HALO, minna-san.. nh Mey bawa fic baru, Mey bukan mw ikutin karya bang Masashi Kishimoto, hanya aja lagi pengen bikin fanfic CANON.

Sebelumnya Mey ucapkan TERIMA KASIH atas review-nya yang membangun Mey. ARIGATOU:

Pink Uchiha, 4ntk4-ch4n, Shubi Shubi, keluarga, tmen, n yg laennya yg udh ngedukung..

Okelah, nh Mey kasih ficnya.. HAPPY READING, minna-san! Don't like? Don't read!

NARUTO by MASASHI KISHIMOTO

Pair : SasuSaku, NaruHina

Rated : T semi-M

Ganre : Romance, Tragedy

WARNING: OOC, Typo(maybe)

CANON FIC

Haruno Mey PRESENT..

XoX

"Sasuke-kun, tunggu!" seru Sakura menghalangi Sasuke yang berusaha menghindari Sakura. Sementara Sai yang tadinya bersama Sakura ditugaskan Sakura untuk mengejar tim Taka, yang satu tim dengan Sasuke. Entah apa yang Sasuke dan teman-temannya rencanakan, tapi Sakura tetap mengejar Sasuke. Misi Sakura adalah, MEMBUNUH SASUKE.

"Sasuke-kun, tunggu aku!" panggil Sakura yang mencoba menyusul Sasuke yang masih berlari dari pohon kepohon lain. Tujuannya adalah ingin membunuh Sasuke. Sebenarnya ini berat untuk dilakukan Sakura, tapi seperti yang dikatakan Sai pada Naruto, Sakura membunuh Sasuke karena tidak ingin melihat pria yang dicintainya semakin jahat. Meski harus membunuh Sasuke dengan tangannya sendiri, itu adalah komitmen dan cintanya pada Sasuke.

"KYAAA!" Sakura terpeleset dari pohon dan Sasuke yang mendengarnya menengok. Secepat kilat sebelum Sakura terjatuh, Sasuke mengambil tubuh Sakura lalu berhenti dibawah pohon.

"Kau itu menyusahkanku saja! Cepat pulang!"

"Turunkan aku!" pinta Sakura yang tentu saja Sasuke menurunkannya.

"Sasuke-kun, tujuanku mengejarmu bukan lagi untuk membawamu pulang! Tapi.." Sakura mengambil kunai, "Aku akan membunuhmu!"

"Huh? Kau yakin? Kau itu lemah!"

"Jangan banyak bicara!" Sakura melempar kunainya kearah Sasuke tapi berhasil dihindari Sasuke.

"Hanya ini seranganmu?" tanyanya ketus. Sakura memakai sarung tangan hitamnya lalu barlari kearah Sasuke.

"Hiiiaaat!"

'DUAAR!' suara pohon tumbang terdengar seperti ledakan dengan satu pukulan Sakura karena orang yang tadi ia ingin pukul hilang dan tiba-tiba dibelakang Sakura. Sasuke langsung memukul tengkuk Sakura sama seperti saat Sasuke ingin meninggalkan Konoha. Dan tentu saja Sakura pingsan seperti saat itu juga. Tapi kali ini lain, Sasuke tidak membaringkan Sakura lalu meninggalkannya, melainkan Sasuke menggendongnya lalu membawa pergi Sakura.

XoX

Mata Kiba terbelalak melihat apa yang ada didepan matanya. Ada reruntuhan pohon dan Kiba berfikir itu adalah bekas pertempuran seseorang. Kiba melihat ada ikat kepala warna merah berlambang Konoha.

"Mungkin ini.. Sakura! Aku harus memberi tau Kakashi-sensei dulu!" kata Kiba pada anjingnya Akamaru. Kiba memang sudah ditugaskan untuk menjemput Sakura oleh Kakashi.

Kiba akhirnya memutuskan untuk kembali dulu keKonoha untuk melapor.

