One Thousand Imagination
Chapter 1
Pairing : HiruMamo
Disclaimer : Riichiro Inagaki & Yusuke Muurata
Sasoyouichi
- サソヨウイチ -
Balasan review 'Love in Death March' yg nggak log in :
Hyouma Schieffer : iya masih punya, ini dia fanfic-nya^^ punya ide? boleh kirim PM atau lewat acc. fb/twitter ku :) makasih udah di puji-puji, jadi malu *ngumpet di belakang Kurita*
Y0uNii D3ViLL : setuju! Riichiro & Yusuke sengaja nih^^ ini dia fanficnya :) happy reading :)
- サソヨウイチ -
Fanfic ke-2 Sasoyouichi setelah comeback XD
Kekeke...
Ide ini muncul saat Saso lagi nonton drama Korea
Beettsss...
Sekelebat aja langsung dapat ini ide
Selamat membaca^^
- サソヨウイチ -
"Hiruma..."
"Kenapa? aku hanya membuat khayalan menjadi kenyataan,"
"Hei Hiruma, kau tau? aku masih punya seratus khayalan lagi,"
"Kekeke! Tenang saja, aku akan mewujudkannya!"
- サソヨウイチ -
Normal P.O.V
TING NONG TING NONG
Suara bel yang indah karya author bergema di sekolah Deimon. Bel ini menandakan jam pelajaran terakhir sudah usai. Ada yang langsung pulang ke rumah, ada yang pergi ketempat les, ke game center, dan ada juga yang harus latihan sore American Football. Sebagai manajer tim Deimon, Mamori tidak bisa langsung pulang ke rumahnya karena ia harus melihat latihan anggota timnya itu.
Mamori menggeser pintu ruang club. Kosong. Belum ada seorang pun yang datang. "Ya sudah. aku bersih-bersih saja dulu." Ucap Mamori. Setelah selesai membersihkan ruang club, Mamori duduk dan termenung. Menunggu anggota tim Deimon yang lain datang. Hiruma juga belum datang. Padahal biasanya, Hiruma paling cepat sampai di ruang club.
"Aku sendirian diruang club. Kenapa lama sekali mereka datang," kata Mamori. "Dari pada bengong, nulis fanfic ah." Mamori mengambil sebuah note dari tas sekolahnya dan mulai menulis. Semua juga tau, Mamori itu kurang bisa menggunakan komputer. Jadi, Mamori lebih memilih menulis di note daripada mengetiknya di komputer.
- サソヨウイチ -
"Pagi ini cerah. Awan tampaknya juga bersahabat. Kicauan burung terdengar dari atas kepalaku. Tidak ada tanda-tanda hari ini akan turun hujan." lapor Mamori layaknya pembawa acara televisi lokal yang sedang melaporkan ramalan cuaca.
Saat ini Mamori sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya, Deimon. Tidak terasa, Mamori sekarang sudah setingkat lebih tinggi dari pada tahun lalu. Tahun ini, dia berada di kelas 3 SMA Deimon. Tahun terakhirnya di Deimon tentunya. Setelah melewati banyak petualangan bersama rekan-rekan setimnya di Deimon Devil Bats, mulai dari Mamori terpaksa menjadi manager Devil Bats dengan niat menjaga Sena dari serangan setan yang bernama Hiruma Youichi sampai dengan ikut ambil bagian dalam mewakili tim Amefuto Jepang melawan Amerika. Hari yang penuh tantangan dan perjuangan.
"KKYAAAAA!"
"HIRUMA-SAMA!"
Saat memasuki lingkungan sekolah Deimon, tak jarang kalian akan mendengar teriakan histeris dari siswi-siswi Deimon seperti sekarang. Kalian tau kenapa? Ini adalah gosip terpanas saat ini, mungkin lebih panas dari gosip kalian-tau-siapa-artis-yang-barusan-diculik. Sekarang Hiruma menjadi pujaan siswi-siswi Deimon! Bayangkan saja, Hiruma si-Akuma gila itu jadi idola? Sampai-sampai hasil survey menyatakan 75% suara untuk Hiruma dalam kategori 'Seseorang yang ingin dijadikan pacar' yang diadakan oleh anggota mading sekolah Deimon. Mamori yang merupakan salah satu murid terpintar di Deimon pun tidak mengetahui secara pasti kenapa ini bisa terjadi. Yah, walaupun Mamori juga memilihnya untuk survey itu. Yang jelas, Hiruma mulai dikagumi oleh siswi-siswi Deimon setelah Ia pulang ke Jepang selesai melawan Amerika.
