A/N: Fanfic ini terinspirasi dari Korean Thriller "Death Bell", namun cerita di dalamnya tidak berisikan soal-soal pelajaran untuk dijawab. Chingu bisa menebak pelakunya nanti :)
Disclaimer: SMEnt
Warning: OOC, Boy's Love, Typos, Gore, Death Chara. DON'T LIKE DON'T READ!
anata to iu sora no naka
boku dake wo tojikomete
mou dokoemo ikanai yo
mou dokonimo ikanai de
Siwon tersenyum. Iris matanya tak berhenti melirik sederet kalimat berbahasa Jepang yang ada di secarik kertas di tangannya.
"Siwonnie.. Kau terus tersenyum sejak semenit yang lalu! Seperti orang tak waras!" dengan cepat Heechul merebut kertas itu.
"Hyung!" Siwon berdecak kesal. Tapi aksi protesnya itu hanya dibalas senyuman licik pemuda cantik tersebut. Heechul menjulurkan lidahnya mengejek Siwon.
Kangin, Kyuhyun, Hangeng, Eunhyuk, Donghae, Yesung, Yunho juga Jaejoong ikut serta mengerubuni Heechul, penasaran dengan isi kertas itu. Kangin mendengus, "Lirik lagi eh? Secret Adminermu manis sekali Won-ah! Hahahaha!" Jaejoong ikut tertawa pelan.
"Kenapa harus kalian tertawakan? Bukankah bagus, kalau ternyata ada yang menyukai Siwon? Kalian terlalu iri padanya!" sergah sebuah suara. "Bukankah begitu? Ne, Sungmin.." lanjut Kibum menyikut sahabat di sampingnya.
Mendengar pembelaan dari Pemuda itu membuat Siwon tersenyum malu. Rona di wajah tampannya tak lagi bisa disembunyikan. Siwon merebut kembali kertas itu dari Heechul dan menyimpannya. Tak disadarinya sepasang mata menatap tajam ke arahnya.
Pintu geser kelas terbuka menimbulkan deritan keras di lantai. "Ya! Kalian lihat? Aku bawa kamera! Ayo kita foto bersama!" seru Leeteuk yang baru saja datang.
Menganggap itu ide bagus.. Mereka semua melangkah mendekati Leeteuk. Sementara yang lain sudah siap, Kibum tengah berusaha menarik sahabatnya. "Minnie-ah! Ayo cepat" ucapnya, membuat Sungmin menghela nafas.
EunHae yang sudah tidak sabar ikut berseru keras, "Bbali! Bbali!"
Leeteuk segera mengatur waktu pada Kamera.. setelah dirasa cukup, dengan cepat ia kembali dalam kelompok dan mempersiapkan pose-nya sendiri.
"Semua siap?"
"Hana.. Dul.. Set!"
Detik itu juga, blitz kamera menangkap momen kebersamaan Mereka.
.
.
Dare Yori
-More Than Anyone-
"A Thriller Fanfiction"
:: Nakazawa Ayumu's Present ::
.
.
.
1 tahun kemudian…
"Pagi, Sungmin-ah!" merasa ada yang menyapanya, Sungmin membalikan tubuhnya. Dilihatnya pemuda dengan gummy smile yang biasa Ia lihat.
"Hyukkie… Ini sudah Istirahat siang. Darimana saja?" tanya Sungmin seraya merobek bungkusan roti krim strawberry-nya.
Eunhyuk mengambil sebuah bangku dan duduk diatasnya. "Biarkan Aku Minnie.. Toh sebentar lagi ada kelas musim panas. Tak apa kan aku ingin mengambil waktu santaiku sekarang?"
"Yah.. Kau juga berhasil membuat Leeteuk-hyung mengomel karena ketidakhadiranmu tadi pagi! Kau niat ikut klub tidak sih?"
Eunhyuk menggaruk pelan hidungnya, "Aku ingin bertemu Donghae.."
Baru saja Sungmin ingin menyumpal mulut Eunhyuk karena merasa tidak dihiraukan omongannya, Bel masuk berbunyi. Tak mempedulikan Sungmin, Eunhyuk melenggang pergi.
Sungmin menghela nafas. Matanya menatap keluar jendela, ingatannya kembali pada satu tahun yang lalu. Pada seseorang yang telah tiada..
"Memikirkan apa, Min?" suara seseorang menginterupsi dirinya. Lengan kokoh Orang itu memeluk pinggangnya erat. Sungmin memaksakan diri untuk tersenyum. "Kyuhyun…"
Kyuhyun mengecup singkat pipi Sungmin, "Ada apa, Chagiya?"
Sungmin menggeleng "Tidak Aku-.. Ah.. Mr. Shin sudah masuk. Bisa lepaskan pelukanmu, Kyu.." dengan sedikit tak rela, Kyuhyun melepaskan pelukannya pada kekasihnya itu. Mereka kembali memperhatikan Mr. Shin. Guru Mereka.
.
"Baiklah, sekali lagi Saya ingatkan. Lusa akan diadakan Kelas musim panas. Giliran pertama adalah Kelas ini" jelas Mr. Shin seraya membereskan perlengkapan mengajarya.
Mendengar itu, seluruh Murid mendesah malas. "BUUUUUU!" Eunhyuk bersorak paling keras.
'plak'
"Seonsaengnim! Sakit.." Eunhyuk mengaduh kesakitan saat mendapati Mr. Shin memukulnya dengan gulungan buku. "YAH! Tidak perlu protes! Kalian juga! Persiapkan diri Kalian untuk dua hari kedepan!"
"NEEE!" kembali seruan malas serempak Mereka ajukan.
