Hiii, readeeee~rs!*meluk-meluk reader(ditampar)* akhirnya Ucchan kembali dari nerakaaa~(baca:jadi babu sekolah)! Maaf kalo reader udah bosan nunggu! Huk, huk! Ucchan rindu ngebaca fic-fic Senpai! Hehe, kali ini Ucchan mau bikin Akatsuki jadi bego*digemplak Akatsuki* eh, tapi sepertinya kaga perlu! Toh, udah bego dari sononya…*dibantai Akatsuki* ookaa~y silahkan baca fic nista iniiii!

Akatsuki ketemu bule!

Disclaimer: Masashi Kishimoto-chan*Masashi: ini anak masih aja manggil gue chan!*

Warn: gaje, humor garing, aneeehhhh, mungkin banyak Typo, lalu ya… shounen ai dikiit~*smirk*


Disebuah gua dihutan antah berantah yang dihuni mahluk gaje semua…*dikeroyok Akatsuki*…

terdapat anggota Akatsuki.

Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada pierching berjalan*dirinegan* lagi minum teh bareng kertas Koran*di smack down sama Konan*, ada siluman beruk*disamehada Kisame: gue itu HIU! HIUUU!* yang lagi berusaha netesin obat mata ke kakek buta*diamaterasu* yang mati-matian nolak dengan wajah yang bikin author mimisan*PLAK!*, lalu ada juga seorang ulama aliran sesat*disambit* lagi berantem ama rentenir tua bangkotan *dilempar koper duit(yang tentunya kosong!)*, banci blonde manis *dibom* yang lagi nge-flirt Boneka kayu lumutan *dikugutsu* yang mukanya merah padam, dan anak autis*diberi lollipop(?)* yang lagi main kejar-kejaran sama Venus flytrap*dilahap Zetsu* yang marah besar karena anak autis itu udah mecahin pot bunga kesayangannya hingga bunga yang tadinya baik-baik saja, kini layu meninggalkan si empu.

Yah, gak perlu author jelasin satu-satu. Karena selain ngabisin halaman kaga penting, author juga males. Hehehe *reader: niat kaga sih?*

Back to story

Dimarkas Akatsuki pada hari minggu di perbatasan beberapa desa, di Jepang, semua anggotanya sedang adem ayem melas-melasan eh, malas-malasan maksud author.

Semua sangat damai dan tenang, sebelum terusik suara cempreng serak-serak seksi (?) banci blonde yang memecah keheningan dengan tampang melas menirukan logat Cinto Laora , "UUUUNNN! Deih boshen! Leade~r! Masa kita dhalam markhas seharian sich? Mana sumphek, bechek, gak ada ojhek!". Cepat-cepat Deidara ditimpuk Sasori disebelahnya. Oooh~ kisah cinta Dara muda (yang udah lapuu~k*ditampar*)…

Pein yang sedang anteng minum teh Inggris *jiah!* yang ditemuin bekas di tempat sampah * =_= " * memuncratkan benih-benih cinta(?)-nya tepat pada wajah kertas Koran Konan*ditendang Konan* yang sedang duduk tepat didepan Pein. Pein langsung membeku. Perlahan dia mendekati Konan. "an-anu… Konan chayang…" Pein menatap prihatin *baca: takut-takut* kearah Konan yang sedang mengelap wajahnya dengan Koran bekas yang ada didepannya dengan tangan yang mengepal sadis.

Konan menatap Pein dengan tatapan yang kalo meminjam kata-kata Agnes gak jadi Nikah, "WOW"… HOROR-nya.

Setelah itu terdengarlah kumandang KYAAA-nya Pein.

"uhhh, ya udah," Pein celingak-celinguk dulu. Gak jelas maksudnya. "nih, Dei, minta Sasori atau Tobi nemenin kamu menjalani misi super elite nan rahasia ini ya! Ada syarat-syaratnya! Lihat aja. Jangan dilanggar loh!" Pein menyerahkan sepucuk amplop berwarna pink mencurigakan pada Deidara dengan tampang nista nan bonyok dan tangan berdarah-darah *jangan dibayangkan!* hasil ukiran Konan sang Maestro(?).

