Semua chara punya Masashi - dono

GAMER

*Istirahat siang di kelas 2C tingkat SMA academy Konoha.
"Satu lagi Sasuke-san jangan sampai berdekatan atau terpancing dengan para gamer, mereka selalu bersama-sama, jika kau bertemu salah satu atau bahkan mereka semua abaikan saja, ku katakana sekali lagi A – B – A – I – K – A –N. Mereka sangat merepotkan, apapun yang mereka lakukan selalu membuat kegaduhan." Sakura gadis berambut pink sebahu menjelaskan tetang situasi sekolahnya pada murit pindahan yang baru saja sampai pagi tadi, Sasuke hanya menanggapi dengan tatapan mata dingin, namun bibirnya tersenyum. Sasuke berdiri dari kursinya, "Mau kemana Sasuke-san?" Seketika Sasuke memandang Sakura kali ini tanpa senyuman sedikitpun, "Toilet." Sasuke ngeloyor pergi meninggalkan mejanya yang suda seperti bunga Matahari dikerumunin lebah. Sasuke berjalan tenang menyusuri lorong, menghiraukan para siswi yang berbisik ingin tau siapa laki-laki tampan yang sedang berjalan, menghiraukan para siswa yang juga ikut doki-doki saat pertama kali melihatnya, menghiraukan Naruto yang sedang bersandar di pintu kelas sambil meminum susu kotak vanilanya, tak menyadari siswa berambut blonde sedang berbinar menatapnya. Setelah Sasuke lewat dengan tenang dan khitmatnya, Naruto langsung memasuki kelas dan berjalan cepat menuju pojok belakang kelas dimana teman-temanya sedang kelesotan(?) di sana.
"Ayo Janken, yang menang akan berkenalan dengan murit baru, cepat! Sebelum dia kembali." Naruto menarik tangan kanan Shikamaru yang sedang membaca sebuah buku.
"Jankenpong! Kusoo" Naruto meracau, Shikamaru kemudian berdiri dari duduk manisnya karena memang dirinya menang adu janken dengan Naruto, walaupun malas dan sangat tidak ingin sekali atau bahkan minat berkenalan dengan murit baru, namun yang namanya menang tetap menang. Shikamaru menunggu di ambang pintu kelas, di ikuti Naruto dari belakang. Tak lama yang ditunggu datang, saat Sasuke melintasi Shikamaru, dengan tenang Shikamaru memegang lengan Sasuke agar sang pemilik berhenti. "Aku ingin berkenalan denganmu, siapa namamu? Kelas berapa? Pindahan dari mana? Kau sudah punya kekasih?" Tanya Shikamaru dengan datarnya, sedangkan Naruto yang mengendap-endap dibalik punggungnya hanya bisa menganga, Sasuke juga terkejut awalnya namun kemudian tersenyum dan menghadapkan tubuhnya ke arah Shikamaru, "Sasuke Uchiha, 2c, dari Iwagakure, kau mau jadi kekasihku?" Naruto tambah ngangga, Shikamaru juga sedikit terkejut lalu menengok ke arah Naruto yang ada di balik pintu kelas, "Janken lagi? Aku tak mau menjadi kekasihnya." Shikamaru berbisik dibalik pintu kelas yang tertutup sedikit untuk menutupi tubuh Naruto. "Baka! Tolak! Kita janken hanya untuk berkenalan, Shikamaru baka!" Naruto sudah berbisik sambil mencak-mencak nggak jelas.
"Ahh maaf, aku tak mau jadi kekasihmu, jaa." Shikamaru berbalik arah dan akan melangkah memasuki kelasnya, belum juga dua langkah, lenganya dicegat, dan yang mencegat adalah Sasuke, " Namamu?" Shikamaru kembali membalikan badan sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal, "Shikamaru." Barulah Sasuke melepaskan genggamanya dan berlalu pergi, Shikamaru kemudian memasuki kelasnya, dan menutup pintu kelas rapat – rapat, keringat dingin muncul di pelipis kepalanya, hawa disekitarnya menjadi dingin, "Naruto! Aku tak akan mau berubah menjadi gay, camkan itu rubah sial!" Shikamaru mencubit pipi Naruto dan kembali ke pojok belakang bersama teman-teman yang lain, sedangkan Naruto malah keluar kelas untuk mengintip ke 2c yang tak jauh dari kelasnya yang berada di 2a.
"Sedang apa kau Naruto?" Shino yang mau memasuki kelasnya jadi terhenti karena mendapati tingkah laku Naruto yang mencurigakan, mengintip ke kelas sambil tiarap dibalik tembok(?)