Sungmin tak menghiraukan sekitarnya. Ia kembali tertuju pada seseorang yang baru Ia ketahui tengah menatapnya sedari tadi.
"Siwon-ah…?"
.
2 hari kemudian, Kelas Musim Panas…
"Aku masih ngantuk…" ucap Kangin merebahkan kepalanya di atas meja. Di sebelahnya Hangeng menguap lebar.
"Matahari bahkan belum muncul.." keluh beberapa siswa
"Jangan malas seperti itu.. toh kelas Musim panas ini cuma dua hari saja kan" omel Leeteuk. Murid-Murid lain tak mengindahkannya.
Kelas Musim panas Chonggyuui High School (sekolah khusus laki-laki) di laksanakan perkelas. Masing-masing kelas mendapat jadwal Kelas Musim panas selama dua hari dan tinggal di asrama yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah.
Ryeowook melirik jam tangannya. "Sudah waktunya. Aku pergi dulu…".
"Mau kemana, Wookie?" tanya Sungmin. Ryeowook terkekeh pelan "Biasa, Hyung.." jawabnya lalu melenggang keluar kelas.
"Minnie.." Kyuhyun yang baru saja datang langsung bergelayut manja pada kekasihnya, memuat Sungmin bergerak tak nyaman.
"Tidak perlu mengumbar kemesraan di sini! Dasar!" cela Yunho. Ia sedikit Iri pada Kyuhyun yang bisa bertingkah seperti itu.
"Hn" gumam Kyuhyun singkat.
"Issh!" Yunho menggeram pelan. 'dasar bocah!' pikir Yunho kesal. Ia kemudian berjalan mendekat ke arah Jaejoong, mencoba memeluknya. "Aku sedang sibuk, Jung Yunho!" kata-kata tegas dari Jaejoong menghentikan langkahnya.
"BooJae!" Yunho mendengus keras. Melihat tingkah dua sahabatnya itu membuat Siwon mengulum senyum.
"Aku mau ke toilet!" Yesung yang entah kenapa berwajah masam segera bangun dari kursinya dan berjalan keluar kelas.
"Seonsaengnim kok tidak datang-datang ya?" seorang murid bernama Ji Hoon mulai menutup bukunya. Bosan menunggu.
"Entahlah.. bukannya bagus kalau si tetua itu tidak masuk? Kelas musim panas akan lebih bebas.." jawab temannya.
"Hei! Kalian lihat Wookie?" tanya Heechul yang baru sajamasuk kelas. "Aku ingin memberikan partiturnya yang ketinggalan.." lanjutnya.
"Kau seperti tidak mengenal Wookie saja Heechul-hyung. Pagi-pagi begini biasanya dia main piano di ruang musik, kan?" jawab Sungmin.
Heechul menghela nafas. Ia kemudian mengangguk. "Baiklah.." Ia lalu berlari mencari Ryeowook.
"Hangeng… aku ngantuk…" Kangin menguap lebar. "Sama saja denganku kalau begitu.." Hangeng merenggangkan tubuhnya.
Hangeng menepuk-nepuk wajahnya, mencoba membuatnya tersadar akan rasa malas yang sudah menyerang.
"Babo! Jangan nguap selebar it-.."
"AAAAAAAAAAA!" sebuah teriakan keras menginterupsi kalimat Leeteuk.
Serentak para siswa itu terkejut mendengar teriakan yang begitu keras. Hangeng segera berdiri, "Chullie!" mengetahui itu suara kekasihnya, Hangeng bergegas mencari Heechul.
Merasa penasaran, siswa yang lain-pun berlari menyusul Hangeng. Koridor sekolah tampak sepi.
Hangeng mendapati kekasihnya tengah terduduk di depan ruang musik. Wajahnya begitu ketakutan. "Chullie! Ada apa?"
"Hyung!" Sungmin ikut mendekati Heechul.
Wajah Heechul memucat. Dan dengan gemetar Ia menunjuk sesuatu yang menyita perhatiannya. Berpasang-pasang mata kini mengikuti arah yang ditunjuk Heechul. Hangeng terbelak.
"AAA!" Leeteuk terjatuh dengan segera Kangin menangkapnya. Ia menutup mulutnya untuk menahan teriakan yang lebih keras.
Sungmin terpana. Namun dengan cepat Kyuhyun menutupi wajah Sungmin dalam dekapannya. "jangan.. Jangan dilihat lagi.." ucapnya pelan, sementara Sungmin mulai terisak.
Yang lain tak bisa bergerak. Mata mereka menatap tak percaya.
Di hadapan Mereka, sebuah grand piano hitam.
Seseorang yang Mereka kenal terbujur kaku diatas tuts-tuts piano yang mengkilap. Tangannya terjulur kebawah, membuat aliran darah segar menetes di lantai ruangan. Matanya memandang sayu dengan sebuah pisau besar menancap menembus tengkuknya.
"WOOKIE-AH!"
.
To be continued….
.
Playlist: Bird (Yuuya Matsushita)
A/N: Huff.. selesai juga chapter ini… sebenernya fic ini udah lama dibuat saat Saya lagi demen-demennya sama Death Bell. Ada yang suka juga? Di cerita ini Saya katakan sekali lagi enggak ada yang namanya 'soal-soal pelajaran' yang harus dipecahkan. Mengingat Saya tidak terlalu pintar hitung menghitung.
Bakal banyak yang namanya 'kematian karakter' di sini. Saya harap Kalian bisa menebak siapa pelakunya. Hehehe..
Semoga hari kalian menyenangkan, Chingudeul!
RnR, Onegai?
