Just About Us

First Meeting

Main Casts : Oh Sehun and Xi Luhan (GS)

Support Casts : Find it by yourself

Genre : AU, Family, Fluff, Romance

Length : Ficlet Collections

2017©Summerlight92


Ruang tamu salah satu rumah mewah di kawasan Gangnam telah disulap menjadi tempat pesta ulang tahun. Oh Yunho dan Kim Jaejoong, pasangan suami istri ini tengah merayakan ulang tahun putra semata wayang mereka, Oh Sehun, yang hari ini genap berusia 5 tahun.

Meskipun mereka berasal dari kalangan berada, secara khusus Yunho dan Jaejoong sepakat melangsungkan pesta ulang tahun Sehun dengan suasana yang kental akan kekeluargaan dan lebih sederhana. Hanya orang-orang terdekat yang mereka undang, termasuk teman-teman sekolah Sehun di Ballon Kindergarten.

Yunho dan Jaejoong memakai topi ulang tahun, terlihat sedang menyambut sanak saudara maupun sahabat mereka. Sesekali pandangan mereka tertuju pada Sehun, yang kini sedang bersama dua sahabatnya—Park Chanyeol dan Kim Jongin. Ketiga bocah laki-laki itu memang sudah dikenal sebagai genk di sekolahnya.

"Hangeng-hyung dan Heechul-noona masih belum sampai, Boo?" tanya Yunho berbisik pada Jaejoong.

"Mereka bilang sudah hampir sampai, Yunnie," jawab Jaejoong. Dahinya mengernyit heran menemukan seringaian jahil terukir di wajah suaminya. "Apa kau merencanakan sesuatu?"

Yunho menggeleng pelan, "Aku hanya tidak sabar. Ingin melihat bagaimana reaksi Sehun nanti setelah bertemu dengan putri Hangeng-hyung dan Heechul-noona."

Mendengar pengakuan Yunho, Jaejoong ikut tersenyum lebar. "Aku juga, Yunnie. Ini pertama kalinya mereka bertemu. Aku senang sekali akhirnya Hangeng-oppa dan Heechul-eonni memutuskan untuk menetap di sini."

"Ya, dan kabar bagus lagi, minggu depan mereka akan pindah menempati rumah di samping kita, Boo."

"Jinjja?!" Jaejoong menatap Yunho dengan kitty eyes-nya yang berbinar lucu. "Kyaaa ... aku sudah tidak sabar ingin melihat kedekatan Sehun dengan putri mereka."

Yunho terkekeh melihat reaksi heboh istrinya. Ia hendak bicara, sebelum pandangan matanya tertuju pada pintu. Ada pasangan suami-istri baru saja masuk, bersama gadis mungil dalam gandengan mereka.

"Mereka sudah datang, Boo," kata Yunho memberitahu.

Jaejoong menoleh ke arah yang ditunjuk Yunho. "Omo!" ia langsung berlari menghampiri tamu yang sedari tadi mereka tunggu.

Adalah Xi Hangeng dan Kim Heechul. Mereka merupakan sahabat baik Yunho dan Jaejoong sejak bangku SMA. Kehidupan pernikahan pasangan suami-istri itu dikaruniai seorang putri bernama Xi Luhan, yang seumuran dengan Sehun. Keduanya bahkan lahir pada bulan yang sama—April. Hanya saja Sehun lahir 8 hari lebih dulu dari Luhan.

Setelah resmi menikah, Hangeng dan Heechul memilih tinggal di China—tanah kelahiran Hangeng. Luhan lahir dan dibesarkan di sana, hingga sekarang mereka memutuskan untuk menetap di Korea Selatan karena tuntutan pekerjaan Hangeng.

Yunho dan Jaejoong terlihat memeluk Hangeng dan Heechul secara bergantian. Kedua pasangan suami-istri itu tertawa bersama, melepas kerinduan mereka yang sudah tidak bertemu selama hampir 6 tahun.

"Bagaimana kabar kalian?" tanya Hangeng.

