BROTHER
By : Han Kang Woo
Cast : Byun Baekhyun, Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Kim Jongin, Exo Member, etc
Main Cast : ChanBaek ft Kaisoo
Genre : Romance, Friendship
Warning : BL (Boys Love), Adult / NC, 18+
Banyak Typo, FF ini hanya pinjam nama saja
Rated : M
DLDR
= Happy Reading =
O…O…O…O…O…O…O…O…O
Byun Baekhyun, namja tampan sekaligus imut. seorang anak tunggal dikeluarganya. Dia sama sekali tidak mempunyai saudara, ayah kandungnya sudah lama meninggal, dan yang dipunyai hanyalah seorang ibu saja. tapi itu dulu, karena sekarang sudah sangat jauh berbeda. Ibunya sebulan yang lalu menikah dengan seorang duda beranak satu. Pernikahan yang terkesan buru-buru dan mendadak.
Jadi kini, Baekhyun bukanlah anak tunggal lagi, dia sudah mempunyai seorang saudara. Tepatnya saudara laki-laki, yang terpaut setahun darinya. Entahlah, dia tidak ingin menyebutnya sebagai 'saudara tiri', sebutan tersebut terkesan tidak bagus dan diskriminatif.
Baekhyun lebih suka dengan sebutan 'kakak' atau 'saudara' saja, tanpa harus ada embel-embel 'tiri' dibelakangnya.
Dan sekarang keluarga kecil tersebut sedang menikmati makan malam, sepertinya adalah makan malam terakhir mereka bersama-sama, karena besoknya, dua orangtua itu akan berangkat ke Thailand.
"Baekhyun sayang, kau libur berapa hari?" tanya ibu Baekhyun, sambil menyantap hidangan makan malam didepannya, dengan anggun dan elegan.
"sebulan omma." jawab Baekhyun pelan. Sambil sedikit melirik 'saudaranya' yang sejak tadi makan dalam diam. Seperti berhening cipta.
"bagus. Jadi kau bisa menjaga rumah bersama kakakmu." Kali ini ayah Baekhyun yang berujar, 'ayah tiri'.
"benar sayang. Pembantu-pembantu kita sedang pulang kampung. Jadi omma harap kau bisa mengurus dirimu sendiri sayang." Kata ibu Baekhyun, lalu tersenyum.
"omma dan appa tenang saja. aku bukan anak kecil lagi." timpal Baekhyun, sedikit cemberut. Dia tentu saja bisa mengurus dirinya sendiri, tanpa harus bergantung pada pembantu.
Ibu dan ayah Baekhyun saling tatap, lalu tersenyum bersamaan. Ayah Baekhyun memandang anaknya 'yang lain', anak kandung dari istri pertamanya.
"Chanyeol, bagaimana denganmu? Kau juga libur selama sebulan kan?" tanya ayah Chanyeol. Ah, lebih bagus kita menyebutnya 'Tuan Park' saja.
Namja yang bernama Chanyeol tidak menjawab, namun menggantinya dengan anggukan tidak kentara. Dalam hatinya dia mengejek pertanyaan bodoh ayahnya itu, dia dan Baekhyun satu sekolah, walau beda tingkatan. dan yang pasti tidak ada perbedaan libur panjang. Jadi jika Baekhyun libur selama sebulan, otomatis dia juga sama.
Dulunya memang Baekhyun dan Chanyeol beda sekolah, namun setelah mereka jadi kakak dan adik, Chanyeol dipindahkan ke sekolah Baekhyun.
"baiklah. Appa harap kalian bisa akur dan saling mengenal lebih dalam lagi." desah tuan Park, sadar bahwa anaknya, Chanyeol, selama ini bertingkah dingin, terlebih setelah pernikahannya dengan ibu kandung Baekhyun.
Baekhyun yang berada disamping Chanyeol juga mendesah, mata sipitnya terus saja melirik namja tinggi yang sudah menjadi kakaknya itu. Tentu saja lirikannya tersebut dilakukannya secara sembunyi-sembunyi.
"aku selesai." tiba-tiba Chanyeol berujar, namja tersebut mendorong kursi kebelakang dan berdiri dengan cepat, meninggalkan area meja makan, lalu berjalan dan masuk kedalam kamar pribadinya.
