Our Jonginie

Cast : Kim Jongin, Kim Junmyeon a.k.a Suho, Oh Sehun
dan bertambah seiring watu

Summary : Kisah seorang Kim Jongin yang berusaha bertahan hidup dimana masalah tiada henti menerpa dirinya. Perpisahan dari kedua orang disayanginya mendapat dampak buruk bagi dirinya.

Rated: T

Disclaimer: FF ini milik JiHyun, termasuk Ide cerita
dengan sedikit inspirasi dari beberapa ff tapi ini adalah milik hyunnie

dan segala yang di dalamnya. Kecuali castnya.
Dan ff ini pernah di post di fb pribadi.

Warning: Typos! Yaoi, aneh, abal, gaje. Gak suka ya.. tutup aja! Tapi yang baca wajib komentar

Genre: Hurt/Comfort, Angst, Brothership, Romance

.

.

.

JiHyun

.

.

.

CHAPTER 1

TUKK

TUKK

TUKK

"ini membocankan, bicakah aku kelumah Cehunnie cekalang hyung?" pinta seorang anak kecil dengan rambut berwarna hitam miliknya, menunjukkan tatapan melasnya membuat ia terlihat imut.

Seorang namja lainnya yang tengah menyalin sebuah buku yang memiliki ketebalan 379 halaman ke buku tulisnya, menghentikan kegiatan yang di lakukan sejak sejam lalu. Namja yang terpaut umur 10 tahun dari namja kecil itu hanya menghela nafas.

"Jongin, kau baru bertemu dengannya tadi pagi. Apa kau tidak bosan melihat Sehun hm?" ujar namja itu melepaskan kacamata yang sejak tadi menempel di hidungnya.

"ani Junmyeon hyung, Cehun itu tampan. Mana mungkin Jongin bocan dengannya?" ucapan yang tidak seharusnya terlontar oleh anak kecil berumur 5 tahun itu hanya memandang polos sang hyung yang diketahui bernama Junmyeon, Kim Junmyeon.

"hah... Kau ini, siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu hm?" tanya Junmyeon atau orang-orang disekitarnya memanggil dirinya Suho, kini menyamakan tinggi dengan si kecil Jongin.

TOKK

TOKK

TOKK

Ketukan pintu yang keras dan... Kasar? Membuat kedua Kim bersaudara menolehkan ke arah pintu dengan raut wajah berbeda. Si kecil Jongin, menatap pintu dengan pandangan berbinar seakan mendapatkan coklat kesukaannya. Namun berbanding terbalik dengan Suho yang hanya menggelengkan kepalanya.

"hyung, hyung kajja itu pacti Cehunnie" ujar Jongin kecil semangat, menarik jari sang hyung yang bisa diraih si kecil karena tangan Suho terlalu besar dipegang untuk anak berumur 5 tahun.

Suho yang ditarik tangannya hanya mampu mengikuti tarikkan, jika ia tahan maka sang adik akan terjatuh. Dan ia tidak mau hal buruk menimpa adik kesayangannya, satu-satunya keluarga yang ia miliki. Meski mereka berdua masih memiliki orang tua lengkap, namun bagi keduanya mereka seakan tidak memiliki dua orang yang menjabat ibu dan ayah mereka.

CKLEKK

"JONGINIEE"

"CEHUNNIEE"

Teriak dua anak kecil yang memiliki umur sama, hanya Jongin lebih tua 4 bulan dari anak kecil yang memiliki rambut mangkok berwarna coklat tua dengan poni hampir menutupi matanya memeluk Jongin erat. Suho yang menyaksikan hal yang sudah menjadi santapan setiap harinya hanya memutarkan bola matanya malas.

"Yakk,Cadel Jonginie, kajja kita masuk. Diluar hawanya dingin" ucap Suho setelah merasa bosan, atau lebih tepatnya sudah bosan dengan pemandangan dihadapannya.

"ith hyung, Thehun punya nama bukan cadel" ujar anak kecil dengan rambut mangkok itu mengembungkan pipinya dan menatap marah Suho.

"ngomong 'S' saja dulu baru sebut namamu, Sehun" ucap Suho sedikit mengejek dibagian akhirnya.

Namja kecil bermarga Oh itu semakin menatap Suho tajam, yang juga dibalas tatapan tajam oleh Suho. Jongin yang merasa akan terjadi perperangan hanya menarik kedua tangan namja yang beradu itu, berusaha menenangkan keduanya.

"DIAM, INI URUSAN NAMJA" bentak Suho dan Sehun berbarengan ke arah Jongin, lalu kembali saling menatap.

Jongin yang dibentak hanya mempoutkan bibirnya apalagi setelah mendengar 'ini urusan namja'. Hei, apa itu berarti Hyung dan Sehunnienya menganggap dia yeoja? Menyebalkan-pikirnya.

DUGG

DUGG

"a-aww" ringis keduanya hampir bersamaan dan menatap punggung sosok yang menendang tepat pada tulang kering mereka. Meski Suho lebih besar dari Jongin, ia bisa merasakan rasa ngilu di kakinya.

