Naruto © Masashi Kishimoto
…
L-Ly Three Kazumi
PRESENTS
.
.
Aku Tidak Mau!
(A Requested Fic From Chery Blossom Uchiha)
.
.
'PRANGG'
Suara itu memecah kesunyian malam di kediaman keluarga Haruno. Semua anggota keluarga yang sebagian besar telah terlelap terjaga dan bergegas menuju sumber suara. Sakura Haruno, seorang gadis yang merupakan keturunan Haruno murni yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya langsung mengambil sapu yang tergantung di samping pintu kamarnya. Dengan langkah hati-hati, ia mengendap-endap menuju dapur.
Sakura merasa takut. Bukan baru kali ini rumahnya yang bisa dikatakan sangat mewah itu menjadi sasaran pencuri. Pernah satu dua kali rumahnya kebobolan pencuri. Tapi belum sempat pencurinya kabur, pencuri tersebut sudah babak belur dikeroyok keluarga Haruno.
Sesampainya di dapur, ia melihat Okaa-san dan Tou-sannya berdiri di samping pintu dapur. Di tangan Kaa-sannya terlihat sepotong kayu yang memang ia siapkan jika hal ini terjadi. Sedangkan Tou-sannya tidak memegang sebilah senjatapun. Dalam garis keluarga Haruno, seorang laki-laki yang lahir harus menguasai Shorinji Kempo minimal pada tingkat sabuk hitam. Tidak mencapai tingkat itu, maka biaya hidupnya pada saat ia berkeluarga tidak akan ditanggung oleh keluarga besar.
Mereka sepakat untuk menghitung sampai tiga, lalu mengeroyok pencuri tersebut seperti yang biasa mereka lakukan pada pencuri-pencuri lainnya. "Satu, dua, tiga .. " hitung Kaho sambil berbisik. Mereka serentak membuka pintu dapur dan siap untuk menggebuk pelakunya.
"Meoong .." ketiga Haruno itu sontak memutar bola mata mereka. Kaho langsung berjalan menuju tersangka dan mengelusnya lembut.
"Mii-chan kok mecahin gelas Kaa-chan lagi~? Kan gelasnya jadi kura~ng," Sakura dan Kazuki hanya terdiam di tempat dengan mulut menganga. Selalu begini kalau Kaho berada di dekat kucing yang diberi nama Mii-chan, cadelnya langsung kumat. Dengan wajah sok childish dia akan bercakap-cakap dengan si kucing tanpa menghiraukan tatapan heran suami dan anaknya.
"Mii-chan tidur sama Kaa-chan dan Tou-chan caja, ya. Nanti Mii-chan bica bobo dengan nyaman dengan Kaa-chan. Mii-chan mau, kan?" kucing itu mengeong sambil menggesekkan badannya ke kaki Kaho dengan manja. Seakan mengerti apa yang diucapkan majikannya, Mii-chan mengikuti langkah Kaho, meninggalkan Sakura dan Kazuki yang masih mematung.
"Ne, Sakura-chan. Jangan meniru tingkah Kaa-san, ya," Kazuki menepuk pundak Sakura dan menyusul istrinya ke kamar. Sakura menguap kecil, dan dengan langkah malas ia kembali ke ruangannya.
0oOo0
Suara kicau burung dan silau mentari pagi membangunkan seorang pemuda keturunan Uchiha yang masih terbaring di pembaringannya. Sedikit demi sedikit ia membuka matanya untuk menyesuaikan diri pada cahaya pertama yang ia dapatkan hari itu. Sasuke, nama pemuda itu, bangkit dari pembaringannya dan bergegas menuju kamar mandi.
Setelah mandi, Sasuke segera memakai baju seragamnya dan mengambil tasnya kemudian keluar kamar untuk sarapan.
"Ohayou, Sasuke-kun .." sapa Mikoto kepada putra bungsunya seraya menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya.
"Hn, ohayou .." balas Sasuke dengan agak malas. Sasuke langsung duduk di tempat dimana biasanya ia duduk. Ia menoleh ke kursi yang terletak di sampingnya. Kosong. Berarti Itachi belum bangun. Hn, Sasuke menghela nafas.
"Sebaiknya kau bangunkan Itachi, Sasuke," kata Fugaku sambil membaca koran yang baru diantarkan tadi pagi. Sasuke dengan agak enggan baranjak dari kursinya dan berjalan menuju kamar Itachi yang berada di lantai dasar.
Sasuke mengetuk pintu kamar Itachi. Tidak ada respon. Diketuknya lebih keras, bahkan sampai menggedor-gedorkan pintu tersebut. Masih tetap tidak ada respon. Sasuke mencoba membuka pintunya. Tidak terkunci. Ia pun masuk ke ruang pribadi Itachi tersebut.
Dilihatnya Itachi masih tertidur di atas kasurnya. Suara-suara aneh keluar dari mulutnya yang agak menganga, membuat Sasuke sedikit risih. Selimut yang melorot sampai lutut Itachi membuat Sasuke mendapat akses leluasa untuk melihat apa yang dikenakan anikinya ini.
Sasuke menahan tawanya melihat Itachi topless dan hanya memakai boxer bermotif Spongebob Squarepants yang sedang berusaha menangkap ubur-ubur bersama Patrick dengan jaring konyol mereka.