XoX

Disebuah bawah tanah tepat disuatu kamar, terdapat 1 pria yang duduk ditepi ranjang memandangi gadis berambut soft pink yang tengah tertidur karena serangannya tadi. Onyxnya masih menatap raut wajah gadis itu, menatap kelopak matanya yang tertutup menutupi emerald indahnya. Pria itu kemudian berdiri dan menuju kesudut ruangan itu yang terdapat obat-obatan dan air putih.

"U-uugh…" rintih Sakura yang sepertinya baru sadar. Sepersekian detik ia mengerjap-ngerjapkan matanya karena masih baru setengah sadar, lalu bangkit dari tidurnya. "Sasuke-kun! A-apa yang terjadi? Apa aku gagal? Dan dimana ini?" tanya Sakura pada dirinya sendiri. Sasuke yang sedaritadi melihatnya, kini menghampiri Sakura dengan membawa segelas air. Sakura yang menyadarinya kaget setengah mati.

"Sasuke-kun?"

"Tenanglah, aku tidak akan menyerangmu. Jadi jangan keluarkan pukulanmu seperti tadi. Ini minumlah!" perintah Sasuke sambil menyodorkan segelas air pada Sakura.

'Prang!' suara pecahan gelas terdengar nyaring karena air yang diberikan Sasuke tadi berhasil ditepis Sakura.

"Apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?"

"Aku gila katamu? Kau tau tujuanku kan Sasuke-kun?" Aku memang gila. Aku sudah gila karenamu!" bentak Sakura lalu berdiri dengan tangan kecilnya yang mencengkram baju Sasuke.

'Buagh!' satu pukulan mendarat dipipi mulus Sasuke hingga mulut Sasuke mengeluarkan cairan merah kental dan jatuh kelantai walau dengan pukulan Sakura yang baru 10% pulih. Sakura menduduki tubuh Sasuke yang terbaring dekat pecahan gelas tadi. Sasuke hanya terlihat pasrah, tapi tiba-tiba matanya terbelalak melihat gadis pink itu malah menangis.

"Sasuke-kun.. kenapa? Kenapa kau tidak melawanku?" tanya Sakura dengan nada yang bergetar. Yang ditanya hanya diam dan membuat yang bertanya setengah kesal.

"Kau benar, aku memang gila.. Karena aku gila makanya aku mencintaimu padahal kau tidak pernah ada.. Aku gila karena aku menyetujui misi untuk membunuhmu.. hiks.." Sakura menunduk dengan tangannya yang masih mencengkram baju Sasuke, lalu melanjutkan bicara.

"Aku memang sudah gila karena selalu menunggumu datang.. barharap kau akan pulang keDesa.. Kau tau, selama ini aku menderita.." katanya sesenggukan. Sasuke dengan ragu-ragu mengusap air mata Sakura.

"B-berhentilah menangis," kata Sasuke terbata-bata dengan wajahnya yang merah. Sekejap Sasuke menarik tubuh Sakura dan memeluknya dalam posisi Sasuke yang masih terbaring dilantai. Ruangan disitu memang gelap karena hanya ada cahaya lilin disetiap masing-masing sudut ruangan itu.

"Maafkan aku membuatmu menderita. Maafkanlah diriku yang bodoh ini, Sakura.." pinta Sasuke kemudian membalikan tubuhnya menjadi posisi Sasuke diatas Sakura dan memegang kedua tangan Sakura.

"Ma-mau apa kau Sash.." kata-katanya terputus karena bibirnya dilumat Sasuke dengan kasar. Sakura hanya meronta mencoba melepaskan Sasuke. Tapi Sasuke lebih kuat dan kini menciumi leher Sakura juga dengan kasar.

"Kyaa! Sasuke-kun jangan, kumohon!" kata Sakura yang masih meronta, kata-katanya tak diindahkan oleh Sasuke sampai akhirnya Sasuke mendengar isak gadis itu, "Kumohon jangan.. huhuhu.. kumohon..".

Sasuke menghentikan aksinya dan menatap emerald Sakura yang basah. Tentu saja Sakura menangis, walaupun Sasuke adalah orang yang dicintainya, tapi tindakannya itu tidak masuk akal. Bagaimana tidak, selama ini Sasuke tidak pernah menunjukan kalau dia mencintai Sakura, tapi tiba-tiba dia malah berbuat kurang ajar pada Sakura.

