Hello Goodbye Darling

Kau selalu hadir dalam setiap hari ku, kau yang selalu setia menemani ku dalam suka dan duka, kau juga yang membuat ku merasakan indahnya dunia. Aku tak tahu bila ada hari tanpa mu. Kau sosok yang sempurna dalam hidup ku, aku bahagia bersama mu.

'Aku mencintaimu'

'Aku rindu padamu'

'Aku menyayangi mu'

'Cium aku'

'Peluk aku'

'Kau tampan'

'Aku beruntung mendapatkan mu'

'Kau namjachingu yang sangat perhatian'

'Cinta kita sempurna'

Semua perkataan mu selalu terngiang ditelinga dan pikiran ku. Betapa bodohnya aku melakukan ini semua padamu. Aku juga tidak mengerti mengapa ini semua bisa terjadi diantara kita, bahkan aku tak dapat membayangkan rasa sakit mu. Tapi luka itu sudah tergantikan oleh kehadirannya dalam hidup mu kan ?

Kau hidup bahagia bersamanya

Aku tahu aku yang memulai semua ini, tapi dapatkah waktu ku putar kembali ? Membawa mu kembali ke pelukan ku ? Memulai dari semula hari-hari yang kita lalui bersama.

Brakkk

"Aigoo bagaimana ini" Sepertinya aku tidak focus berjalan, buktinya sekarang aku menabrak seseorang

"Mianhe aku tidak se-.. Baekki ?" Betapa terkejutnya aku ketika aku melihat siapa sosok yang ku tabrak tadi. Dia, dia Baekki ku astaga aku tidak menyangka

"Park Chanyeol ?" katanya dingin

"Hai Baek, bagaimana kabarmu ?"

"Seperti yang kau lihat aku baik"

"Permisi anak muda, kalian menghalangi orang yang berlalu-lalang di jalan ini" Kudengar seorang pak tua menegur kami, ketika aku ingin menjawab perkataannya, baekhyun sudah lebih awal dariku

"Maaf pak, kalau begitu aku duluan Chanyeol, annyeong" Baekhyun bherkata seperti itu dan melangkah pergi meninggalkan ku, aku tak menyianyiakan kesempatan ini. Aku mengejarnya

"Baek, bisakah kita berbicara sebentar"

"Apa ada sesuatu yang penting ? Aku buru-buru, 'suamiku menunggu ku'" Katanya dan ada penekanan saat dia bilang 'suamiku menunggu ku'

"Hanya 15menit Baek, kumohon" Pinta ku

"Baiklah"

Di kedai kopi itu, aku tidak akan pernah melupakan moment kita Baekki

'Jadi bagaimana kabar mu ?'

'Aku baik, sangat baik malah. Bagaimana dengan mu ?'

'Benarkah ? Aku senang mendengarnya. Aku tidak baik Baek.'

'Ada apa dengan mu ?'

'Aku, tidak bisa melupakan mu Baek, sulit sekali'

'Begitukah ? lalu bagaimana dengan Kyungsoo ?'

'Kami baik-baik saja, sejauh ini'

'lalu apa maksud mu tidak bisa melupakan ku ?'

'Aku juga tidak mengerti Baek, bahkan aku sulit tidur karena memikirkan mu'

'Lalu ?'

'Bisakah kita kembali bersama seperti dulu ? Mengulang semuanya dari awal ?'

'Apa ? Kau yakin ?'

'Yakin baek, sangat yakin'

'Sayangnya aku tidak yakin dengan semua itu'

'Kumohon, percaya pada ku'

'Aku percaya padamu Park, tapi aku tidak percaya dengan hatimu'

'Maafkan aku membuatmu sakit Baekki, kumohon kembalilah padaku'

'Kau gila Park Chanyeol, aku pergi.'

Aku takut sekali kehilangan mu maka dari itu aku memeluk mu saat kau pergi. Aku memang egois aku tak kau meronta dalam dekapan ku dan saat itu juga aku mencium bibirmu. Mungkin untuk yang terakhir kalinya bagiku.

Terimakasih telah mengisi hari-hari ku selama tiga tahun kita berpacaran. Ku harap kau selalu sehat dan hidup bahagia menanti mu. Aku tahu aku tidak bisa melupakan mu, masih mencintai mu. Mungkin kau benar, aku gila memang benar-benar gila bahkan aku sangat gila hingga meninggalkan mu. Tapi kenapa baru sekarang aku merasa bersalah padamu, bagaimana rasanya dua tahun bermain dibelakang mu dan membohongi mu. Jeongmal mianhe Byun Baekhyun.

Aku selalu menangis menyesali apa yang telah ku perbuat padamu, seperti sekarang ini. Ditaman, dimana kita sering menghabiskan malam bersama tentu saja itu dulu. Kesalahan terbesar dalam hidup ku.

Jeongmal mianhe, mungkin kita memang tidak ditakdirkan bersama.

Sejujurnya kembalilah padaku…