Sakura Haruno, putri bangsawan Konoha yang harus menjalankan wasiat ayahnya. Yaitu menikah dengan seorang pria pilihan ayahnya, pangeran kerajaan Suna yang dikenal sebagai Cassanova sejati.
Could This beTrue Love
Naruto belongs Masashi Kishimotto (Unclenya Barbie #lol)
Rated : M
Pair : Sakura H. X Gaara Sabaku
Genre : Drama, Romance, Hurt
Warning : OCC, Typo, Lemon(later)
BarbieUchiha present...
.
.
Sinar matahari membawa kehangatan kepada seluruh penghuni bumi. Tak terkecuali bagi gadis cantik yang begitu bahagia menikmati sinar cerah matahari. Dengan santainya ia berjemur di atas matras plastik berisi udara yang mengambang di permukaan laut. Kaki-kakinya berkecipak ceria di air laut yang cukup dalam. Ia yakin saat ini dirinya cukup jauh untuk dapat terlihat oleh orang dari pantai sana. Lagi pula memang tak seorangpun berada di pantai, karena dengan jelas ia tau bahwa pantai ini milik pribadi. Pantai yang terletak di selatan Konoha ini telah dibeli oleh ayahnya dua tahun yang lalu.
Perlahan gadis bermarga Haruno itu menarik tali bikininya beserta celananya. Membiarkan kulit putih mulusnya benar-benar terekpos sempurna. Dia bukan gadis yang suka setengah-setengah, begitu pula dalam hal ini. Tujuan utamanya kali ini adalah menggelapkan seluruh permukaan kulitnya yang ia rasa terlihat begitu pucat karena selama ini dirinya jarang menerima cahaya matahari. Coba bayangkan bagaimana keadaan kulitnya yang sudah 3 tahun lamanya berada di negara yang mendapat hujan 200 hari tiap tahunnya.
Ya, gadis ini baru seminggu pulang ke negara asalnya, Konoha. Setelah 3 tahun lamanya menjadi siswi sekolah menengah atas di Britania Raya. Oh..., Sakura begitu merindukan negara tropisnya ini...
Sakura masih berkutat dengan kebahagiaannya akan tempat yang begitu dirindukannya ini ketika derap kaki kuda terdengar mengusik pendengarannya. Suara-suara itu datangnya bukan dari pantai. Melainkan dari suatu tempat yang lain. Sakura dapat merasakan bahwa suara kaki-kaki kuda itu semakin mendekat. Bahkan ringkikan kuda mulai terdengar.
"Shit..." Kesal Sakura dan memilih menyeburkan dirinya kedalam air laut.
Tidak mungkin dirinya membiarkan seseorang melihatnya sedang berjemur dalam keadaan telanjang. Meskipun itu ayahnya sendiri. Tapi, Sakura rasa siapapun itu pasti bukanlah ayahnya, karena seingatnya ayahnya tadi sedang sibuk mengerjakan tugas-tugasnya, dan ia tau bahwa ayahnya bukan orang yang akan meninggalkan tugas-tugasnya dengan mudah.
Ataukah mungkin itu pelayan ? Pelayan mana yang rupanya minta dipecat heh ? Bukankah tadi Sakura telah memperingatkan semua pelayan agar tak mendekati pantai.
Mungkin berjemur tanpa sehelai benang pun memang bukanlah ide yang baik karena pada akhirnya Sakura memilih untuk menyelamkan dirinya ke laut yang sialnya laut di sini begitu bersih dan menampakkan apapun yang tersembunyi di dalamnya. Tapi, selama apa juga Sakura dapat menyelam ? Toh pada akhirnya dirinya harus menarik napas kepermukaan.
Kami-sama... Siapapun itu Sakura berharap orang itu memiiki gender yang sama dengannya.
Tapi...
"Yo !"
Sakura dapat mendengar suara baritone itu dengan jelas bersamaan dengan kemunculan dirinya ke permukaan air laut.
