BECAUSE OF LOVE

Cast : ChanBaek and Others Pairing

Summary : Hanya kisah cinta Chanyeol sang namja desa, dan Baekhyun sang namja kota.

Disclaimer : BaekYeol punya saya karna ini ff saya *authornya ngajak berantem* =w=

Genre : Drama, Romance

Rated : T

Warning :OOC, BOYS LOVE (BL), YAOI, Typo(s) karna author adalah miss typo u.u , Alur amburadul, Kalimat alien(?), cerita ngelantur, judul yang gak nyambung sama cerita, dll.

Ini adalah fanfiction ChanBaek dan ff EXO pertama saya:D Author gak tau, ada yang suka atau enggak. Tapi author mohon no bash couple disini ya? Dont forget! REVIEW PLEASE Happy Reading!

::'::'::'::'::

"Berikan formulir kalian besok! Jika ada yang tidak membawa formulir itu berarti ia tidak ikut!" teriak Sungmin songsaenim di depan kelas.

"Baek, kau ikut acara sekolah kali ini 'kan?" tanya seorang namja dengan mata bulatnya, Do KyungSoo.

Baekhyun, namja yang termasuk pendek dengan rambut hitam kemerahan menoleh ke arah kyungsoo.

"Entahlah. Apakah ini akan mengasikkan?" tanya baekhyun.

"Ayolah baek, kau sudah beberapa kali tidak mengikuti acara sekolah. Ini pasti mengasikkan! Apalagi kita akan menginap di desa itu selama seminggu!" ujar namja berambut pirang dengan keturunan china bernama Xi Luhan.

"Eum, aku akan tanya pada hyung-ku dulu. Jika ia mengizinkan, aku akan ikut." Ucap baekhyun final.

"Yeay! Deal ya! Aku akan mengantarmu untuk meminta izin pada hyung-mu." Ujar Luhan dengan semangat.

Pesta sekolah. XOXO High school memang sering mengadakan pesta sekolah. Namun bedanya, pesta sekolah kali ini akan diadakan di sebuah desa terpencil selama seminggu. Baekhyun yang memang hanya tinggal berdua dengan hyungnya-nya pun ragu untuk mengikuti acara ini. Ia ragu untuk meninggalkan hyung-nya sendirian di rumah, yah meskipun pada akhirnya hyung-nya itu akan ditemani oleh namjachingu-nya.

.

.

.

Pulang sekolah, luhan serta kyungsoo benar-benar mengantar baekhyun untuk meminta izin pada sang hyung, Byun Ryeowook. Mereka akan memaksa ryeowook untuk mengizinkan baekhyun bila seandainya baekhyun tidak diizinkan, begitulah pikir mereka.

"Lulu ge, kyungsoo-ah, aku tidak perlu kalian antar." Baekhyun memasang wajah bete melihat kedua sahabatnya ini yang sangat antusias untuk meminta izin pada hyung-nya.

"Gwenchana baekkie-ah, aku akan setia menemanimu." Jawab luhan ditambah anggukan oleh kyungsoo.

Baekhyun sweatdrop. Dan ia akhirnya masa bodoh dengan kedua temannya itu.

.

.

.

"Annyeong! Kami pulang!" Tebak suara siapa itu? Luhan, sedangkan sang pemilik rumah –baekhyun- hanya diam memasang muka datar meski didalam hati ia mengumpat-umpat dua sahabatnya itu.

"Luhan? Kyungsoo? Ada apa kalian kemari?" tanya ryeowook begitu melihat luhan dan kyungsoo berada di kediamannya.

Kyungsoo dan luhan berpandangan, lalu bersmirk sambil menganggukkan kepalanya, dan sekarang malah menarik ryeowook untuk duduk dengan tenang di sofa.

"Ehm.. begini hyung. Minggu depan ada pesta sekolah yang diadakan di desa.." ucap luhan.

Ryeowook hanya mengangguk-anggukan kepalanya seakan tidak tahu apa-apa, walau padahal ia sudah tau apa yang akan dibicarakan oleh dua sahabat dongsaengnya yang juga sudah dianggap dongsaengnya sendiri.

"Bedanya, kali ini acara itu dilaksanakan selama seminggu atau lebih. Jadi kami akan menginap di vila sekitar sana.." lanjut kyungsoo.

"Seminggu? Tumben sekali ya ada acara seperti itu.."gumam ryeowook.

