Sakura's POV

Aku Sakura Haruno. Umurku 15 tahun. Sekarang aku bersekolah di Konoha Senior High School, di kelas 10-A. Sekolahku adalah sekolah ter-elit se-Konoha. Orang-orang yang masuk sekolah itu hampir semuanya berasal dari keluarga yang mampu dan terpandang. Aku? Oh tidak, aku bukanlah seorang anak yang berasal dari keluarga mampu, terpandang, atau sejenisnya, tapi aku bersekolah di KSHS karena aku mendapatkan beasiswa. Aku harus belajar dengan giat agar aku dapat terus mempertahankan beasisiwaku agar aku tidak menyusahkan ibukuyang sakit-sakitan sejak kepergian ayahku. Ckckck.. karena itu, aku harus menanggung beban untuk membeli keperluan sehari-hari dan obat ibuku yang cukup mahal dengan bekerja paruh waktu di sebuah kedai ramen.

Aku melangkahkan kakiku menuju kelasku melewati koridor yang ramai oleh anak-anak yang sedang ketika aku lewat semua anak yang ada, menghindar dariku. Aku tau alasan mereka menjauhiku, yah itu semua karena penampilanku yang kata mereka 'CUPU' n 'KUPER' dan sejenisnya, yang menurutku bukan alasan yang masuk akal.

Bagaimana tidak, kata mereka aku menggunakan kacamata yang berbentuk pantat botol yang sangat tebal dan besar. Padahal apa salahnyakan? Aku menggunakan kacamata itu karena memang aku mempunyai kerusakan mata pada saat aku kelas 5 SD. Lalu mereka juga mempermasalahkan rambutku yang kupilin dua. Tapi menurutku, daripada mereka yang mengurai rambutnya pasti tidak nyaman belajar.

Saat aku sudah sampai di kelasku, aku segera saja duduk di samping Ino, sahabatku.

Ino adalah orang yang cantik, pintar, kaya dan baik kepada semua orang, termasuk aku. Dia tidak seperti teman-teman lainnya yang menjauhiku dan mengejekku, tapi Ino malah mau menjadi sahabat dekatku tanpa paksaan sedikitpun. Kurasa Ino sosok cewek yang sempurna dan idaman para cowok.

"Ohayou Sakura."sapa Ino padaku.

"Ohayou Ino."sapaku balik.

"Sakura, setelah pulang sekolah nanti temani aku nonton pertandingan basket ya?"tanya Ino.

"A-apa? Aku tidak bisa Ino. A-aku.."belum selesai aku berbicara Ino sudah menyelanya…

"Please… biar aku yang menelefon paman Teuchi dan Ayame-nee untuk meminta izin? Ok?"dia mengeluarkan puppy eyesnya,, ah.. aku tidak tahan melihat puppy eyesnya. Aku ingin pergi, tapi Ibuku bagaimana? Dia sendirian di rumah.

"Tapi ibuku….."kataku lirih sambil menunduk.

"Tenang saja Sakura, Ibumu akan baik-baik saja." Ino tersenyum penuh harap padaku.

"Baiklah."jawabku akhirnya dengan agak tidak rela.

Sesaat kemudian, Kakashi-sensei masuk kekelas dan memulai pelajaran.

*SKIP TIME*

Tring……Tring……

Akhirnya pulang juga. Anak-anak di kelasku berhamburan berlari keluar kelas.

"Ayo Sakura."ajak Ino sambil menarik tanganku ketika kelas sudah agak sepi.

"Hn."aku hanya menganggukkan kepalaku.

Kami berjalan menyusuri koridor yang aku lewati tadi pagi menuju parkiran. Saat sudah sampai diparkiran, kami mencari mobil berwarna soft yellow milik Ino. Ah dapat.. dan sesaat kemudian kami melangkah menuju mobil Ino.

"Ayo masuk Sakura."

"Iya."

Walaupun aku sudah biasa naik mobil dengan Ino, tapi aku masih canggung saja.

Diperjalanan menuju tempat pertandingan basket Ino banyak sekali mengoceh tentang pemain-pemain basket itu.