"Gomen," Sasuke duduk lalu mengangkat kepala Sakura, membiarkan Sakura menangis dalam pelukannya.

XoX

"Kenapa kau bisa seceroboh itu, BAKA! Sekarang anbu Konoha dalam misi mengincar Sasuke, bagaimana jika Sakura terlibat, hah?" bentak pria berambut kuning mencengkram baju Kiba.

"Gomen.. a-aku tidak sengaja!" kata Kiba menjelaskan.

"Naruto, jangan terbawa emosi!" bentak guru dari tim 7, Kakashi. Suasana didepan gerbang Konoha saat ini menjadi panas. Tentu saja Naruto emosi. Sakura adalah teman satu timnya dan gadis yang Naruto sukai. Setelah kehilangan Sasuke, apa dia juga harus kehilangan Sakura? Tentu saja dia tidak mau. Buktinya adalah saat ini dia berada digerbang Konoha karena telah mengetahui bahwa para anbu diberi tugas membunuh Sasuke, dan Naruto tidak bisa membiarkan sahabatnya itu akan dibunuh. Ia hendak keluar desa untuk menghentikan para anbu.

"Aku akan pergi mencari Sasuke dan Sakura sekarang juga!"

"Semoga berhasil, Naruto!" kata Kakashi pada murid satu-satunya itu. Saat Naruto hendak bergegas…

"Naruto-kun, tunggu!" panggil seseorang berambut indigo yang berlari terburu-buru.

"Hinata? Ada apa?" tanya Naruto heran.

"Naru..to-kunh.. hah.. hah.."

"Jangan terburu-buru," kata Naruto menenangkan Hinata. Gadis Hyuuga itu mengatur nafasnya perlahan lalu berkata, "Naruto-kun.. izinkan aku ikut bersamamu ya?". Seperti kebiasaannya, dia berkata begitu sambul memutar-mutarkan kedua telunjuknya. Walau sebenarnya Hinata menyukai Naruto dan sudah menyatakannya saat melawan Pein, tapi Naruto belum menjawabnya. Walau belum menjawabnya, sifat Naruto akhir-akhir ini menjadi lebih perhatian, bahkan lebih perhatian pada Hinata daripada Sakura. Atau jangan-jangan?

"Arigatou, Hinata! Kau memang gadis cantik dan baik!" seru Naruto dengan cengiran khasnya dan membuat wajah Hinata semerah sambal Kaa-san-ku(?).

Suasana yang tadinya panas kini telah mereda.

"Uh, Kiba.. maafkan aku soal tadi. Kiba, Kakashi-sensei, aku pamit!"

"A-aku juga pamit!" kata Hinata menyusul kata-kata Naruto. Kiba dan Kakashi mengangguk. Naruto dan Hinata langsung berangkat.

XoX

Setelah menangis, Sakura yang masih duduk dilantai dalam pelukan Sasuke, Sakura bicara, "Sasuke, kenapa kau melakukan perbuatan tadi? Padahal setauku, dulu saat kau diKonoha kau hanya menganggapku menyebalkan seperti gadis lainnya!"

"…"

"Kenapa kau diam? Apa kau hanya ingin mempermainkan aku saja?" Sakura melepas pelukan Sasuke.

"Apa kau fikir aku lelaki seperti itu?" Tanya Sasuke sinis karena ucapan Sakura tadi pastinya. Yang ditanya hanya diam dan memandang tak percaya pada Sasuke. Sasuke melanjutkan bicara, "Kalau aku memang mempermainkanmu, untuk apa dulu aku selalu mengalihkan pandanganku kalau kau berdekatan dengan Naruto? Itu karena aku ce-cemburu! Dan.. untuk apa ucapan 'terima kasih' saat aku meninggalkanmu? Untuk apa aku membawamu kesini? Aku bisa saja membunuhmu, tapi kau.. Kau adalah orang yang ku.. ci-cinta.." Jelas Sasuke panjang lebar. Sulit dipercaya memang, bahwa Sasuke yang terlihat cool bisa berkata sepanjang itu walau dengan mukanya yang memerah. Sakura yang mendengarnya tak percaya dan memandang waja Sasuke dengan pandangan mencari kepercayaan.

