I Love U From Seoul

.

.

Kim Mingyu x Jeon Wonwoo

.

.

Romance

.

.

WARNING

Boys Love, OOC and many typo(s) at this fic.

1

2

3

Cue~

.

.

"Untuk seluruh karyawan di harapkan segera berkumpul di ruang rapat segera"

Ruang rapat yang semula sepi kini ramai oleh seluruh karyawan yang mendapat pemberitahuan mendadak siang itu. Seharusnya ini jam makan siang, namun ini juga pekerjaan jadi mau tidak mau harus dilaksanakan.

Di depan meja rapat kali ini terdapat sosok pria manis namun terlihat berwibawa. Oh seperti nya dia anak dari pemilik perusahaan ini. Jisoo, Hong Jisoo.

"Maaf menggangu makan siang kalian. Saya disini ingin menyampai kan berita penting. Pada tanggal 6 November akan ada pelatihan untuk karyawan selama seminggu. Pelatihan itu akan di adakan si Seoul. Setiap perusahaan di minta untuk mengirim 5 anak buah untuk ikut berpartisipasi. Jadi siapa saja yang berminat untuk mengikuti?" ucap panjang lebar direktur muda Hong Company.

Jisoo merupakan sosok yang adil dan bijaksana, dia tidak mau seenaknya menyuruh karyawan nya untuk ikut dalam segala bentuk perintah yang bukan di keluar kan oleh perusahaan nya sendiri. Maka dari itu kali ini Jisoo bermusyawarah untuk hasil yang adil.

"Saya sajang-nim"

"Saya juga bersedia"

"Saya tertarik"

"Untuk pengalaman saya ingin ikut"

Sudah ada 4 kadidat yang di pastikan ikut. Zhou Tyuzu, Lee Seokmin, Kwon Soonyoung dan Choi Hansol. Kurang satu lagi.

"Bagaimana dengan Wonwoo-ssi? Kau sedikit pendiam dan hasil kerja nya jarang terlihat. Saya harap anda bersedia untuk mengikuti pelatihan ini" oh aku lupa memperkenalkan pemeran utama disini. Wonwoo, Jeon Wonwoo. Pria pendiam yang terkesan dingin. Memang hasil kerja nya tidak terlalu nampak seperti teman-teman nya. Namun percayalah, Wonwoo orang yang pekerja keras.

"Ne sajang-nim." jawab Wonwoo singkat, padat dan jelas.

"Baik, saya harap kalian setelah ini bersiap-siap. 2 hari lagi kalian akan berangkat"

"Ne"

Kisah itu akan di mulai di sini. Ya kisah cinta yang rumit dan sedikit malu-malu. Entah lah, seperti nya begitu.

.

.

.

"Apa kalian sudah siap?" tanya driver yang akan mengantar mereka ber-5 dari Changwon ke Seoul.

"Ne, kami sudah siap semua!" sangat bersemangat sekali kau Lee Seokmin.

Perjalanan dari Changwon menuju Seoul di mulai. Awalnya sangat sepi di mobil, Wonwoo memasang earphone dan mendengarkan musik sendiri sedangkan Seokmin dan Soonyoung sudah ramai sejak sebelum berangkat. Dan Hansol tertidur. Oh Pangeran tidur ku. Aku lupa kalau ada perempuan disini. Tyuzu. Dia sedang melihat keluar jendela. Sepertinya ini perjalanan jauh pertama nya.

"Aku bosan sekali" Seokmin menghentak-hentakan kaki.

"Soonyoung-ah aku bertaruh diantar kita akan ada yang cinlok" ujar Seokmin dengan suaranya yang lantang. Kenapa setiap ada acara seperti ini akan ada cinta lokasi? Itu sudah jadi rahasia alam.

"Apa kau akan mencari cinlok mu setelah bertahun menjomblo seokmin-ssi" Soonyoung menjawab dengan nada yang agak di lucu-lucu kan. Ah aku lupa, our soonyoung memang orang yang sangat lucu. Benar begitu Soonyoung-ssi?