"Sakura, kau tau Sasuke Uchiha kan?"

"Tidak. Memangnya dia siapa?"tanyaku polos.

"Apa? Kau tak kenal dengannya Sakura? Dia kakak kelas kita di KSHS, kelas 11-A."Ino membulatkan matanya tak percaya.

"Sakura, Sasuke itu sangat tampan. Dia juga sangat terkenal di sekolah. Aku ingin menjadi pacarnya.. OMG…."

Setelah itu, Ino berteriak gaje sambil menyebutkan nama Sasuke atau I love you Sasuke…. Dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku melihat kelakuan sahabatku itu.

"Ada juga yang bernama Sai,Naruto, Gaara, dan Kiba. Mereka juga tampan dan cute."jelas Ino lagi.

"Aku pernah mendengar nama mereka berempat di sekolah. Tapi aku tak pernah melihatnya juga."

"Tentu saja kau tak tau, karena kau pasti hanya duduk membaca buku di perpustakaan atau di kelas."

Aku hanya menganggukan kepala saja.

10 menit kemudian kami sudah sampai di auditorium tempat perlombaan basket. Banyak sekali siswa-siswi yang berasal dari sekolah lain di sini. Aku dan Ino mencari tempat duduk yang ada di tribun selama 5 menit, yah cukup lama karena berdesak-desakkan dengan siswa/i lain, dan akhirnya kami mendapatkan tempat pada tribun ke empat.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh pelosok auditorium itu. Dan pada saat itu, aku melihat seorang siswa berambut raven dan seperti pantat ayam, tinggi, dan atletis ditambah dengan wajahnya yang tampan, sedang berlarian ketengah lapangan sambil membawa bola. Aku akui dia sangat tampan.

"Sakura, pertandingannya sudah mau dimulai."Ino menyenggolku.

"Hn."aku mengangguk.

PRITT

Bunyi peluit berbunyi dan pertandingan pun dimulai. Aku terus saja memperhatikan lelaki berambut raven itu. Sampai Ino lagi-lagi menyenggolku dan menyadarkanku.

"Sakura, lelaki yang berambut hitam seperti pantat ayam itu namanya Sasuke Uchiha. Gantengkan?"tanya Ino.

"Iya."jawabku sekenanya.

"Aku sangat menyukainya. Yang berambut duren itu Naruto, Sai yang berambut hitam pendek. Yang berambut merah itu namanya Gaara dan yang berambut coklat bernama Kiba. Mereka memang kelompok basket yang paling keren. Kalau lawan mereka Sasori yang rambutnya hampir sama seperti Gaara. Yang berambut seperti Naruto itu namanya Pain. Yang sedang membawa bola itu namanya Hidan. Yang berambut hitam itu namanya Itachi Uchiha dan yang terakhir adalah Deidara."Ino menjelaskan panjang lebar tentang para pemain basket itu. Um.. tunggu dulu,, tadi Ino bilang Itachi Uchiha?

"Ino, apa Itachi itu saudara Sasuke?"aku bertanya.

"Iya. Dia kakak Sasuke. Dia sekolah di Akatsuki High School kelas 12-B. OMG,, Sasuke dan kakaknya sama-sama tampan."

"Jadi, semua tim Itachi itu dari Akatsuki High School?"

"Yap."

Setelah itu aku dan Ino terdiam karena menyaksikan pertandingan yang semakin seru. Suara dukungan dari siswa-siswi membahana di ruang auditorium itu. Sesekali aku bisa menangkap suara yang diteriakkan oleh para pendukung tim Sasuke.

'Kya… Sasuke-kun, Sai-kun…'

'Berjuanglah'

Ada juga yang menyebutkan nama Gaara, Naruto, dan Kiba.

Ternyata tim pendukung Akatsuki High School juga tidak mau kalah. Mereka terus meneriakkan dukungan mereka. Sampai ada juga yang membuat yeal-yeal.

Setelah satu jam, pertandingan akhirnya selesai juga. Uh… aku ingin cepat-cepat pulang. Tapi, Ino malah mengajakku ke tempat dimana tim sekolah kita berkumpul.