"Kabar kami baik, Hyung. Bagaimana dengan kalian?" Yunho balas bertanya.

"Baik, seperti yang kau lihat," balas Hangeng.

"Apa benar kalian akan pindah di samping rumah kami, Oppa?" tanya Jaejoong tiba-tiba. Hangeng dan Heechul langsung melirik Yunho yang kini tersenyum lebar.

"Kau yang memberitahu Joongie, Yun?" selidik Heechul.

Yunho meringis, "Maaf, Noona. Aku hanya terlalu senang mendengar kepulangan kalian," ucapnya disertai cengiran polos.

"Dasar. Kebiasaanmu memang tidak berubah," Heechul beralih menatap Jaejoong. Ia tertawa melihat bagaimana kitty eyes milik sahabatnya ini yang selalu menggemaskan. "Seperti yang dikatakan Yunho, minggu depan kami akan menempati rumah di samping kalian. Untuk saat ini kami masih tinggal di rumah orang tuaku."

Jaejoong langsung menghambur memeluk Heechul. Meluapkan kegembiraan karena bisa bertetangga dengan sahabatnya. Seperti janji yang pernah mereka ucapkan semasa sekolah dulu.

"Jika kalian butuh bantuan, jangan sungkan untuk menghubungi kami. Kami siap membantu," tawar Yunho.

"Tentu. Terima kasih sudah mengundang kami," Hangeng menyadari arah pandangan Yunho dan Jaejoong. Ia melirik Heechul yang kini tersenyum geli padanya.

Heechul sedikit berjongkok di hadapan Luhan, "Mereka ini teman Baba dan Mama. Ayo beri salam pada Yunho-ahjussi dan Jaejoong-ahjumma."

Sedikit ragu-ragu, Luhan akhirnya mengikuti perintah Heechul. Ia membungkuk sopan di hadapan Yunho dan Jaejoong yang sudah tidak tahan ingin mencubit pipi gembil Luhan. Wajah cantik warisan Heechul dengan binar mata rusanya yang mempesona.

"Selamat malam. Senang beltemu dengan Ahjussi dan Ahjumma," kata Luhan dengan senyuman lebar.

"KYAAAA ... KAU IMUT SEKALI!"

Teriakan Jaejoong membuat pasangan Hangeng dan Heechul terkekeh pelan. Sementara Yunho hanya menggelengkan kepala, sudah tidak kaget dengan reaksi istrinya. "Boo, kau membuatnya kaget."

"Oh, maafkan aku." Jaejoong berjongkok di depan Luhan. "Jangan panggil aku ahjumma. Panggil aku umma, ne?"

"Boo?"

"Lulu juga bisa memanggilnya appa," kata Jaejoong kemudian sambil menunjuk Yunho. Ia lalu menatap Heechul dan Hangeng. "Boleh 'kan dia memanggil kami seperti itu?"

Ini dia, serangan kitty eyes Jaejoong tidak akan ada yang bisa melawannya.

"Mama?"

Heechul sedikit menunduk saat merasakan tarikan pelan pada ujung gaunnya. "Ikuti permintaan Joongie-umma, ne? Panggil mereka umma dan appa."

Luhan yang memang tidak mengerti apapun, hanya menuruti saja ucapan ibunya.

"Ngomong-ngomong, di mana Sehun?" tanya Hangeng masih berusaha mencari keberadaan putra Yunho dan Jaejoong.

"Ah, biar aku panggilkan ke sini, Hyung. Tunggu sebentar." Yunho menghampiri Sehun yang masih asyik bermain dengan Chanyeol dan Jongin. Bocah berkulit pucat itu terlihat protes pada Yunho, karena sang ayah dianggap mengganggu kesenangannya bersama Chanyeol dan Jongin.

"Nah, Sehunnie." Yunho memposisikan Sehun untuk berdiri di depan Luhan. "Mereka ini teman appa dan umma sewaktu sekolah. Lalu ... gadis cantik di depanmu ini putri mereka. Ayo beri salam."

