CEWEK GUE SUPER SEME
Hari yang cerah, sang Surya menyinari bumi tanpa ada halangan dari setitik awan sedikitpun. Di kompleks perumahan Konoha yang tenang saat ini sebagian besar tinggal ibu-ibu rumah tangga yang sedang sibuk melakukan ritinitas hariannya masing-masing , karena anak-anak pelajar yang sedang ada disekolah dan para ayah yang sibuk dengan pekerjaannya dikantor. Tapi kini Tampak seseorang dengan surai panjang kuning cerahnya sedang berjalan disalah satu kompleks perumahan Konoha yang sepi, sesekali angin mengibarkan surai emasnya, dan tampak wajah cantik dengan berhiaskan dua permata saphire di sepasang matanya dan terlihat tiga garis seperti kumis kucing dikedua pipinya. Dialah Uzumaki Naruto, tapi disini dia bukanlah seorang perempuan malainkan saorang pemuda . Yeah, pemuda yang sangat cantik yang dapat memikat siapapun termasuk laki-laki. Dipertikungan jalan tampak pemuda staylish bak model terkenal bermodelkan rambut reven, berwajahkan tampan nan menawan , berkulitkan putih susu, dan bermatakan batu obsidian dengan sorot mata yang tajam sedang berjalan dangan langkah santai yang sedikit angkuh. Pemuda tersebut adalah Uciha Sasuke putra bungsu dari keluarga Uciha merupakan keluarga terkaya dan paling di hormati di negara Jepang ini. Dirasakannya getaran hp disakunya , Sasukepun segara mengambil dan membuka pesan yang ia terima, sementara dia akan membalas pesannya sambil berjalan dipertikungan dimana dia akan berbelok , tiba-tiba dia bertabrakan dengan seseorang yang mengakibatkan Handphone yang berada ditangannya terjatuh.
"Shit",. Umpat Sasuke.
Mengalihkan pndangan dari hpnya kepada orang yang telah menabraknya.
Onyzk bertemu saphire. Sasuke menatap tajam kepada Naruto yg telah menabraknya.
"Dimana matamu, Dobe.?" Ucap Sasuke tajam.
" Kau sendiri, apa matamu hanya kau gunakan untuk menatap layar hpmu itu." Balas Naruto sengit.
"Berani sakali kau bicara seperti itu padaku. Bahkan kau tidak memungut hpku dan segera minta maaf padaku. Dasar Dobe." Sasuke menatap tajam kepada Naruto, seolah ingin membunuh lawan didepannya dengan death glare andalannya yang dianggap orang-orang sangat mematikan tsb.
"Aku bukan Dobe, hanya saja aku tidak punya keinginan untuk minta maaf pada orang sepertimu." Tatapan naruto pun tidak kalah tajam, sehingga terjadi perang death glare yang menyebabkan sengatan listrik diantara kedua pasang mata mereka.
" Kau tidak tahu sedang sedang mencari masalah dengan siapa nona ?. Dan aku bisa membuatmu menyesal hanya dengan kejadian ini." Sasuke berusaha membuat orang diahadapannya takut seperti halnya oarang-orang lainnya.
" Tentu aku tahu apa yang aku lakukan Uciha, dan aku memang sedang menyesal karena bertemu dengan orang sepertimu yang merusak modqu saat ini". Ucap Naruto pedas, tidak mau mengalah dengan gertakan Sasuke.
" Ooh begitu, jika kau tidak ingin lebih menyesal dari pada ini, sebaiknya kau pungut hpku dan segera minta maaf padaku. Dan kau tahu jika hpku kenapa napa mungkin kau tidak akan bisa menggantinya tapi aku bisa membuatmu membayar berkali-kali lipat. Kau mengerti.?!"Ucap sasuke penuh penekanan sambil menunjuk-nunjuk, Sepertinya sasuke benar-benar marah sampai membuatnya bicara sepanjang itu.
" Sudah kubilang aku tidak punya keinginan untuk melakukan hal itu. aku yakin Hpmu tidak apa-apa. Dan kau punya tangan sendiri untuk memungutnya, Oke." Ucap Naruto bosan dan akan beranjak pergi, ketika tiba-tiba lengannya ditarik Sasuke dan mendorongnya kedinding.
" Dobe, kau harus diberi pelajaran tata krama terutama dalam menghadapi uciha sepertiku." Desis Sasuke yang mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto yang ia kurung diantara dinding, tubuhnya dan kedua tangannya.