"Aku mencintaimu karena aku merasakan ketulusan cintamu. Saat melawan Haku sampai pingsan, saat kubuka mataku, kau yang pertama kali kulihat dan menangis untukku. Pelukanmu yang membuatku tenang saat ujian chunnin pertama diHutan Kematian. Dan.." Sasuke berhenti bicara sejenak.

"Sampai detik terakhirku diKonoha, kau yang kulihat dan menawarkan kebahagiaan untukku. Dan sampai sekarangpun.. hanya kau yang ada difikiranku.." jelas Sasuke sekali lagi membuat mata Sakura membulat.

"Sekarang, biar kutegaskan. Maukah kau .. jadi kekasihku, Sakura?" Sasuke yang tampak malu-malu itu memberanikan dirinya. Kini wajah Sakura benar-benar percaya tak percaya, lalu menjadi seutas senyum dengan matanya yang berkaca-kaca seraya menjawab, "Aku mau.. Sangat mau, Sasuke-kun!". Sakura langsung menghambur kepelukan Sasuke. Akhirnya sekarang Sakura tau perasaan Sasuke selama ini. Begitu juga Sasuke yang akhirnya memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya.

Acara peluk-peluk mereka selesai dan sekarang ini Sasuke membopong Sakura dengan mesra dan menaruh Sakura diatas ranjang. Sasuke menindih tubuh Sakura dan melahap bibir Sakura, tapi Sakura tidak menolaknya lagi, justru membalas ciuman Sasuke yang panas itu. Bibir Sasuke turun keleher Sakura, ia menjelajahi setiap bagian leher Sakura dengan lidahnya.

"A-ah.. mmnh…" suara desahan Sakura terdengar indah ditelinga Sasuke. Karena gemas, Sasuke meninggalkan kiss mark dibahu Sakura yang kegelian dan bercampur nikmat. Saat Sasuke hendak membuka pakaian Sakura, Sasuke menatap Sakura, "Sakura, bolehkah aku.. memilikimu?" Tanya Sasuke ragu.

"Apapun, asal itu kau, Sasuke-kun.. Aku mau.." jawab Sakura dengan tangannya yang melingkar dibahu kekasihnya. Sasuke yang telah mendapat izinpun langsung melepas pakaian Sakura dan pakaian miliknya sendiri. Kini tubuh mereka hanya ditutupi selembar selimut tipis. Jari-jari mereka saling bertautan. Sakura yang mencoba menahan sakit dan perih, mereka saling berbagi dan saling memiliki satu sama lain.

"Aishiteru..hh, Sakuh-rah…"

"A-aishiteru, Sash-suke-kunh.. hah.. hah.."

XoX

"Dibawah sini, tempat persembunyian Sasuke Uchiha!"

"Jangan terburu-buru, kita harus buat strategi dulu,"

Sekelompok anbu dari Konoha sedang berbincang-bincang untuk mengepung tempat persembunyian Sasuke. Ya, mereka adalah para anbu yang sudah ditugaskan membunuh Sasuke dan Naruto saat ini adalah ingin-menghentikan-para-anbu.

XoX

"Hinata, coba gunakan byakugan!" kata Naruto memerintah gadis rambut indigo disebelahnya. Masih sambil melompat dipohon, Hinata menggunakan mata lavendernya dengan jurus byakugan keturunan Hyuuga.

"Byakugan!" Hinata mengucap jurus dan matanya focus. Hinata menghentikan langkahnya, diikuti Naruto.

"Ada apa, Hinata?"

"Naruto-kun, aku rasa kita harus buat strategi dulu. Karena aku bisa merasakan ada aliran chakra disekitar sini, dan mungkin itu Sasuke dan Sakura!" tegas Hinata dan dijawab anggukan oleh Naruto.

