Marriage Not Dating
Cast :
Xi Luhan
Oh Sehun
Byun Baekhyun
Park Chanyeol
Genre :
Hurt/confort, Romance & Drama
Warning :
GS, Typo bertebaran. NO PLAGIAT! NO COPY!
.
Pernikahan kebanyakan di lakukan, setelah kencan atau perjodohan. Tapi tidak dengan Sehun dan Luhan. Mereka menikah begitu saja. tanpa kencan ataupun perjodohan.
.
Sehun memasuki pintu apartemennya dengan tergesa, dan jantung yang terus berdetak cepat.
"aigoo, kau mengagetkanku" pekik Xiumin, sambil mengelus dada dan menghampiri Sehun. "aku pikir Baekhyun" lanjutnya.
"gawat Noona, Baekhyun sudah di bassment apartemen" kata Sehun panik. "apa sudah siap?" tanyanya kawatir.
Xiumin yang melihat itu, terkekeh pelan. "tenang Sehun-ah! Semua sudah Noona persiapkan, dengan baik" kata Xiumin, membuat Sehun bernafas lega. Lalu membungkuk dalam, pada Xiumin. Salah satu temannya yang baik, dan mau membantunya mepersiapkan acara lamarannya sekarang, pada kekasihnya yang sudah ia kencani setahun ini.
Xiumin menepuk bahu Sehun lembut. "semoga beruntung" katanya, lalu bergegas keluar. Meninggalkan Sehun yang berdiri gugup.
Beberapa saat kemudian, suara seseorang menekan sandi apartemennya terdengar, dan bunyi klik menandakan pintu terbuka. Menampilkan Baekhyun-kekasihnya, yang tersenyum ceria seperti biasa.
Senyuman yang selalu, membuat hatinya menghangat.
"kenapa kau pucat begitu? Kau sakit?" Tanya Baekhyun, masih tidak menyadari, keadaan di apartemen Sehun.
"aku tidak apa-apa" jawab Sehun, sambil tersenyum gugup.
Baekhyun tersenyum lega, memeluk Sehun lembut. Lalu saat itulah, ia sadar keadaan apartemen Sehun. Yang di penuhi balon, bunga dan makan malam romantis.
"OMO! OMO! Ada apa ini? Apa kau sedang merayakan sesuatu?" Tanya Baekhyun kaget, melepas pelukannya dan meminta penjelasan.
"err a-aku-" Sehun berdehem keras, lalu mengusap tengkuknya gugup. Lalu menggandeng Baekhyun, mengajaknya berjalan menuju balkon. Halaman balkon yang biasanya kosong, kini sudah terdapat meja makan untuk dua orang, dengan menu makan malam romantis.
Baekhyun masih kaget, mencerna semuanya. Ia sadar sekarang, mereka sudah duduk di meja makan itu. Saling bertatapan, tanpa mengucapkan kata-kata.
Sehun yang sibuk merangkai kata, dan Baekhyun sibuk mencerna semua kejadian ini.
Sehun berdehem pelan, lalu mengambil sesuatu dari saku celananya. Yang ternyata, kotak cincin dan membuakanya. Membuat kedua mata Baekhyun, terbelalak kaget.
Sehun tersenyum tulus, mengelus punggung tangan Baekhyun lembut. "will yo marry-"
"AH" jerit Baekhyun. Memotong kalimat lamaran Sehun. Baekhyun mengerjap, mencari alasan untuk bisa keluar dari apartemen ini.
Karna ya ampun, demi semua eyeliner kesukaannya. Ia tahu Sehun akan melamarmanya, dan ia tidak menyukai pernikahan.
IA TIDAK MAU MENIKAH!
Baekhyun memutar otak lagi, saat Sehun menatapnya penuh Tanya. Ah kasihan sekali Sehun, sebenarnya ia menyukai Namja Kaya nan Tampan ini. Tapi untuk menikah, itu di luar keinginannya.
"ah perutku sakit sekali" ucap Baekhyun sambil meringgis sakit, lalu cepat-cepat bangkit berdiri. "aku ke kamar mandi dulu" lanjutnya, segera berjalan cepat menuju kamar mandi.
Baekhyun segera menutup pintu, dan dengan cepat menghubungi sahabatnya. Yeah hanya dia sekarang, yang bisa membantunya.
~Marriage Not Dating~
.