Baekhyun menatap penampakan Chanyeol yang sudah menjauh.
Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang berarti, hingga acara makan malam keluarga kecil tersebut selesai. Baekhyun kembali masuk kedalam kamarnya sendiri.
.
.
.
.
O…O…O
Besoknya,
Dua koper besar sudah terpampang nyata didepan rumah keluarga Park. Beberapa menit lagi tuan dan nyonya Park akan berangkat ke bandara international Incheon.
Nyonya Park memberikan beberapa wejangan untuk Baekhyun.
"Baekhyun sayang. Jangan tidur terlalu malam. Jika tidak bisa masak sendiri, beli saja diluar. Tapi harus makanan yang sehat, jangan jajan sembarangan. Jika ada tamu yang mencari omma dan appa, katakan saja bahwa omma dan appa sedang keluar kota." Kata nyonya Park, panjang lebar, seperti di arisan ibu-ibu pejabat.
Baekhyun hanya mengangguk saja. dia memang sudah diberikan uang untuk keperluannya kedepan.
"Chanyeol sayang, ingatkan kalau adikmu, Baekhyun, melakukan sesuatu yang aneh-aneh." Kali ini nyonya Park beralih pada Chanyeol.
Chanyeol tidak berkata atau mengangguk, namja itu hanya memasang wajah datar dan malas.
"appa dan ommamu paling lama hanya 2 minggu di Thailand. Urusan bisnis ini tidak bisa ditunda." ucap Tuan Park, tersenyum bergantian pada Baekhyun dan Chanyeol.
Baekhyun membalas senyuman ayahnya itu, tapi tidak dengan Chanyeol.
Baekhyun tahu bahwa kedua orangtuanya tersebut ke Thailand bukan urusan bisnis, tapi untuk berbulan madu dengan bebas. Usia pernikahan yang baru sebulan memang merupakan fase romantis untuk pasangan baru, tidak terkecuali untuk pasangan janda dan duda.
"baiklah sayang, kami pergi dulu. Jaga diri kalian." Kata Nyonya Park, lalu mengecup dahi Baekhyun, kemudian berganti mengecup dahi Chanyeol, walau namja itu terkesan tidak ingin dikecup seperti anak kecil. Tuan Park juga melakukan hal yang sama.
Dan tidak lama, kedua orangtua tersebut pergi, dan meninggalkan kedua anaknya dirumah. Dua anak yang belum akrab dan jarang bertegur sapa.
Setelah kedua orangtuanya pergi, Chanyeol langsung masuk kembali kedalam rumah, kamarnya, tanpa berkata apa-apa. namja itu sebenarnya hanya menjalankan statusnya sebagai 'anak' yaitu pasang badan saat kedua orangtuanya ingin pergi jauh.
Baekhyun menatap Chanyeol yang sudah menghilang, dia mendesah.
Baekhyun sebenarnya bukan tidak pernah berusaha untuk mendekati dan akrab dengan kakaknya itu, dia sudah berusaha dan mencoba. Sejak pertama melihat Chanyeol disebuah restorant, saat itu kedua orangtua mereka mengadakan pertemuan, semacam pekenalan. Yang ternyata adalah pekenalan bahwa orangtua mereka akan segera menikah, dan meminta restu.
Baekhyun tidak keberatan jika ibunya menikah lagi. Malah dia senang, ada yang bisa menafkahi, tanpa ibunya harus menjadi single parents. Dan sekarang dia tinggal dirumah ayah barunya itu, rumah besar dan sunyi.
Kembali kepermasalahan antara Baekhyun dan Chanyeol. Baekhyun sejak awal sudah mendekati dan mencoba bertutur sapa pada Chanyeol, dia tidak ingin hubungannya dengan kakaknya itu seperti hubungan antara musuh, dia tidak punya salah apa-apa pada Chanyeol. Namun setiap dia berbicara pada namja tinggi tersebut, selalu wajah datar dan kata-kata singkat serta ketus yang diterimanya.
Namun Baekhyun akan terus mencoba menarik hati Chanyeol, dan membuktikan bahwa dirinya adalah saudara yang baik dan pantas dianggap.
