Disclaimer : God & Themself
Rate : T
Genre : Romance & Fantasy
Cast : YunJae & Others cast.
Summary : Kim Jaejoong seorang penyihir nakal yang senang membuat keributan di negeri sihir, suatu hari ia tak sengaja menyihir putra mahkota karena terlalu emosi dengan sang putra mahkota, apa yang terjadi selanjutnya?/ YAOI, OOC, YunJae/ RnR please! Prolog is up!
Warning : OOC, alur kecepatan, typo, YAOI, Gaje dll.
Dont like Dont read!
No Siders!
.
.
.
Prolog
Seorang wanita paruh baya berlari dengan tergesa-gesa sambil membawa sesosok bayi mungil yang terbungkus kain putih yang tampak kotor.
"Kau harus selamat, tuan muda." Racau wanita tua itu sambil terus berlari menyusuri hutan Prohibido (terlarang), tak jarang kaki atau tangannya tergores ranting dari pohon-pohon yang besar dan terlihat menyeramkan di malam hari.
SRAAKKK
Sebuah pohon di belakang wanita tua itu tumbang membuat dirinya semakin berlari dengan cepat, jantungnya beregup dengan kencang.
Ia bisa saja melakukan teleport agar lebih cepat sampai di istana namun kekuatannya telah habis saat melawan Jiha (makhluk bawah tanah).
Jiha adalah makhluk serupa iblis yang mendiami bawah tanah, mereka memiliki rupa yang tampan dan cantik namun Jiha sangatlah jahat dan licik. Mereka adalah musuh abadi penyihir, sejak ber-abad-abad lalu mereka selalu berusaha memusnahkan negeri magicland.
Sejarah mengatakan jika Jiha ingin menguasai dunia atas (dunia yang di tinggali oleh para penyihir), mereka melakukan berbagai cara untuk menghancurkan negeri sihir namun mereka gagal.
Salah satu cara untuk menghacurkan keseimbangan negeri sihir dengan membunuh keturunan dari raja negeri sihir yang memiliki sebuah tanda lahir berupa bola dunia yang berwarna kemerahan.
Sejarah mengatakan jika sang keturunan akan lahir pada hari dimana para Jiha memerangi negeri sihir dan hari itu adalah Hari ini.
Wanita tua itu kehilangan fokusnya dan membuatnya terjatuh, namun ia mendekap bayi di pelukannya dengan erat sehingga bayi itu tak terluka.
"Syukurlah kau baik-baik saja." Desah lega wanita tua itu melihat bayi dalam pelukannya menatapnya dengan mata besarnya. Bayi itu sangat pendiam, ia seakan tahu jika dirinya dalam keadaan yang mencengkam sehingga dirinya berdiam diri seakan menyembunyikan dirinya.
Srett
Wanita tua bernama Maggie itu menegang saat melihat seorang namja tampan dengan seringai dibibirnya berdiri di hadapannya.
"Serahkan bayi itu padaku, wanita tua."ucap namja itu sambil menatap Maggie dingin.
"Tidak akan, Kang Minhyuk."
Namja tampan itu berdecih kesal melihat penolakan Maggie.
"Kau akan menyesal karena melindungi anak terkutuk itu, Mag." Minhyuk menyeringai sambil menatap anak yang berada dalam gendongan Maggie dengan tajam.
"Kaummulah yang terkutuk, Minhyuk!" seru Maggie geram.
Minhyuk menggeram dari balik tubuhnya muncul api yang membara tanda jika dirinya marah.
"Berikan anak itu, Maggie Wilson." Desis Minhyuk berbahaya. Tangannya tergepal membentuk bola api.
Kekuatan seorang jiha adalah api. Bahkan di negeri mereka, api berada dimana-mana seperti neraka.
Maggie tetap bungkam. Ia berjalan mundur membuat Minhyuk bergerak maju.
"Kaummu tak akan pernah mendapatkan anak ini." seru Maggie. Sesungguhnya dirinya sedang gelisah. Kekuatannya telah habis sepenuhnya bahkan tongkat sihirnya telah dipatahkan oleh namja di depannya itu.
Apapun yang terjadi Jiha tak bisa membunuh anak raja Hangeng dan ratu Heechul pikir Maggie.
"Quemado."
CRASSSSHHHH
"ARRRGGGHHHHH" erang Minhyuk saat dirinya terbakar oleh api biru.
"Yang mulia." ya Maggie saat melihat Jung Il woo sang raja yang kini berdiri dihadapannya setelah membakar habis Minhyuk yang kini telah menjadi serpihan debu dalam waktu singkat.
Api biru adalah sihir dari keluarga Jung sang keluarga kerajaan. Itu adalah sihir yang paling kuat di negeri sihir karena bisa menghanguskan seseorang atau sesuatu dalam sekejap mata saja.
"Kau tak apa?" tanya Ilwoo. Ia mengenal Maggie dengan baik karena sejak kecil dirinya dan sepupunya Hangeng dirawat oleh Maggie.
Maggie mengangguk dan memberikan bayi dalam gendongannya pada Ilwoo.
Namja tampan berusia 27 tahun itu mengendong bayi mungil itu dengan ragu, ini pertama kalinya dirinya menggendong bayi.
Ilwoo tersenyum lembut menatap bayi yang menatapnya dengan mata besarnya.
"Perpaduan Hangeng dan Heechul yang sangat sempurna-" ucap Ilwoo pelan sambil menggelus pipi gembil bayi itu dengan lembut. "Namun takdirmu tak seindah dirimu, nak." Lanjut Ilwoo sambil memandang bayi itu sendu.
"Kau harus merawatnya, Ilwoo-ya." Ucap Maggie sambil menatap Ilwoo.
Ilwoo terseyum masih dengan menatap bayi dalam gendongannya. "Tentu, aku akan membesarkannya seperti anakku sendiri." Ucapnya sambil menatap bayi yang kini tertawa lucu itu.
"Kita harus ke istana sekarang." Ucap Ilwoo sambil menatap Maggie.
Maggie menatap Ilwoo dengan sedih.
"Aku tak bisa ikut, aku harus pergi ke suatu tempat." Ucap Maggie lirih.
"Tapi-"
"Pergilah, yang mulia. Kau harus menjaga keponakanmu itu. Jagalah ia dengan baik." Ucap Maggie.
Ilwoo terdiam dan menatap bayi dalam gendongannya.
"Siapa namanya?"
"Kim Jaejoong."
.
.
.
TBC/END?
A/n : Woaaaaa ini pertama kalinya saya buat FF genre fantasy loh! /heboh
Jadi mianhae kalau ada beberapa yang kurang dan ganjil(?) hehe
And last,
Review please?