Drttt
Drttt
Drttt
'shit' umpat Chanyeol, melepas ciuman panasnya dengan kekasihnya. Lalu meronggoh ponsel, yang berada di saku celananya. Untuk mematikan ponselnya, agar tidak mengganggu kegiatannya bersama sang kekasih. Yang sekarang tampak merengggut, karna kegiatan mereka terhenti.
'Luhan calling'
Ah ternyata kekasihnya yang lain.
"siapa?" Tanya Taeyeon, menatap Chanyeol curiga.
"Eoma" jawab Chanyeol. "aku bicara sebentar dengannya, kau tunggu sebentar ne" lanjutnya, sambil mengedip genit.
Setelah posisinya aman-di kamar mandi. Ia segera menjawab telpon Luhan. Yeoja yang sudah ia kencani, hampir lima tahun ini.
"Chagiya, kau dimana?"
"aku lembur Chagi. mianhe sepertinya, aku tidak bisa makan malam denganmu"
"lembur? Kau lembur lagi? YA! Kau seharusnya memberitahuku lebih awal. Aku sudah berada di tempat biasa"
"mianhe ne, mianhe chagiya. Bagaimana dengan besok, ke taman hiburan"
"baiklah" jawab Luhan, yang tadinya cemerut. Kini sudah mengukir senyuman lagi. Yeah dia selalu mempercayai Chanyeol. Meskipun terkadang, alasan Chanyeol selalu tidak masuk akal. Karna kepercayaan, adalah pondasi sebuah hubungan agar tetap kuat.
Setelah memutus sambungan telpon, dengan Chanyeol. Luhan menatap sedih, semua makanan yang ada di mejanya. Luhan menghela nafas, ia tak bernafsu lagi untuk makan.
ia mengakat tangan, memanggil pelayan disana. Untuk mengambilkan wine. Karna alkohol sejauh ini, selalu membuatnya melupakan kekecewaannya.
Sudah beberapa gelas wine, yang sudah Luhan teguk. Membuat kepalanya sekarang terasa berputar, dan pandangannya mulai mengabur.
"hik Chanyeol-ah! Kau benar-benar namja buruk!" racau Luhan, lalu memekik kaget. Saat ponselnya, tiba-tiba berdering.
'Baekhyun calling'
"yeobseo hik"
"YA! Kau mabuk?"
"nde! Nde! Waeo chinggu-ya?"
"aish! Bagaimana ini?"
"kau kenapa? Ada apa denganmu? Kau seperti yeoja, kebakaran jenggot"
"ini lebih dari kebakaran jenggot Lu. Sehun melamarku, bagaimana ini?"
Luhan melotot, menyeburkan wine nya. Membuat orang-orang di dekatnya, meliriknya jijik. Luhan mendengus tak peduli.
"MWO? DAEBAK!"
"YA! Cepat kemari! Bantu aku keluar!"
"Aigoo, jinja naepun yeoja! YA! Seharusnya kau beruntung, diajak menikah dengan namja tampan nan kaya, seperti Oh Sehun"
"yasudah kau saja, yang menikah dengannya" dengus Baekhyun. "kau tahu kan, AKU TIDAK MAU MENIKAH!"
"ya ya aku tahu, keinginan anehmu. Yang ingin melajang seumur hidupmu itu. Nah sekarang, hubungannya denganku apa?"
Baekhyun memutar mata sebal, di tengah genting begini. Mengapa sahabatnya ini, harus sedang mabuk. Karna jika ia mabuk, otaknya selalu hang.
"kan sudah kubilang Xi Luhan, sahabatku tersayang. Tolong bantu aku, keluar dari apartemen Sehun!"
"baiklah, dan aku akan mendapatkan apa?" dan Baekhyun juga tidak menyukai Luhan mabuk, karna bukan hanya menjadi otaknya hang, bertindak aneh dan dia akan bersikap menyebalkan. Yeah seperti ini, menolongnya dengan mengharapkan imbalan.
"aku menelaktirmu belanja, sepuasmu lusa nanti"
"baiklah, cinggu-ya tunggu ne. sebentar lagi, aku akan melesat kesana. Kirimkan saja, alamat apartemen kekasih tampanmu itu" kata Luhan, lalu menutup sambungan telpon.
"siap beraksi!"
~Marriage Not Dating~
.
Sehun mengetuk pintu kamar mandi, "kau tidak apa-apa?" Tanya Sehun kawatir, karna sudah hampir satu jam Baekhyun berada disana.
"aku tidak apa-apa Sehun-ah" jawab Baekhyun, "aku sakit perut" lanjutnya.