Sejam setelah keberangkatan tuan dan nyonya Park, Baekhyun berjalan menuju dapur. Dia membuat segelas susu hangat. Bukan susu untuk dirinya, tapi susu untuk kakaknya, Chanyeol.
Tok… tok… tok…
Baekhyun mengetuk pintu kamar Chanyeol, dengan lembut dan pelan.
Tidak ada jawaban.
Tok… tok…
Baekhyun mencoba lagi, kali ini agak sedikit keras.
Tetap tidak ada jawaban atau orang yang membukakan pintu kamar.
Baekhyun mengetuk lebih keras lagi,
dan
Pintu menjeblak terbuka, menampilkan Chanyeol yang bertelanjang dada.
"kau berisik sekali…" bentak Chanyeol, memandang Baekhyun dengan pandangan tajam, menusuk hingga kalbu.
"ma… maaf, aku… aku hanya membawakan susu untukmu…" kata Baekhyun, tergagap. Dia menyodorkan gelas berisi susu ditangannya dengan tangan gemetar.
"aku tidak suka susu. Menggangu saja…" ketus Chanyeol.
'braak…'
Pintu tertutup kembali, dengan bunyi keras dan memekakkan telinga. Pelakunya tentu saja adalah Chanyeol.
Baekhyun mendesah pelan, usahanya lagi-lagi tidak berhasil.
'sebenarnya apa salahku?' batin Baekhyun, dia hanya ingin akrab dengan saudaranya itu.
Baekhyun terus membatin, dia meninggalkan area depan kamar Chanyeol, dengan segelas susu yang masih setia ditangannya.
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu, ketukan yang berasal dari pintu utama, depan. Baekhyun berjalan pelan. dengan tidak adanya pembantu, maka dia sendiri yang harus membuka pintu.
Pintu terbuka, sesosok namja pendek, dengan bahu sempit dan mata bulat besar tersenyum love lips pada Baekhyun.
"halo Baek, aku tidak mengganggukan?" kata namja tersebut, ceria.
"sama sekali tidak Kyung." Jawab Baekhyun, tersenyum pada si namja.
Namja tersebut adalah teman baik Baekhyun, namanya Kyungsoo. Namja bertubuh kecil itu melihat susu yang dipegang oleh Baekhyun, secepat kilat dia menyambarnya.
"aku haus Baek, susu ini sepertinya nikmat." cerocos Kyungsoo, lalu menghabiskan segelas susu yang awalnya untuk Chanyeol itu.
Baekhyun hanya bisa mendesah, lagi pula Chanyeol sudah menolak susu tersebut.
"kau tidak akan tinggi dengan meminum susu itu Kyung." kata Baekhyun, bercanda.
Kyungsoo cemberut, seraya mengelap sisa susu di sudut bibir tebalnya.
"Baek, mana kakak tampanmu itu?" tanya Kyungsoo, dengan mata 'celingak-celinguk' seperti orang yang ingin mencuri baju dalam dikompleks minim penduduk.
"di kamarnya." Jawab Baekhyun, terdengar hampa.
"oh, kau belum bisa akrab dengannya?"
"begitulah. Aku sudah mencoba segala cara. Mungkin aku harus berusaha lebih keras lagi." Jawab Baekhyun. Dia memang sudah menceritakan perihal 'saudara baru'nya tersebut pada Kyungsoo.
"kau belum mencoba satu cara, Baek." Kata Kyungsoo, memasang wajah serius.
"cara apa?"
"menculiknya, kurung dia di gudang tua, bau, banyak sampah dan penuh dengan tante-tante. Lalu pura-pura menjadi penyelamatnya. Aku jamin sikapnya akan berubah lunak padamu. Dia akan berterima kasih." Jelas Kyungsoo, membusungkan dadanya, lebay.
"kau terlalu banyak menonton drama dan sinetron episode panjang, Kyung." Baekhyun tertawa pelan.
"itu hanya saran." Timpal Kyungsoo.
Dua namja yang tingginya hampir sama itu tertawa, kemudian berjalan dan masuk kedalam kamar Baekhyun,
"omma dan appamu kemana?" tanya Kyungsoo, saat dirinya sudah berada didalam kamar Baekhyun, duduk manis di sisi ranjang.