Tapi Naruto tidak tinggal diam, sagera dia mencengkram pergelangan kiri tangan sasuke yg berada disamping kepalanya dan bergerak keluar memlintirnya kebelakang lalu mendorongnya kedinding. Kini gilirang Sasuke yang terkunci.
"Kuh". Membuat Sasuke sedikit meringis.
"Aku tidak punya waktu untuk sekedar belajar tata krama dengan orang sepertimu." Balas Naruto untuk terakhir kalinya, Kemudian melepaskan kunciannya dan beranjak pergi.
Sasuke hanya bisa menatap tajam punggung Naruto yang berlalu pergi. " Bastard" terlihat nyala api kemarahan dimata Sasuke dan keluar aura hitam disekelilingnya. Sepertinya Sasuke benar-benar tidak terima dikalahkan oleh seorang wanita atau salah yang dianggapnya begitu.
Naruto POV
"Hahh,,,." Aku menghela nafas panjang kala meminum teh hangat, ditemani acara berita dTV. Suasana di Apartemenku ini tidak pernah berubah, karena kutempati sendirian sejak dulu mulai hidup sebatang kara semenjak usiaku 12 tahun, orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil. Apartemen ini merupakan peninggalan dari orang tuaku, setelah orang tuaku meninggal yang membiayai hidupqu adalah kakek Jiraiya yang merupakan ayah angkat Ayahku dan nenek tSunade yang sudah menganggapku sebagai cucunya, lebih tepatnya sih menganggapku sebagai adiknya, karena aku mengingatkanya kepada adiknya waktu aku masih kecil dan berambut jabrik, aku selalu optimis dan hiper aktif pada saat itu. Walaupun aku sudah berubah semenjak orang tuaku meninggal dia tetap menyayangiku dan hubungan kami tetap dekat sampai saat ini. Sekarang aku adalah seorang karyawan swasta diSalah satu cabang perusahaan Hyuuga milik sahabatku Neji. Sebenarnya aku tidak betah berada lama-lama dirumah, karena hanya kesepianlah yang akan kurasakan disini. Hidupku cukup berantakan sebenarnya, apalagi semenjak kejadian itu. Dua tahun yang lalu dimana aku menjalin hubungan dengan seseorang yang mengenalkanku pada arti cinta yang merujuk pada hubungan tubuh yaitu sex. Dan membuatku menjadi orang yang bergonta ganti pasangan setelah orang tersebut meninggalkanku.
Satu tahun yang lalu dimana aku adalah seorang kekasih Uciha Itachi penerus utama dari keluarga Uciha yang mempunyai perusahaan terbesar di Jepang. Dia merupakan seorang yang sangat dikagumi oleh semua orang akan karisma, ketampanan dan statusnya, yang membuatnya sangat mudah mendapatkan apa yang diinginkannya. Entah kenapa setelah pertama kali kami bertamu dia mengatakan cinta kepadaku dan mulai mengejar-ngejarku. Tentu saja aku menganggapnya sebagai seorang yang breksek yang gampang menyatakan cinta untuk kesenangan sesaat. Tapi melihat aku yang tidak mudah ditaklukan membuatnya semakin penasaran denganku. Diapun pernah berkata bahwa aku sangat cantik dan pasti akan bertambah cantik Jika rambutku panjang. Dan kalian bisa lihat sekarang aku memanjangkan rambutku termakan oleh omongannya. Ceritanya sangat panjang sampai pada saatnya aku bisa ditakukkan olehnya yang suksesmembauatku merasakan kecanduan berhubungan intim dengan sesama jenis. Dan benar saja dia adalah orang yang sangat-sangat breksek, setelah beberapa bulan berlalu dia mulai bosan denganku dan mulai sering bermain dengan orang lain dan pada akhirnya aku dicampakannya. Meninggalkanku dengan penyakit yang menggerogotiku mulai saat itu. Yang memaksaku menjadi orang breksek dengan bergonta ganti pasangan untuk melampaiaskan rasa menyesal, sakit, benci dan juga rindu terhadapnya yang telah meninggalkanku. Tapi aku tidak akan pernah memosikan diriku pada posisi bawah, cukup itachi saja yang membuatku berada diposisi bawah yang membuatku merasakan rasa sakit yang sangat berbekas hingga saat ini. Yeah, aku tidak akan mau rugi lagi dibawah tubuh orang lain yang membuatku tidak berdaya. Dan yang membuatku kesal hari ini adalah aku bertemu dengan orang yang mirip dengannya. Sekali lihat saja aku sudah tahu bahwa dia adalah adik Itachi, mereka mempunyai kemiripan wajah dan ciri yang benar-benar Uciha yaitu raut wajah yang datar dan dingin, mata Onyx, rambut indigo,dll. Terutama sifat angkuh pemuda yang kutemui tadi dapat dipastikan dia adalah orang yang breksek juga, Apalagi dengan kata-katanya yang pedas sangat-sangat -ah,,, sepertinya aku butuh refreshing untuk saat ini, biasanyapun jam segini aku berada diskotik untuk mencari kesenangan. Mulailah aku berjalan ke garasi mobil dan menyalakan mesinnya, akupun melaju setelah keluar dari halaman rumah.