Namja kecil berambut hitam legam itu menghentikan langkahnya, lalu berbalik menatap keduanya garang.

"LALU KALIAN PIKIL, JONGINIE INI BUKAN NAMJA? KALIAN CUNGGUH MENYEBALKAN" teriak Jongin, lalu kembali melanjutkan jalannya menuju kamar bernuansa kuning muda miliknya.

Kedua namja yang memiliki umur dan marga berbeda saling bertatapan satu sama lain, dan secara bersamaan...

"MIANHAE JONGINIEE" teriak mereka masuk kedalam rumah bak istana tersebut.

-ooOoo-

TOKK

TOKK

TOKK

"PELGI, JONGIE MALAH CAMA KALIAN" teriak Jongin dari dalam kamar.

Suho dan Sehun yang sejak tadi berusaha membujuk Jongin keluar sudah merasa lelah, karena ini berlangsung sejaman lebih.

"JONGINIE, MAAFIN THEHUNNIE" teriak Sehun entah keberapa kali, bahkan ia sendiri tidak dapat mengingatnya.

Suho menatap Sehun yang terus berteriak tapi Jongin hanya diam tidak membalas. Entah mengapa melihat Sehun, ia seperti sosok namja yang... Tunggu, namja? Ah... Suho tersenyum tipis saat sebuah cara untuk membujuk adiknya terlintas dibenaknya.

"Jongie sayang kalau kau mengurung diri didalam kamar seperti itu, kau mirip yeoja" ucap Suho pelan namun dapat terdengar oleh Jongin dan mendapat tatapan jahil dari Sehun yang sepertinya mengerti ucapan Suho.

CKLEKK

"benarkah?" namja kecil yang sejak tadi mengurung dirinya di kamar, memperlihatkan sebagian wajahnya yang membuat dirinya tampak menggemaskan.

"tentu thaja Jonginie, noonaku kalau ngambek theling ngulung dilinya dikamal. Dan thepupu Thehunnie juga begitu, tapi meleka themua itu yeoja bukan namja" ucap Sehun menganggukkan kepalanya.

"ani, Jongie bukan yeoja. Jongie namja" ucap Jongin menampakkan tubuhnya keseluruhan

GREPP

"Jonginie jangan malah-malah lagi thama Thehunnie ya?" ucap Sehun memeluk tubuh Jongin erat.

"ne... Tapi bicakah Cehunnie lepacin pelukkannya? Cecak..." ucap Jongin meronta, menyadarkan Sehun betapa kuatnya ia memeluk Jonginnya.

"mianhae" ucap Sehun merasa bersalah menunjukkan gigi putihnya.

CKLEKK

BRAKK

"oh tidak" gumam Suho saat mendengar suara itu.

Diraihnya tangan Jongin dan Sehun lalu dibawanya masuk kedalam kamar bernuansa kuning muda milik Si kecil Jongin.

"Sehun, kau pakai ini ne?" ucap Suho menyerahkan penutup telinga berwarna biru dengan gambar doraemon dikanan kirinya.

Sehun mengambil penutup telinga tersebut dan memakainya, pandangannya lalu mengarah ke arah Jongin yang berada disebelahnya. Suho meraih kenop pintu, dan mengunci kamar berukuran sangat besar untuk anak sekecil Jongin.

"Hyung, apa yang teljadi?" tanya Jongin menatap hyungnya.

"tidak ada, hanya akan ada..."

"SUDAH BERAPA KALI KU BILANG, JANGAN IKUT CAMPUR URUSANKU"

"TAPI AKU INI SUAMIMU, DAN KAU ISTRIKU"

"SUDAHLAH, MALAS AKU MELADENIMU"

"... Teriakan" sambung Suho setelah mendengar teriakan yang berasal dari kedua orangtuanya.

"hikc... Hyung, Jongie takut hikc..." isak Jongin tiba-tiba karena teriakan tersebut, Sehun yang berada disamping Jongin menutup telinga namja manis itu dengan tangannya meski ia tidak tau karena apa namja manis itu menangis. Salahkan penutup telinga yang membuat ia hanya mendengar sedikit suara, pasti itu teriakan-pikirnya.

"jangan dengal ne? Pathti ahjumma dan ahjuththi thedang ada mathalah makanya belteliak. Methki Thehun tidak tau, tapi pathi meleka tadi belteliak" ucap Sehun menenangkan, dan menampilkan senyuman yang menurut Jongin tampan.

Terkadang, Suho kagum dengan ucapan anak kecil berambut mangkok ini yang memiliki sisi dewasa diumur masih kecil.

PRANGG

Mendengar suara barang yang sepertinya pecah, membuat Suho tersadar dari kekagummannya dan memeluk dua bocah yang sepertinya ketakutan. Sejak pertama kali pertengkaran yang dilakukan kedua orang tuanya, ini adalah pertama kalianya mereka memecahkan barang. Apa mereka tidak mengingat disini tidak hanya ada mereka berdua?-pikir Suho.

