LittleFox

.

.

.

Pair : Aomine x Reader (OC)

Gender : action, drama, romance

By : Hiruna Mikk03

Summary : Aomine seorang inspektur berbakat yang kewalahan menghadapi penjahat chibi yang terus membuatnya kerepotan. Kau pencuri yang licin yang memiliki rahasia besar yang terpendam dalam dirimu.

"Perketat penjagaan diarah Barat"

"Haii.."

Tap.. tap..

Suara langkah kaki serampak berjalan menjaga tempat itu. Terlihat disana sudah banyak polisi dan beberapa helicopter yang menjaga dari udara.

Disana terlihat seorang kepala Inspektur Aomine Daiki mengeluarkan aura hitam yang membuat siapapun memikir dua kali untuk mendekati atau menanyakan sesuatu padanya.

RRRRR…

Suara helicopter berterbangan dilangit malam saat bulan purnama. Aomine mengerahkan perintah pada semua bawahanya.

'Awass.. kau littleFox, kau sudah sering mempermainkanku dengan taktik bodohmu. Aku akan membalasmu lebih kejamm..'inner aomine dengan tatapan horror.

Para bawahannya yang berada sekitarnya merasa bulu kuduknya berdiri melihat atasannya bak pather yang sedang memburu mangsanya.

Wuuusss..

Suara angin bertipu terlihat diatas Hotel Haido City, mangsa melihat pemburunya sibuk mengatur bawahanya.

"Ara.. dia memang tak menyerah ya?"gumanmu melihat aomine dari atas hotel lewat kacamata super canggihmu.

"Lapor inspektur aomine! Littlefox berada diatas Hotel Haido City"

Aomine tak menjawab langsung langsung berlari menujuh atas Hotel. Kakinya cepat sekali sampai diatas Hotel, terlihat disana kau duduk santai dengan gaya pakaianmu. Kau menggunakan setelan dress ala victoria warna hitam merah serta mengunakan bando kuping rubah di surai merahmu. Tak lupa topeng rubah yang menutupi matamu saja tertengger disana serta senyuman licik khas rubah.

"kau cepat juga sampai disini Inspektur Aomine"senyuman menglengkung diwajahnya. Bukan senyuman kagum tapi senyuman mengejek seolah kau menatangnya bermain.

"Lapor inspektur aomine, kami tak bisa menyusul lift hotel tiba-tiba rusak serta helicopter mengalami ganggunan sinyal"

"Laporan diterima.."

"tak akan kubiarkan kau kabur kali ini. LittleFox kau benar-benar membuatku semangat untuk mengukap jatidirimu"kata aomine padamu. Kau menatap dengan mata berbinar-binar.

"Souka.. jadi kau ingin bermain lagi dengan ku. Ojiji-san?"tanyamu dengan kekanak-kanakan.

Ctelak.

"KasoChibi. Aku ini masih muda umurku baru 23 tahun!"aomine tak terima ucapamu barusan. Ia yang sudah disadari menodongkan senjata kearahmu.

"Ohh.. terimakasih ojiji-san sudah mau mengobrol sebentarku! Waktunya aku untuk pergi."

Kau langsung loncat dari atas gedung. Aomine kaget lalu berlari langsung melihat kebawah.

BRRTTT…Wuusss….

JetSky membuatmu terbang diatas udara dengan kecepatan jet. Kau melihat aomine yang kaget melihatmu melayang.

"Ja Mata tanggal 22 april, Aomine Daiki!"

Suuuusssss…

Kau terbang dengan kecepatan penuh, aomine yang masih terdiam melihat kau yan sudah menghilang dari pandangnya. Rahangnya mengeras, baru sampailah helicopter dan pasukannya.

"Awas kau.. kasogaki!"geram aomine membara.

Dihari yang tenang matahari yang sudah memperlihat dirinya. Kau masih terlelap tidur sampai bunyi alaram membangunkanmu. Terpaksa kau membuka mata belangmu yang masih mengantuk.

