" sambung Mr Kim
Victoria mengelus perutnya yang membuncit sambil berpikir keras.
"kita memang tidak bias mengharapkan Joongie bersosialisasi dengan cepat. Bahkan teman dekatpun Joongie tak punya" timpal Victoria
Mr Kim memandang kedua putriinya yang terdiam dan saling memandang. Seohyun mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuk.
"apa appa punya teman dekat yang memiliki anak namja seumuran Joongie? Kita bias mulai dari sana" usul Victoria sambil lalu.
Mr Kim membulatkan matanya. Tergugah dengan ide asal-asalan putrinya.
"Hm.. jika aku tidak salah dengar, Anak kedua Kangta sedang mencari istri. Kangta juga taman baikku. Ini ide cemerlang, Vic! Kita bias menjodohkan Joongie dengan Yoochun." Ujar Mr Kim sambil tersenyum lebar. Sementara Seohyun dan Victoria memandang apppanya dengan kening berkerut.
"apa lagi sekarang?" ujar Mr Kim dengan bahu yang terangkat kesal.
"kami hanya tidak menyanggka secepat ini appa akan berubah pikira." Ujar Victoria cepat.
"ah! Kalian selalu saja seperti itu, ini ide brilian! Kangta dan aku sudah lama berteman baik. Pasti sangat menyenangkan jika kami bias menjadi besan. Saying aku tidak memikirkan ini sejak awal, sudahlah! Sebaiknya sekarang aku menghubungi Kangta dan memberitahu ide brilian ini."
Mr Kim langsung menggerakkan kursi kerjanya kesamping dan mencoba menggapai pesawat telepon sementara buntalan perut menghalanginya. Jarinya yang gemuk lincah menekan nomor telepon yang sangat diingatnya.
"baiklah aku juga harus menjemput anak-anak dari sekolah. Lagi pula, aku masih tersinggung karena ternyata selama ini appa tidak menyukai suamiku." Seohyun melirik appanya yang pura-pura tidak mendengar. "bagaimana denganmu Vic?"
Victoria tersenyum kecil pada kakanya lalu bangkit berdiri.
"kita senasib oenie." Victoria menoleh pada appanya dan menatapnya sendu. "mungkin sebaiknya aku dan nickhun kembali saja ke Thailand dan melahirkan anak keduaku disana."
"jangan berani-berani menerbangkan cucuku kembali kesana!" ancam Mr Kim kesal sambil menjauhkan mulutnya dari corong telepon. Seohyun dan Victoria terkikik geli melihat appanya yang merenggut kesal lalu tiba-tiba ekspresinya berubah malu karena dari seberang sana ternyata Kangta sudah mendengar apa yang baru saja diucapkannya.
"maaf, Kangta aku tidak sedang berbicara denganmu." Ucap Mr Kim di depan teleponnya. Seohyun menggandeng Victoria hingga depan pintu kerja, saat appanya meneriakkan ide brilian yang ditemukan Victoria beberapa saat yang lalu.
"Kangta, bagaimana jika jodohkan putriku dengan anakmu?"
-TBC-
FF remake dari salah satu novel yang barusan aku baca.
Kalo peminat banyak bakal tak lanjutin.. hehe
Terimakasih…