"ke Thailand, urusan bisnis." Jawab Baekhyun.
"kenapa kau tidak ikut? Sekarangkan sedang libur panjang."
"aku tidak ingin mengganggu mereka."
"ah, aku tahu. pasti omma dan appamu ke Thailand untuk bulan madu? Iya kan?" mata Kyungsoo berbinar.
"entahlah." Baekhyun mengangkat bahunya.
"kalau aku jadi kau, aku akan ikut ke Negara gajah putih itu. Menonton Kabaret dan menjelajahi dunia malam disana." ujar Kyungsoo, lalu menerawang tidak jelas.
"hentikan pikiran berlebihanmu… kau kemari pasti ingin pinjam uang lagi?"
"tentu saja tidak. Aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu." Kata Kyungsoo, seraya mengeluarkan ponsel layar sentuhnya dari saku.
Namja bermata owl itu membuka menu diponselnya, dan setelah menemukan apa yang dicarinya, dia dengan cepat memperlihatkannya pada Baekhyun.
"ini…"
Kyungsoo memperlihatkan layar ponselnya pada Baekhyun.
"apa ini?" Baekhyun tidak mengerti,
"baca dulu. Aku sudah buat akun twitter baru." Timpal Kyungsoo, sangat gembira.
"lalu?"
"baca dulu."
Baekhyun membaca dengan cepat keterangan di akun twitter baru Kyungsoo tersebut :
'Doh Kyungsuu, 23 tahun, 175 cm / 65 kg, namja, putih, mulus. Open BO. Tarif 99.000 won, sekali main. No nego… PM now.'
Kyungsoo sengaja memasang nama dengan pengucapan mandarin, agar namanya tersamarkan.
Baekhyun membulatkan mata sipitnya, memandang Kyungsoo dengan tidak percaya.
"Kyung… kau… ini…." Baekhyun berseru tidak jelas.
"iya Baek. Aku sudah menunggu libur panjang tiba. Dan sekaranglah saatnya." Kata Kyungsoo. Sangat jelas bahwa namja itu berencana 'menjajakan' dirinya, lewat media sosial.
Baekhyun menggeleng cepat,
"tidak Kyung… kau pasti bercandakan? Iyakan?" Baekhyun masih belum percaya. berharap hari ini adalah tanggal 1 april, hari berbohong sedunia.
"aku tidak bercanda Baek. Sekarang aku sedang menunggu pelanggan pertama. Maklum saja, aku baru mempromosikan diri tadi malam." Jawab Kyungsoo, serius.
Baekhyun menghela nafasnya kasar.
"aku tidak punya hak melarangmu, tapi… apa kau yakin…" Baekhyun berujar dan sesekali menggeleng pelan.
"aku yakin Baek. Lagi pula hanya sebulan ini saja, selama liburan. Setelah itu aku akan kembali menjadi namja polos dan tidak tahu apa-apa." ucap Kyungsoo.
"…"
"kau tahu sendirikan, omma dan appaku jarang memberikanku uang lebih. Jadi aku harus mencari tambahan sendiri. Tenang saja, aku secepatnya akan melunasi utangku." Lanjut Kyungsoo, tersenyum.
"kau tidak perlu membayar utangmu Kyung. Aku memberikannya cuma-cuma." timpal Baekhyun cepat,
"tidak boleh begitu Baek, utang tetaplah utang. Aku akan membayarnya."
Baekhyun memandang bergantian antara wajah Kyungsoo dan ponsel namja itu.
"apa tarif kencanmu tidak terlalu mahal?" tanya Baekhyun, memastikan tarif booking Kyungsoo, 99.000 won (kira-kira 1.188.000 rupiah) di akun twitter baru namja tersebut.
"apa? aku rasa itu sudah murah Baek. Jika dibandingkan dengan tarif orang lain diluar sana." Jawab Kyungsoo,
"tapi kau masih baru, seharusnya memasang tarif murah dulu." Timpal Baekhyun, malah memberikan saran.