"Ino, aku mau pulang."pintaku.

"Yah, Sakura…. Sebentar lagi ya?"

"Jangan lama-lama ya?"

"Iya."katanya tersenyum. Lalu dia menarikku dan berlari kearah Sasuke dan teman-temannya.

"Halo semua."sapa Ino pada mereka.

"Hai Ino."sapa mereka balik, kecuali si Sasuke.

"Pertandingan kami gimana?"

"Seperti biasa. Excellent. Oh ya, kenalkan ini temanku, Sakura."Ino mengenalkanku pada mereka. Uh… Kami-sama tolong aku, entah mengapa aku jadi agak gugup.

"Hi Sakura. Aku Naruto Uzumaki."Lelaki berambut kuning itu mengulurkan tangannya padaku. Akupun menerima uluran tangannya, "Sakura, Haruno Sakura."

"Hi cupu."kata seorang lelaki berambut coklat yang ku kenal sebagai Kiba. Uh… aku ingin menjitaknya…

Tapi sesaat kemudian dia mengaduh karena telah mendapat jitakan dari Ino.

"AW… ITTAI.."Kiba mengusap-ngusap kepalanya.

"Sakura….. nama yang bagus menurutku.."ucap seseorang yang seang bersandar pada tiang ring basket, Sai.

Aku melihat Sasukeyang hanya diam saja. Sepertinya dia tidak banyak bicara. Setelah itu, aku melirik lagi pada Gaara yang sepertinya sama seperti Sasuke, tidak banyak bicara, tapi ternyata dia melihatku dan tersenyum padaku. Yah, meskipun agak mirip dengan Sasuke, tapi Gaara masih menunjukkan ekspresinya.

'Sasuke-kun pasti capek ya."kata Ino.

"Hn."

Apa? Hanya kata 'Hn'? Kami-sama, aku semakin tidak mau berada di sini.

"Sasuke, bicaralah sedikit pada Sakura."kata Naruto.

"Cih." Dia malah membuang muka. ARGH…. Anak itu harus di ajari sopan santun.

"Tak apa-apa kok Naruto."kataku mencoba tersenyum.

"Ino, bolehkah aku pulang sekarang?"tanyaku agak berbisik pada Ino.

"Sakura……. Temani aku sebentar lagi.. Please."dia memelas lagi.

"Maaf Ino…. Um.. kau tak perlu mengantarku, aku naik bus saja, lagipula kau masih ingin bersama mereka kan?"

"Tidak apa-apa Sakura?"tanyanya khawatir.

Aku hanya menganggukkan kepalaku sambil tersenyum kepadanya.

"Um… Teman-teman, aku pulang dulu ya?"aku berpamitan.

"Sudah mau pulang Sakura? Cepat sekali."kata Naruto… kurasa dia yang paling baik diantara semua pemain basket itu.

"Iya… sampai jumpa."aku melangkah menjauh sambil melambaikan tanganku pada mereka, yah meskipun yang membalas lambaianku hanya Ino,Naruto,Kiba,dan Sai. Aku lihat Gaara hanya tersenyum simpul padaku.

Huh, akhirnya aku bisa pulang juga. Mudah-mudahan ibu baik-baik saja.

Aku terus berlari kehalte bus yang berjarak seratus meter dari auditorium perlombaan. Dan setelah aku sampai di sana, tepat juga bus yang ditunggui datang. Aku bersyukur, dengan begitu aku lebih cepat pulang.

Selama diperjalanan, aku hanya duduk diam dan memikirkan ibuku yang sedang sakit di rumah. Uh, seharusnya aku tak ikut dengan Ino ke pertandingan basket itu. Dan aku tak harus bertemu dengan Sasuke yang menyebalkan.

Huft…… akhirnya dalam waktu 20 menit aku sudah sampai di rumahku.

"Tadaima."

Tak ada jawaban dari Ibu. Hm… mungkin Ibu sedang tidur. Lebih baik aku memastikannya sendiri. Aku masih belum membuka tas selempanganku dan berjalan menuju kamar Ibu.

