Naruto Crossover Gantz
Genre: Action, Supranatural, Si-Fi, and Romance
Malam itu sejenak semuanya terasa begitu damai bulan di atas sana bersinar begitu indah mengingatkanku akan bola matamu yang dulu sering kulihat tanpa bosan. Tapi kini kau telah memilih dan pilihanmu bukanlah aku. Kau memilihnya tanpa tahu sebesar apa rasa ini padamu. Aku tidak akan memaksamu karena ku tau kau hanya melihatku sebagai teman masa kecilmu, sebagai kakak bagimu, dan sebagai sahabatmu.
Flashback
Disuatu taman dibawah sebuah pohon telihat seorang gadis kecil berambut indigo yang menunduk seolah enggan beranjak meski ribuan tetesan air jatuh membasahi tubuh kecilnya. Dan jika diperhatikan terdapat sebuah aliran air kecil berasal dari kedua matanya.
"Kaa-san, Tou-san..hiks..hiks..hiks"
"Hei!, gadis kecil kenapa kau menangis?"
"Kaa-san, Tou-san hiks..hiks"
"kau kehilangan ayah dan ibumu?"
Tidak ada suara yang keluar dari mulut gadis kecil itu hanya sebuah anggukkan yang mengartikan bahwa apa yang dikatakan bocah laki-laki tadi benar adanya.
"yosh! Kalau begitu aku akan membantumu menemukan orang tuamu"
"Be..benarkah?"
"tentu saja! Ini adalah janji seumur hidupku"
Flashback end
Itu adalah pertemuan pertamaku denganmu walau saat itu kita tidak dapat menemukan orang tuamu. Tapi pertemuan itu juga telah menjadi hal yang membuat kita selalu bersama. Tapi walau begitu aku tidak pernah menyerah untuk menepati janjiku padamu sampai suatu saat aku mengetahui bahwa kau mungkin telah di buang oleh orang tuamu sendiri, tapi meski itu benar setidaknya kau bisa bertemu dengan orang tuamu kembali dan menanyakan mengapa kau tidak diinginkan oleh mereka, aku selalu mencari cara untuk menemukan orang tuamu bahkan sampai kita berada di High School kelas dua dimana saat itu kau mengatakan kau menyukai seseorang.
Flashback
"Hinata lihat! itu adalah pangeran berkuda putih milikmu"
kataku sambil menunjuk seorang pria berambut hitam kebiruan dengan gaya pantat ayam. Meski sakit saat mengatakan itu aku tetap tersenyum jahil untukmu. Aku selalu tertawa saat melihat wajahmu yang memerah.
"Sa.. sasuke-kun"
aku selalu heran wajahmu selalu saja merah bahkan hanya menyebut namanya bagaimana kalau nanti berhadapan dengannya?.
"Yo Teme! Disini!"
aku memang bersahabat baik dengan pria yang memiliki marga Uchiha itu, lalu saat aku melirikmu wajahmu sudah sangat merah yang aku tahu hal itu dikarenakan kau mengetahui bahwa pria yang kau sukai akan duduk didekatmu.
"seperti biasa Dobe kau selalu saja berisik!, oh hai Hinata"
"hai juga Sa..sasuke-kun"
"apa katamu teme! Aku itu tidak berisik cuma sering berteriak saja"
"itu sama saja Dobe, kau itu Be-Ri-Sik"
"Grrrr..."
"hihihihi, kalian berdua selalu saja bertengkar jika bertemu"
Aku tidak masalah walau harus dikatakan berisik, bodoh ataupun idiot jika itu dapat membuatmu tersenyum aku tidak pernah ada masalah dengan itu.
XoX
"Sa..suke-kun ak..aku... ..menyukai...mu"
Akhirnya siang itu saat jam istirahat kau mengungkapkan perasaanmu padanya atas saranku yang kukatakan semalam.
"aku juga menyukaimu Hinata, tidak!, mungkin lebih tepatnya mencintaimu"
Kau pasti sangat bahagia saat ini cintamu yang telah lama kau pendam telah berhasil kau ungkapkan, bahkan dengan balasan yang setimpal. Apalagi saat aku nanti menyampaikan kabar yang tidak kalah membahagiakan yaitu tempat dimana orang tuamu sekarang.
Dan setelah kau bertemu dengan orang tuamu mungkin aku juga harus pergi dari hidupmu karena aku juga tidak tahu sampai kapan aku akan hidup, dan juga janjiku padamu telah kupenuhi juga sekarang kau telah memiliki kekasih yang akan selalu menjagamu.
"Sayonara hime..."
Flashback end
setahun sebelum aku menunggalkanmu aku pernah mati sekali, hari itu adalah ulang tahunmu aku telah membeli Kue dengan hasil gajiku selama sebulan untuk merayakan ulang tahunmu. Karena aku terlalu senang aku tidak terlalu memperhatikan ketika menyebrang jalan sehingga aku tertabrak oleh sebuah Truk barang dan pingsan. Saat itu aku bingung karena saat aku bangun aku telah berada di sebuah ruangan dengan 5 orang berpakaian ketat berwarna hitam dan sebuah bola hitam besar berada di ujung ruangan. Saat itulah aku mendapati bahwa aku terlibat dalam sesuatu semacam survival game dengan nama Gantz.
"Gantz ayo kita mulai"
Tbc
