Heartfilia! Baby Sitter (?)

A fanfiction by Ritchi / RiChan Ar0

Fairy tail

Natsu dan Lucy

Memperkenalkan

Filler chara dalam fic ini

Kiora Dragneel

Sedikit crossover

Disclaimer

Semuanya selain Kiora punya Hiro mashima

Genre

Drama family little piece of romace and humor

Rate T atau K+

Gomen, OOC, Typos Dan akan muncul sedikit kata-kata sampah

Seorang putri dari kerajaan Heartfilia mengalami kejadian sial sepanjang hidupnya. Pertemuannya dengan seorang pengusaha tampan menjadikan hidupnya berubah 180 derajat. Putri kerajaan yang kini berubah menjadi seorang baby sitter seorang duda tampan yang tidak lain adalah pria itu mampukah dia bertahan dari pria yang terkenal berperilaku sadist bahkan menyandang gelar iblis. Dan apa yang dapat membuat mereka memiliki menjadi saling memahami?.


Heartfilia, Babysitter (?)

Suara backsound musik hip hop popular masa kini mengiringi perjalanan sang pengusaha tamvan (eh itu bukan typos, tapi disengaja hehe), Natsu Dragneel. Dengan gayanya yang cool, rambut pinknya yang acak adul dan menantang angkasa, membuat hati semua wanita menjerit #kyaaah, begitu dia melewati mereka. Pria itu berjalan stay cool tanpa memperdulikan puluhan wanita yang nosebleed karena ulahnya. Sayang tidak ada satupun yang berani mengungkapkan perasaanya pada sang atasan yang bisa dibilang begitu sangat sempurna. Keren, tamvan, dan kaya. Ah sayang dia sedikit tidak baik hati,

"Selamat pagi Natsu!" seru seorang wanita berambut scarlet.

"Ah Erza, sudah kukatakan berkali-kali jika berada dikantor panggil aku tuan Dragneel" serunya dengan seringai lebar.

"Oh, begitu?" balas Erza dengan aura gelap menyelimuti tubuhnya. "berani kau bicara begitu dengan istri kakak sepupumu? Dan juga sahabat mu? Jaga sikap mu TU-AN DRAG-NELL" seru Erza murka dengan penekanan di setiap kata-katanya ditambah lagi wanita itu tengah mencengram kerahnya dengan kekuatan gorilla. (Author langsung masuk rumah sakit)

"ahahaha, bercanda" balas Natsu dengan senyumannya yang terkesan terpaksa. Akan tetapi semua wanita yang melihat ekspresinya saat itu langsung mimisan dan terdengar suara ribut seperti "KYAAAH"

"ah Erza, dia dimana?" Natsu seperti mencari seseorang yang bersama Erza Tanpa memperdulikan acara pingsan jamaah para fansnya.

"dia menunggumu tadi, mungkin kau terlalu lama karena itu dia…"

"papa!" suara Erza terputus oleh seorang balita berumur lima tahun dengan rambut perak, mata coklat yang indah dan wajah yang sangat mirip dengan Natsu.

"ah Kio-chan bagaimana dengan sekolah mu tadi?" tanya Natsu pada balita itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"ah menyebalkan. Bla-bla-bla" bocah itu mengoceh tanpa henti di telinga Natsu, dia hanya membalas Kiora dengan tawa renyah. Pria itu seakan mengabaikan tatapan cengo para fansnya. Akibat kedatangan wanita yang selalu mengisi hidup Natsu selama lima tahun ini. Ya, Natsu adalah seorang pria tampan yang kaya raya bisa dibilang dia sangat sempurna akan tetapi dia memiliki satu kekurangan yaitu dia seorang duda dengan satu anak. Tapi itu tidak memadamkan api kekaguman para fans yang begitu menggilainya. Sehingga Kio-chan, sepertinya kau harus berusaha keras melindungi papah tamvan mu yang tercinta sebelum wanita lain mengambilnya.

"kyaaahhhh" (author ikut-ikutan menjerit.) #ditimpuk Kiora pake botol dot yang terisi penuh.

.

.

.

Heartfilia Castle – Romania.

"Tuan Putri semuanya telah siap!" sang pelayan yang berambut merah muda dengan pakaian maidnya memanggil wanita cantik berambut blondie dengan gaun princessnya. Lawan bicara wanita itu hanya terdiam di hadapan sang raja yang masih menatapnya garang.

"Jika bukan karena kau ingin mengunjungi Ibu mu, aku tidak akan pernah mau membiarkan mu pergi Lucy, sebentar lagi adalah pesta pertunangan mu dengan Dan." Pria lawan bicara gadis itu berbicara dengan nada tidak suka.

"aku mengerti ayahanda" wanita cantik dengan rambut blondie itu menganggukan kepalanya hormat.

"kalian semua, jaga Lucy apapun yang terjadi!" seru pria itu dengan suara yang tegas pada ke sebelas pengawal putrinya.

"baik tuan" jawab sebelas pelayan yang mengiringi Lucy pergi ke Jepang bersamaan.

.

.

.

"Tuan Dragneel" seru seorang wanita muda dengan rambut biru gelap menghadap Natsu dengan gugupnya.

"Ya ada apa Wendy?" balas pria itu sambil mengembalikan berkas yang baru saja dibawanya.

"ki-kita kedatangan rombongan kerajaan Romania di hotel bintang lima kawasan Osaka" gadis yang bernama Wendy itu berbicara dengan gagap, dia sangat berhati-hati akan mood atasannya.

"kau tidak perlu gugup begitu Wendy, bagaimanapun panggil aku natsu nii" jawab Natsu yang memahami kenapa adik sepupunya sekaligus adik angkatnya ini gugup.

"maaf bukan kah sudah peraturannya jika di kantor memanggil anda tuan" jawab Wendy.

"itu pengecualian untuk mu, lagi pula kau adalah murid magang di kantor ini dan juga kau adalah adik sepupuku jadi jangan terlalu formal OK" balas Natsu dengan senyum manisnya.