"Haaahhh apa? Kau menyebut Naruto, dasar, dimana dia? Aku akan menghajarnya jika berani macam – macam dengan Sasuke." Sakura sudah heboh dan menghampiri Shino, segera saja Naruto berdiri dan menarik tangan Shino, "Janken, kalau aku menang, aku akan pergi." Naruto mengatakan dengan ritme yang singkat, "Yosh menang, jaa!" Naruto segera berlari karena menang adu janken, "Dasar kuso Naruto!" Sakura uring – uringan tak jadi memberi bogem mentah pada Naruto.

Bel pulang sekolah berdering, banyak siswa ataupun siswi berhamburan keluar kelas.
"Naruto? kau tidak pulang?" Gaara yang duduk di sebelah bangku Naruto menghentikan kegiatan beres – beresnya, tak ada jawaban dari Naruto, Kiba yang tempat duduknya di depan pojok kelas nyengir – nyengir mendekati meja Naruto, "Na… ru. . . toooo…" Kiba berbisik pelan tepat ditelinga Naruto namun tak ada respon, "Bahaya, aku pulang duluan." Shikamaru sudah merasakan hawa tak enak disekitarnya lalu memutuskan untuk meninggalkan kelas, Gaara melongo melihat antara Naruto beserta Shikamaru yang buru- buru, "H.. hwwaahh. . aku serahkan padamu kiba-kun." Gaara menepuk bahu Kiba dan ikut ngacir cepet ninggalin kelas. Jadilah di kelas 2a hanya tersisa beberapa orang saja, Neji yang duduk tepat di depan meja Shikamaru juga nampak membereskan peralatanya secepat mungkin, "Hey..!" Suara Naruto terdengar, seketika Kiba yang juga berencana kabur jadi terdiam sangking kagetnya, begitupula Neji yang menghentikan langkah kakinya padahal sudah di ambang pintu kelas.
"Ada apa dengan kalian?" Naruto memasang wajah bodoh dan pergi meninggalkan kedua temanya yang seperti membatu beberapa saat. Naruto berjalan santai, lalu mengetik pesan di hp berwarna pink miliknya, sesekali diselingi tawa, sesekali menyeringai.
"Yup, kirim ke semua." Naruto memasukan lagi hpnya ke dalam kantong celana seragamnya.
Master fuck me
Menyadari nada deringnya berbunyi Neji mengeluarkan hp dari saku celana seragamnya.
Sukisuki
Kini berganti Kiba menarik hp dari saku baju seragamnya.
Ditempat lain :
Gaara yang sedang berjalan santai kini menjadi sedikit tegang memandangi hpnya yang baru saja mendapat pesan, Shikamaru yang tadinya berjalan disamping Gaara kini malah tertinggal dan diam ditempat.

.

". . . .!"
Gaara segera berbalik arah lalu berlari, nampak Shikamaru yang juga berjalan cepat di depanya, Kiba maupun Neji juga melakukan hal yang sama berlari, dan ke empat orang tersebut bertemu pada satu titik di halaman sekolah dimana Naruto dengan tenang duduk di bawah pohon.
"Aku ikut!" ujar ke empat – empatnya bersamaan, Naruto tersenyum, kumudian melanjutkan perjalanan pulang bersama.
"Sudah lama hadiahnya tidak sebagus ini, ayo segera laksanakan permainanyaaa!" Kiba bersemangat, dan meneriakan 'permainanya' dengan cukup lantang, tak menyadari suasana bahagia siswa – siswi yang baru saja akan menuju rumah berubah menjadi cemas, sebagian berhenti berjalan dan terdiam, sebagian menatap horror dan memutuskan berlari pergi, sebagian juga ada yang menatap marah pada rombongan Naruto dkk.
"Mau apa lagi mereka kali ini?" Bisik seseorang dari sebuah rombongan siswa yang tak jauh dari Naruto, oh ya tentu di bumbui permainan mata sengit dengan bibir komat – kamit ala tokoh antagonis di sebuah judul sinetron bubur yang ditukar.
"Awas saja jika macam – macam dengan kita!" Timpal seseorang lagi dari mereka dengan hidung yang bergerak kembang kempis seirama dengan lampu peringatan kereta akan lewat.