Sebenarnya kau mempunyai mata warna blue shappire tapi sejak kejadian itu bola mata kananmu berbeda warna menjadi emerald

.

"Hoaamm!"

Kau melangkah lemas menujuh kamar mandi dan melakukan ritual mandimu. Setelah itu kau memakai seragam SMA Teiko dengan tag name didadamu disana tertulis namamu (full name).

Kau tinggal sendiri dirumah yang bisa dibilang cukup besar untuk anak seumuranmu. Kau lihat ponselmu disana terdapat e-mail dari sahabatmu

From : (friend name)

Ne.. (name) hari ini kau tak lupa ada ulangan harian guru tsundare itu bukan?. Aku butuh kau untuk membantuku mengahadapi ulangan tentang fisika-brengsek itu.

Kau langsung menghapus e-mail dari sahabatmu yang menurutmu tak penting. Kau cepat-cepat bergegas menujuh sekolah dengan berjalan kaki. Itung-itung itu olahraga memperkuat otot-otot kakimu.

Sesampainya disekolah kau disambut teriakkan membahana dari sahabatmu yang dari jarak 200 m yang mampu membuat burung-burung mati seketika.

"(name) aku bagi contekanmu ya.."ucap sahabatmu memelas dengan tatapan puppy-eyes.

Kau melihatnya ingin muntah bukannya luluh dengan terpaksa kau menjawabnya "Iya, dan hentikan tatapanmu itu kau membuatmu ingin muntah"

"Hidoi~ (name)"rengeknya meraung-raung membuat pusat perhatian. Kau langsung mendeath-glaer yang menatapmu dan sahabatmu.

"kalau aku kejam, kau kubiarkan tinggal kelas sejak TK! Buktinya aku dengan baik hatinya menolongmu sampai kau SMA!"jawabmu lalu berjalan pergi meninggalkan sahabatmu.

"(name), cotto matte!"

"jalanmu lelet seperti keong!"

"Mouu.. (name)"sahabatmu berjalan disampingmu dengan pipi dikembungkan.

Sesampainya dikelas kau duduk dibangku paling belakang dekat jendela. Kau menikmati angin yang menghembus masuk lewat cela jendela. Tak lama guru tsundare yang bernama Midorima Shintaro masuk dengan aura horror membagikan kertas ulangannya.

Kau bersyukur mempunyai IQ200 tak menyulitkanmu mengerjakan soal-soal membuat siapapun mual melihatnya. Kau lihat sahabatmu dengan wajah pucat dan memelas melirik padamu.

"Hemm.. (friend name) jangan melirik terus pada (name). atau soalmu kuambil"ucap Midorima membenarkan letak kacamatanya.

"Sensei~ bagaimana kabarmu? Hari ini cuacanya sangat cerah"

Jedarr.. *suara petir terdengar dilangit

Kau mengajukan pertanyaan aneh membuat siapapun sweatdrop. Midorima menatap tajam padamu.

"Jika kau menanyakan hal bodoh, kau kulempar dari sini (name)- nanodayo"

"jangan menambahkan -nanodayo dibelakang namaku!"

Cletak.

Kedutan muncul dikening midorima, lumut hijau berjalan menghampirimu. Tangannya menopang dimejamu. Matanya melirik pada kertas ulanganmu.

"Pantas kau berisik. Kalau sudah selesai keluarlah, jangan mengganggu yang lain!"ucap midorima. Kau bisa melihat manic zamrud dengan jelas yang menyihirmu.

"Nee, (name)-san. Kau dengar aku?"tanyanya sekali lagi

Kau tersadar dari dunia khayalanmu, kau mendekatkan wajahmu padanya. Hingga dia bisa melihat wajahmu dengan jelas wajah cantikmu.

"Hemm.. hari ini cancer peringkat terakhir. Kuharap kau bawa lucky item milikmu itu nanodayo -sensei!"titahmu membuat midorima tegun. Lalu senyuman licik tercipat diwajahnya.