Normal POV
Suasana malam ini lumayan cukup tenang, bintang-bintang tak mudah terlihat dari kota modern yang selalu mengindahkan dirinya sendiri dengan berbagai macam lampu-lampu yang selalu berkelap-kelip menghiasi pada malam hari. Malam yang telah larut mengurangi jumlah kendaraan dan pejalan kaki yang selalu lalu lalang disetiap sudut jalan raya tokyo yang selalu ramai ini. Namun jika kalian mengingingankan keberisikan dengan dentaman musik yang keras ditemani minuman beralkohol, tentu kalian tahu dimana tempatnya. YA disinilah, disebuah diskotik yang selalu buka untuk memberikan kesenangan pelanggannya pada malam hari. Tampak seorang pemuda berpenampilan Emo baru saja masuk ke dalam diskotik ini dan sedang berjalan menuju Bar cafe, yang kemudian duduk dan segera memasan minuman. Matanya kini mulai menyapu ruangan diskotik dan berhenti pada gerombolan orang yang sedang melenggak-lenggokkan tubuhnya menyesuaikandiri dengan dentaman irama musik dibawah gemerlap lampu disko. Berusaha menikmati suasana ruangan ini dan kembali menengguk minumannya.
"Berikan aku lagi". Telinganya menangkap suara serak yang cukup jelas berada didekatnya, diapun mengalihkan pandangannya ke asal suara tersebut. Terlihat seorang dengan rambut pirang panjang tak jauh darinya. Kelihatannnya ia mengenali orang tersebut, dan tersenyum dengan seringaian yang tidak dapat diartikan.
Sasuke POV
Tidak salahlagi dia orang yang mencari gara-gara dengan ku tadi siang. Akupun mendekati seseorang dengan pirang panjang yang sedang menengguk habis minumannya tak jauh dariku.
"Kau mau lagi". Dengan iseng aku menawarkan botol minumanku kepadanya. Orang itupun mendongak dan memandangku dengan pandangan sayu. Kelihatannya dia sudah mabuk, mungkin aku bisa bermain denganya sekalian membalas kejadian tadi siang.
"Kau". Satu kata terucap dari bibirnya yang basah oleh minuman beralkohol.
"hh, masih ingat denganku rupanya". Kulihat dia cukup menarik dan lumayan cantik. Aku duduk disebelahnya dan menengguk minumanku, lalu menatapnya kembali dan tersenyum sinis.
"Heh, kau siBrengsek ternyata masih punya keinginan untuk muncul dihadapanku."
Sekarang dia mulai meracau, memangnya siapa dia berani bicara seperti itu padaku
"tentu urusan kita belum selesai kau tahu." Ucapku padanya.
"Apa lagi yang kau inginkan, bukannya kau sudah mempunyai segalanya, mister perveck."
Hh, apakah kini dia mulai memujiku. Kudekatkan wajahku kewajahnya untuk melihat wajahnya lebih jelas akupun menyeringai kepadanya dan berkata "Kau punya hutang padaku tadi siang Dobe".
Tiba-tiba tangannya menarik kepalaku dan kurasakan bibirnya yang berbau alkohol menempel pada bibirku. Membuat mataku terbelalak terkejut dengan apa yang dilakukannya secara tiba-tiba. Hah, ternyata dia lebih agresif darapada yang aku duga. Lalu untuk apa dia bersikap sok padaku seperti tadi siang.