"kau makan apa tadi? Sampai sakit perut begitu"
"a-aku makan ramen, yeah ramen dengan level pedas paling tinggi"
"kau ini" dengus Sehun. "yasudah, aku siapkan obat dulu untukmu" kata Sehun.
Ting Tong
Ting Tong
Sehun menggernyit aneh, siapa tamu yang mengunjunginya? Seingatnya ia tak, memiliki janji dengan siapapun.
"kau memanggil layanan kamar?" Tanya Sehun. Membuat Baekhyun bersorak gembira, tanpa suara. Ia yakin itu pasti Luhan.
Tanpa menunggu jawaban, Sehun segera beranjak membuka pintu, dan melihat yeoja setengah teller.
"nuguseo?" Tanya Sehun.
"senang berkenalan dengamu, aku temannya Baekhyun" kata Luhan, sambil tersenyum suram.
"apa?" kata Sehun, tak yakin. Namun belum sempat, ia bertanya lagi. Yeoja itu sudah, masuk ke apartemennya begitu saja. yeah sungguh tak sopan sekali.
"YA!" teriaknya, saat Luhan masuk. Sambil menendang dan menginjak, balon-balon serta bunga. Yang bertebaran di lantai.
"dimana Baekhyun? Baekhyun-ah ini aku! Aku datang! Aku-"
Baekhyun cepat-cepat keluar, dari kamar mandi. Sebelum Luhan, berbicara yang tidak-tidak.
"Luhan" katanya pura-pura kaget. "sedang apa kau disini?" tanyanya, menghampiri Luhan sambil meraup wajah cantik Luhan.
"kau mabuk? Kenapa? Apa yang terjadi?"
"aku patah hati, aku di khianati oleh kekasihku" kata Luhan, berpura-pura terisak di bahu Baekhyun.
"oh malang sekali, nasibmu chingu-ya" kata Baekhyun, berpura-pura sedih.
Sedangkan Sehun, tampak berdiri melonngo menatap mereka. Lalu menatap, kotak cincin dalam genggamannya.
"oh well" kata Sehun, tak sabar. Menatap Baekhyun, memberi isyarat untuk Baekhyun. Agar dia cepat mengusir, sahabatnya itu.
'ada yang mau, aku katakan' kata Sehun tanpa suara.
Baekhyun berdehem Pelan, "err Luhan, bisakah kau tunggu aku di apartemenku? Aku masih ada urusan, dengan Sehun" kata Baekhyun.
"a-apa" pekik Luhan keras. "shireo" teriak Luhan. "aku sudah jauh-jauh kemari, kau tidak tahu bagaimana perjuanganku kemari" lanjut Luhan, dengan nada dramatis. Membuat Sehun mendelik, tak suka.
"oh mian Luhan, tapi aku masih ada urusan dengan Sehun"
Luhan berdecih keras, lalu berbalik menatap Sehun. Sambil menujuknnya dengan dramatis. "kau! Itu pasti suruhanmukan! Kau pasti menyuruh, Baekhyun untuk mengusirku!" teriak Luhan, dan Sehun makin tidak suka dengan Luhan.
Yeoja ini benar-benar, paling buruk dari semua yeoja. Pikir Sehun.
"apa dia benar temanmu?" Tanya Sehun tak sabar.
"iya, tentu saja" jawab Baekhyun santai.
Luhan menatap berkeliling. "romantis sekali" katanya tanpa sadar, lalu sadar atas perkataannya. Luhan segera terkekeh keras, "kalian pasti sedang, merayakan sesuatu. Apa aku mengganggu?"
"nah itu kau sadar, kalau kau paham. Kau bisa pergi sekarang" kata Sehun dingin.
"oh tentu saja" kata Luhan, sambil tersenyum suram lagi. "tapi setelah ini" lanjutnya. Lalu mulailah ia, mengacaukan semuanya.
Memecah balon-balon yang bisa di gapai, menginjak bunga yang bertebaran, memakan cake yang ada, dan terakhir menuju kamar.
"JANGAN! YA! YEOJA SINTING HENTIKAN"
Luhan tanpa tersinggung, terus berjalan. Tercenung beberapa saat, melihat ranjang yang di penuhi kelopak bunga.
'Indah sekali, kau bebar-benar beruntung Baekhyun'
"YA!" ia segera bergegas naik ke ranjang, dan melompat-lompat disana. Sampai kedua tangan Sehun, meraihnya dan menjatuhkannya ke lantai.