"Ha-hai" jawab Wendy gugup saat ini dia dapat memastikan kalau pipinya merona akibat ulah kakaknya tersebut. Bayangkan selama di kantor Dia hanya memasang wajah monsternya dan meski begitu dia tidak kehilangan para fans setianya.

"Jadi Wendy, apa yang tadi ingin kau sampaikan?"

"Kita kedatangan rombongan kerajaan Romania di hotel bintang lima kawasan Osaka, jadi Natsu nii, staff yang ada disana mengingkinkan keputusan dari anda."

"oh iya tadi Jude memintaku untuk mengawasi puterinya dan memberikan pelayanan terbaik untuk rombongannya. Yah sebagai rekan kerja yang baik aku akan memenuhi keinginannya. Jadi katakan pada staff disana layani puteri dan rombongannya dengan baik. Mungkin itu saja Wendy." Natsu terkesan meremehkan siapa yang di bicarakannya dengan enteng.

"Niisama, Jude itu siapa?" Tanya Wendy binggung.

"Raja Heartfilia, memangnya kenapa?" jawab Natsu.

"Kau baru saja memanggil raja dengan nama kecilnya" balas Wendy gugup.

"Wendy, mereka itu tidak jauh berbeda dengan kita. Lagipula aku tau banyak seluk beluk kerajaan hearfilia. Karena itu, mari kita bersantai dan memenuhi apa yang diinginkannya" Natsu hanya merespon Wendy dengan seringaian iblisnya.

"hai saya pamit dulu" balas Wendy sambil meninggalkan Natsu "I-iblis" gumam Wendy ketakutan.

.

.

.

Hari minggu, hari yang cerah untuk Natsu saat ini. Dia tengah berada di pemakaman. Sebuah pusara yang teronggok di hadapannya membuat wajahnya kini sendu. Air matanya keluar dari balik kaca matanya. Jaket hoodie besar itu menutupi rambut salmonnya. Di pusara itu terukir nama Haru Dragneel.

"Aku datang kesini pada tanggal yang sama di setiap tahunnya. Tidak ada yang berubah, aku tetap saja cengeng di hadapan mu. Jika ada yang ingin ku katakan, maka aku akan bilang anak mu baik-baik saja. Bolehkah aku memanggilnya anak kita? Jangan pernah diam, aku kesini selalu berbicara padamu. Kau sangat tega meninggalkan kami. Selamat tinggal." Setelah berkata demikian, Natsu meninggalkan sebucket bunga lily yang bertuliskan aku mencintamu untuk selamanya.

Hari itu tidak dia sendiri yang berada di pemakaman. Pada saat itu pemakaman sangat penuh dan banyak orang mengantarkan kepergian Lyla Heartfilia. Sang ratu itu meninggal di jepang setelah tiga bulan pergi dari kastil Heartfilia di Romania.

.

.

.

.

Gadis kecil itu menunggu seseorang bosan di dalam mobil. Dia yang sedari tadi memeluk anjing lucu yang bernama plue tengah duduk dengan gusar. Di bukanya pintu mobil ferarri merah itu kemudian pergi entah kemana.

Di pemakaman.

"Ahh, aku terlalu lama di pemakaman. Sepertinya Kiora akan sangat bosan menunggu ku." pria itu menutup kembali kepalanya dan berjalan meninggalkan pemakaman tergesa-gesa.

Tanpa melihat sekelilingnya, dia tiba-tiba menabrak seorang wanita yang tengah terburu-buru meninggalkan kompleks pemakaman itu.

Brak…

Kedua orang itu bertabrakan sangat keras.

"hei kau jika jalan pakai matamu" bentak sang wanita yang kini meninggikan suaranya.

"hei nona, dimana-mana kalo jalan pakai kaki bukan mata" balas Natsu sewot.

"eeh benarkah apakah kau buta kenapa juga mendung-mendung begini pakai penutup kepala dan kacamata hitam? Kecuali kau buta" balas wanita itu tak kalah sewotnya.

"sepertinya kau yang buta nona, jelas-jelas hari ini cuacanya cerah"

"Oh sepertinya kau tidak buta, berarti kau memang sengaja untuk menabrak seseorang" balas Lucy sengit.

"Oh berarti kau yang buta" Natsu termakan emosi dengan memberikan sindiran skartik pada wanita itu.

"apa?" balas wanita itu menantang.

"pergi kau jalang" marah Natsu dengan kilatan benci di balik kaca matanya

"apa kau bilang tadi? Jalang? Apa tidak salah pria brengsek" kini Lucy tak kalah emosi.

"kau tidak tahu bicara dengan siapa perempuang jalang?"

"chuih" Natsu merasakan saliva gadis itu membasahi pipinya. Sontak dia menjadi semakin geram.

"oh harusnya aku yang mengatakan itu. kau tidak tau dengan siapa kau bicara pria brengsek" balas Lucy tak kalah sengit.

"hime" panggil dua orang pria dari jauh berlari kearah Lucy.

"oh tidak! Kita akan bertemu lagi pria brengsek" Lucy meninggalkan Natsu dan menjauhi kedua pria yang mengejarnya.

"maaf tuan, kemana wanita yang tadi bersama tuan" Tanya salah seorang pria pada Natsu.

"mana ku tau" jawab Natsu ketus.

"tidak, tuan Jude pasti akan marah besar pada kita" gumam pria yang bertubuh besar.

"sudahlah Taurus, sebaiknya kita pergi mencari hime" balas Capricorn.

"terimakasih tuan" lantas kedua orang (?) itu pergi meninggalkan Natsu.

"Jude, hime? Menarik. Kau benar kita akan bertemu lagi" gumam Natsu dengan seringaian lebarnya.