"Eh? Tapi aku tidak keberatan jika itu Kiba-san" Sahut seseorang lagi dengan mimic imut sambil ketawa – ketiwi membuat teman – temannya yang lain( uuurrgghh what the fuck =='' )
Skip time (tehee ^^ )
Naruto sedang berguling – guling di atas kasurnya tanpa kejelasan pasti. Gaara sedang pundung di pojokan sambil nyongkelin kentang goring dari tempatnya. Shikmaru juga sudah pasrah menenggelamkan dirinya disamping Naruto(berencana molor dia). Tinggal Kiba dan Neji yang masih bersitegang satu sama lain, menatap permainan dibawahnya yang sungguh menegangkan, ya sangat menegangkan karena hampir babak final. Kiba mengambil dua biji buah dari dua kolom kecil, lalu mengisi kolom selanjutnya beserta kolom besar yang terletak di ujung, Neji sudah mengeluarkan seringainya karena lawanya sangat bodoh dan menuju kekalahan, Kiba sudah gembungin pipi menatap melas Neji, "Tidak Kiba, tidak kali ini." Neji tersenyum senang, "Aaaaahhh aku kalah!" Kiba guling – guling di karpet sampai membuat kentang milik Gaara yang sedang depresi berjatuhan. Neji berdiri dari duduknya, berdehem sebentar untuk menarik perhatian teman – temannya yang lain. Kontan Naruto, Shikamaru duduk tenang di atas kasur, Gaara dan Kankuro duduk bersimpuh dengan manis tak jauh dari Kiba yang bersandar pada kasur Naruto.
"Kalian memang pecundang semua, masa hanya – "
"Oke- oke kita pecundang, lanjutkan jangan kotbah, durasi nih durasi." Naruto ngorek – ngorek telinga santai, teman – teman yang lain juga mengangguk mantap, kebiasaan Neji kalau memenangkan sebuah game pasti akan sedikit mencemooh teman – temannya yang lain dan membanggakan dirinya sendiri.
"Tch, Baiklah, mulai dari Kankuro, umm. . kau dengan siapa ya, bagaimana kau dengan bug – Freak? Haha kalian pernah satu kelas kan?" Kankuro langsung nempol ke dinding, memukulnya pelan sambil mengutuki dirinya sendiri.
"Shikamaru.. kau… kau dengan Choji saja bagaimana? Baik bukan aku padamu?" Neji menyeringai senang, Shikamaru hanya tenang dan melanjutkan kegiatan tidurnya setelah menerima hukuman kekalahan. "Ceehh." Neji kecewa melihat reaksi Shikamaru yang biasa saja
'Gaara, kau dengan Kimimaro saja, akhir – akhir ini aku kesal sekali denganya." Gaara mangap.
"Ki.. Ki.. Kimimaro? Kimimaro dari 2E itu? Kimimaro yang gosipnya berpacaran dengan Orochimaru sensei itu?" Gaara memperjelas orang yang dimaksut untuk hukumanya, Neji Cuma megangguk.
"Kami – sama." Gaara menutup wajahnya, seperti tak rela mendapatkan hukumanya.
"Neji Neji aku dengan Sasuke ya? Murit baru tadi siang!" Seru Naruto girang, 'Baiklah, berhubung kau yang menyediakan hadiahnya, terserah kau saja." Naruto bersorak riang, tak menghiraukan teman – temanya yang lain menatap horror dirinya.
"Kuso yaro, aku dengan siapa? Lagipula kenapa semuanya dengan laki – laki? Sejak kapan kau gay? Oh! Sejak awal sekolah menengah kau sudah gay, hahaha!" Kiba tertawa keras, Neji sudah besengut karena memang dirinya alami gay dari sononya, dari kecil maksutnya.
"Tch, baikalah kau dengan Sakon." Seketika Kiba terdiam, ganti teman – temanya yang lain tertawa lebar, Sakon murit dari kelas 2G yang terkenal berandalan, susah di atur, bahkan gosipnya Sakon bergabung dengan geng motor jalanan.
"Yooossshh, kita mulai besok!' Naruto berteriak semangat.
"Yokkaaaiiii!" Sahut teman – temanya yang lain.
"Berisik Naruto!" Teriak Kyubi dari dalam kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Naruto.
Permainan sebenarnya baru saja dimulai, permainan yang menjadi penentu hukuman hanyalah babak penyelisihan, dan yang benar – benar akan dimainkan oleh mereka adalah esok hari, bersama pasangan yang sudah ditentukan oleh sang raja atau pemenang permainan awal. Jumat
Naruto vs Sasuke
Pagi – pagi sekali kelas 2c mendadak memiliki beberapa aura disana, dari suram, heran, terkejut, serta menakutkan.
Kilas balik 5 menit yang lalu.
"Ohayou gozaimasu!" Naruto menundukan badan sebentar tepat di depan meja Sasuke, Siswa – siswi yang beberapa sudah ada di kelas seketika terdiam.
"Namaku Naruto Uzumaki, aku sedang bermain bersama teman – temanku, dan permainanku itu bermain denganmu, maukah Sasuke – san berpacaran denganku sampai sebelum liburan musim panas minggu depan?" Naruto sumringah, tak menghiraukan keadaan sekitarnya yang sudah sangat tegang, Sasuke yang dengan tenang mendengarkan hanya tersenyum, "Baiklah mari bermain." Naruto tambah sumringah mendengar jawaban bagus dari Sasuke.