"Sunbae, daripada membahas itu bagaimana kalau kita selfie?"

"Panggil saja 'oppa' saat di luar kantor seperti ini" goda Soonyoung. Tyuzu mengeluarkan ponsel dari saku nya dan mulai memencet aplikasi snow dan mencari filter - filter lucu bersama Seokmin dan Soonyoung. Hansol tetap tertidur seperti biasanya. Sleepy Hansolie. Dan Wonwoo tidak tertarik dengan hal seperti itu.

''Aku tidak yakin dengan pelatihan ini. Aku takut kalau mengecewakan perusahaan, tapi aku lebih takut kalau aku sangat pasif disana. Arghhh'

.

.

.

"Hansol oppa, Wonwoo oppa, bangun" Tyuzu menggoyang-goyangkan lengan kedua pria yang sedang tertidur ini. Sesekali Tyuzu menggelitiki perut mereka supaya terbangun.

Wonwoo tersontak karena merasa geli di bagian perutnya itu. Wonwoo benci di gelitiki, untung saja Tyuzu perempuan, kalau tidak bisa-bisa satu bogem mentah melayang.

"Ah sudah sampai" Wonwoo dan Hansol yang sudah terbangun bersiap-siap mengambil barang-barang mereka yang masih di mobil dan bergegas untuk keluar mobil.

Seoul sangat indah. Benar-benar indah. Udara segar dan dingin menyapa. Gedung yang menjulang tinggi juga terlihat sangat indah. Beruntung sekali bisa ke Seoul.

"Siapa yang akan menelfon panitia?" tanya Seokmin. Bilang aja nggak punya pulsa-,-

"Karena uri Tyuzu maknae disini, jadi Tyuzu tolong telfon panitia hm" Soonyoung berujar dengan (sok) manisnya dan membuat hoobae nya itu tersipu malu.

"Baiklah" Tyuzu mulai mengetikan nomor dengan cepat.

"Yeoboseyo?"

"..."

"Kami sudah ada di pintu depan pertemuannya, tapi sangat sepi"

"..."

"Baiklah, kami tunggu"

Tyuzu mematikan ponselnya dan memasukan kembali ke dalam tas nya.

"Panitia akan menjemput sebentar lagi" tak selang beberapa menit, seorang pria dengan tinggi kurang lebih 185 cm dengan kemeja putih ketat dan celana jeans hitam menghampiri mereka.

"Peserta pelatihan dari Hong Corp?" Tanya nya dan mendapat anggukan serta senyuman.

"Nama saya Kim Mingyu. Saya panitia transportasi disini. Mari ikut saya untuk menuju bus kalian" Mingyu -nama pria itu- berbicara sopan.

"Oppa, nanti duduk sama aku ya?" Tyuzu menyenggol lengan Wonwoo.

"Hm. Baiklah" balas Wonwoo dengan senyuman seadanya. Siapa yang akan menolak duduk bersama wanita cantik dengan segala bidang prestasinya? Tyuzu cantik dan tinggi. Senyum nya juga manis. Girls goals.

"Apa perlu ku bawakan kamera mu?" Mingyu menatap Wonwoo dengan tatapan yang manis sekali.

"Sepertinya kau kerepotan dengan itu" Mingyu mengambil tas kamera yang ada di leher Wonwoo dan membawanya. Tentu saja Wonwoo kerepotan. Tas kamera yang cukup besar dan sangat merepotkan dirinya.

Wonwoo menatap Mingyu yang ada di depannya. Kulit tan yang seksi, kemeja putih ketat, dan celana jeans yang melekat pada kaki panjangnya membuat siapa saja terpesona dengan itu. Wonwoo merasakan gemuruh pada dada nya. Kenapa ini? Biasanya Wonwoo tidak seperti ini sebelumnya.

"Silahkan masuk, dan untuk koper kalian bisa taruh disini. Akan saya masukan sendiri" Seokmin, Hansol, Soonyoung dengan cepat meninggalkan koper mereka dan berlari mencari tempat duduk yang nyaman.