"gawat, Kio-chan pasti dia sedang menungguku dari tadi" panik Natsu dan mendatangi tempat parkir mobil ferarri merahnya. Perlu kalian ketahui ayah dan anak itu menyukai warna yang sama, yaitu merah. Sampai disana Natsu tidak menemukan seorang pun. Bahkan plue yang selalu bersama mereka pun tidak ada di dalam mobilnya. Dan baru kali ini Natsu menjadi sangat panik, tentu saja saat ini hal yang dapat merubah semua dunia seorang Natsu Dragneel hanyalah Kiora.

.

.

.

Lucy mengistiraharkan tubuhnya di sebuah kursi taman setelah cukup lama berlarian. Menghindari kejaran Capricorn dan Taurus menghabiskan banyak tenaga belum lagi kedua pengawalnya memiliki tubuh yang sangat besar sehingga dia kewalahan menghindarinya.

"mama," slaaap. Seorang balita berumur lima tahun membersihkan ingusnya dengan rok Lucy secara tiba-tiba.

"eeehhhh?" jerit Lucy binggung.

"hwaaa"

Suara tangisan menggangu Lucy. Entah kenapa moodnya berubah semanjak dia bertemu dengan pria yang menurutnya menyebalkan. Kini ditambah lagi Seorang anak di pinggir kolam dengan air macur berbentuk puteri duyung menangis sesegukan. Anak itu membawa seekor anjing langka dari ras Nicola yang lucu membuat Lucy ingin menculiknya. Akan tetapi seorang balita menangis membuatnya risih bisa jadi dia di di kira seorang ibu yang tega menelantarkan anaknya.

"jadi siapa namamu?" Tanya Lucy pada bocah dihadapannya.

"Kiola desu" serunya sambil memeluk plue dan tersenyum lebar dengan menampakan gigi putinya yang rata. "kole puue"

"ah boku wa Lucy" jawab Lucy dengan logat jepang yang lancar. Maklum, ibu Lucy berdarah jepang jerman akan tetapi beliau menetap di jepang sebelum pindah ke Romania. Sehingga wajar Lucy sangat lancar bahasa jepang.

"onee-chan, you li-ke my mom-my" kini dia berbicara dengan bahasa Inggris yang terbata-bata karena mengira Lucy adalah seorang tourist.

"ah sebaiknya kita pakai bahasa jepang. Karena bagamanapun aku mengerti bahasa jepang" pinta Lucy yang kasihan pada anak yang berusaha berbahasa asing itu.

"one-chan kenapa one-chan ada disini?" Tanya anak itu.

"kau tau Kio-chan, one-chan sedang di kejar penjahat dan karena itu saat ini one-chan lari tidak tau kemana" jawab Lucy menangis.

"OHH kowaiii, pantas papa selalu bilang jangan pergi sendirian. Hiks, Kio-chan pasti juga Akan diculik hwee.."

"tenanglah Kio-chan" Lucy jadi panik karena anak ini menganggap dirinya juga akan di culik.

"hime…" terdengar dari kejauhan suara Capricorn dan Taurus memanggil Lucy.

"Kio-kau tunggu di sini Oke, bilang pada ojiisan jahat itu kalau oneechan tidak ada di sini nah dengan begitu Kio-chan tidak akan di culik oke" lantas Lucy bersembunyi tidak jauh dari Kiora berada.

"etoo imouto-chan kau lihat seorang onesan tidak jauh dari sini?" Tanya Taurus. Belum sempat anak itu menjawab ia sudah menangis duluan.

"hwaaa, Kio tidak mau diculik" kini Kiora menagis sekencang-kencangnya

"Capricorn san bagaimana ini?" Tanya Taurus.

"entahlah" tiba-tiba sebuah mobil ferarri merah berhenti dan dari sana keluar seorang pria dengan baju kaosnya dan hodie yang terikat di pinggangnya.

"papa!" seru anak itu kemudian berlari menuju pria yang keluar dari mobil itu.

"Kio chan yokatta" balasnya.

"ne papa kowaii, ada penculik disana" anak itu menunjuk dua pria besar tadi, sontak wajah Natsu jadi berubah mengerikan.

"maaf tuan sepertinya anda salah paham kami hanya menanyakan soal hime pada anak ini. Lagipula lain kali jangan biarkan anak anda sendirian bisa jadi dia bertemu dengan penculik sungguhan" balas kedua pria itu. tanpa mereka semua sadari seseorang telah memasuki bagasi mobil merah itu.

"oh maaf atas kesalahpahaman ini tuan, sebaiknya kami pamit dulu" Natsu merasa bersalah atas kesalahpahaman yang dialaminya.

"baiklah" jawab kedua pria itu

Kini Natsu pergi sambil menggendong Kiora dan membawa plue.

.

.

.

Natsu memarkirkan mobil ferarrinya dalam bagasi rumah mewah yang kini dia tinggali bersama Kiora.

"horeee" seru Kiora yang keluar dari mobil itu disusul Natsu dengan senyum tak kalah sumrigah. Pria berumur 25 tahun itu berjongkok di belakang Kiora berusaha membuat anak itu menghentikan larinya.

"Kiochan High five" pinta Natsu sambil menggantungkan tangannya diudara untuk beradu toss.

"high five"balas anak itu dengan menabrakan tangan kecilnya hingga terdengar bunyi plaak ketika tangan mereka beradu.

"hei, sepertinya plue kelelahan seharian di bawa keluar" Natsu mengambil plue yang kini tertidur di pelukan Kiora dan membawanya kekandang.

"um" balas anak itu yang kini mengikuti Natsu berjalan dengan memegang erat celana Natsu yang beranjak membawa plue ke kandangnya.

"papa, tadi aku bertemu oneechan yang sangat miriiip dengan mama." Raut wajah Natsu berubah muram , akan tetapi kali ini dia tidak terlalu menanggapi apa yang di bicarakan Kiora.

"kau tau Kio-chan tidak mungkin ada orang yang sangat mirip dengan mama mu" balas Natsu.