"Baiklah, aku kembali dulu ke kelas." Naruto sudah akan pergi, namun tanganya tertahan oleh Sasuke.
"Huh?" Naruto menelengkan kepalanya sedikit, dengan gerakan cepat Sasuke menarik tubuh Naruto, lalu mendekatkan wajah mereka dan mencium bibir Naruto yang sedikit terbuka sebentar.
"Kembalilah." Sasuke melepaskan genggaman tanganya dari lengan Naruto, lagi – lagi seluruh warga kelas 2c yang sudah datang terkejut setengah hidup. Naruto tanpa satu patah katapun kembali ke kelasnya.
"Hehe aku berhasil!" Naruto berdiri di depa kelas sambil tersenyum lebar, Neji berdecih dari arah mejanya, "Oii Shikamaru mau kemana kau?" Naruto meneriaki Shikamaru yang baru saja akan masuk kelas dan pergi lagi, si pemilik nama tak menghiraukan dan tetap meninggalkan kelas, Naruto juga tak ambil pusing. Dari rombongan Naruto yang baru sampai di kelas hanya Neji dan dirinya.
Dilain tempat
Jumaat
Kankuro vs Shino
Kankuro sedang duduk berdua bersama Shino di halaman belakang sekolah, hanya suasana hening tercipta disana.
"Kau sehat?" Kankoro akhirnya membuka percakapan, sembari membayangkan betapa absurd pertanyaan darinya ini.
"Seperti yang kau lihat, aku sehat, itu karena aku tidak memiliki penyakit apapun dalam tubuhku." Jawab Shino enteng, Kankuro menggigit bibir bawahnya, ingin sekali rasanya sekarang dia ngupil sambil lari – lari daripada harus berbicara dengan makhluk bernama Shino ini, seperti yang pembaca baca(?) dua patah pertanyaan Kankuro bisa berbuah berderet – deret jawaban.
"Itu apa?" Kankuro menarik nafas panjang untuk menerima penjelasan kedua.
"Bukankah ini kabutomushi? Anak – anak kecil saat musim panas sering mengadu mereka bukan? yang bertanduk itu jantan, yang tak bertanduk itu betina, Panjang tubuh jantan 30-54 mm belum termasuk tanduk, panjang tubuh betina 30-52 mm, aku mendapatkanya dari Kabuto sensei tadi sebelum bertemu denganmu." Kankuro menutupi mukanya dengan telapak tangan, betapa bodohnya dia sampai tidak tau kabutomushi, percakapan kembali behenti, hanya angin yang bertiup segar.
"Baiklah, aku kembali kelas, kau juga." Kankuro berdiri dari duduknya, menepuk – nepuk bawahan seragamnya, lalu ngeloyor pergi tanpa peduli ntah Shino masih disana atau sudah beranjak, Shino hanya memandangi Kankuro sampai menghilang di tikungan, dan kembali melihat kedua kumbang miliknya.
Di lain tempat
Kiba vs Sakon
Kiba mondar – mandir di depan kelas 2G, menunggu siswa berwajah manis dengan rambut biru dan penampilan bak gado – gado. Hingga bel berderingpun yang ditunggu tak datang, Kibapun pasrah dan kembali ke kelasnya.
Di kelas 2c
jumaat
Shikamaru vs Choji
Shikamaru sedang bersitegang dengan Sakura, padahal bel sudah berbunyi.
"Sakura, sudah tidak apa – apa, Shikamaru hanya berbicara denganku." Choji mencoba menjauhkan Sakura yang sedang mengamuk di hadapan Shikamaru yang hanya duduk tenang di belakang Choji.
"Aku yakin, si pemalas ini sedang membuat keributan dengan teman – temanya yang lain, kau juga Choji, kenapa kau menghalangiku!?" Sakura masih mencak – mencak, Shikamaru kemudian berdiri, dan berjalan dengan tenang meninggalkan kelas 2c, mengbaikan amukan Sakura yang sedang ditahan Choji.
Jumaat
Gaara vs Kimimaro

Gaara segera kembai ke kelasnya setelah 20menit mengendap – endap ke ruangan Kimia milik Orochimaru sensei beserta siswa tersayangnya KI – MI – MA – RO . .O O O!"
Sepanjang perjalanan ke kelasnya Gaara hanya mengeratkan genggaman tanganya satu sama lain sambil terus komat- kamit tanpa kejelasan. Dan sampainya di depan kelas, walaupun ada Kurenai sensei sudah ngejagrok di depan kelas, Gaara dengan percaya dirinya merentangkan kedua tangan, menarik nafas panjang, lalu
"KKKKAAAAAMMMMIIIIIIIIIIIIII - SAMAAAAAAAAAAAA!"