"Hiruma-sama begitu keren! Saat dia melAkukan 'Devil Laser Bullet' ke monyet, Monta, make me melted!" ujar salah satu siswi Deimon yang memang terkenal akan ke-lebayannya.
"Mata Hiruma-sama begitu tajam, itu membuatku terbius!" ucap siswi lainnya yang tiba-tiba langsung pingsan di TKP karena Hiruma lewat di depannya.
"Dasar cewek-cewek sialan! Apa kalian mau mati haaa?" teriak Hiruma dengan mengacung-acungkan AK-47.
"Hiruma-sama! kau begitu keren dengan AK-47 ditanganmu itu!" teriak salah satu siswi yang matanya berbinar-binar melihat Hiruma dengan AK-47 ditangan kanannya. Hiruma mengacungkan senapannya ke kepala siswi tersebut.
"Sudahlah Hiruma! kau tidak perlu sampai mengacungkan senjatamu 'kan?" ucap Mamori yang datang dari arah belakang. Mamori menarik (baca : menggeret) Hiruma ke ruang club Amefuto Deimon.
"Berani-beraninya kau menarikku seperti ini," ucap Hiruma seraya melepaskan tangannya dengan kasar dari tangan Mamori.
"Baik. Tapi jangan melakukan hal-hal berbahaya seperti tadi lagi,"
"Kau mengganggu saja, manager sialan!" ucap Hiruma dengan 4 kotak muncul di dahinya pertanda Hiruma marah.
"Kalau aku tidak mengganggumu, kau akan masuk koran karena mencelakai pelajar Deimon!"
"Tidak akan manager sialan! Badanku terlalu besar untuk masuk ke dalam koran. Kekeke!" Hiruma terkekeh dengan khasnya.
"Di saat seperti sekarang kau masih bisa bercanda, lebih baik kau melihat Sena dan yang lainnya latihan pagi!" kata Mamori setelah sampai di lapangan olahraga Deimon.
"Berani-beraninya kau menyuruhku, manager sialan! Kau mau mati?"
"Tidak, aku belum mau mati sekarang, Hiruma. Dan, aku bukan lagi manager Devil Bats, Hiruma!"
Tepat, murid kelas 3 Deimon tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti club apapun yang ada di sekolah. Itu dilakukan agar para murid dapat berkonsentrasi penuh dengan pelajaran mereka dan juga ujian akhir sekolah.
"Menurutku kau tetap manager sialanku," ucap Hiruma pelan.
"Apa tadi katamu? A-ak-Aku apa?" tanya Mamori kembali karena kurang jelas dengan apa yang Hiruma ucapkan. Jelas aja, wong Hiruma ngomong sambil ngunyah permen karet. Itukan udah jadi rutinitas wajib seorang Hiruma Youichi.
"Tidak ada siaran ulang manager sialan." ujar Hiruma berlalu meninggalkan Mamori.
- サソヨウイチ -
Bel tanda usai jam pelajaran berakhirpun terdengar, layaknya ringtone handphone. Hiruma segera menuju loker sepatunya lalu berniat untuk mengawasi latihan para anggota Devil Bats yang pasti sudah berkumpul di lapangan. Disinilah dia mendapatkan kekesalan yang sangat membuatnya marah. Loker sepatunya penuh dengan kotak-kotak yang dihiasi sedemikianrupa menjadi terlihat sangat cantik. Ada juga kotak-kotak hadiah dan surat-surat yang dikumpulkan dalam kantung besar karena loker Hiruma sudah penuh. Hiruma dengan enggan membawa 2 kantung besar ke ruang club.
BRAKKK...