Sasuke menggerak-gerakkan lengan Itachi, mencoba membangunkannya. Sekian kali ia melakukannya tapi Itachi tidak bangun-bangun juga. Sasuke memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi Itachi dan mengambil segayung air dan mengguyurnya pada wajah Itachi.
0oOo0
Sasuke POV
Seorang gadis berambut merah muda terlihat sedang berkutat dengan lokernya ketika aku baru saja tiba di sekolah dan menaruh barang-barangku di loker yang kebetulan bersebelahan dengan loker milik Sakura, nama gadis itu.
'BRUKK'
Tumpukan buku susul-menyusul keluar dari loker Sakura. Kulihat dia meringis kesakitan memegang kepalanya yang dijatuhi kamus bahasa Inggris. Ingin rasanya aku membantunya. Tapi kejadian 'itu' membuat aku menimbang-nimbang keputusanku dulu.
Flashback
'Hah-hahh'
Aku terengah-engah berlari menghindari kejaran fans gila yang katanya mencintaiku sampai mati. Hueks, kalimat itu membuatku ingin muntah saja. Tidak biasanya mereka se-ganas ini. Aku terus berlari. Mataku liar bergerak kesana kemari mencari tempat persembunyian yang aman. Usahaku untuk berlari ini sia-sia karena entah mengapa stamina mereka menjadi tiga kali lipat lebih besar dariku.
Seorang siswi berambut soft pink yang kukenal sebagai teman sekelasku kulihat menikung dari arah UKS. Tiba-tiba ide brilian muncul di otakku.
Aku masih berlari, tapi kini bukan untuk menghindari para fans itu. Tapi untuk mengejar Sakura yang telah hampir berbelok lagi ke ruang kelas kami. Untungnya, aku dapat mencegatnya sebelum siswi-siswi gila itu mulai mengerubutiku seperti semut pada gula.
"Ya minna, usaha kalian ini sia-sia saja. Karena .." aku memotong ucapanku, merengkuh Sakura di dekapan lenganku. "… aku sudah menjadi milik Sakura. Benarkan, Koibito-hime?" para fansgirl Sasuke yang ada di tempat itu langsung banjir air mata. Seakan berduka akan status pangeran mereka yang tidak sendiri lagi.
"Tidak .." para siswi yang menangis di tempat itu seketika menghentikan tangisan mereka. Menatap Sakura yang memasang tampang dingin dan acuh. Memaksanya untuk memperjelas pernyataannya tadi.
"Aku bilaaang, aku sama sekali tidak punya hubungan apa pun dengan playboy cap Uchiha ini. Sudah ya, Ja matta .." Sakura dengan entengnya melepas rangkulan Sasuke yang terpaku di tempatnya. Memberikan hadiah kecil di bagian ulu hati Sasuke. Tendangan klan Haruno.
"KYAAA~ Sasuke-kuuuunn .." Sasuke seketika mengambil langkah seribu dari tempat yang menurutnya mengerikan itu. Tapi karena tenaganya telah habis terkuras, ia pasrah pulang dengan tubuh babak belur dengan coklat.
Flashback off
'Hmm, kutolong saja deh. Kasihan…' batinku. Tapi belum sempat tiga langkah ia menuju ke arah Sakura, ia melihat Sakura telah ditolong oleh seseorang berambut merah. Tampan. Itu kesan pertamaku melihatnya. Tapi tetap tak setampan diriku. Tak ada yang dapat mengalahkan tingkat kekerenan rambut chicken butt-ku ini.
Aku mengalihkan langkahku menuju ke loker milikku yang hanya berjarak 5 loker dari milik Sakura. Mengambil buku-buku yang kuperlukan dan berjalan menuju kelas.
0oOo0
Normal POV
Sasuke merasakan HP-nya bergetar di saku celananya. Bukan cuma satu kali getaran itu, tapi berulang-ulang. Kalau dihitung-hitung, ini sudah kali kelima panggilan itu mengganggu kenyamanan Sasuke. Diam-diam, diambilnya handphonenya itu. Mengecek siapa yang memanggilnya sementara pelajaran Asuma-sensei berlangsung tersebut. Nama 'Tou-san' terpampang di layar handphone Sasuke.
Sasuke mencari strategi untuk keluar dari kelas Asuma-sensei. Ia mendapatkan ide dengan cepat. Otaknya sangat bisa dia andalkan.
"Arrggh, s..sakkiiit .." rintih Sasuke sambil mencengkram perut bagian kanan bawahnya. Ia mencoba mengalihkan perhatian Asuma-sensei yang sedang menjabarkan tentang hubungan sinus, cosinus, dan tangen di depan kelas.
"Uchiha? Kau sakit? Haruno, antar Uchiha ke UKS cepat. Yang lainnya perhatikan papan tulis …" Sasuke sedikit kesal.
'Mengapa harus Sakura, sih. Huh …' batin Sasuke. Tapi mau tak mau, ia mengikuti Sakura juga ke ruang UKS.
"Minum ini …" kata Sakura sambil menyerahkan dua buah pil dan segelas air hangat. Sasuke hanya memandanginya sekilas kemudian mengambil handphonenya yang kembali bergetar.
"Hm, Tou-san?"
.
.
.
RnR Please ..