Refleks Sakura menutupi dadanya dengan kedua tangannya sembari mencari-cari sumber suara.
Dan...
"GYAAAAAAAA..."
Sakura berteriak histeris ketika tau suara itu berasal dari seseorang di atas tebing yang cukup tinggi, berjarak sekitar 25 meter darinya. Seseorang yang tengah menatap tajam kearahnya di sertai senyuman yang Sakura artikan sebagai senyuman seorang pria hidung belang.
"Siapa kau ?" Tanya Sakura marah. Sakura yakin wajahnya kini terlihat merah, bukan hanya karena marah tapi juga karena manahan malu. Dengan perlahan Sakura berenang di sekitar matrasnya. Sedikit bersembunyi di balik benda terapung bewarna oranye transparan itu yang sebenarnya tak terlalu membantu Sakura menyembunyikan tubuhnya.
"Kau, Sakura Haruno ?" Orang itu malah balik bertanya. Membuat Sakura semakin merah padam.
"Iya ! Aku Sakura Haruno, dan taukah kau tuan ? Kau itu telah memasuki kawasan pribadiku." Tegas Sakura dengan suara lantang. Gadis itu berusaha menahan malu dengan berbicara seperti ini.
"Begitukah ? Maafkan aku kalau begitu, karena aku sama sekali tak melihat namamu di sekitar sini." Orang itu tersenyum meremehkan.
Sakura menggeram dan berniat ingin mengusir secara kasar pria itu, meskipun ia tau bahwa pria ini pasti bukanlah orang asing yang tersesat atau sebagainya. Karena jelas-jelas pria ini tau namanya. Tapi siapa pria ini ? apakah tamu ayahnya ? bagaimana bisa tamu ayahnya bertindak sekurang ajar ini, bahkan tak memiliki niat untuk pergi sama sekali saat jelas-jelas sedang melihat dirinya dalam keadaan seperti ini.
"Pergilah !" perintah Sakura sambil tetap menutupi dadanya dan berlindung di balik matras.
"Mengapa aku harus pergi ketika disuguhi pemandangan 'seindah' ini ?" Indah yang ambigu antara pemandangan laut yang menakjubkan atau indah karena melihat seorang bidadari tengah berenang tanpa sehelai benangpun di air yang begitu bening.
Pria ini tampaknya sengaja menggoda dirinya. Sialan, bathin Sakura semakin kesal.
"Pergi, atau aku berteriak dan meminta pengawal untuk menyeretmu !"
"Silahkan..."
Kami-sama pria ini benar-benar licik.
Ia tau bahwa Sakura pasti ragu untuk berteriak. Karena para pengawalnya nanti mau tak mau pasti juga akan melihat keadaannya saat ini.
Sakura hampir putus asa, haruskah dirinya mengambil bikininya dan memasangnya tanpa rasa malu di hadapan pria ini ? Tapi keduanya sama-sama memalukan. Sakura yakin pria saat ini dapat melihat tubuhnya meskipun itu mungkin tidak terlalu jelas juga karena jarak mereka dan air laut, dan jangan lupakan matras ini yang sedikit membantu.
Sakura benar-benar bingung. Dirinya juga tak kuat lama-lama berenang seperti ini. Kedua kakinya terasa pegal karena terus-terusan bergerak mengusahakan agar tubuhnya tetap mengambang.
"Ayahku pasti akan membunuhmu jika ia tau-"
Bluf
Sakura merasakan kakinya benar-benar pegal, tidak tapi keram. Sakura tidak dapat menggerakkan kakinya, perlahan tubuhnya semakin tenggelam. Sakura tak dapat bernapas dan kesadarannya perlahan menghilang.
Diantara sisa kesadarannya Sakura dapat mendengar suara kecipak air karena sesuatu medekat ke arahnya, lalu ia merasa tubuhnya perlahan terangkat kepermukaan oleh sepasang lengan kekar yang memeluknya dan membawanya berenang ke tepi pantai.