"tidak-tidak dia sangat mirip dengan mama, dan dia juga cantiik. Tapi papa, tadi one-chan itu di kejar penculik. Dan dia langsung pergi ketika tadi papa datang"

"heeh, aneh juga yah, memangnya papa terlalu keren sampai-sampai semua wanita seperti itu?" Tanya Natsu.

"YUP, papa Kiora keren dan Kio-chan tidak pernah perduli orang lain bilang papa monster atau iblis, bagi Kio papa adalah papa malaikat Kio"

"hahaha, kau benar sekali Kio-chan" balas Natsu tertawa. Yah begitulah Natsu dia tidak akan pernah perduli disebut monster ataupun iblis oleh banyak orang selama dia masih bisa menjadi malaikat untuk satu orang.

"ah tunggu ada sesuatu yang tertinggal di mobil." Pria itu panik dan berlari menuju tempat parkir mobil merahnya.

Di lihatnya mobil yang menjadi favorit nya dan Kiora itu, kemudian di bukanya bagasi tempat dia menyimpan sesuatu untuk Kiora. Akan tetapi suatu pandangan aneh terlihat olehnya seorang wanita yang tengah pingsan dalam bagasi mobilnya. Natsu menggendong wanita itu di hadapannya, serta membawanya kerumah dan meletakannya di sofa.

"papa, itu siapa?" Tanya Kiora pada Natsu yang tengah menurunkan seorang wanita.

"entah lah, dia sudah pingsan di dalam bagasi mobil kita (Natsu agak lupa dengan kejadian pagi tadi)."

"ah papa, dia one-chan yang tadi Kio ceritakan" seru Kiora.

"lalu kita apakan dia?" Tanya Natsu panik

"kita bawa ke rumah sakit?" Kiora balik nanya.

"tidak, nanti kita bisa di tuduh membunuh" jawab Natsu.

"aku tau, kalau gitu bagaimana kita bangunkan" Kiora memberi ide.

"bagaimana caranya?" Tanya Natsu binggung. Entah kenapa wajah Kiora yang lucu itu kini menampakan seringai lebar yang terlihat aneh.

"kasih nafas buatan, dari mulut ke mulut seperti acara di tv" jawab anak itu polos.

"AH SHIT" batin Natsu. Natsu berani bersumpah mulai saat itu dia kan mengontrol tontonan Kiora.

"ayolah papa, nanti onee-channya mati" pinta Kiora memelas.

"hai-hai" balas Natsu "tapi tutup matamu" balas Natsu sewot pada Kiora yang tetap menurut.

Natsu perlahan-lahan mendekati wajah wanita itu. tinggal 1 senti lagi, Natsu melihat wanita itu membuka matanya. Warna cokelat, mata indah yang sama dengan mata Kiora. Lama, mereka berada dalam posisi itu untuk mencerna apa yang sedang terjadi.

Bugh! Lucy menabrakan keras kepalanya dengan kepala Natsu.

"kau! Pria tadi, pria breng… hump" mulut Lucy langsung di bekap dengan tangan pria yang ada di hadapannya. Mendengar keributan yang terjadi, Kiora langsung membuka matanya.

"whoa, sugooii. Oneechan bangun" seru anak itu dengan tampang takjubnya. Lucy segera melapaskan tangan pria itu dari mulutnya.

"Kio-chan, tolong ini pria yang tadi ingin menculik ku cepat telfon polisi" seru Lucy pada Kiora yang masih takjub dengan papanya. Natsu menautkan alisnya mencarna apa yang sedang terjadi, sebuah seringai yang labih mengerikan dari Kiora terukir di wajah tampannya (dasar, bapak dan anak sama).

"Kio-chan, lumpuhkan penjahatnya!" seru Natsu pada Kiora.

"haik kapten, laksanakan!" Kiora segera mengambil senjata mainan tonfa guns di sampingnya. Lucy yang melihat Kiora menuruti perintah Natsu menjadi heran.

"bum,bum,bum" Kiora mengarahkan tonfa guns itu kearah Lucy tapi Lucy masih tetap berada dalam keheranannya.

"dia tahan peluru kapten!" lapor Kiora pada Natsu.

"bakalah, kalau begitu sersan Kiora ikat tangan penjahat lalu kita introgasi" perintah Natsu pada Kiora. Kini dia hanya melihat Kiora mengikat tangan Lucy kebelakang dengan seringai yang sangat mengerikan. Sedangkan Lucy masih mencerna apa yang terjadi dan dengan pasrah membiarkan Kiora mengikat tangannya.

"hup-hup-hup!" seru Kiora yang tengah mengikat tangan Lucy disertai suara berisik dari mulutnya.

"lapor kapten, penjahat telah di tangkap" kini Kiora tengah tersenyum dengan senyumnya yang sangat cerah. Maklum jarang-jarang papanya mau diajak bermain polisi dan penjahat, jika mereka bermain berdua, Natsu akan menjadi penjahat yang selalu lari jika terkena peluru tonfa guns miliknya.

"Kio-chan high five" seru Natsu pada Kiora dengan menggantungkan tangannya diudara.

"high five" seru Kiora dengan menabrakan tangannya ke Natsu hingga ber bunyi plak.

"ne Kio-chan, kapten haus bisa ambilkan minuman" pinta Natsu ke Kiora.

"aye kapten" balas Kiora dengan hormatnya kemudian meninggalkan Natsu dan Lucy yang masih terikat.

Jujur diakui Lucy, ikatan Kiora bukanlah ikatan anak berumur lima tahun. Ikatannya bahkan bisa dikatakan erat untuk anak seumurannya. Kali ini ia hanya dapat melihat seringain pria yang dia katakan brengsek. Yah sekarang terlihat dia memperalat kepolosan anak kecil hanya untuk menangkapnya. Patut diakui Lucy, saat ini mata elang pria di hadapannya semakin mengkilat marah.