"aku masih suci dan bening Baek. Jadi aku rasa tarif itu sudah pantas…" kata Kyungsoo, lalu tertawa cetar badai. Kesucian dirinya saat ini harusnya dibayar mahal oleh orang yang ingin di-service untuk pertama kalinya.
"lalu siapa targetmu? Apakah ajuhsi-ajusi mesum yang ditinggalkan istrinya? Atau ajuhma-ajuhma kaya?" tanya Baekhyun, pertanyaan yang sekedar guyonan saja.
"tidak, bukan keduanya. Aku menyasar kelas anak kuliahan dan sekolah Baek. Bukan orangtua yang haus belaian." Jawab Kyungsoo, sudah menetapkan sejak awal semuanya.
"tarif mahal begitu sepertinya sulit buat kantong anak kuliah dan sekolah, mereka-mereka itu masih bergantung pada orangtuanya." Baekhyun mengingatkan.
"aku tahu, tapi pasti ada diantara mereka yang kelebihan uang. Ingin mencoba hal-hal baru dan sebagainya. Peluangku disana." timpal Kyungsoo, yakin.
"jadi kau akan menerima namja atau yeoja?" Baekhyun bertanya lagi,
"kedua-duanya. Yang penting mereka bisa membayar, itu saja." jawab Kyungsoo, lalu mengepalkan tangannya, semangat.
Baekhyun tidak berujar lagi, temannya itu sudah memilih, dia hanya bisa mendoakan agar Kyungsoo tidak bermasalah dengan pilihannya itu.
Tidak lama, ponsel milik Kyungsoo berbunyi, dengan cepat namja imut dan kecil tersebut mengangkatnya, berbicara dengan seseorang yang menelfonnya.
Baekhyun hanya mendengarkan percakapan antara Kyungsoo dan orang asing tersebut. Dan beberapa saat kemudian, percakapan selesai.
Kyungsoo terlonjak senang, dan memeluk Baekhyun.
"yee… aku baru saja ditelefon pelanggan pertamaku." Kyungsoo sangat senang. Tadi malam namja itu sudah mengirimkan nomor ponselnya lewat PM pada seseorang yang tertarik memakai jasanya.
Baekhyun tidak menimpali, namja itu hanya mengelus punggung Kyungsoo pelan. Mau tidak mau harus mendukung temannya tersebut.
"kalau begitu aku pulang dulu Baek. Please, jangan beritahu omma dan appaku tentang hal ini. juga teman-teman disekolah… hanya aku dan kau saja yang tahu." kata Kyungsoo, meminta dengan sangat, setelah dia melepaskan pelukannya.
"tenang saja, aku tidak akan memberitahukan siapapun. Kau harus hati-hati Kyung, jangan sampai pelanggan pertamamu itu menyakitimu." timpal Baekhyun.
"aku akan hati-hati, tenang saja." kata Kyungsoo, ceria.
Baekhyun dan Kyungsoo keluar kamar, mereka menuju pintu depan. Kyungsoo pamit sekali lagi, untuk mempersiapkan diri untuk profesi sampingannya selain sebagai seorang pelajar. Profesinya yang akan dijalaninya selama sebulan ini saja.
Kyungsoo tersenyum pada Baekhyun,
"sampaikan salamku pada kakakmu yang tampan itu, bye…" ucap Kyungsoo, lalu keluar dari area rumah keluarga Baekhyun.
Baekhyun mengangguk, melambaikan tangannya singkat.
'semoga kau tidak kenapa-kenapa Kyung.' batin Baekhyun.
Namja itu ingin masuk lagi kedalam rumahnya, namun seorang yeoja yang baru saja datang menginterupsinya.
"maaf… apa Chanyeol oppa ada di rumah?" tanya si yeoja, dengan penampilan aduhai dan sangat cantik juga seksi.
"kau siapa?" tanya Baekhyun, meneliti penampilan yeoja itu dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"aku teman dekat Chanyeol oppa. sebentar lagi jadi pacarnya kalau tidak ada halangan." Jawab si yeoja, memasang wajah imut yang centil.
Baekhyun memandang tidak suka pada yeoja itu, terlebih dengan kata-kata 'jadi pacarnya' yang baru saja terlontar dari bibir pink seksi yeoja tersebut.