"Ne, maka dari itu hyung. Kami ingin meminta izin hyung untuk memperbolehkan baekhyun ikut dalam acara ini."ucap luhan sambil memasang kitty eyesnya, dan kyungsoo yang memasang muka polosnya.

"Bagaimana yaa..." ryeowook juga memasang muka yang tak kalah innconnect dan penuh keraguan. Kyungsoo dan luhan yang melihat ekspresi ryeowook akhirnya memperkuat kitty eyes dan muka polos mereka.

Baekhyun yang hanya berdiri di pojok ruangan hanya dapat kembali sweatdrop karna prilaku tiga namja didepan matanya ini.

"Hyung~.. Jebbal..." ucap kyungsoo dan luhan bersamaan dengan kedua tangan mereka terkepal kuat didepan dada mereka.

"Arraseo.. arraseo.. Hentikan pose aneh kalian itu." Ucap ryeowook. Ryeowook menggeleng-gelengkan kepalanya saat dua namja itu kini malah menyerbu namsaengnya karna senang.

.

.

.

"Loh? Kalian tidak pulang?" tanya baekhyun kala ia melihat luhan dan kyungsoo yang masih berada di ruang tengah, padahal ini sudah hampir tengah malam.

"Aku menginap disini hingga minggu depan baekkie-ah." Jawab luhan dengan mata yang masih setia melihat ke tv, sedangkan mulutnya tak berhenti mengunyah keripik lays yang entah datang darimana.

"MWO? Ta-tapi kenapa?" baekhyun memelas. Oh tuhan kenapa dua orang ini begitu overprotective padanya?, batin baekhyun nelangsa.

"Aku akan membantu baekhyun mempersiapkan segalanya, begitu kata luhan gege." Jawab kyungsoo sambil mencontoh nada suara luhan yang justru terdengar absurd.

PLETAK

"Itu tidak mirip kyungsoo-ya!"Omel luhan setelah memukul kyungsoo menggunakan majalah kuliner milik ryeowook.

"Appo gege, aku kan hanya mencoba meniru." Kyungsoo memelas, bibirnya dikerucutkan karna kesal.

"Baek hyung, aku tidur bersamamu ya? Biar saja luhan gege tidur di kamar tamu sendirian!" ucap kyungsoo.

Luhan melebarkan matanya, "Mwo?! Andwee! Nanti kalau ada hantu bagaimana? Nanti kalau aku diculik hantu bagaimana? Lalu..lalu.." panik luhan lebay. *pletak*

"Biar saja!" kyungsoo memeletkan lidahnya pada luhan.

"Dasar saeng kurang ajar! Kusumpahi kau akan disukai namja berkulit hitam!" sumpah serapah luhan mulai keluar. Kyungsoo bungkam. Ia tidak mau menjawab, karna biasanya sumpah serapah luhan itu 98% akan terjadi. Jadi bila itu benar-benar kejadian bagaimana? Ia tak tahu.

"Hei sudahlah ge, kyungsoo-ah." Lerai baekhyun.

"Aku akan tidur bersamamu!" ucap luhan dan kyungsoo bersamaan.

Baekhyun sweatdrop. Dua sahabatnya ini memang benar-benar aneh dan ajaib. "Arra-arra. Terserah kalian saja."

::'::'::'::

Next, hari keberangkatan menuju desa.

"Baekkie apa semua sudah siap?" tanya kyungsoo.

"Hmm.."

"Baekkie apakah baju ganti sudah kau bawa?"

"Ne."

"Apakah peralatan mandi sudah kau bawa?"

"Ne."

"Bagaimana dengan makanan ringan? Apa sudah dibawa?

"Mwo?"

"Hanya makanan ringan tidak cukup kenyang ryeowook hyung."

"Lalu bawa apa?"

"Bawakan kami bahan makanan cepat saji, seperti sandwich misalnya? Kyungsoo bisa membuatnya kok, iyakan kyungsoo-ah?"

"Ne, aku bisa."

"Baiklah, akan aku bawakan bahan-bahan sandwichnya."

"Jangan lupa air minumnya hyung, kau tidak ingin kami bertiga tersedak 'kan?"

"Ah, iya. Aku juga akan membawanya."

Baekhyun lagi-lagi sweatdrop, entah sudah berapa kali baekhyun sweatdrop di fanfic ini? *pletak*. Kenapa ia tinggal disekitar orang-orang ajaib?

Padahal di awal obrolan tadi hanya ia dan ryeowook hyung yang berbicara, lalu kenapa jadi mereka bertiga yang mengobrol, bahkan kini ia sendiri diabaikan.