"hah, sekarang terlihat ke-brengsekan-mu dengan memperalat seorang balita." Lucy membuka suaranya.

"apa? Apa aku tidak salah dengar? Bukankah kau yang ingin memperalat seorang balita? Kau bahkan tidak tau dimana kau berada saat ini?"

"oh iya? Dimana aku sekarang? Di markas mu yang mengerikan?"

"ya, kau benar sekali. Kau berada di markas ku. tepatnya di rumah anak tadi. Lantas untuk apa dia harus memanggil polisi, kalau dia berada di rumahnya sendiri" jawab Natsu skartik.

"papa kore" seru Kiora dengan membawa dua buah botol ocha dingin. "papa, Kio mau susu. Bisa papa ambilkan?"

"papa?" batin Lucy heran.

"baiklah Kio-chan, tapi one-chan nya jangan di lepas karena papa masih belum selesai mengintrogasinya.

"haik, kapten" seru Kiora lagi dengan hormat ke Natsu. Natsu meninggalkan Kiora bersama Lucy yang masih terikat.

"hehe, onee-chan tadi keren kan? Papa selalu jadi penjahat, karena itu Kio tidak pernah bisa menangkapnya. Hwaa, papa kakoii. Tapi, Kio lebih suka dia jadi akuma dari pada tenshi"

"nande?" Tanya Lucy binggung.

"karena, papa adalah malaikatnya Kio" kini Kiora tengah melompat-lompat di atas sofa seelah mengatakan hal itu. "nee-chan, jangan bilang siapa-siapa ya, ini rahasia kita berdua, oh bertiga dengan papa."

Natsu mendekati mereka dengan sebotol susu formula.

"Kio-chan kore" seru Natsu dengan senyumnya. Bisa dikatakan saat itu juga, Lucy yang melihatnya merasa langsung meleleh.

"haik, arigatou papa" balas Kiora.

"Jadi, sekarang kita introgasi penjahatnya" lagi, Natsu menampakkan seringai mengerikannya pada Lucy. Lucy berani bersumpah. Dia baru saja menyaksikan sisi malaikat Natsu sejenak kemudian berubah lagi enjadi iblis. Mungkin kah apa yang dikatakan Kiora tadi benar? Mungkin saja, karena anak kecil tidak pernah berbohong.

"jadi, apa yang kau lakukan dalam bagasi mobilku?" Tanya Natsu pada Lucy. Kiora tengah asik bermain monster hunter orage dengan psp nya di sebelah Natsu. Kini dia tengah memainkan karakter Shiki melawan triceratop.

"aku hanya ingin melarikan diri" jawab Lucy.

"aku tidak ingin mendapat masalah dari Jude, sebaiknya kau pulang ke negaramu segera besok pagi akan kuantarkan kau ke penginapan cabang kami di Osaka. Lagi pula aku telah berjanji pada untuk memberikan layanan terbaik padanya." Tanggap Natsu dengan menegak ocha miliknya.

"gomen, aku tidak bermaksud merepotkan mu, aku hanya ingin pergi dari kastil itu. aku telah di tunangkan dengan seorang pria bernama Dan sekitar empat bulan yang lalu, akan tetapi ibuku ku mengetahui sebuah rahasia yang sangat penting untuk kerajaan kami tentang siapa Dan sebenarnya. Sesuatu yang tidak di ketahui ayah ku pria yang di jodohkan dengan ku ternyata sudah memiliki wanita lain. Karena hal itu ibuku berusaha di bunuh, dan ada akhirnya pergi ke tanah kelahirannya jepang."

"Lalu, apa masalah ku lagi pula untuk apa kau ceritakan kesulitan mu pada ku hn?"

"aku hanya tidak ingin kembali ke Romania, paling tidak sampai penobatan Sting menjadi raja. Dan serta keluarganya hanya menginginkan kekuasaan serta kepercayaan rakyat kami. Sting berusia satu tahun lebih muda dari ku, meskipun dia adalah saudara ku dengan ibu yang berbeda dia tetaplah pewaris tunggal kastil Heartfilia. Untuk itu biarkan aku tetap tinggal disini. Kau pengusaha Natsu Dragneel yang terkenal itu kan? Paling tidak tidak ada satupun yang berani menggeledah rumah mu jika aku ada disini. Onegai, aku tidak tau lagi harus pergi kemana" pinta Lucy.

"hoho, cerita yang mengharukan, tapi kau benar, kau masih punya hutang padaku atas kejadian tadi pagi" seru Natsu yang kini telah mencengram rambut Lucy. Lucy hanya bisa pasrah melihat Natsu yang kini mendekatkan wajahnya karena memang benar apa yang tadi dia lakukan pada Natsu sangat kelewatan.

"hufh" Natsu hanya menghembuskan nafasnya ke pipi mulus Lucy. "Disini ada balita terlalu berbahaya bila membalas apa yang kau lakukan untuk perkembangan mentalnya." Seru Natsu yang kembali ke tempat duduknya.

"baiklah hime, kita mulai kontraknya. Kau akan bekerja pada ku sampai saudaramu String atau apalah menjadi raja. Dan selama kau bekerja kau tidak akan mendapat gaji kecuali makan dan tempat tinggal di rumah ini. Selama kau bekerja kau memanggilku dengan panggilan tuan Dragneel, lalu membersihkan rumah ini karena para pembantuku sudah ku pulangkan. Dan satu lagi mengingat kau sangat dicari kau tidak boleh keluar rumah bahkan diketahui oleh guru privat Kiora. Dan yang terakhir aku boleh memanggil mu dengan nama Luce, Bagaimana?" Tanya Natsu dengan mengetik sesuatu di smart phonenya.

"baik" jawab Lucy pasrah sebenarnya dia tidak setuju apalagi menjadi pembantu di rumah besar ini di tambah lagi dua orang tinggal di dalamnya. Bayangkan dia adalah seorang putri, putri?.