"Chanyeol pergi." kata Baekhyun, datar.
"tapi, baru saja Chanyeol oppa mengirimkan pesan singkat, dia dirumah."
"Chanyeol sedang tidak ingin diganggu. Lebih baik kau…" kalimat Baekhyun terhenti, karena mendadak Chanyeol keluar kamar dan menghampirinya ke pintu depan.
"oh, Dara… masuklah…" kata Chanyeol, lembut, sangat berbeda jika berbicara dengan Baekhyun.
Baekhyun mendesah kecewa, namun rasa kecewanya itu tidak ditampilkannya dengan kentara. Seharusnya Chanyeol tidak keluar dulu.
Yeoja yang bernama Dara tersebut masuk, dan berjalan bersama Chanyeol, mereka berdua tertawa bersama, meninggalkan Baekhyun sendirian di depan pintu utama.
Baekhyun hanya bisa menatap penampakan namja dan yeoja yang terlihat serasi itu, yang masuk kedalam kamar milik Chanyeol. Baekhyun tidak bisa berbuat apa-apa, dia ingin menegur Chanyeol untuk tidak memasukkan yeoja sembarangan ke dalam kamar. Tapi dia takut hal tersebut malah semakin membuat Chanyeol menjauh dan membencinya.
Baekhyun menutup pintu depan dengan pelan, namja yang biasa memakai eyeliner itu masuk lagi kedalam kamarnya. Mengunci rapat kamarnya tersebut.
Baekhyun berdiri mematung didepan lemarinya. Dia mendesah kasar, kilatan penampakan Chanyeol dan Dara terlintas jelas dipikirannya. apa kira-kira yang dilakukan oleh mereka dalam kamar yang tertutup? Apa mereka melakukan itu? Ciuman atau…?
Baekhyun menutup matanya, kemudian membukanya lagi. Lalu dengan gerakan pelan namja itu membuka pintu lemarinya, mengeluarkan sebuah boneka besar. Boneka beruang yang bolong disana-sini.
Tanpa menunggu lama, Baekhyun langsung menerjang boneka beruang itu, menghantamnya.
'bugh… bugh… bugh…'
Baekhyun meninju boneka tersebut dengan tenaga penuh, dia menumpahkan kekesalannya pada benda mati tersebut.
'bugh… bugh… bugh…'
Kesal, kecewa, marah, dan galau berpadu menjadi satu. Namja tersebut meluapkannya dengan berapi-api, sampai keringat membasahi dahi dan seluruh tubuhnya, bajunya basah.
Setelah puas menghantam dan 'membogem' boneka beruang besar tersebut, Baekhyun melempar benda itu sembarang. Membuka bajunya yang basah oleh keringat dan melemparkan baju itu acak keatas ranjang.
Baekhyun terlihat kacau dan frustrasi, namja itu dengan bertelanjang dada, mendudukkan dirinya disudut kamar, melipat lutut dan memeluk lututnya tersebut dengan kedua tangan.
Namja imut itu terisak-isak pelan,
'salahkah aku… jika mencintai saudaraku sendiri… Chanyeol.' batin Baekhyun, air mata melinangi pipinya.
Kalut.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
O…O…O…O…O…O…O
Balik lagi… ini FF main cast ChanBaek ke-2 ku. Mohon maaf dengan pembaca yang mungkin menunggu squel FF Hunhan 'Sex and Love', aku tidak membuat squel untuk FF itu, takut akan merusak endingnya yang udah sweet, hehehee… dan untuk yang menunggu FF Kaisoo-ku lagi, aku janji deh setelah FF ini selesai, aku akan publish FF dengan main cast Kaisoo. (jadi secara berganti-ganti, setelah HunHan, ChanBaek, lalu KaiSoo… semoga dimengerti.)
Untuk FF ini, aku berharap banyak lagi pada Review pembaca semuanya, semoga bisa diterima baik lagi seperti sebelumnya. Ini baru chapter awal ya, dan mudah-mudahan suka dengan ceritanya.
Review ya, untuk kelanjutan FF ini, semoga bisa update cepat lagi seperti FF sebelumnya.
Salam Happy.
Han Kang Woo