"Kalian..." desis baekhyun geram.

Kyungsoo dan luhan menoleh kearah baekhyun saat merasakan aura hitam menguar dari tubuh baekhyun, sedangkan ryeowook terlah berlalu untuk menyiapkan bekal sandwich untuk mereka bertiga.

"Ba-baekhyun-ah.. wae?" tanya luhan takut-takut.

" Ber. henti. bi. ca .ra!"

"Arra.. arra. Mianhae" ucap kyungsoo sambil tersenyum kikuk.

.

.

.

"Lho? Baekhyun-ah kau bawa banyak sekali barang ya?" tanya sungmin songsaenim saat melihat baekhyun yang membawa satu koper biru besar dan tas hitam besar.

"Ne songsae. Dua orang itu meminta hyung-ku untuk memasukkan berbagai macam benda-benda aneh kedalam ranselku." Sindir baekhyun sambil melirik-lirik sinis pada kyungsoo dan luhan.

Sungmin yang melihat dan mengerti apa yang dimaksud baekhyun hanya tertawa renyah lalu meninggalkan baekhyun setelah sebelumnya mengajak baekhyun untuk masuk ke dalam bus.

.

.

.

Entah kenapa suasana bus terasa sangat hening, mungkin karna kini hari telah berganti malam.

Baekhyun tertidur dengan earphone biru-hitam yang menyumpal telinganya, lalu kyungsoo yang tidur bersandar pada bahu baekhyun dengan rambut blonde hitamnya yang sudah mulai acak-acakan. Luhan yang tidur disamping xiumin sambil mendekap boneka rusa kesayangannya.

::'::'::'::

"Nah ini dia desa tempat penginapan kita! Kajja cepat keluar! Warga desa sudah menyambut kita!" teriak kyuhyun songsaenim pada para siswa yang berada di bus.

Baekhyun melihat pemandangan yang dapat ia lihat dari jendela bus. Indah. Satu kata itulah yang keluar dari mulut baekhyun.

Jika di seoul, mungkin tidak akan ada pemandangan yang seperti ini. Pepohonan dan lingkungan yang terlihat asri, bahkan langit pun terlihat lebih cerah disini. Tampak seperti surga, mengapa disini terlihat sangat sangat alami dibandingkan seoul? Meskipun seoul juga indah, tapi disini 10x lebih indah.

"Lihatlah ke kiri! Banyak penduduk yang sudah bersiap menyambut kita, jadi berikan mereka sikap ramah kalian. Arra?" ucap sungmin songsaenim.

"Ne!" jawab para siswa serempak.

"Untuk masalah tempat tinggal, kalian bisa tinggal di villa yang sudah panitia siapkan, tapi kalian juga bisa menginap dirumah warga jika kalian tidak ingin tinggal di villa tanpa orang dewasa."

"Ne. Bagi kalian yang ingin menginap di villa bisa datang ke panitia. Dan karna villa disini sederhana, jadi satu villa hanya bisa ditempatkan oleh empat orang. Silahkan tentukan roommate kalian sendiri."

Sejenak semua sibuk untuk menentukan tempat tinggal mereka untuk sementara. Ada yang memilih untuk tinggal di villa, dan ada juga yang memilih tinggal bersama warga karna takut tinggal tanpa orang dewasa.

Baekhyun, luhan, dan kyungsoo memilih untuk tinggal di villa. Karna menurut mereka tinggal tanpa orang dewasa itu justru mengasyikkan.

"Nah ayo kita turun dan jangan lupa bawa barang kalian seperlunya, dan berikan mereka senyuman~" ucap sungmin songsae dengan semangat.

Satu persatu para siswa mulai turun dari bus, baekhyun memegang tas ranselnya yang lebih ringan dari sebelumnya. Karna isi tas baekhyun kebanyakan adalah makanan, dan makanan itu sudah habis diperjalanan tadi, jadilah tas baekhyun yang tadinya sangat berat menjadi lebih ringan.

Baekhyun kini menunggu giliran untuk turun dari bus, ia sudah berada di pintu. Sedangkan luhan dan kyungsoo berada tepat di depannya.