"oh iya, pekerjaan utama mu adalah menjaga Kiora selama dia ada di rumah. Dia selalu menyusulku ke kantor apabila aku tidak dirumah." Ujar Natsu lagi.

"itu karena sedetik saja aku lengah para fans papa selalu mengejar papa, aku tidak mau" seru Kiora yang kini menyela pembicaraan Natsu dan Lucy.

"iya tidak ada wanita lain di hati papa selain Kiochan" Natsu menjawab Kiora dengan tampang malas karena anak itu tiba-tiba menyela pembicaraannya.

"yokai" balas Kiora kemudian bermain game lagi.

"bagaimana Luce?" Tanya Natsu.

"baikah" jawab Lucy.

"OK, deal" balas Natsu. Kemudian terdengar suara berisik seperti suara printer. Kemudian Natsu mengambil kertas yang telah keluar dari mesin itu dan membawanya ke Lucy.

"tanda tangan disini" pinta Natsu. Tanpa banyak kata Lucy menandatangani kontrak itu.

"nah mulai hari ini, kau resmi menjadi babi sitter Kiochan. Nah selama kau berada di rumah ini panggil aku Tuan Drgneel. Seru Natsu dengan tampang horrornya.

"haik tuan Dragneel" ucap Lucy. [menjijikan] innernya.

.

Dragneel House 16.05 pm

"Kau bisa memasak?" Tanya Natsu yang tengah memotong beberapa sayuran

"Tidak" jawab Lucy yang memakai seragam maidnya sambil mengamati gerak gerik Natsu memotong sayuran.

"Hah, sudah ku duga" sindir Natsu.

"aku tidak tau pria brengsek seperti mu bisa memasak seperti ibu-ibu" seru Lucy santai. Beberapa detik kemudian dia merasakan sesuatu melesat melewati kepalanya. Setelah dia melihat ke belakang, di dinding sudah tertancap sebuah pisau disana.

"ambilkan itu" pinta Natsu tanpa dosa. "ah jangan lupa panggil aku tuan Dragneel dan satu lagi jangan pernah ucapkan kata sakral itu di rumah ini" dengan nada yang mengerikan. Sedangkan Lucy hanya gemetaran sambil melangkah mengambil pisau yang tertancap di dinding yang tak berdaya.

"Iblis" serunya dalam hati padahal baru saja rasanya dia melihat sisi malaikat Natsu.

"nee papa, kita akan makan apa malam ini?" Tanya satu-satunya malaikat di rumah ini yang berlari kearah dapur.

"ramen salmon pedas manis, kau suka" Natsu menganggapi anak itu dengan semangat.

"haiii" jawabnya sambil melompat kecil kemudian melangkah menuju lemari pendingin dua pintu yang sangat besar yang salah satunya bertuliskan bahan makanan organik. Lucy mengembalikan pisau yang telah dilemparkan Natsu pria itu hanya mengambilnya dengan dingin.

"Bantu Kiora mengambil mie disana" serunya menunjuk Kiora yang tengah melompat-lompat kecil.

"hai-haik, Dragneel –sama" seru Lucy gugup.

Natsu hanya menatap Kiora dan Lucy dari kejauhan. Dilihat anak kesayangannya selalu tersenyum dan memperlakukan Lucy dengan sangat baik. Bisa di katakan itu tidak biasa, karena bagamanapun juga Kiora adalah wanita yang paling cemburuan baginya. Akan tetapi sepertinya Kiora tidak menganggap Lucy ancaman seperti wanita-wanita yang mengejarnya.

Lucy memberikan mie yang di minta Kiora dan menutup lamari pendingin itu.

"kau tau nee-chan, papa sangat pandai memasak" seru Kiora yang membawa 5 bungkus mie organik ukuran besar menuju Natsu. Lucy berpikir setengah mati kenapa dua orang ini bisa memakan mie sebanyak itu.

"Etoo Kio-chan, kenapa kau membawa mie sebanyak itu?

"Ah ini, papa punya selera makan yang besar hehe" Kiora menjawab pertanyaan Lucy tanpa dosa.

.

18.30 Dragneel house.

Suasana meja makan rumah Dragneel seperti biasa ribut dengan Kiora yang berbicara apa saja. Lucy hanya menatap ayah dan anak yang tersenyum dan tertawa entah apa yang mereka bicarakan. Dia merasa tidak enak dengan Natsu atas keajadian tadi sore.

"nee, one-chan, bagaimana masakan papa enak kan?" Tanya anak itu pada Lucy yang sedari tadi terdiam.

"Ah, hai" jawab Lucy kini ia kembali memakan ramen di hadapannya. Patut ia akui kalau masakan Natsu enak karena jarang jarang ada ramen yang sehat dan tidak dapat di temukan di kedai ramen manapun.

"oh ya luce, besok aku akan berangkat pagi, kau siapkan makanan Kiora di lemari pendingin akan ku tinggalkan memo untuk mu" ujar Natsu datar.

"oy papa, tadi baru saja onee-chan memuji masakan mu" Kiora menanggapi Natsu dengan wajah cemberut. Mau tidak mau pria itu mendengarkan anak semata wayangya.

"benarkah? Bukan kah selama ini hanya Kio-chan yang memuji masakan papa?" Tanya Natsu.

"itu karena Kio-chan yang hanya memakan masakan papa seru Kiora

"ah kau benar Kio-chan. Terima kasih luce" Pria itu tanpa sadar tersenyum. Patut Lucy catat ini adalah kali pertama seorang iblis tersenyum padanya.

.

21.30 Dragneel house

Kiora tengah tertidur di ruang tamu dalam pelukan Lucy. Natsu yang baru saja keluar dari ruang kerjanya mendekati mereka dan mematikan televisi yang dari tadi hidup.

"hei bangun, kembali ke kamarmu" Natsu mengguncang tubuh Lucy yang telah terlelap.

"haah, hai" Lucy menyerahkan Kiora yang tengah tertidur.