Sekilas Sakura dapat melihat sosok itu. Berambut merah dengan mata jade yang terlihat cemerlang. Sakura mengagumi mata itu dalam hatinya sebelum akhirnya benar-benar tak sadarkan diri.
.
.
Jade itu lagi. Kenapa lagi-lagi yang terlihat hanya jade cemerlang itu. Apakah ini kenangan terakhir yang diriku bawa ke alam sana ?
Tunggu dulu, apakah aku mati ? apakah sepasang jade benar-benar itu hal terakhir yang aku lihat di dunia ?
Tapi mengapa sepertinya jade itu terlihat terus memandangiku ?
Tak berkedip dan terlihat mendekat.
Semakin dekat...
Hangat...
Apakah ini hembus nafas ?
Lalu kenapa bibirku rasanya seperti ditekan oleh sesuatu yang kenyal. Apakah itu bibir orang itu ?
"GYAAAAAAAAAAAAAA"
"Bisakah kau hentikan teriakanmu nona Haruno ? atau aku harus memanggilmu Sakura si putri tidur."
"K-kau, kenapa kau menciumku ?" Sakura tampak lebih histeris ketimbang saat dirinya di air tadi. Ia memegangi bibirnya dengan gemetar.
"Tadi aku menyelamatkanmu dengan memberimu napas buatan. Lalu setelah itu kau sadar dan memuntahkan air laut. Tapi kemudian kau hanya diam menatapku, jadi aku menciu-"
Belum selesai dengan kata-katanya pria itu malah terdiam. Wajahnya terlihat memerah dan dengan segera memalingkan wajahnya. Pria itu kemudian berdiri dan melepaskan kemeja berwarna putih yang ia kenakan. Memperlihatkan otot-otot perut dan dada bidang yang akan membuat wanita manapun meneguk ludah.
Membuat Sakura hampir terpekik dengan tingkah aneh yang dilakukan pria dihadapannya itu. Sebelum akhirnya menyadari sesuatu yang janggal dengan dirinya, sesuatu yang benar-benar dirinya telah lupakan. Sesuatu yang menjadi alasan mengapa dirinya bisa tenggelam karena berlama-lama berenang.
"GYAAAAAAAAAAAAAAA" Lagi-lagi Sakura berteriak histeris menyadari keadaannya saat ini. gadis berambut cerah itu berusaha menutupi semua bagian tubuhnya yang terekpos sempurna. Meskipun itu mustahil.
Sakura benar-benar panik, ditambah lagi dengan kelakuan pria tadi yang mendadak membuka pakaiannya.
Jangan-jangan...
Sakura memejamkan matanya, tak berani memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya hingga...
"Eh ?"
Sakura mendapati kemeja putih yang tadi digunakan pria itu kini menutupi tubuhnya. Sedang pria itu berbalik dan berjalan menjauh menuju tebing ketempat dimana seekor kuda dengan setia menunggu disana. Pria itu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Persekian detik kemudian Sakura hanya bisa terpaku mencerna semua hal yang telah terjadi. Bagaimana ia dibuat malu oleh pria yang memergokinya berjemur telanjang, lalu menyelamatkannya, memberinya napas buatan, menci-menciumnya... Sakura menggeram frustasi, bagaimanapun juga itu ciuman pertamanya, dan ciuman pertamanya diambil oleh orang yang asing baginya itu, lalu..lalu... bahkan orang itu juga melihat tubuhnya, seluruh tubuhnya tanpa kecuali.
Hanya satu doa Sakura saat ini, yaitu tak pernah berjumpa dengan pria itu lagi seumur hidupnya.
.
.
TBC
Keep or delete ?
Barbie cuman nebwie yang lagi coba peruntungan di rated M nih
Salam kenal Minna-san
Review ya kalau kalian berminat dengan kelanjutannya :D