Tak lama kemudian dia pun melepaskan pagutannya padaku, aku hanya memandang wajahnya dan kembali menyeringai. Panadangan matanya terlihat senduh dengan wajah yang agak memerah sedari tadi karena pengaruh alkohol.
"Sialan kau Itachi."Akhirnya satu kalimat keluar dari bibirnya. Tunggu dulu dia menyebutku apa ?.
"Puas kau itachi ?".
ITACHI. Bukankah itu nama dia mengira aku Itachi sedari tadi karena efek dari mabuknya ? secara wajahku memang mirip dengan itachi. Lalu apa hubungan orang ini dengan itachi. Sial dia menganggapku sebagai orang lain.
"Hh, brengsek. Puaskah kau sudah membuatku seperti ini." Geramnya sambil mencengkram kerah bajuku kuat-kuat. Membuat jarak antara wajah kami hanya beberapa senti saja. Aku dapat melihat ekspresi marah dari wajahnya, tapi ada suatu tekanan yang dapat aku baca dari sorot matanya.
" Jawab aku Itachi." Ucapnya dengan nada semakin tinggi.
Hemm,,. Baiklah kelihatannya aku bisa memanfaatkan keadaan ini. Kelihatannya memang ada suatu hubungan khusus antara orang ini dengan itachi.
"Aku akan puas jika kau ikut denganku malam ini." Aku menyeringai kepadanya, terlihat dia sedikit terkejut. Kemudian dia melepaskan cengkramannya dikerah bajuku. Sejenak dia mengalihkan pandangaannya dan kembali menatapku.
"Hh, megulang masa lalu ya,? Boleh juga."
Aku mendengus senang, ternyata mudah menjebaknya dalam permainanku.
Diapun mulai berdiri, segera aku memapahnya dan berjalan menuju mobilku diparkiran.
Aku membuka pintu kamar hotel yang dengan sedikit kesulitan akibat beban dari orang yang kupapah semenjak dari mobil tadi yang tidaklah cukup ringan.
Setelah berhasil masuk dan menutup pintu, aku lansung menghepaskan tubuh yang kupapah tadi pada bad cover. Terlihat dia sidikit menggeliat tapi masih tidak membuka matanya sedari tadi.
Aku memperhatikan tubuhnya dan kembali berfikir tentang gender orang berambut blonde ini. Dia memiliki wajah yang lumayan cantik diatas rata-rata yang pertama kukira adalah seorang wanita, tapi tidak ada gundukan pada dadanya, melalinkan dada bidang yang lumayan keras yang kulihat dan kurasakan saat memapahnya.
Segera aku berfikir tentang kartu pengenalnya dan meraih dompet pada saku celanaya. Tertulis Nama Uzumaki Naruto, Laki-laki pada Ktp yang aku temukan didompetnya dan tahun lahir yang sama dengan tahun lahirku. Lalu membuang dompet itu asal setelah mengetahui identitasnya.
Aku menatap wajah damai orang yang keketahui bernama Naruto tersebut dan mulai menaiki ranjang, mendekatkan diriku dengan pria blonde tsb. Beberapa saat memperhatikan bibir ranum dihadapanku lalu mengecupnya dan mulai melumatnya. Kurasakan bibir tsb membalas ciumanku, tapi aku tetap melanjutkan ciuman ini, walau tahu kalau orang tersebut sudah sadar. Lidah Kamipun bertemu dan saling melilit, aku berusaha mendominasi mulutnya yang ternyata cukup sulit, padahal dia baru saja sadar. Tanganku mulai menelusup kebajunya untuk beraba tubuh rampingnya yang ternyata cukup berotot. Kuubah posisi kami menjadi duduk agar lebih mudah menanggalkan Jaket dan kaosnya. Sehinggga kini dia bertelanjang dada, Akupun melepas jaketku yang semakin pengap oleh suhu yang semakin memanas, lalu melemparnya sembaranagan seperti halnya jaket dan kaos Naruto. Ciuman kamipun tetap berlangsung dengan panasnya, kurasakan tangannya dengan perlahan melepas kaosku keatas. Akupun membantunya dengan mengangkat kedua tanganku untuk dilewati kaos tsb. Kurasakan tarikan pada kaosku yang semakin menegencang dipergelangan tanganku yang kutahu kaos tsb baru akan melewati pergelangan tanganku. Dan saat aku sadar kaos tersebut sudah melilit dengan erat dipergelangan tanganku, sehingga otomatis aku menghentikan ciuman kami. Akupun melotot kepadanya yang memperlihatkan seringaianya dengan nafas terengah karena kebutuhan oksigen.