Suara pintu club terdengar sangat keras. Ini ulah Hiruma yang membuka pintu club dengan kakinya. Akuma itu melAkukannya dengan kekuatan penuh. Semua menyambut kedatangan Hiruma dengan kekagetan. Hiruma membawa 2 kantong besar berwarna pink yang berisi benda-benda berwarna pink juga. Semua tau, warna pink bukanlah warna kesukaan Hiruma.
"Apa yang You-nii bawa itu? Kenapa semuanya berwarna pink?" tanya ketua cheers Devil Bats dengan pandangan aneh kearah Hiruma.
"Kenapa kau menatapku seperti itu cheer sialan? Kau sudah bosan hidup ya?"
"Ti-tidak You-nii, aku masih ingin hidup." jawab Suzuna gugup.
"Hiruma ternyata suka warna pink ya?" goda Mamori.
"Diam kau manajer sialan!" teriak Hiruma. Hiruma mengacungkan senapannya, siap menembak, tapi langsung ditangkis Mamori dengan tangkai pel yang ia dapat entah dari mana.
"Ini semua buat kalian, aku tidak suka yang manis-manis!" ucap Hiruma lalu melemparkan 2 katung pink itu kearah Kurita dan Daikichi.
"Wah, apa ini?" tanya Kurita. Kurita dan Daikichi membagi-bagikan isi yang ada di dalam kantung tadi ke anggota Deimon yang lain.
"Cokelat," kata Kuroki yang sudah selesai membuka bungkusan sebuah kotak berwarna pink didepannya. "Sepertinya enak. Apa aku boleh memakannya, Hiruma?"
"Makan sepuasnya sampai perutmu besar, mulut ikan sialan!"
"Aku dapat banyak permen karet," kata Sena membuka sebuah kotak yang berukuran lumayan bersar.
"Kau 'kan suka permen karet, Hiruma. Ambil saja permen karetnya," ucap Mamori.
"Semuanya bukan permen karet less sugar, semuanya manis. Bukankah kau tau aku tidak suka makanan manis?" Hiruma melihat kearah Mamori.
"Benar, semuanya permen karet rasa buah MAX!" ucap Monta pastinya.
"Mamo-nee sangat dekat ya dengan You-nii. Mamo-nee sampai hapal apa kesukaan You-nii. Ahhh, so sweet!" ucap Suzuna sambil berputar-putar dengan inline skate-nya.
"Bukan seperti itu. Hiruma sering menyuruhku untuk membelikannya permen karet di mini market. Makanya aku tau permen karet yang dia suka," ujar Mamori menjelaskan. "Ada truffle, kalau kau tidak mau, ini buatku saja, Hiruma," Mamori menunjuk kue berbentuk bola-bola kecil berwarna cokelat tertata rapi didalam kotak.
"Kalian boleh habiskan semuanya!" teriak Hiruma yang sedang duduk dan mulai sibuk dengan laptopnya.
"Kalau begitu satu kantung besar ini, untuk aku dan Daikichi," kata Kurita. Kurita memeluk satu kantung besar berisi berbagai jenis cokelat dan permen.
"FUGO! FUGO!"
"Kata Daikichi, aku juga mau," lanjut Kurita yang berfungsi untuk translator bahasa orang-orang kuat.
"Apa ini dari para fans-mu, Hiruma?" tanya Musashi tenang.
"Aku menemukannya di loker sepatuku, orang tua sialan. Besok, akan kupasang perangkap agar semua tangan orang yang memasukkan barang-barang sialan itu ke lokerku jadi terluka. Kekeke!" Hiruma mengatakan rencana yang mengerikan.
"Mereka sudah membelikannya untukmu, Hiruma, kenapa kau tidak terima saja?" tanya Mamori.
"Wah, ternyata You-nii berbakat juga menarik perhatian ce..," kalimat Suzuna terputus karena ujung AK-47 Hiruma sudah di depan mulutnya. Suzuna langsung menutup mulutnya dan diam seribu bahasa. *Padahal Suzuna 3 bahasa aja belum tentu bisa, author nimbrung*
"Teman-teman, aku dapat surat," kata Yukimitsu. Yukimitsu memamerkan surat pink ditangannya.