"Oppa, akan ku carikan tempat duduk" disusul oleh Tyuzu yang meninggalkan kopernya juga untuk mencari tempat duduk bersama Wonwoo.

Wonwoo yang melihat tingkah tidak sopan teman-temannya pada orang baru ini hanya bisa menghela nafas kasar. Wonwoo mengumpulkan semua koper teman-temannya itu dan memasukan koper besar itu ke dalam bus.

"Tubuhmu kecil, akan ku masukan sendiri saja" Mingyu mengambil koper yang akan di masukan Wonwoo kedalam bus. Wonwoo hanya mengerutkan dahi bingung.

"Aku hanya membantumu. Mereka tidak sopan meninggalkan koper dan menyuruhmu menaruh" Wonwoo kembali mengambil koper lainnya.

"Itu tugasku sebagai panitia. Tapi terima kasih telah membantu" senyum manis itu. Wonwoo terpaku melihat senyum manis itu.

"Apa ada yang salah dengan ku?" perkataan Mingyu membuyarkan lamunan Wonwoo. Pria emo ini pasti sangat malu.

"Aku ke bus dulu" ucapnya tanpa menoleh ke Mingyu. Sepertinya sangat malu.

"Tungguu.." Mingyu menggapai lengan manis milik Wonwoo. Sang pemilik tangan diam saat ada tahu tangannya di genggam.

"Namamu siapa?"

Wonwoo menoleh dan menatap setiap inci wajah pria yang berhasil mencuri perhatiannya ini.

"Nama-"

Lidahnya kelu. Bahkan Wonwoo berkali-kali harus menelan ludah nya kasar. Alis tebal yang menawan. Mata tajam dengan double eyelids yang menggoda. Hidung mancung yang indah. Bibir pink yang menggoda untuk segera di cium. Dan dahi lebar yang menyilaukan. Sial, aku suka dahi nya!

"Ya namamu?"

Mendengar kata terucap dari mulut pria tampan itu membuat dada Wonwoo merasakan ada banyak kembang api yang menyala di situ. Bahkan ini bukan tahun baru, kenapa ada kembang api?

"Jeon-"

Ini tidak mungkin Cinta. Atau mungkin iya? Wonwoo terlalu naif untuk mengakui itu. Pria emo ini sangat keras kepala dan sangatlah tertutup soal perasaannya.

Wonwoo masih setia menatap wajah tampan itu. Wajah Mingyu. Kim Mingyu.

'semoga ini bukan cinta. Aku takut untuk jatuh cinta dengan cara seperti ini. Semoga hari-hari ku tenang'

"Won-"

Mingyu tetap setia menunggu jawaban pria manis yang ada di depan nya ini. Sambil mengerutkan dahi menunggu lanjutan namanya itu.

"Woo"

Wonwoo menyelesaikan perkenalan yang lama itu.

"Nama yang bagus, kau pasti suka menolong" Mingyu menepuk bahu Wonwoo pelan. Sang pemilik bahu tersentak dalam diam. Dia hanya bisa merasakan dada nya yang kembali bergemuruh karena banyak sekali kembang api yang ada di dada nya itu.

"Cepatlah naik. Kita akan berangkat" Mingyu kembali mengembangkan senyum manis nya dan beranjak pergi untuk mengabsen peserta apakah sudah semua.

'Untuk yang terakhir kali. Aku harap ini bukan cinta. Ini akan menyakitkan. Tolong buat hari ku tenang disini. Tapi sepertinya dada ini bekerja ekstra saat melihatmu, apalagi saat tersenyum'

Wonwoo melihat punggung lebar pria yang bernama Mingyu, pria yang berhasil mencuri perhatiannya.

'ku mohon, jangan jatuh cinta'

.

.

.

TBC

Hai, ini ff pertama setelah sekian lama hiatus. Ini ceritanya juga lebih ke curhat yang tak tersampaikan. Semoga kalian suka yaaa. Review dari kalian akan mempercepat chap selanjutnya untuk update. Thanks you readers-nim3