DISCLAIMER : It's none of my character, it's all belongs to Mrs. J.K Rowling. Stories are mine. I take no business in this fic. Kalau dari dulu Harry Potter buatanku sudah dari dulu kupasangkan Hermione dengan Draco.
WARNING : EYD berantakan, geje, tidak begitu menarik, typos. Ini fanfic Dramione ku, so be nice to me please ! :D happy reading guys! J
Suasana Hogwarts yang cerah setelah voldemort di musnahkan, kini para siswa-siswi Hogwarts bercengkrama di Aula besar. Di tahun ke tujuh ini The Golden Trio Gryffindor itu mendapat penghargaan sebagai Heroes of Our Witchcraft and Wizard world. Meski status darah sudah di hapuskan bukan berarti perselisihan antara Slytherin dan Gryffindor tidak terhapuskan, walaupun Ravenclaw dan Hufflepuff sudah berbaikan dengan Gryffindor dan Syltherin tapi tidak bagi Slytherin dan Gryffindor. Well, setengah dari mereka bersikap biasa saja namun kebencian antara Draco Malfoy terhadap Golden Trio itu tidak bisa terhapuskan. Keributan Aula berubah menjadi hening setelah kepala sekolah – Aberforth Dumbledore – memasuki Aula dan berdiri di depan podium.
"Setelah jatuhnya Pangeran kegelapan, Hogwarts dibuka kembali dan selalu ada bagi siapa yang layak mendapatkannya. Terimakasih atas perjuangan kalian terutama The Golden Trio Gryffindor. Di pagi ini saya akan mengumumkan jabatan baru untuk perfek dan Ketua Murid."
Terdengar suara bisikan-bisikan antar murid. Harry menoleh ke arah Hermione yang masih memperhatikan Aberforth.
"Aku yakin Ketua Murid perempuan pasti Hermione! Secara dia adalah 'the brightest witch in our age'"
"Aku tak mau menyombongkan diri Harry, kalaupun ia aku harap Ketua Murid laki-lakinya adalah kau"
Dumbledor berdehem (entahlah aku tak tahu harus menamainya apa xD) membersihkan tenggorokannya untuk mulai berbicara.
"Untuk Jabatan Perfek tahun ini. Mr. Finnigan, Ms. Weasly, Mr. Potter, Ms. Lovegood, Mr. Zabini, Mr. Nott, Ms. Patil, Mr. Goldstein"
Dumbledor masih menyebutkan beberapa nama lagi. Nama Hermione belum keluar yang berarti peluang ia menjadi Ketua Murid bisa saja benar. Hermione mulai merasa gerogi dan singa di perutnya mulai meraung-raung. Kalaupun ia menjadi Ketua Murid siapa yang akan menjadi partnernya? Harry sudah tidak ada kemungkinan menjadi Ketua Murid laki-laki. Seingat dia saingan nilai Akademiknya adalah Draco Malfoy. Yah, Hermione memikirkannya saja sudah merasa akan di penjara. Saat yang di tunggu-tunggu pun tiba. Dumbledore membuka perkamen nama Ketua Murid tahun ini.
"Ketud Murid Putri di duduki oleh Hermione Granger"
Tepuk tangan dari semua murid terdengar minus Draco Malfoy, Hermione tersenyum sumeringah namun pertanyaannya, siapakah partner nya? Ron? Lupakan, dia sangat ceroboh dan tidak mungkin menjadi Ketua Murid.
"Ketua Murid Putra di duduki oleh Draco Malfoy"
Terdengar lagi suara tepuk tangan dari semua murid minus Ron dan Hermione yang melongo tak percaya partnernya adalah Draco Malfoy. Draco melirik ke arah Hermione dan menyeringai khasnya.
"Baiklah untuk Ketua Murid silahkan menghadap dihadapan saya sekarang."
Hermione berdiri dari tempat duduknya dan berjalan sedikit agak gemetaran karena Draco telah berdiri di sebelahnya dengan santainya sambil menganggkat sedikit dagunya – gaya angkuh nya masih belum hilang.