"sayangnya cencer sedang berada diperingkat pertama! Kau yang berada diperingkat terakhir, Gemini dengan golongan darah O"

"Ohh.. benarkah? lihat ini~"

Kau lalu menunjukan ponsel canggihmu. Oha-asa menunjukan Gemini peringkat atas.

"a-apa? bagaimana bisa berubah?"tanya midorima sambil membawa apel merah yang menjadi lucky item nya hari ini.

"hari ini Gemini membawa benda keberuntungnya yang membuat kesialan bagi virgo, cancer."jawabku remeh

"What!? Sejak kapan bisa berubah?"midorima kaget, hari ini adalah hari sialnya bukan hari keberuntungnya.

"hehe.. karena lucky itemku yang paling kuat!"kau memicingkan matamu. Midorima membenturkan keningnya padamu.

"jadi kau ternyata.. penggemar Oha-asa juga?(full name)"Midorima menatapmu seolah ada kilatan petir dimatanya. Kau juga membenturkan keningmu padanya, kau menatap jengkel padanya.

"Hah? tidak juga, bagiku keberuntung/ keajaiban itu tidak ada!"ucapmu tegas

"Hah? kau berani bicara seperti itu pada gurumu saat sedang ulangan? Nona (full name)"

"tak peduli! Nanodayo"ucapmu acuh dan meniru suffix akhir seperti gurumu. Terlihat midorima wajah memerah kesal

"Kau (full name) bisakah-" sebelum midorima mengeucap kau sudah mencium bibirnya.

Sentak membuat seisi kelas menjerit melihat guru yang ingin menjadikan pacar no. 2 setelah Akashi Seijuro dicium olehmu. Yang dicium olehmu, diam kaku pada tubuhnya. Kau menciumnya lembut, tak lama kau melepaskan ciuman itu. kau melihat midorima-sensei masih kaku atas perlakukanmu

'hahh.. ternyata membuat kau diam gampang juga. Manusia akan mengalami reaksi sengatan listrik jika tubuhmu kaget atau ketakutan yang mengakibatkan tubuh kaku sementar. Tapi tergantung seorang mengontrol dirinya..'

"Nah.. midorima-sensei. Terima kasih atas tadi, itu lucky itemku. Merebut kiss yang sebelumnya peringkat 1"

Kau beranjak dari tempat dudukmu. Mendorong pelan midorima-sensei agar kau bisa lewat.

"aku sudah selesai.. sepertinya yang lain juga! Ahh~ ja nee, midorima"ucapmu mengekor matamu pada midorima –sensei.

"Hahaha.. kau ini benar-benar gila mencium midorima- sensei didepan semua anak kelas.. Hhahaha"tawa (friend name) . Kau tampak tersenyum puas melihat reaksi gurumu tadi.

"yaya.. berterima kasihlah padaku! karena aku sejak tadi mengalahikan perhatiannya dan bicara tentang Oha-asa, tadi benar-benar muak dengan ramalan omong kosong itu"ucapmu melipat tanganmu keatas, langkah lebar-lebar seperti laki-laki jauh kesan perempuan.

"Arigatooo~ (name)-ojihime sama"(friend name) memelukmu erat-erat. Kedutan muncul dipelipismu.

"Jangan panggil sebutan menggelikan seperti itu. BAKA! kau tau aku tak suka dipanggil sebutan –chan atau –hime segala apapun itu, panggil namaku saja tambahan apapun"omelmu (friend name) hanya nyengir kuda saat kau mengomelinya.

Midorima POV

Pikiranku melayang saat dirinya mencium bibirku. Aku tak menyangka murid yang menurutku menyebalkan dan susah diatur. Menyiumku? Entah keberuntungan atau bukan. Aku merasakan detak jantung tak karuan.

'siall.. mengingatnya membuat pipiku panas seperti ini!'