"heng? 'paan nih, un?" Deidara membuka surat itu. Sasori dan Tobi mendekat untuk bisa lebih jelas membaca surat ditangan mungil Dei. Ternyata isi amplop itu sepucuk surat dan segopek duit! Ini isi suratnya:

"MISI SPESIAL DARI LEADER!

WARN:

1. Jangan korupsi duit belanja!

2. jangan kasih tahu Konan!

3. jangan kasih tahu Kakuzu! (duit ini hasil nyolong)

4. jangan buka "benda"-nya sebelum diberikan ke Leader!

5. JANGAN PERNAH melakukan 4 hal diatas! *author dilempar sandal jepit*

Daftar belanja: Video b*kep, majalah Pla*b*y, novel Icha-icha tactic, komik hentai"

Dengan senang hati, Sasori dan Deidara serempak menunjukkan isi surat dan segepok duit pada Kakuzu dan Konan. Hahaha, kau bayangkan wajah Pein?

SLOW MOTION MODE "ON"

Pein berwajah horror saat dua anak buah durhakanya menunjukkan surat terlarang itu pada dua monster yang sekarang melototi isi surat itu. Perlahan dia menggerakan kakinya mencoba kabur, tapi sayang digagalkan oleh kertas dan benang Konan Kakuzu yang kini berwajah OH YEAH "ma-maamaaa! AMPUUUN!" Pein menjerit dengan wajah OH NO yang perlahan tapi pasti terseret ke kamar penyiksaan*baca: gudang*.

Setelah, ketiga orang diatas masuk, terdengarlah jeritan atau bisa juga pekikan *PLUAAKH!* Pein dari dalam kamar. Nggak bisa author lanjutin, nanti malah jadi rate M! heheh, becanda kok. Paling cara penyiksaannya, semua koleksi dewasa Pein dibakar didepan mata pemiliknya (Pein: Author kejaaaa~m!).

Semua anggota akatsuki minus 3 orang diatas hanya sweatdrop.

"hnn, tapi si Deidara bener juga. Gue bosen. Kisame-san…" Itachi bergumam sambil melirik Kisame dengan Kitty eyes no jutsu yang merupakan jurus pemungkasnya. Kisame mendelik. Agak bimbang juga. Dia masih ingin memandangi (baca:melototi) aquarium ikan kesayangannya, Kichame(?) karena tugas menetesi mata Itachi sudah selesai (sejak kapan itu jadi tugas Kisame? Itu tugas Ucchan! TUGAS UCCHAN!*disamehada Kisame*).

"Kisame-saa~n…" Itachi bergelayut manja di lengan Kisame *author: Kisame nyebeliiin! Kisame:week!*. Kisame akhirnya luluh juga. "baiklah, yuk Itachi-san, kita ke Shibuya ya!" (bagi yang gak tahu, Shibuya itu tempat nongkrong dan belanja di Jepang yang cukup terkenal) Itachi tersenyum ceria *author meluk-meluk Itachi (segera dihajar Itachi FG dan Kisame)* dan berjalan keluar markas sambil memeluk lengan Kisame yang mukanya sekarang sudah mengungu (merah+biru=ungu) dan meninggalkan teman-temannya *Itachi: najis!* yang kini sebatang kara… tanpa Itachi disisi mere *author ditendang*.

Back to the markas(?)

Hidan tampak cemburu melihat kemerdekaan(?) maksud saya kemesraan Itachi dan Kisame, akhirnya si immortal berteriak gaje ke Seme-nya*disambit Hidan* "bener juga, gue bosen. Oi, Kuzu! Kita ke hutan yuk! Siapa tahu ada kelinci yang bisa gue matiin! *author+pembaca: kejaaaam~*". "iya, iya! Lu duluan aja! Gua nyusul!" teriak Kakuzu dari dalem diiringi paduan suara Pein menjerit mohon ampun pada nyonya besar Akatsuki dan bendahara bawel nan kejam mereka *dijahit Kakuzu*.