KRIET

Aku membuka kamar ibuku dengan perlahan dan sedetik kemudian aku mendapati ibuku sudah terbaring dilantai dengan darah yang keluar dari mulutnya.

"IBU……"aku berlari seakan-akan ingin menerjang badai.

"Ibu, ibu tak apa-apa kan?"tanyaku. Aku merasakan cairan hangat keluar dari kedua pelupuk mataku.

"Sa-sa-kura.."Ibuku mencoba berbicara, tapi seperti tertahan oleh sesuatu.

"Hiks..hiks.. ya bu?"aku sesenggukan. Sungguh, aku tak tahan melihat Ibu begini. Lebih baik aku saja yang sakit.

Tapi Ibu tak menjawab lagi. Aku menggoyangkan tubuh Ibu terus menerus. Dan setelah itu, aku segera membawa Ibuku ke rumah sakit. Aku tak memikirkan berapa biaya yang harus kubayar, atau apapun, yang ada dalam pikiranku sekarang hanyalah segera membawa Ibu ke rumah sakit.

Sudah 30 menit lebih aku mondar-mandir di depan UGD, menunggu seorang dokter untuk memberitahukan keadaan Ibuku. Aku kembali melirik arlojiku,, kenapa waktu terasa sangat lama?

Ibu, bertahanlah, jangan tinggalkan aku.

KRIET

Aku mendengar pintu UGD di buka, seorang dokter keluar dan spontan aku segera menghampiri dokter itu.

"Anda anak nyonya Haruno?"tanya dokter itu padaku.

"Iya dok. Apa Ibu saya baik-baik saja?"tanyaku panik.

"Yah..Ibu anda telah melewati masa kritis. Um…mungkin Ibu anda terlalu banyak pikiran, dan jangan biarkan Ibu anda kelelahan. Mungkin itu saja. Ibu anda akan segera di bawa ke kamar rawat."dokter itu tersenyum tipis.

"Terima kasih dok."kataku lega.

"Sama-sama. Saya permisi dulu."dan dokter itu pun pergi menjauh.

Sepertinya dokter itu mirip dengan seseorang. Dia memiliki garis wajah yang tegas dan lumayan tampan untuk seorang dokter seperti dia yang munkin berumur 40 tahunan lebih. Ah,, sudahlah, lebih baik aku melihat Ibu.

15 menit kemudian, Ibu sudah beradadi ruang rawatnya. Ibu masih tertidur. Aku memperhatikan wajah Ibuku, wajahnya tampak lebih pucat memang dari hari-hari kemarin.

Aku berpikir, kapan aku bisa hidup dengan bahagia? Aku seperti bebek yang ingin menjadi angsa.

Sudah 30 menit aku diruangan tempat Ibu di opname. Aku lelah…. Aku melihat ke arah jam yang ada di ruangan ini, ternyata sekarang baru menunjukkan pukul tujuh malam.

KRYUKKKKKK..

Ah…kurasa aku harus segera mengisi perutku, daripada alat-alat di dalam perutku ini demo.

"Ibu, aku pergi dulu."kataku sambil mencium pipi Ibuku yang masih terlelap.

Aku berjalan di koridor rumah sakit yang ramai untuk pergi ke kantin rumah sakit, tapi…

BRUK

"Gomen,aku tudak sengaja."aku menabrak seorang laki-laki.

"Hn, tak apa." Hanya itu jawab nya….

Tunggu, aku seperti pernah mendengar suaranya. Saat kutolehkan kepalaku untuk melihatnya……

"KAU…….."

TBC…….TBC…….TBC

Huah………………akhirnya ku publish juga cerita ini. Gomen ya buat para readers n senpai2 kalau fanficnya jelek ya! *sujud-sujud*

Fanfic ini special buat naq 9 SBI 1 dan 2,spendu………Dan buat semua yang udah lulus…omodeto..

Oh ya,,, bc jg ya fanficku yg jdlnya OUR LOVE STORY…!

Review ya senpau n readers? ^_^

Nisha/Hana