Aku mengopang daguku dengan tangan kananku, aku menghela nafasku sampai terdengar oleh telinga Akashi yang duduk sambil bermain shogi sendiri tanpa lawan melirikku.

"Ada apa Shintaro? Kau menghela nafas seperti itu tak bisanya?"tanya Akashi.

Aku menaikkan letak kacamataku "tidak ada..". Akashi melihatku mataku tajam lalu Akashi beranjak dari bangkunya dan menghampiriku.

"Jadi?"tanya Akashi ambigu

"jadi apa –nodayo?"

"Jadi, apa benar kau dicium oleh (marga name) didepan murid-muridmu?"

Aku memerah mengingat kejadian itu sampai ketelinga. Akashi bisa melihatku memerah "a-apa? y-ya seperti itu lah! Tapi a-aku mengaku p-padamu bukannya a-aku suka saat dia menciumku –nanodayo"ucapku gagap langsung kupanggilkan wajahku yang memerah seperti kepiting rebus.

Normal POV

Akashi berbalik ke mejanya, tangannya mengepalku rahangnya mengeras 'awas kau (name). Hukuman nerakamu akan segera tiba, kau menglanggar aturan sekolah 3 peraturan terberat disekolah!'

"Yo.. kau panggilkan (full name). Suruh dia menemuiku diruanganku"ucap Akashi menunjuk salah satu murid yang lewat.

"H-haii"murid itu langsung lari ketakutan merasakan aura mengerikan dari Sang Emperor itu.

Kau terlihat sedang tertidur nyenyak diatas batang pohon besar tanganmu menjadi bantal tidurmu. Tak cocok untuk wanita sepertimu tertidur dibatang pohon seperti itu. Kau merasa terganggu oleh teriakkan yang memanggil namamu, mengusik ketenangan dirimu.

"(name)-san, k-kau dipanggil Akashi-sensei k-keruangnya s-sekarang!"murid itu terlihat gemeteran saat bicara padamu.

Kau hanya membalas dengan gumanan.

"Hmm.. jangan ganggu aku!". Setelah murid itu pergi darimu mermermerasa ssudah menyampaikan amamat dari setan cebol itu, kau tertidur lagi.

Perlahan kau membuka matamu entah berapa lama kau tertidur. Lalu kamu terbangun tidur melihat langit sudah sore

"Ohh? Sudah hampir jam pulang ternyata?"kau melihat jam yang kau pakai. Kau melompat turun dengan sempurna tanpa luka sedikitpun.

Kau menaruh tanganmu dikantong rokmu yang kau sudah ubah sedikit pada rokmu. Telihat koridor sepi oleh murid-murid berlalu lalang, sudah dipastikan mereka sedang belajar dipelajaran jam akhir.

Kau dengan santainya berjalan tanpa beban apapun. Tatapanmu datar tak mengurangi wajah cantikmu malah terkesan cool dimata laki-laki dan wanita. Kau menghentikan langkahmu merasakan aura hitam dari ruang kelas yang barusan kau lewati.

"Bagus, kerjakan semua tugas-tugasmu kalau tidak kulipat gandakan tugas-tugasmu kecuali anggota basket –"

Yang merasa anggota baket menghela nafasnya bersyukur karena gurunya sedang dalam mood buruk tak memberikannya tugas-tugas banyak.

"-kalian kutambahkan prosi latihan kalian. Jadi kalian tak mengerjakannya kau melipat gandakan tugasmu dan latihanmu"ucap Akashi dengan aura hitam, latarnya banyak kelewaran dibelakangnya. Entah apa terlihat tanduk merah dan ekor yang bergerak kesana kemari.

'kutarik perkataanku tadi, terkutuklah kau merahcebol!'teriak inner semuanya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

T

B

C

Mohon Review kritik dan sarannya.

Aku baru pertama kali menulis di fiction selama ini aku menulis cuma iseng2 aja kalau bosan. Mohon bantunnya senpaii