Setelah mereka memutuskan untuk membuat strategi, Naruto dan Hinata turun dari pohon. Tiba-tiba mata mereka bersinar-sinar melihat pemandangan dibawah hutan itu. Ya, tentu saja. Dibawah hutan itu terdapat sebuah danau yang membuat Naruto dan Hinata terkagum-kagum.

"Waah, aku tidak menyangka ada tempat seperti ini ditengah hutan! Ayo, Hinata!" Naruto menggandeng tangan Hinata lalu berlari, membuat Hinata.. awawaw, merah sekali wajahnya pastinya! Naruto menghentikan langkahnya tepat didepan danau tanpa melepas genggamannya pada Hinata.

"Na-Naruto-kun, kalau kau mau, aku membawa onigiri sebelum berangkat tadi. Kau mau?" Tanya Hinata memalingkan wajah merahnya. Naruto melihat Hinata lalu tertawa, "Benarkah? Aku mau sekali!"

"Ka-kalau begitu, go-gomenasai.. tanganku.." Naruto spontan melepas tangan Hinata malu.

"Waaa, maaf ya, Hinata!" seru Naruto yang wajahnya ikut memerah. Tanpa disadari mereka sama-sama memalingkan wajah malunya.

Hening sejenak. Lalu mereka akhirnya makan onigiri Hinata dibawah pohon sambil memandangi danau.

"Terima kasih ya Hinata. Masakanmu enak sekali!" kata Naruto selesai melahap suapan terakhirnya sambil mengacungkan jempol seperti Gay-Sensei.

"Terima kasih kembali.." jawab Hinata tersipu-sipu. Hinata yang juga selesai menghabiskan makanannya segera merapikan tempat makannya dan menaruhnya ditas sampai akhirnya Naruto mulai bertanya, "Hinata,"

"Y-ya, apa?"

"Bagaimana kalau tiba-tiba aku menyatakan cintaku padamu?" tanya Naruto seperti tidak punya dosa tapi membuat Hinata blushing.

"E-eh, itu…"

"Kau kan pernah menyatakan cintaku waktu melawan Pein. Tanpa kau bilang, dari dulu aku menyukaimu, karena kau lain dari yang lain. Aku.."

'Naruto, kumohon jangan membuatku berdebar-debar..' batin Hinata membelakangi Naruto.

"Hinata…" panggil Naruto pelan dan semakin mendekati Hinata. Hinata yang membelakangi Naruto merasakan ada tangan besar yang memeluk tubuhnya. Hinata berdegup kencang dan menutup matanya ketakutan.

'Apakah ini Naruto-kun..? Kami-sama, tolong aku.. aku harus bagaimana?' batin Hinata.

XoX

Apa yang akan Hinata lakukan jika benar Naruto menyukai Hinata? Dan bagaimana keadaan yang akan dilewati Sasuke dan Sakura lantas para anbu telah menemukan tempat persembunyian Sasuke?

TO BE CONTINUE…

Mey ucapkan terima kasih yang udah mau baca fic GAJE ini. Fic buatan Mey masih banyak typo, Mey juga ga ngerti kenapa..#ditinju.

Ah, ya, ada masukan dikit. Mey pernah baca komik lupa judulnya n nama pengarangnya siapa!#PLAK!

Disitu ada seorang cewek yang nyatain cinta ke si cowok. Cewek itu bilang, "Sebenarnya aku menyukaimu!". Terus si cowok bilang, "terima kasih," sambil senyum, akhirnya mereka jadi sepasang kekasih. Terus temennya si cewek nembak orang yang disukainya juga, tapi cowok itu bilang "maaf,". Cewek itu nangis karena berarti ditolak.

Dengan kata lain, saat Sakura nyatain prasaannya ke-Sasuke di episode 109, trus Sasuke blg ARIGATOU, berarti mereka itu udah jadian, ya? Alias Sasuke nerima Sakura gitu!

Yaudahlah, jadi curhat! Hehe.. skali lagi makasih yang udah mau baca fic ini.

R

E

V

I

E

W

?