"Apa yang kau lakukan ?" kuperhatikan tanganku yang terikat dengan erat, dan menatap wajah pemuda pirang dihadapanku yang semakin menyeringai. Firasatku mulai tidak enak dan mengatakan bahwa orang dihadapanku ini sangat berbahaya.
xxx
"Apa yang kau lakukan". Tanya seorang pemuda berambut reven yang masih terlihat datar padahal terlihat tangannya yang sedang terikat, menaqrap tasjam dengan onyzxnya kepada seorang pemuda berambut pirang panjang didepannya. Mereka berdua sama-sama toples sedang duduk diatas sebuah ranjang king size.
"Kau Sasuke Uciha bukan ?" Naruto pemuda blondie bertanya sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Ternyata tuan putri sudah sepenuhnya sadar rupanya". Sasuke hanya menimpali pertanyaannya dengan sebuah sindiran.
"Kukira malam ini aku akan sendirian , ternyata malah seorang uciha datang mengumpankan dirinya sendiri padaku." Naruto semakin mendekatkan dirinya kepada Sasuke.
"Hh, seorang Uciha tidak akan mengumpanakan dirinya. Justru kaulah yang akan menjadi hidanganku malam ini."
Naruto mendorong tubuh Sasuke dan menindihnya.
"Tidak sadarkah posisimu saat ini".
"Minyingkir dari atasku." Merasa terintimidasi ingin rasanya Sasuke memberontak. Tapi harga dirinya sebagai Uciha belum mengizinkan hal itu. Karena jika terlihat terang-terangan membrontak secara tidak langsung akan mengakui kalau posisinya di bawah. Seharusnya pemuda blondie itulah yang berada dibawah dan dengan senang hati Sasuke akan menguasainya. Tapi ikatan pada tanganya yang terjepit diantara tubuhnya dan tubuh Naruto yang menindihnya malah membalikan keadaan.
Naruto menyeringai senang, dapat ditangkapnya kecemasan pada diri pemuda dibawahnya walau exspresi datar yang masih ditampakan Sasuke.
"Kaulah hidangan lezat yang sedang terhidang malam ini. Aku sudah tidak sabar untuk menyantapamu." Naruto mulai menghirup aroma leher Sasuke dan menciuminya lalu beralih menjilat daun telinga Sasuke.
"Jangan Coba-coba kau, ugh..." Sasuke berusaha menahan desahannya saat Lidah Naruto berusaha mengorek lubang telinganya yang kemudian mengulum daun telinganya. Kalau ciuman Naruto masih diteruskan itu dapat melemaskan persendiannya, Akhirnya Sasukepun memutuskan memberontak sebelum itu benar-benar terjadi, dengan sekuat tenaga Sasuke mendorong tubuh Naruto dengan tangannya yang masih terikat dibantu dengan kedua kakinya akhirnya Naruto berhasil ditendang sampai terjatuh dari tempat tidur. Sasukepun turun dari ranjang dan berusaha membuka ikatan tanganya menggunakan giginya, tapi ikatannya lumayan kencang sehingga lama sekali untuk membuka satu simpul saja. Disadarinya Naruto yang telah berdiri menghampirinya, sehingga ia bersiap menyerang Naruto sebelum simpulnya berhasil dibuka. Sasuke mengayunkan kakinya untuk menendang Naruto , tapi Naruto berhasil mehindarinya. Dan melanjutkan seranganya dengan kaki satunya, masih tidak berhasil malah naruto berhasil menangkapnya dan kemudian membanting Sasuke ke lantai. Tidak buang waktu segera Naruto menduduki perut Sasuke yang masih maringis kesakitan lalu mencengkram kedua pergelangan tangan Sasuke yang tingal membuka satu simpul saja akan terlepas keatas kepalanya. Dan dengan kasar meraup bibir kanan Naruto yang memnganggur mulai meraba daerah perut Sasukedan semakin naik keatas menemukan tonjolan kecil didada bidang Sasuke, menekanya dan dengan kasar menarik puting tersebut.
"Ugh." Sasuke melenguh dibalik bibirnya yang dikunci Naruto.
*To be Contiuned *
