Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Miyaji Kiyoshi/Miyaji Yuuya


Usianya waktu itu masih satu tahun. Masih terlalu kecil untuk mengerti ada apa yang terjadi saat ayahnya mengendongnya menghampiri sang ibunda. Saat dirinya diperkenalkan oleh sosok mungil nan mengemaskan.

"Lihat," sang ibu berujar, "dia adikmu. Namanya Yuuya."

Miyaji Kiyoshi mengamati anggota keluarganya yang baru dengan mata yang berbinar-binar. Salah satu jarinya didekatkan pada tangan yang mengapai-gapai udara kosong.

Ibu dari keduanya tersenyum, "Jaga dia dengan baik, ya."

.

.

Rumah keluarga Miyaji tidak pernah sepi, apalagi semenjak kelahiran sang putra bungsu, Yuuya. Keadaan rumah tersebut semakin ramai dengan tingkah laku Yuuya. Menangis dan tertawa.

"Otou-san! Otou-san!" nada riang milik Kiyoshi terdengar, memanggil-manggil sang ayah untuk melihat dirinya. "Coba lihat!" Ia mengangkat-angkat boneka baru miliknya, boneka berbentuk nanas.

Sang ayah tertawa, lalu mengacak-acak surai putra sulungnya.

"Sayang, coba kau lihat ini!" Ibunya berteriak gembira, "Yuuya sudah bisa berjalan!"

Ayahnya menghampiri Yuuya, meninggalkan dirinya sendirian sembari menatap iri pada sang adik.

.

.

Kiyoshi menahan tangisnya, kedua tanganya mengenggam erat celananya. Dihadapannya, sang ibu sedang berbicara dengan nada yang seperti membentak, "Kamu ini, kan, kakak, harusnya mengalah. Jangan membuat adikmu menangis!"

"Ma... maaf... hiks..." Dia terisak, berujar meminta maaf kepada sang ibu.

Ibu dari dua bersaudara itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Dikejauhan, suara dari Miyaji Yuuya terdengar, suara berisik yang menangis sejadi-jadinya, sambil berujar, 'Kakak tidak ingin meminjamkannya padaku' atau sebangsanya.

Ia mengusap-usap kedua matanya, menghapus air mata yang sendari tadi ditahannya untuk tidak jatuh.

Kiyoshi tahu, walau itu bukan kesalahannya, kedua orangtuanya pasti akan memarahinya. Walau itupun kesalahan adiknya, dirinyalah yang akan dimarahi.

.

.


a/n : terinspirasi dari doujin yang sayang temukan di pixiv tentang miyaji bersaudara dan diterjemahkan oleh Erma-san. Ada beberapa bagian yang diubah demi kenyamanan fic ini. Dan terima kasih untuk Erma-san yang mau menerjemahkan walau lagi sibuk.

.

.

[BONUS]

Yuuya menarik-narik baju kakaknya, membuat sang empu menoleh. Tangan kecil itu lalu menunjuk pada bola kecil berwarna orange.

"Itu apa?"

Mata Kiyoshi lalu menatap pada benda yang ditunjukkan oleh sang adik. Senyum lebar terlihat diwajahnya seketika, "Itu bola basket! Aku pernah menonton pertandingannya di televisi, lalu saat jam olahraga kemarin, pak guru mengajarkan kami cara bermainnya!"

Yuuya menatap sang kakak dengan raut bingung. "Bola... basket...?"

"Iya. Aku ajarin Yuuya cara mainnya, yuk!"

"Ayo!"