Lucy berjalan terhuyung menuju kamarnya, sedangkan Natsu menggendong Kiora menju kamar yang berlawanan dari kamar Lucy.

"ne papa, one-chan itu mirip mama kan?" Tanyanya pada Natsu.

"iya" jawab pria itu.

"demo ne, one-chan tidak seperti mama" anak itu entah kenapa meneteskan air mata.

"kau tenang saja, dengan atau tanpa mama, papa akan selalu menjadi malaikat Kiochan selamanya" seru pria itu sambil mengusap rambut perak malaikat kecilnya. [ne Kio-chan, papa tau betapa sulitnya kau hidup tanpa mama mu meskipun kau pernah bertemu dengannya] gumam Natsu dalam hati.

.

20.00, 3rd days In Dragneel House.

Lucy berdiri di belakang Natsu dan Kiora yang tengah menyelesaikan beberapa puzzle.

"nee-chan, duduk disini!" pinta Kiora pada Lucy sambil menepuk tempat disebelahnya. Sedangkan Natsu hanya membiarkan Lucy mengikuti permitaan Kiora.

"P untuk princess" seru Natsu sambil merangkai gambar seorang putri dengan puzzle dihadapannya.

"whoaaa" anak takjub pada apa yang telah di rangkai ayahnya. Sedangkan Lucy teringat kembali tentang kehidupannya di Heartfilia castle.

"Nee-chan, kau tau tentang kerajaan symphonia? Papa sering menceritakan itu padaku"

"Ahh aku tahu. Nah, raja itu memiliki keluarga lain di Romania, disana terkenal dengan hearfilia castle. Apa kau tau?" Tanya Lucy.

" tidak, papa tidak pernah menceritakannya apa kau tau? Terutama tentang princess disana?"

"Oh disana, princessnya hidup bahagia dengan keluarga yang lengkap ada ayah, ibu yang baik dan seorang adik yang tampan" jawab Lucy tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan sang putri apa dia menikah dengan pangeran tampan dan baik hati?" Tanya nya lagi.

"Itu, …"

"Sayangnya tuan putri tidak akan menikah, karena pangerannya adalah orang yang jahat yang sudah memiliki putri lain" seru Natsu memotong ucapan Lucy.

"Wow, papa tau kenapa tidak pernah cerita" Kiora menganggapi Natsu ketus.

"sudahlah sebaiknya kita tidak usah membahas tentang princess lagi" balas Natsu. sedangkan Lucy hanya terdiam dan terukir kesedihan di raut wajahnya karena teringat akan ibunya yang sudah tiada.

"Ne Kio-chan, nee-chan boleh bertanya sesuatu?" seru Lucy.

"nani?" jawab anak itu polos.

"bagaimana rasanya tidak memiliki mama?" Tanya Lucy. Mendengar itu rahang Natsu mulai mengeras sedangkan anak itu hanya tertunduk menahan sesuatu. Natsu mendatangi wanita yang tengah tertunduk dihadapannya dan mencengram kasar tangan Lucy, dia berusaha untuk membawa wanita itu menjauhi Kiora. Akan tetapi dia mengurungkan niatnya karena Kiora juga menahannya.

"Kio-chan!" seru Natsu pada anak tunggalnya.

"Ne papa, aku masih belum menjawab pertanyaan onee-chan" serunya "rasanya, Kio tidak tau, Kio pernah bertemu mama, tapi mama tidak mengenal Kio" tubuh anak itu mulai gemetaran. "Mama tidak pernah menginginkan Kio" anak itu mulai menangis. Bersamaan dengan hal itu Natsu semakin mengencangkan cengramannya di tangan Lucy. Lucy kesakitan namun tidak berani meloloskan rintihannya dia menyadari sesuatu, bahwa Natsu sangat tidak suka membahas wanita yang dipanggil Kiora dengan panggilan mama. Saat ini hanya sebuah penyesalan yang ada dalam kepala Lucy karena membat seorang anak kecil menangis. "Demo ne, selama papa tetap menjadi malaikat Kio, ada atau tidak ada mama, Kio-chan tidak peduli, juga, terimakasih neechan, sudah menjaga Kio selama ini. Papa sangat sibuk dan Kio sangat kasihan padanya" sambung anak itu. perlahan Natsu melapaskan cengramannya dari tangan Lucy dan membiarka anak itu terus menerus mengungkapkan isi hatinya pada dua orng dewasa di hadapannya. Cengkraman natsu yang semula kasar melembut tanpa ia sadari tangannya tidak lagi memncengram lucy melainkan menumpuk tangannya lembut diatas tangan wanita itu. Lucy tidak lagi menyadarinnya dan ketika dilihatnya kiora mengantuk, natsu membawa anak itu kekamarnya. Tanpa terasa waktu berlalu dan menunjukan pukul 20.05 pm. Setelah anak itu tertidur Natsu kembali ke ruang tengah dimana Lucy tidak berpindah dari posisinya.

"kau tau, Kiora tidak pernah merasakan apa yang kau rasakan. Untuk itu jangan pernah membahas masalah ini dengannya lagi. Aku tidak pernah membiarkannya menangis dan jangan sampai aku memperlakukan mu dengan buruk jika masalah ini terulang lagi" serunya nyalang.

"maafkan aku, Dragneel sama" jawab Lucy lemah. Dan kembali kekamarnya. Natsu hanya memperhatikan puzzle yang kini telah terangkai sempurna sambil menautkan alisnya.

"Hime kah?" tanyanya pada diri sendiri kemudian memperhatikan Lucy yang menuju kamarnya.

"sayangnya Dragneel hime tidak mendapatkan apa yang pernah kau dapatkan" gumam pria itu pada dirinya sendiri.

.

1st week In Dragneel House.

Acara televisi rumah Dragneel sangat membosankan, bayangkan selama ini yang bisa dia tonton hanya channel edukasi dan channel anak-anak terutama badanamu. Dia mulai berpikir untuk complain pada majikan Iblisnya Tuan Dragneel.