Dengan mendengus, Hidan melangkah pergi ke hutan Konohagakure dengan menunggangi sabitnya *lu kata kuda apa?*. tinggalah dalam markas seorang dara perawan*ditampar Dei*, dengan dua seme mesumnya, dan binatang peliharaan*dimakan Zetsu*. Sementara 3 lainnya nggak diketahui keberadaannya.

"huaahhmm… gue kebawah dulu ya. Bosen disini." Ujar Zetsu bersaudara sambil nyerap kedalam tanah. Gampang bener…

"uunh… apa aku ke pantai aja ya un?" Deidara bergumam pelan. Sasori dan Tobi langsung melototi Deidara, setelah itu langsung bertatapan sinis satu sama lain. "Siapa tahu ada cowok cakep disana, hehehe un…" Deidara ketawa mesum tanpa menyadari dua semenya sedang mengadakan perang batin dadakan.

"gue yang bakal nemenin dia, autis!" Sasori menatap sinis Tobi sambil tersenyum sok serem.

Tobi gak mau kalah. Dia melirik lebih sinis, "mau gue bikin jadi boneka panggang(WTF)?" madara mode on tuh kayaknya.

"un! Aku pergi dulu ya, un!" Deidara pamit tanpa berhenti berjalan. Dua semenya nggak mendengarkan Dei karena masih sibuk berseteru.

Deidara yang cantik*dibom c4* pun keluar markas tanpa kedua seme mesum bloonnya*diiket SasoTobi di roket yang mau meluncur di Luar angkasa (reader: sadis amat!)* itu.

Beberapa menit kemudian, Kakuzu keluar dengan wajah puas. Tapi dia kaget, soalnya yang ada dalam markas hanya Sasori dan Tobi yang lagi tatap-tatapan. "loh? Hoi, yang lain mana?" Kakuzu menengahi dua seme Deidara yang masih belum sadar ukenya udah pergi dari tadi. Kurang bloon apa coba?

"huh! Itachi dan Kisame pergi jalan-jalan ke kota, Hidan, pergi ke hutan kalau gak salah, sama si Zetsu nyerep." Jawab Sasori dan Tobi serentak. Kakuzu Cuma menatap kagum. "oh, trus, si Deidara mana?" Kakuzu celingak celinguk heran. "heh! Lu buta ya Kuzu? Dei (senpai) itu ada disamping kami!" Kakuzu heran. "oh ya? Dimana?" "yah, disin.. UWAAH? Dei (senpaiii~!)! aduh, kemana tuh anak?" Sasori dan Tobi sama-sama panik. Akhirnya ngeh juga mereka…

Segera mereka berlarian kekiri, kekanan, kedepan, kebelakang, keat… kok malah nyanyi? Ah, lupakan kegajean saya.

"ah, tadi kan Deidara bilang mau ke pantai! Apa dia beneran ke pantai ya?" Sasori bergumam pelan dengan mata melotot. "aah! Tobi tahu duluan!" dengan liciknya, Tobi mencuri dengar perkataan Sasori dan berlari ke luar markas. "eh, kurang asem lu, Tob! Awas saja kalau ketemu!" Sasori menahan amarah dan mengejar Tobi meminta pertanggung jawaban (PLAK!).

Kakuzu Cuma geleng disko. "hhmph, ya udah. Apa aku kehutan juga ya? Si Hidan ke hutan mana sih? Mungkin aku coba cari di hutan Kirigakure dulu…" gumam Kakuzu dengan begonya dan melangkah keluar markas sambil bersiul.

Bagaimana nasib Pein? Ah, kaga penting…*dibacok* yah, silahkan baca chapt berikutnya nanti yaaa~!

To be bersambung (?)

Bagaimana reader? Bagus gak? Maaf kalo nggak…

Yah, tolong doain Ucchan supaya bisa cepetan naik kelas yaa~

Heheh, chapt berikutnya… Ucchan ambil request dah. Silahkan request melalui review! ^ w ^

ini calon-calonnya:

1. KisaIta : DUKUNG KAMI, DENGAN KAMI, AKATSUKI BERSATU!

2. KakuHida : BUNUH KAMI *?*

3. SasoDeiTobi : MARI KITA YAOI-KAN AKATSUKI!

: NO COMMENT

Ne, RnR pliiis~ *kitty eyes no jutsu*