"Appo!" ringgis Luhan, lalu berdiri di bantu Baekhyun. Yang kini menatap Sehun tajam.
"kau menyakiti sahabatku!" teriak Baekhyun marah.
"dia memang pantas, mendapatkan itu!" ucap Sehun, balas berteriak. Tampak sekali namja itu, tengah marah besar.
"dia sinting! Mengapa kau harus berteman, dengan yeoja sinting sepertinya"
PLAK
Baekhyun menampar Sehun, membuat namja itu terbelalak kaget. Ia tak percaya, kekasihnya yang baik dan ceria, tega melakukan hal kasar seperti ini. Hanya demi, yeoja sinting ini.
"berani kau menamparku!"
"biar kau sadar! Kau harusnya mengerti, dia sedang mabuk" kata Baekhyun. Lalu berjalan keluar, di ikuti Luhan.
"SIAL" teriak Sehun.
~Marriage Not Dating~
.
Seminggu berlalu, semenjak kejadian tak menyenangkan di apartemennya. Tapi Baekhyun, tetap tak memberi kabar padanya. Yeoja itu menghilang begitu saja, seolah hubungan mereka benar-benar berakhir.
Apa hubungan mereka sudah berakhir? Pikirnya. Sehun menggeleng keras. lalu membanting dokumen, yang sedari tadi menjadi pusat perhatiannya.
"tidak mungkin" katanya. "ini konyol! Cuman gegara yeoja sinting itu, hubunganku dengan Baekhyun berakhir"
Sehun tertawa suram, lalu mencoba menghubungi Baekhyun. Yang lagi-lagi, di jawab oleh operator.
"shit" umpatnya.
"wah tampaknya, Ceo OH Corp tampak sedang bad mood" kata Chanyeol, tiba-tiba saja memasuki ruangan Sehun. Membuat si empunya, mendelik tak suka.
"pergilah, aku sedang ingin sendiri!" kata Sehun, tapi Chanyeol malah duduk di sofa. Menatap Sehun sok perhatin.
"kau ditolak?"
"dia menghilang" kata Sehun. Membuat Chanyeol mengangkat alis bingung, meminta penjelasan. Lalu Sehun pun menceritakan semuanya.
Chanyeol terkekeh keras, "kau bodoh atau apa" kata Chanyeol, membuat Sehun menatapnya tajam.
"jelas-jelas itu, hanya akal-akalan kekasihmu saja. ia tidak mau menikah"
"tidak mungkin, Baekhyun tidak seperti itu"
Chanyeol mengedikkan bahu, "terserah, aku tidak memaksamu untuk percaya" kata Chanyeol.
"tapi itu juga, yang selalu aku lakukan pada kekasih-kekasihku. Jika mereka sudah rewel ingin menikah. Membuatnya bersalah dan menghilang beberapa saat, adalah perpisahan tanpa kata yang baik"
"prinsipmu brengsek sekali"
Chanyel terkekeh keras, "aku masih ingin, menikmati masa mudaku" katanya. "tidak sepertimu" lanjutnya.
"YA!"
"oh iya, siapa yeoja sinting yang kau sebut itu?"
"aku tidak tahu namanya" jawab Sehun ketus. sepertinya namja itu menyimpan dendam, pada Luhan.
"sayang sekali, tadinya aku ingin berkenalan dengannya"
"kau tertarik?"
"yeah, yeoja pemabukkan sexy"
"kalau kau lihat, kau pasti akan membuang pikiran sexy itu. Dia jauh dari kata sexy, dia sinting" kata Sehun.
"jika yeoja sinting itu, adalah yeoja terakhir di bumi ini. Aku tidak akan pernah sudi, hanya untuk meliriknya"
"hei! Hati-hati kalau bicara tuan Oh. Siapa tahukan hari ini benci, besoknya kau mencintai"
"MWO"
~TBC~
Anyeong chinggu-deul #lambai-lambai bareng Hunhan.
aku ga tahu mau bicara apa haha! Yeah setelah sekian lama, akhirnya aku bisa kembali lagi menulis FF HunHan
aku harap, kalian menyukainya
oh iya, aku menulis FF ini. Karna terinspirasi sama drama korea Marriage Not Dating. Meskipun terinspirasi, dan judulnya sama. FF ini nggak sepenuhnya sama, seperti drama koreanya.
Tetapi aku akan ambil, beberapa alur dari drama koreanya.
RnR
Please