"Kau gemetaran berada disebelahku, Granger?" bisik Draco.
"hah! Jangan harap! Aku hanya gemetar karena aku menghadap Dumbledore, bukan dirimu."
Mereka berdua berjalan bersebelahan menghadap kepala sekolah mereka –Aberforth Dumbledore- dan ketika mereka sampai di hadapannya, Dumbledore menghampiri keduanya dengan senyuman lebar di wajahnya.
"Baiklah, karena ini adalah pertama kalinya kalian menjadi Ketua Murid. Saya akan memberitahu kan tugas kalian dan apa saja yang di lakukan Ketua Murid tapi sebelum kalian di lantik, saya ingin kalian mengucapkan Janji Ketua Murid Hogwarts."
Mata Hermione dan Draco melebar mendengar kata-kata Dumbledore. Singa di perut Hermione mulai meraung-raung kembali dan Nagini di perut Draco mulai melilit-lilit dan mendesis. Keringat dingin keluar dari kulit mereka berdua dan mencoba menutupi ke gugupan mereka.
"Ulangi kata-kata ku dan please pegang tangan kalian satu sama lain."
Gleekk… Draco menelan saliva nya dan menaruh tangannya ke tangan Hermione yang sedikit gemataran. Draco menghela nafas dan menutup matanya. Ugh, apa ini? Seperti pernikahan saja harus mengucapkan janji seumur hidup. Ayolah, ini konyol ! pikir Draco.
"Kami sebagai ketua murid akan melaksanakan pekerjaan kami dengan jujur dan melaksanakan perintah tanpa penolakan. Saya Draco Malfoy Ketua Murid putra dan Hermione Granger Ketua Murid Putri akan menegakan keadilan dan melindungi siapapun yang membutuhkan."
Mereka berdua mengucapkan Janji Ketua Murid Hogwarts. Draco dengan cepat kilat melepaskan tangannya dari Hermione. Ia benci merasakan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya dan merasa gugup luar biasa, tidak biasanya ia seperti itu dihadapan seorang wanita dan ia tidak pernah merasa sangat senang hanya memegang tangan seorang perempuan.
Setelah acara pelantikan Ketua Murid selesai mereka di persilahkan ke meja khusus untuk ketua murid. Mereka hanya duduk berdua dengan keadaan canggung dan melihat suasana sekitar mereka. Mata Hermione melihat wajah Ron yang terlihat agak kecewa dan kesal. Secara teknis Hermione adalah kekasih Ron, namun akhir-akhir ini mereka sering bertengkar dan berbagai konflik muncul. Ia mencoba tegar dan memanipulasi keadaan dihadapan teman-temannya bahwa dirinya dengan Ron baik-baik saja. Sarapan pagi sudah selesai dan para murid lain diberi waktu sebanyak 30 menit untuk mempersiapkan jadwal hari ini, tapi Dumbledore menahan kedua Ketua Murid itu dan meminta mereka untuk datang ke ruangannya. Hermione dan Draco beranjak dari tempat duduk mereka dan berjalan bersebelah tanpa adanya obrolan. Hermione lebih memilih diam seperti ini di bandingkan harus bedebat terus dengan Draco, toh tidak ada gunanya juga ia meng argumentasikan hal konyol dengan dirinya.
Perempatan koridor mereka berdua berpapasan dengan Ron yang sedang mengobrol sambil tertawa dengan Lavender Brown. Hermione yang melihatnya langsung berjalan dengan cepat dan mengepalkan lengannya, ia sangat kesal dengan semua masalah yang menimpa hubungan dirinya dengan Ron akhir-akhir ini dan sekarang terbuktilah bahwa Ron mungkin berniat untuk kembali lagi dengan Lavender bahkan saat ia lewat saja Ron tidak menyadarinya karena ke asyikan ngobrol dengan Lavender. Draco yang kebingungan dengan perubahan sikap Hermione ia mengejar langkah Hermione dan menyamakan langkahnya namun tidak di hentak-hentakan seperti yang dilakukan Hermione. Merasa janggal dengan kelakuan Hermione ia membuka mulutnya.
