Amnesia and The Outside World
Rating: K+ (bisa berubah nantinya)
Pairing: YookMin/MinJae
Warning: Typo(s), Sho-ai, AU, OOC, Ide cerita pasaran
Note: FF murni dari otakku. Kalau ada kesamaan dengan cerita lain, itu hanya kebetulan.
.
.
.
Musim salju tengah melanda kota Seoul saat itu. Dimana-mana, hanya terlihat salju berwarna putih. Oh, betapa inginnya Minhyuk menyentuh salju itu.
Perlahan, ia membuka jendela kamarnya. Tangannya ia ulurkan keluar.
PUK
Lembut. Kesan pertama yang didapat pemuda bersurai coklat itu. Juga dingin. Senyum manis terukir di wajahnya.
'Minhyuk, jangan pernah membuka jendela.'
Bohong kalau ia tidak ingat janjinya. Tapi untuk hari ini saja, biarkan ia melanggarnya untuk sekali ini saja. Setelah merasa puas, ia menarik tangannya kembali dan mengunci jendela tersebut.
TEP
Ia kembali. Menjadi dirinya yang tidak mengetahui apa-apa tentang dunia luar. Penghubungnya dengan dunia luar hanya buku-buku yang ia punya. Televisi pun tidak.
Minhyuk menegakkan tubuhnya, berjalam menuju jendela. Ia menempelkan kedua telapak tangannya di kaca itu, bola matanya mengamati orang-orang yang berlalu lalang. Ah iya, satu lagi penghubungnya dengan dunia luar.
Jendelanya.
Ia bisa melihat orang-orang dari situ setiap hari. Bukan hanya orang, juga bangunan-bangunan di seberang dan kendaraan-kendaraan bermotor. Tanpa disadarinya, matanya mengikuti gerakan sepasang kekasih yang baru keluar dari bakery. Ia melihat sang namja melingkarkan tangannya di pinggang sang yeoja, dan mendekatkan wajahnya. Yeoja itu melingkarkan tangannya di leher namja itu, juga mendekatkan wajahnya. Tiba-tiba pandangannya gelap.
"Naughty boy. Apa yang kau lihat, huh?"
Ah, suara ini. Suara favoritnya.
"Jae-ie hyung."
Tangan besar itu masih menutupi kedua matanya. Sementara tangan kirinya melingkar di pinggang Minhyuk, membawanya lebih erat ke dalam dekapannya.
"Sungjae hyung, kapan kau pulang?"
Sungjae menumpukan dagunya di surai cokelat itu. Menghirup aroma lemon yang menguar darinya.
"Kau menggunakan sabunku?" tanya Sungjae. Minhyuk mengangguk, tangannya sibuk bermain dengan jari-jari Sungjae yang berada di pinggangnya. "Hyung, aku tidak bisa melihat."
"Arraseo, tapi jawab pertanyaanku."
"Hum, aku suka wanginya." Sungjae melepaskan tangannya yang menutupi kedua mata Minhyuk. Sekarang, tangannya merengkuh pundak Minhyuk. "Hyung, apa yang namja dan yeoja itu lakukan tadi?"
Tangan kanan Sungjae beranjak menyentuh dagu Minhyuk, membuatnya menengok ke Sungjae di belakangnya. Sungjae mendekatkan wajahnya ke Minhyuk. Minhyuk bisa merasakan nafas Sungjae menerpa wajahnya. Refleks, Minhyuk menutup matanya. Namun, ia membuka matanya saat merasa keningnya hangat. Sungjae mencium keningnya.
"Belum saatnya kau mengetahuinya." Sungjae mencubit hidung Minhyuk seraya tersenyum jahil. Minhyuk mempoutkan bibirnya dan mengelus hidungnya. "Tidurlah, aku tidak ingin kau pingsan seperti kemarin lagi."
"Tapi hyung, ini masih sore~"
"Tidurlah, nanti akan kuberi hadiah." ucapan Sungjae membuat bola mata Minhyuk bersinar cerah. Minhyuk mengangguk senang dan langsung merebahkan dirinya di kasur. Ia menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya, mengisyaratkan Sungjae untuk tidur di sampingnya. Sungjae pun merebahkan dirinya di samping Minhyuk. Tangan kanannya merengkuh pundak Minhyuk dan tangan kirinya melingkari pinggang Minhyuk. Minhyuk mendekap punggung Sungjae, wajahnya ditempelkan ke dada bidang Sungjae, menghirup aromanya.
"Jae-ie hyung, aku ingin bertanya tapi tolong jangan marah."
"Hum."
"Kenapa aku tidak boleh keluar?" pertanyaan Minhyuk membuat Sungjae membatu. Ini sudah sekian kalinya Minhyuk menanyakan itu. Ia mengelus kepala Minhyuk sebelum menjawab.
"Dunia di luar itu buruk, Minhyuk-ah." hanya itu jawaban Sungjae. "Sekarang tidurlah, have a nice dream."
Tetap saja, jawaban itu tidak memuaskan Minhyuk. Malam itu, ia tidur dengan rasa gelisah dan penasaran.
Saat dirasa nafas Minhyuk sudah teratur, menanadakannya sudah terlelap. Sungjae mengusap wajahnya frustasi, menghela nafas berat.
'Mian, hyung.'
.
.
.
'From: xxx-xxxx-xx
Subject: none
Yook Sungjae, kembalikan Lee Minhyuk-ku.'
TBC
Lol. Aku tahu ide cerita kayak gini pasaran, cuman aku tiba-tiba kebayang MinJae.
Oiya, karena amnesia, Minhyuk gak tahu kalo dia lebih tua , jadi dia manggil Sungjae itu hyung.
RnR! Annyeong!
