Happy Life

.

.

Warning : Typo(maybe), abal, gaje, aneh, dan lain-lain yang berlabel WARNING

Oneshoot, FICLET

.

Just read it or press 'CLOSE' button

Dont Like Dont Read

.

Hope you like it!


Aku menatap pintu berwarna krem bertuliskan 'RUANG RIAS' didepanku. Menunggu seseorang keluar yang sedari tadi mempersiapkan dirinya didalam sana.

Tak lama pintu terbuka dan seorang wanita yang tidak asing bagiku keluar dengan gaun putihnya. Wanita bersurai merah jambu itu tersenyum padaku. Rambutnya yang disanggul keatas membuatnya nampak lebih cantik dari yang biasanya.

"Kau disini Sasuke?" Wanita itu―Sakura―menyapaku.

Aku tersenyum sebelum membalas sapaannya. "Ya. Aku ingin melihatmu.."

Kulihat dia tertawa dan semburat tipis muncul dikedua pipi putih mulusnya. "Bagaimana dandananku?"

"Kau cantik sekali.." pujiku sambil membenarkan setelan jas hitamku.

"Terima kasih.." katanya.

Ada keheningan diantara kami.

"Menikah itu hal yang menyenangkan, ya?" kataku menatapnya dalam.

Sakura berfikir sejenak. "Iya.. Rasanya seperti.. Hidup ini akan sempurna.. Benar-benar sempurna."

Keheningan kembali terjadi.

"Setelah menikah.. Kau janji akan bahagia..?" tanyaku menggenggam tangan kanannya yang berbalut sarung tangan putih dengan hiasan mawar putih dilengannya.

"Sasuke..." lirih Sakura. "Maaf.."

"Kenapa?"

Sakura hanya diam menunduk dan melepaskan tangannya dari genggaman tanganku. Aku membenarkan sarung tangan putih pendekku.

"Sakura~~"

Suara itu menggema dilorong putih yang agak sempit tempatku dan Sakura bercakap-cakap.

Pemuda itu menatap kami berdua lalu tersenyum kearah Sakura.

"Ayo cepat! Pernikahan kita akan dimulai sebentar lagi!" seru pemuda yang tadi―Naruto―dengan semangat. Ia mengenakan setelan jas putih yang tampak elegan saat ia memakainya.

"Ah ya ya, Naruto! Jangan menarikku seperti itu.." ringis Sakura. Mereka berdua berjalan keaula depan dengan saling bergenggaman tangan. Meninggalkanku yang berdiri terpaku didepan pintu ruang rias yang terbuka lebar.

"Sakura.. Semoga kau bahagia, ya..." gumamku.

"Aku selalu mendoakanmu agar kau hidup bahagia.." Satu tetes air mata turun dari mataku.

Aku jadi mengingat kenangan―pahit―masa SMA-ku dulu bersamanya..

"Sakura, aku menyukaimu. Kau mau jadi kekasihku..?"

Sakura terdiam. Ia memainkan almamater hitamnya.

"Maaf, Sasuke..." katanya. "Naruto baru saja menyatakan perasaannya padaku dan aku menerimanya... Lagian, aku mencintai Naruto.

Hatiku hancur dalam sekejap saat mendengar kata-kata itu.

"Kumohon... Hiduplah dengan bahagia..." Aku menyeka kembali air mataku yang tak henti-hentinya turun.

"bersama dengan Naruto..."


A/N : Astaghfirullah, ini apaaannn?

Hai, aku kembali membuat fic difandom Naruto. Harap dimaklumi kalau idenya malah jadi gaje begini. Tiba-tiba kepikiran ide yang beginian /haha

Kapan-kapan aku buat fic lagi kesini.

Akhir kata, Mind to Review or Favorite?