"APA-APAAN INI? KAU BERSELINGKUH SAAT KAU MASIH PUNYA ISTRI KIM JONGDAE?"

"BERAPA KALI HARUS AKU JELASKAN KIM KYUNGSOO, YEOJA ITU HANYA SEKRETARIS-KU"

"SEKRETARIS? APA KLIEN PEKERJAAN SEKRETARIS MEMELUK BOSNYA?"

"KAU TAU, KAU TERLALU BANYAK MENUNTUT. SELAMA KITA HIDUP BERSAMA, KAU SELALU MENGATURKU DAN MELAKUKAN SEMAUMU. KAU TERLALU EGOIS, JADI JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR URUSANKU"

"BAIK, KALAU KAU TIDAK SUKA DENGAN SIFAT MENGATURKU DAN SIFAT EGOISKU, KITA CERAI SAJA"

"SUDAH LAMA AKU INGIN MENGAJUKAN HAL ITU KIM KYUNGSOO. AKU AKAN MEMBAWA JONGIN"

"TIDAK BISA, JIKA INGIN MEMBAWA JONGIN. LANGKAHI DULU MAYATKU, AKU AKAN MEMBAWA JONGIN JUGA JUNMYEON"

"JANGAN EGOIS, PILIH SATU DARI MEREKA. JIKA INGIN BAWA JONGIN, AKU BAWA JUNMYEON. BEGITUPUN SEBALIKNYA "

"TIDAK BISA, AKU IBUNYA YANG SUDAH MELAHIRKAN MEREKA. JIKA AKU INGIN MEMBAWA MEREKA BERDUA, ITU HAKKU. AKU AKAN MEMBAWA MEREKA KE AMERIKA"

"KAU, TERSERAH MAU MEMBAWA KEMANA PUN, TAPI PILIH SALAH SATU. TENTUKAN PILIHANMU JIKA TIDAK, AKU AKAN MEMBAWA PAKSA MEREKA BERDUA DAN KAU TIDAK AKAN BISA BERTEMU DENGAN SALAH SATU DARI MEREKA. AKU PERGI... ARGHHH..."

BRAKKK

Hening, setelah suara pintu yang dibanting dengan kasar oleh sang ayah semua terasa sunyi. Ini adalah pertama kali pertengkaran hebat terjadi, sungguh Suho pun merasa takut mendengar teriakan itu. Apalagi mendengar isi pembicaraan dari kedua orang tua mereka yang akan cerai dan sang ayah yang ingin membawa adiknya, hanya si Jongin. Namun sang ibu ingin membawa mereka berdua. Ia sungguh bingung dan takut berpisah dengan sang dongsaengnya hingga sebuah gerakan dalam dekapan menyadarkan lamunannya.

"Sehun, kau hyung antar pulang hari ini ne?" ucap Suho melepaskan penutup telinga yang dipakai Sehun.

Sehun hanya mengangguk dan melepaskan kedua tangan mungilnya yang menutup telinga Jongin.

"Jonginie, Thehunnie pulang dulu ne? Bethok Thehunnie datang lagi, oke?" ucap Sehun tersenyum dan meraih tangan lebih besar dari miliknya.

"Jonginie, jangan tinggalin kamar ne? Tunggu hyung, arra?" ucap Suho mengelus puncak kepala Jongin dan pergi meninggalkan Jongin sendirian di kamar milik si kecil itu.

"h-hyung, Jongie tidak mau picah dengan hyung dan Cehunnie. Jongie tidak mau cama eomma jika halus pelgi ke Amelika hiks... dan picah dali Cehunnie hikc... Apa Jongie egoic cepelti eomma? Hikc..." ucapan yang seharusnya tidak keluar untuk ukuran anak berumur 5 tahun, yang terdengar begitu pilu dan menyedihkan. Siapa sangka, anak sekecil itu sudah mengerti ucapan dewasa yang didengarnya.

Jongin hanya bisa memeluk erat sebuah boneka teddy bear berwarna coklat yang ukurannya hampir menyamai dirinya, boneka itu pemberian Sehunnya. Lalu sebuah boneka ikan buntal yang berukuran 60 cm di samping kanannya pemberian sang hyung. Katanya, bibir Jongin jika sedang marah mirip seperti ikan buntal itu, mengembungkan pipi dan mempoutkan bibirnya. Perlahan, kedua mata yang sejak pertengkaran kedua orang tuanya menitikkan air mata, mulai mengering dipipinya dan mata indah itu perlahan terpejam. Setelah berdo'a semoga dirinya tidak berpisah dari kedua orang yang paling disayanginya, Sang hyung dan Sehunnya.

TBC or Delete

Oke, this my ff. Hm... untuk beberapa ff lainnya, kalau mau dilanjut bisa tagih ke fb hyunnie dulu ne? Ff hyunnie terlalu banyak untuk dilanjut, bahkan sudah lupa beberapa kkk~

REVIEW PLEASEEE~