Sehun tidak merespon ucapan Yunho. Bocah itu justru asyik memandangi Luhan tanpa berkedip. Belum pernah Sehun melihat sosok gadis yang memiliki kecantikan setara dengan ibunya.

"Sehunnie?" Jaejoong khawatir karena Sehun terlihat mematung di depan Luhan. "Yunnie, kenapa dia diam saja?"

Yunho hanya menahan tawa mendengar pertanyaan Jaejoong. "Tidak apa-apa, Boo. Sehun sepertinya sangat terpesona pada Luhan. Sampai lupa caranya untuk berkedip."

Ucapan Yunho sukses mengundang tawa ketiga orang dewasa itu.

"Lulu, ayo beri salam pada Sehun," bujuk Hangeng.

Luhan mengangguk kecil, kemudian mengulurkan tangannya pada Sehun. "Namaku Luhan, tapi biasanya meleka memanggilku Lulu."

Sehun terkesiap, lalu secara perlahan menyambut uluran tangan Luhan. "Namaku Thehun."

Luhan yang awalnya ketakutan melihat ekspresi dingin Sehun, merasa sangat senang karena Sehun mau berbicara dengannya. "Senang beltemu denganmu, Sehunnie ..."

Pipi Sehun terasa panas. "Ne, Thehun juga thenang bertemu Lulu ..."

Dua pasangan suami-istri itu hanya saling memandang dengan senyum merekah. Mereka menikmati momen manis putra-putri mereka.

Heechul kemudian mengambil sesuatu dari paperbag di tangannya. Menyodorkan bingkisan itu kepada Luhan. "Lulu sayang, berikan kado ini untuk Sehun, ne? Jangan lupa ucapkan selamat ulang tahun padanya."

"Eung~" Luhan menerima bingkisan itu dengan semangat, lantas memberikannya pada Sehun. Tak lupa ia memasang senyuman terbaik. "Selamat ulang tahun, Sehunnie. Ini kado dali Lulu."

Sehun memandangi bingkisan kado yang diberikan Luhan. "Terima kathih, Lulu. Tapi ... thebenarnya Thehun tidak butuh kado dari Lulu."

"Eh? Kenapa?" Mata Luhan mulai berkaca-kaca. Secara tidak langsung, ucapan Sehun seperti menolak kado pemberiannya.

Melihat pemandangan itu, Yunho langsung berjongkok di samping kedua bocah itu. "Sehun, kenapa kau berbicara seperti itu pada Luhan?" tegurnya.

"Ngg ... itu ...," Sehun merasa bersalah melihat ekspresi Luhan yang hendak menangis. Ia mendekati gadis mungil itu, lantas mengusap lembut pipi Luhan. "Karena Thehun thudah mendapat kado terbaik hari ini."

Cup!

Mata Luhan berkedip-kedip merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirnya.

"Bertemu dengan Lulu adalah kado terbaik bagi Thehun ..."

Luhan tersipu malu. Belum hilang rasa kagetnya karena baru saja dicium Sehun, tiba-tiba ia merasakan genggaman tangan Sehun yang begitu hangat.

"Ayo, Thehun akan mengenalkan Lulu pada teman-teman Thehun ..."

Kedua bocah itu tertawa bersama, lalu pergi meninggalkan dua pasangan suami-istri yang terlihat syok melihat interaksi Sehun dan Luhan.

"Aigo ... apa putramu baru saja mencium putriku, Joongie?"—Heechul.

"Sepertinya begitu, Eonnie. Maafkan Sehun, ne? Kurasa dia mewarisi sifat mesum ayahnya."—Jaejoong.

"Hyung, kurasa kita akan berbesan."—Yunho.

"Hiks ... bibir putriku sudah tidak perawan lagi."—Hangeng.


THE END

11 Desember 2017


A/N : Apa ini? XD

Anggap saja selingan ya, hihi. Kira-kira pada mau lagi nggak?