Story By: Razen.

Disclaimer: Kazuki Takahashi.

Rate: T

Genre: Romance/Drama.

Main Pair: Tendershipping.

Warning: Typo, AU, Fanon, semi-OOC, some mistakes EYD, Sho-Ai.

A/N: Well, hobi saya memang membuat fanservis. :D

xXx

Sarapan Pagi

xXx

.

.

.


"Yadounushi? Sedang apa?"

"Hm?" Ryou menoleh, tangan sibuk mengaduk sendok sayur. Meratakan bumbu dan air yang disiram pada tumpukan potongan sayuran hijau dalam panci.

Bakura menguap lebar. Rambutnya yang sudah mencuat acak-acakan, makin tidak karuan bekas bangun tidur. Kaos disibak, menggaruk perut yang terasa gatal.

"Selamat pagi, Bakura," sapa Ryou, mengalihkan pandangan dari Bakura dan kembali memerhatikan isi panci yang mulai mendidih.

Kembaran yang lebih serampangan iseng melirik ke dalam panci, lenguhan jijik tercipta ketika mengetahui apa isinya. Ryou merasa tersinggung. Apa yang salah dari masakannya?

"Tidak bisakah kau memasak daging saja? Bukan makanan beracun seperti ini," protes Bakura tidak suka.

Lain Bakura, lain pula Ryou. "Ini bayam! Gizinya bagus! Banyak zat besinya!" Omel Ryou tak mau kalah.

Bakura mencibir. Malas pagi-pagi sudah bertengkar. Tadi dibanguni dengan cara dicakar kucing yang dipungut Ryou, kucing bernama Akefia itu tampak sekali menganggap Bakura adalah pengganggu sementara ia bermanja ria dengan Ryou.

"Geez, sana duduk. Setelah ini kubuatkan susu."

Uke marah, masih perhatian. Manisnya. Bakura terkekeh dan memilih mendekat selangkah.

"Baik. Tapi kuambil dulu makanan pembuka."

Apa?

Ryou tidak mengerti. Pembuka apanya? Jelas-jelas menu sarapan mereka pagi ini adalah sup sayur dengan segelas susu sebagai minumannya. Makanan pembuka macam apa yang dimaksud?

"Ini, lho—"

Satu gerakan kilat, Ryou tak sempat menarik napas.

Sayur dalam panci terlupakan sejenak karena Bakura tengah menyuap makanan pembuka.

"Pu—Bakura!"

Ryou beranjak mundur, menjauh dua langkah. Wajah pucatnya merona merah. Tangan dilarikan ke depan mulut, punggung tangan mengusap bibir.

"Aku masih ngantuk. Sarapanku untuk makan siang saja."

Biang kerok penyebab timbulnya noda merah pada paras Ryou malah menguap lagi dan melengos pergi. Tak mengacuhkan panci kosong yang dilempar, nahas tidak tepat sasaran.

"Bakuraaaaa!"

xXx

The End

xXx