"Bacakan Kak Yuki!" kata Monta bersemangat.
"Baiklah. aku mulai ya," kata Yukimitsu. Semua menatap Yukimitsu dengan serius. "Dear, Hiruma. aku Yamada Yui dari kelas 3-4. Setelah melihat pertandinganmu melawan Amerika, aku langsung menyukaimu. Kau begitu keren. Kau sama sekali tidak menakutkan. Aku paling suka dengan rambut spike pirangmu. Apa kau mau menjadi pacarku? With love, Yui."
"Wuuuuuuuu," seru semuanya bersamaan.
"Pernyataan cinta MAX!"
"Bagaimana Hiruma? Kau mau atau tidak?" tanya Mamori kepada Hiruma.
"Tentu saja tidak manajer sialan. Mereka hanya bisa menggangguku!" jawab Hiruma ketus.
"Sudah kukira kau akan menjawab seperti itu," kata Mamori.
"Aku dapat surat lagi. Mau dibacakan atau tidak?" tanya Yukimitsu.
"Aku penasaran dengan isinya," kata Musashi.
"Oke. Hajimemashite, Hotaru Yuki desu. Satu kata buat mengungkapkan persaanku dengan Hiruma-sama, Aishiteru. Aku berharap Hiruma-sama mau berkenalan denganku dan juga bisa menjadi pacarku^^. Your future girlfriend, Yuki."
"Oooooooo..." seru semuanya dengan wajah senyam-senyum nggak jelas.
"Aku juga mau ada yang memberikan surat cinta," harap Monta.
"Semoga bisa tercapai Monta," kata Sena.
"Isinya langsung to the point semua," kata Mamori.
"Mamo-nee jangan mau kalah dong dengan fans You-nii! Mamo-nee juga harus berusaha untuk mendapatkan You-nii!" kata Suzuna yang langsung mendapatkan death glare dari Mamori.
"Kekeke! Aku setuju cheer sialan," kata Hiruma.
"Ha? Kau setuju? Apa ma..."
"Berhenti makan! Cepat ke lapangan!" perintah Hiruma.
"Aku 'kan belum selesai ngomong Hiruma!" omel Mamori yang ikut berjalan dibelakang anggota yang lain.
- サソヨウイチ -
[ke esokan harinya]
"Hiruma-sama! Jadikan aku budakmu!" jerit seorang siswi stres sambil menarik blazer Hiruma.
"Kekeke! Beraninya kau menarik blazerku, tapi boleh juga usulmu. Kau akan ku jadikan budak!" Hiruma menyeringai setan dengan senangnya.
"Dasar cewek aneh, kenapa mau dijadikan budak sama Hiruma?" suara hati Mamori terdengar sampai ketelinga author.
"Aku akan menggeret Hiruma ke kelas! Perempuan itu tidak akan lagi menggoda Hiruma!" ucap Mamori lagi.
"Hiruma!" panggil Mamori.
"Cih, manager sialan. Ada apa memanggilku?" tanya Hiruma ketus.
"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu ke kelas," ucap Mamori sambil menarik tangan kanan Hiruma.
"Kau tidak perlu menarik tanganku. Dijamin aku tidak akan tersesat di sekolah sendiri,"
"Tidak, aku tidak ingin kau diganggu lagi dengan perempuan-perempuan aneh itu. Baru kali ini aku mendengar ada yang mau dijadikan budak olehmu dengan sukarela. Ada-ada saja!" ujar Mamori sedikit emosi.
"Kenapa kau yang sibuk, manager sialan? Aku sendiri biasa saja," tanya Hiruma selalu dengan embel-embel sialan-nya itu.
"Ah, iya benar juga apa kata Hiruma. Kenapa aku merasa marah seperti ini?" hati Mamori berbicara.
Mamori melepaskan tangan Hiruma dari genggamannya. Mamori mulai berpikir kenapa ia marah melihat tingkah perempuan tadi. Tiba-tiba saja terlintas di pikirannya, ia ingin menjauhkan Hiruma dari perempuan itu. Tapi kenapa?