"Hei apa kita sedang di buru dementors ?"
"Tidak, mengapa kau berpikir begitu?"
"hah, aku tidak mengerti mengapa kau menjadi emosi seperti itu? Pelankan langkahmu, tidak ada dementors disini."
Hermione tidak menggubris pernyataan yang sebenarnya memerintahkan ia untuk berjalan normal saja. Draco hanya memutar bola matanya dengan bosan dan tetap menyamai langkah Hermione. Sesampai di depan pintu masuk Dumbledore mereka berhenti sejenak. Terlihat keragu-raguan di wajah Hermione. Draco yang memperhatikannya mulai kesal dan naik pitam, namun ia mencoba meredam emosinya dan mencoba tenang sebisanya.
"damn it!"
"What's wrong, Granger?"
"A..aku.. Aku.."
"Aku apa? Kau gerogi berjalan dengan orang tampan?"
"Hah, bermimpilah Malfoy ! Aku tidak tahu kata sandi untuk masuk ke ruangan Dumbledore!"
"A-apa? Kupikir kau tahu! Dasar bodoh !"
"Apa kata mu? Ulangi ucapanmu!"
"Kau-bodoh-sekali. Dengar? !"
"Ferret Sialaann ! Kau yang bodoh! Ku kira kau juga tau kata sandinya !"
"Kau mengataiku Ferret? Dasar kau berang-berang semak belukar!"
"Semak belukar?" Tanya Hermione sambil melotot kea rah laki-laki berambut pirang di hadapannya.
"Ya, lihat rambutmu… mengembang, kriting dan agak kusut ya aku definisikan sama seperti semak belukar."
"Uh, malfoy… kau menyebalkan…! Ferret Idiot !"
Pertengkaran mereka di hentikan dengan kedatangannya McGonagall yang langsung melerai adu mulut konyol mereka.
"Sedang apa kalian berdua disini?"
"Kami.. maksudku aku dan malfoy di suruh Professor Dumbledore menemuinya setelah makan pagi tadi. Tapi…"
"Mhm?"
"Tapi dia tidak tahu kata sandinya untuk masuk." Sela Draco sembelum Hermione menjawab.
"Kau pikir kau tahu? Jawabannya sama. Kau juga tidak tahu jadi jangan menghakimi ku!"
"oh ya? Dan karena kau aku jadi membuang-buang waktu berhargaku!"
"Bisakah kalian berhenti untuk tidak berargumen? Baiklah, passwordnya adalah Lemon and ninety six !"
Hermione mengernyitkan dahinya sedangkan Draco menyeringai mengetahui kata sandi kepala sekolah Hogwarts ini. Dumbledore kali ini sedikit lebih gila rupanya. Draco berjalan duluan menaiki lantai –well seperti lift- untuk menuju ruangan Dumbledore.
"Kau mau tetap berdiri kebingungan seperti orang linglung, Granger?"
Hermione yang kembali kesadarannya langsung mengikuti dimana Draco berdiri. Draco menyebutkan kata sandinya yang langsung membawakan dirinya dan Hermione ke ruang Dumbledore. Mereka berdua mengedarkan pandangannya mencari kepala sekolah yang memanggil mereka ke tempat ini. Ruang Kepala Sekolah yang banyak buku, tidak begitu rapi dan banyak foto –ala dunia sihir- Kepala sekolah terdahulu. Karena Draco bukan orang yang suka menunggu ia memanggil Kepala Sekolahnya.
"Professor Dumbledore?"
"Ah, Mr. Malfoy and Ms. Granger" Sahut Dumbledore yang tiba-tiba keluar dari ruangan lain sambil membawa burung Phoenix di pundaknya. "Baiklah, jadi tugas kalian sebagai Ketua Murid adalah berpatroli tiap jam malam, memberikan detensi pada pelanggar tidak ada pengecualian baik Slytherin maupun Gryffindor, mengatur jadwal rapat dengan para perfek, mengatur setiap acara tahunan di Hogwarts, serta mengatur jadwal patroli dan tugas perfek. Saya akan memberika semua sandi asrama ini dan semua ruangan ini terkecuali ruangan yang terlarang. Mengerti?"