"Tadaima!" seru kedua orang yang baru saja tiba dari berbelanja. Maklum Lucy terikat perjanjian untuk tidak keluar rumah.

"nee-san, aku punya oleh-oleh" Kiora sumringah dengan memberikan Lucy satu boks barang belanjaan. "Kau suka" tanyanya pada Lucy yang tengah sweadrop dengan dua buah wig di tangannya. Melihat ekspresi Lucy anak itu mulai merengek dan menarik-narik baju yang Natsu kenakan. "nee papa, kau bohong, kau bilang nee-chan akan suka" kini dia menganggu Natsu yang sedang membereskan belanjaannya di belakang mereka, Lucy menyadari sesuatu bahwa otak dari semua ini adalah majikan brengseknya.

"ini pesananmu" seru Natsu yang memberi beberapa tas belanjaan ke Lucy. "kau tau memilih itu membuat ku malu setengah mati" Natsu menampakan wajahnya memerah lagipula aku tidak tau ukuran mu berapa, jadi aku beli dengan mengira-ngira"

"ah terimakasih Tuan" Lucy menaruh benda itu di dekat Kiora.

Anak itu tidak diam ketika Lucy dan Natsu tengah membereskan barang bawaan mereka. Hingga dia membuka barang titipan Lucy yang ada disampingnya.

"Papa, kenapa disini gelap?" Anak itu menghentikan aktivitas Natsu dan Lucy yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Alih alih khawatir Kiora kenapa-napa, Natsu malah tidak dapat pengatupkan mulutnya lantaran sebuah benda tengah tersangkut dimatanya.

"Papa, kenapa kacamata renang nee-san besar sekali" Tanya Kiora polos.

"kyaaaah Kio-chan singkirkan benda "nista" itu dari kepalamu" teriak Natsu panik. Sedangkan Lucy tersenyum bahkan tidak dapat menahan tawanya akibat kelakuan Natsu dan Kiora. Anak itu melepaskan benda yang menurut Natsu 'nista' dari kepalanya.

"ne papa ini untuk apa" Tanyanya lagi.

"Luce, bisa kau jelaskan" perintah Natsu pada Lucy.

"Ne Kio-chan, ini di gunakan untuk melindungi Oppai dari benturan" jawab Lucy.

"benturan?" anak itu masih binggung dengan semua penjelasan Lucy. "ne papa, Oppai itu apa?" tanyanya lagi. Sedangkan Natsu hanya mengeluarkan beberapa keringat dingin lataran pertanyaan absurd malaikat kecilnya. OK dia tau Kiora tidak punya ibu karena itu jangan salahkan dia selama lima tahun ini membesarkannya dengan caranya sendiri. Terlintas di pikiran Natsu sebuah jawaban manjur untuk menjawab pertanyaan Kiora.

"Oppai itu dada" jawab Natsu tanpa dosa. "fyuuuh" kini dia dapat bernafas lega karena telah menjawab pertanyaan anaknya dengan baik.

"Tapi aneh lo," anak itu menatap dadanya dan dada Natsu yang rata. "kenapa dada harus dilindungi, padahalkan dada Kio dan papa masih normal seperti biasanya."

[mampus] pikir Natsu dalam hati. Seketika itu pula dia semakin shock melihat Kiora yang terus menerus memperhatikan dada Lucy.

"Oh wakatta, mungkin nee-san perlu kacamata untuk melindungi balon yang ada di dada nee-san" seketika dia langsung mendatangi Lucy dan mencoba menyentuh "balon" yang tadi dibicarakannya.

[Kio-chaan jangan lakukan itu] inner Natsu yang tiba-tiba memalingkan wajahnya yang memerah dari Kiora dan Lucy serta langsung menabrakan dahinya ke tembok.

Sedangkan Lucy benar-benar hanya bisa tertawa geli melihat kelakuan majikannya yang dianggapnya Iblis menjadi seperti itu. sekarang di mengerti kenapa acara televisi di rumah ini adalah acara anak-anak full 24 jam.


Yup, selesai, gimana sakit mata kah? Ah jujur Athor entah kenapa rasanya ingin mengeluarkan kata-kata keramat itu #smirk.

Ah, mungkin reader sekalian akan sedikit kecewa, soalnya kemarin Ri udah bilang di chap terakhir dragon baby kalau summary diakhir itu merupakan summary fanfic yang baru, bukan lanjutan dragon baby. Nah soal dragon baby mungkin akan jauh dari kata tamat karena yang ada di cerita itu bukan hanya natsu dan lucy melainkan mungkin semua pemeran figuran yang ada disana. Ah seperti biasa untuk yang berbau family, Ri akan menambahkan OC kiora semoga tidak bosan. Soal Nashi mungkin akan tampil ketika cerita ini telah selesai klimaksnya. Karena reader akan tau nanti rahasia dibalik fic ini hehe. Nah seperti janji Ri kemarin, fic selain Dragon baby mungkin hanya akan ada twoshoot atau threeshoot. Karena ada beberapa kemungkinan kalau Ri akan libur untuk nulis dragon baby soalnya yaah gitulah.

Karena fic ini ada sedikit crossover, mungikin nanti setelah complete akan di republish di fandom crossover. jadi bersabarlah yang sangat untuk menunggu endingnya.

Dan disini saya sengaja bikin natsu super duper OOC Gimana yah? udah duda, ganteng banyak penggemar punya anak cengeng yah walaupun hanya untuk satu orang. trus kasar yah walaupun lucy salah satu penyebab bangunnya kepribadian natsu yang satu itu. etoo entah lah, yang penting have fun minna...

Ok Ri punya sedikit pertanyaan, sipakah kira-kira ibu kiora berdasarkan beberapa clue diatas?

silahkan jawab atau tunggu chap bertikutnya..

salam RI-CHAN