"I-it-itu ka-karena...,"
"Karena kau cemburu manager sialan?" tebak Hiruma dengan santainya.
"Ce-cem-cemburu katamu?" jawab Mamori tebata-bata. "Ya-yang benar saja! Mana mungkin aku cemburu karena Kau, Hiruma!"
"Kekeke! Kalau bukan, kenapa wajahmu memerah begitu manager sialan?" selidik Hiruma dengan mata menyipit.
"A-ah, yang benar saja, ini karena hari ini panas, makanya mukaku memerah,"
"Sudahlah, lebih baik kita segera ke kelas!" lanjut Mamori agar percakapan ini tidak berlanjut lagi.
- サソヨウイチ -
Setelah itu pun, teriakan-teriakan histeris dari siswi yang lain terus bersahut-sahutan. Tiap kali Hiruma datang ke sekolah, semuanya jadi ribut. Dunia sudah terbalik. Setiap harinya hanya mengulang kejadian-kejadian sebelumnya. Teriakan-teriakan, acara tarik-menarik, tarikan pelatuk dari senjata seorang setan dan masih banyak lagi. Hiruma menjadi bosan.
"Dasar, perempuan-perempuan sialan! Mereka mau membuat telingaku rusak apa? Setiap hari kerja mereka hanya berteriak-teriak tidak jelas!" Hiruma mengamuk di dalam hati.
"Hiruma-sama! Jadikan aku kekasihmu!" teriak seorang perempuan dari samping kanan Hiruma.
Ada yang mau dijadikan budak malahan sekarang ada yang minta dijadikan kekasih Hiruma. Hiruma langsung mengacungkan AK-47-nya ke hadapan perempuan tadi. Seketika saja perempuan tadi langsung pucat pasi.
"Creeeek..." pelatuk sudah ditarik Hiruma.
"Kalau itu maumu, baiklah aku akan mencari seorang kekasih! Kekekeke.." ucap Hiruma dilanjutkan dengan berkekeh-kekeh ria.
"KYAAAAA! Pilih aku sebagai kekasihmu, Hiruma-sama!" teriak semua murid perempuan yang ada di koridor sekolah.
"Kalian bisa lihat nanti!" seru Hiruma dalam hati lalu tersenyum ala setan yang mempunyai rencana sangat jahat.
Gosip mengenai Hiruma yang berniat mencari kekasih, dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Para fans Hiruma tentu senang mendengar berita ini. Mereka jadi punya kesempatan untuk menjadi kekasih Hiruma. Mereka berlomba-lomba berpenampilan semenarik mungkin dengan harapan Hiruma mau menjadi kekasih mereka.
Gosip ini juga sampai ketelinga tim Amefuto Deimon. Mereka mau nggak mau harus percaya, karena mereka semua sudah mendengar ceritanya dari teman-teman mereka yang menyaksikan langsung kejadian tersebut.
"Eh, Mamori. Kau sudah dengar gosip tentang Hiruma yang mencari seorang errr kekasih?" tanya Ako.
"Ha? Kekasih? Aku baru mendengarnya barusan darimu," jawab Mamori kaget.
"Iya, aku mendengarnya langsung dari narasumber yang ada tempat kejadian," timpal Sara.
"Yah, kita lihat saja nanti teman-teman. Hiruma memang suka melakukan hal yang aneh-aneh." Ucap Mamori.
TO BE CONTINUED..
Kira-kira, apakah rencana yang ada dipikiran Hiruma?
Apakah Hiruma akan benar-benar mencari seorang kekasih?
Atau mencari budak berkedok mencari kekasih? 0.0
Apa merk pelembut pakaian Hiruma?
Semua jawabannya ada di Chapter 2
Jadi, buka terus ffn biar tak ketinggalan chapter 2-nya
Ada nggaknya kelanjutan fanfic ini ada ditangan readers^^
Nggak ada review, nggak ada chapter 2 lho..
Yang penasaran mesti review nih!
o ya, author punya acc. resmi *nyengir* Sekar D. Saso (fb) sekarrns (twitter)
Let's be friends XD~
Akhir kata saya ucapkan "Kekekeke!"
Review Anda selalu dibutuhkan ^^