Matanya menyipit kala baekhyun melihat pemandangan di luar dengan jelas, namun matahari tampak menyilaukan matanya. Ia memejamkan matanya erat sejenak, lalu membukanya kembali. Baekhyun menatap sekelilingnya dengan kagum kala kedua bola mata indahnya terbuka. Mulutnya tak berhenti memuji-muji keindahan alam dihadapannya ini. Lalu pandangannya beralih ke seluruh penduduk desa yang menyambut mereka, ia menatapnya satu persatu dengan senyuman di wajah cantiknya. Hingga matanya terhenti pada satu orang. Namja berambut hitam dengan poni yang ia naikkan ke atas dan diacak asal, membuatnya terlihat keren. Ditambah sepasang matanya yang memandang baekhyun intens, dan jangan lupakan bibirnya yang tampak merah merekah. Namja itu benar-benar menyedot perhatian baekhyun sepertinya.

Chanyeol's Side

"Hyung bukankah orang-orang kota itu akan kemari pagi ini?" tanya namja berkulit tan, Kim Jongin atau sering di panggil kai.

"Ne, kalian mau melihatnya?" jawab namja yang tadi dipanggil 'hyung' bernama Park Chanyeol.

"Kalian saja, aku malas." Balas namja yang paling muda diantara mereka bertiga, Oh Sehun.

"Hei jangan begitu sehun-ah, mereka itu orang kota. Mungkin saja kau bisa menemukan gadis cantik bukan? Atau kau menemukan namja cantik haha?" ledek kai.

"Berisik kau kai! Aku malas menemui orang seperti mereka." Sehun melemparkan tatapan sengitnya ke arah kai yang masih menertawakannya.

"Sudahlah sehun-ah, tidak semua orang kota itu sombong seperti pemikiranmu kok. Mungkin saja kita mendapatkan teman? Atau mungkin pacar seperti kata kai? Hahaha." Timpal chanyeol.

"Kalau kau menolak, berarti kau adalah orang idiot yang takut dengan orang kota. Hahaha" Kai berusaha memancing sehun agar sehun ikut dalam acara penyambutan itu. Entah kenapa ia merasa mereka bertiga harus ikut dalam acara ini.

"Apa?! Baik aku ikut! Dan akan ku buktikan kalau aku tidak takut pada orang kota itu!" Sehun men deathglare kai, namun kai terlalu geli sehingga ia masih saja terus tertawa dan tidak memperdulikan ucapan maupun deathglare sehun.

.

.

.

'Pintu busnya telah terbuka!'

'Itu mereka! Wah mereka tampan dan cantik ya?'

'Lihat-lihat! Namja itu cantik sekali!'

Terdengar riuh suara ketika pintu bus terbuka dan turunlah siswa-siswa yang berasal dari XOXO high school.

Chanyeol masih terus meneliti satu persatu orang yang turun dari bus tersebut. Entah kenapa ia mencari sesuatu yang ia sendiri belum tahu apa itu.

Pandangan chanyeol terhenti ketika ia melihat seorang namja dengan rambut hitam kemerahan yang keluar dari bus tersebut. Pandangan mereka bertemu. Dada chanyeol bergemuruh hebat, apa sebabnya ia juga tidak tahu.

Chanyeol terhipnotis oleh karya tuhan yang satu ini. Mata sipitnya yang begitu indah, bibir tipisnya yang terlihat menggiurkan, rambut hitam kemerahan yang terlihat begitu berkilat, kulit putih mulusnya, senyumannya yang memabukkan, apalagi tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang cute, membuat perhatian chanyeol tersedot sepenuhnya.

Keduanya saling bertatapan. Sungguh chanyeol tidak dapat mengalihkan pandangannya ke arah lain, bahkan untuk berkedip. Dadanya berdebar cepat saat sepasang mata itu masih menatapnya, ia seperti lemas seketika jika harus ditatap oleh namja itu. Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Entahlah, chanyeol sendiri belum pernah merasakan yang namanya jatuh cinta.

Chanyeol berkerut kecewa saat namja itu tiba-tiba memutuskan kontak mata mereka. Ia memang tidak berharap banyak, namun ia ingin mengenal namja itu nantinya. Pasti.

To Be Continue

Halooww readers tercinta... Author comeback dengan fanfic EXO, ini juga fanfic EXO pertama author dengan tokoh utama bias author dong pastinya nyahaha. Author gak tau ya, readers suka atau enggak. Tapi author mohon hargain karya author dengan mereview. Jika kalian tidak mereview maka anda tidak menghargai hasil karya saya. Ada yang mau lanjut? Review min 10, author bakal ngelajutin ff ini.

Review = Comeback dengan ff ini, auat ff lain.

Review pleasee reader-sshi