Mereka berdua hanya mengganguk dan mencoba tenang. Begitu banyak kah tugas mereka? Harus kah selalu dilakukan bersama, apapun? Oh Merlin, ini akan menjadi tahun yang panjang bagi Hermione dan Draco. Well mungkin sekarang Draco sudah tidak sejahat dulu dan berhenti mengatai dia dengan "M" word, tapi sifat yang keras kepala, angkuh, dan selalu ingin menjadi nomor satulah yang membuat Hermione di buat kesal olehnya, tapi hal aneh dari dirinya adalah dia menyukai setiap perlakukan yang Draco berikan padanya. Sepertinya Hermione harus memeriksa kejiwaannya sekarang di Hospital Wings.
"Bagus kalau kalian mengerti. Satu hal lagi, kalian menempati Asrama Ketua Murid dan saling berbagi tempat. Kalian juga akan satu kelas di kelas Transfigurasi, Herbologi, Astronomi, Arithmancy dan mantra pertahanan ilmu hitam. Aku tidak mau mendengar kalian saling membunuh satu sama lain jadi aku harap kalian menjadi contoh baik bagi yang lain dan akur! Mengerti?"
"Ya, Aku mengerti" Jawab mereka bersamaan lalu saling memandang.
"Awal yang bagus! Oke, ini peta untuk menuju ruangan baru kalian. Aku akan melihat perkembangan Hogwarts mulai dari sekarang. Kalian boleh pergi sekarang."
Draco mengambil peta tersebut dan keluar duluan yang lalu di buntuti oleh Hermione.
"Ok Granger, sekarang kemas barang-barangmu dan temui aku di depan Great Hall dalam waktu tepat 20 menit. Jika kau telat 5 menit akan aku tinggalkan."
"huh, memangnya siapa kau ferret? Memerintah ku seenak jidatmu!"
"Aku Draco Malfoy, dan aku partner mu jadi mulai sekarang menurutlah padaku dan kupikir bibirku lebih enak dan nikmat disbanding jidatku. Kau mau mencoba?" Tanya Draco sambil menyeringai khasnya.
"E-eh? Tidak, akan mimpi buruk semalaman jika itu terjadi! Bermimpilah Malfoy."
"Granger, granger… kau ini istri yang galak dan menggemaskan. Oke, aku ke asramaku duluan apa kau mau ikut, love?" Goda Draco.
"Istri? Sejak kapan aku menikah dengan ferret sepertimu? Jangan panggil aku seperti itu."
"Semenjak kau memanggilku Ferret, berang-berang. So, we'll meet around 20 minutes my lovely missus. See you around." Jawab Draco sambil mencium pipi Hermione tanpa aba-aba. Ia pergi meninggalkan Hermione mematung disana. Draco berjalan menyusuri asrama Slytherin sambil tertawa kecil melihat Hermione membatu dan perlakukan dia kepadanya.
Well ini akan menjadi awal hari-hari menyenangkanku di Hogwarts. What a fair world now! Hermione Jean Granger. Sampai kapan kau mau benar-benar tunduk kepadaku? Kau memang satu-satunya wanita terpintar di dunia ini sekaligus menyebalkan namun menggemaskan. Apakah aku salah memiliki perasaan ini? Apa aku benar-benar memiliki perasaan ini untuknya? Entahlah, waktu yang akan menjawab. Suara inner Draco yang terngiang di otaknya sampai ia tersenyum tipis kepada dirinya sendiri.
TO BE CONTINUE
So, gimana menurut kalian ? Boring ya ? mau aku lanjut apa tidak ? Well, please Review ya ! :'D kasih juga saran dan kritikan yang membangun. Danke Schon.
