DISCLAIMER : Hiro Mashima
RATE : T (Teen/Remaja)
WARNING : Multichapter, Full Pairing (LaMi, JerZa, NaLu, Gruvia, GaLe, ElfGreen-?-)
Master lama Fairy Tail, Makarov, membuat sebuah ide gila dengan mengadakan sebuah turnamen yang melibatkan seluruh keluarga-keluarga baru di guild Fairy Tail. Turnamen yang diselenggarakan dalam rangka merayakan kemenangan tim Fairy Tail untuk ketujuh kalinya berturut-turut ini dinamakan 'GRAND FAIRY TAIL TOURNAMENT'
.
.
.
Suasana pagi hari di guild paling terkenal dan terhebat seantero Fiore kali ini benar-benar lain dari biasanya. Bukannya sangat sepi, tapi kebalikannya. Amat sangat ramai. Hampir semua penyihir maupun warga biasa di Magnolia kini terlihat sedang berkumpul di gedung yang berukuran terbilang luas itu.
"Woy, aku mau lihat pengumuman apa itu"
"Katanya hari ini ada pengumuman penting tentang sebuah turnamen yang akan digelar esok hari ya?"
"Iya benar. Aku juga penasaran lomba macam apa sebenarnya yang akan diselenggarakan"
"Master Erza memang sudah setuju akan ide Master Makarov ini?"
"Kudengar sih sudah setuju 100%. Aku jujur benar-benar penasaran"
Bermacam-macam pertanyaan, obrolan, dan ocehan-ocehan yang tidak jelas silih berganti mengisi suasana yang terjadi di guild Fairy Tail pagi ini. Hampir semua penyihir anggota guild pemegang gelar juara Daimatou Enbu tujuh kali itu terlihat. Masyarakat sekitar pun tidak mau kalah untuk ikut datang dan berkumpul.
"Woyyy, minggir-minggir semuanya. Kalo tidak pantat kalian yang menghalangi akan kusembur dengan apiii" Seorang pria berambut merah muda berusia kisaran 30 tahunan sedang berusaha menerobos kerumunan orang yang menghalang-halanginya sambil teriak-teriak.
Kontan saja seluruh orang yang sedang berkerumun di depan request board segera memberikan jalan bagi pria yang sudah dikenal sebagai salah satu penyihir kelas S terkuat di Fairy Tail itu. Setelah melewati banyak orang, akhirnya pria bernama lengkap Natsu Dragneel itu sampai juga persis di depan request board.
Kedua bola mata hitam Natsu perlahan mulai bergerak ke kanan dan kiri serta seterusnya seraya mulutnya bergumam lirih. Ia kini sedang membaca sebuah pengumuman besar yang ukurannya hampir separuh request board dengan desain dan tulisan yang menarik, yang sedari tadi pagi menjadi pusat perhatian seluruh penduduk Magnolia.
IKUTI DAN SAKSIKAN SEBUAH KEJUARAAN BERGENGSI DI FAIRY TAIL...
'GRAND FAIRY TAIL TOURNAMENT'
SEBUAH KEJUARAAN YANG AKAN DIIKUTI OLEH SELURUH ANGGOTA GUILD FAIRY TAIL YANG TENTUNYA SUDAH BERKELUARGA. DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT :
1) TERDIRI DARI SEORANG AYAH, IBU, SERTA SEORANG ANAK (USIA ANAKNYA TIDAK BOLEH LEBIH DARI 12 TAHUN)
2) TIDAK BOLEH MENGGUNAKAN SIHIR DALAM PERTANDINGAN, KECUALI DALAM SEBUAH PERTANDINGAN PENGECUALIAN YANG SUDAH DITENTUKAN.
3) KEJUARAAN INI HANYA BOLEH DIIKUTI OLEH ANGGOTA FAIRY TAIL SAJA, YANG TENTUNYA SUDAH BERKELUARGA DAN PUNYA SEORANG ANAK.
4) PANITIA TURNAMEN INI DILARANG KERAS UNTUK BERPARTISIPASI.
5) AKAN ADA HADIAH YANG FANTASTIS BAGI PARA JUARA 1, 2, DAN 3.
TERTANDA,
MAKAROV DREYAR
ERZA SCARLET
"Woahhh, ada lomba yang mengasyikan ternyata. Aku ikut, aku ikut" Putra Igneel itu heboh sendiri setelah membaca pengumuman barusan.
Dari arah belakang, seekor kucing kecil berwarna biru terbang mendekat ke arah pria yang sedang asyik loncat-loncat sendiri di depan kerumunan orang-orang.
"Natsuuuuu!"
Orang yang merasa dipanggil lalu menoleh ke arah suara "Hn? ... Woah, Happy! Happy, sini liat pengumuman ini"
"Happy, lihat ini. Kakek tua itu sepertinya yang mengusulkan turnamen yang entah apa ini masudnya. Dan juga aku pasti akan ikut besok, hahaha"
Exceed berwarna biru itu langsung membaca satu per satu kalimat yang terpampang di request board. Wajahnya terlihat sumringah begitu selesai membacanya.
"Natsu, kau ikut kan?"
Natsu mengepalkan tangan kanannya ke atas diiringi dengan aura api yang berkobar-kobar "Pasti itu! Akan kubuktikan bahwa aku yang akan jadi pemenangnya Happy"
Seorang wanita cantik berambut pirang panjang yang sedang menggandeng seorang anak laki-laki berambut pirang jabrik berusia kisaran 5 tahunan, terlihat mondar-mandir di barisan belakang kerumunan.
"Kyou-kun, ngomong-ngomong ayahmu kira-kira kemana ya? Disini ramai sekali"
Bocah kecil bernama lengkap Kyou Dragneel itu menggaruk-garuk kepalanya pertanda bingung "Aku tidak tahu Bu. Tapi sih kalo melihat keadaan yang ramai sekali seperti ini, aku jamin ayah pasti ada di ujung depan sana"
Dan benar saja. Saat ibu dari Kyou itu berjinjit untuk melihat ke ujung depan sana, kelihatan sesosok manusia berambut jabrik pink yang sedang asyik lompat-lompat dan berjoget tidak jelas.
"Sebentar ya nak. Ibu akan panggil ayahmu itu"
Lucy berjalan ke arah kerumunan bagian belakang, lalu ia berteriak "NATSUU DRAGNEELLL!"
Sontak seluruh orang yang sedang berdesak-desakan segera menghentikan keributan dan menoleh ke arah sumber suara yang konon amat cempreng nan memekakan telinga.
"Lu..Lucy? Kenapa teriak-teriak memanggil Natsu seperti itu?" Gumam rival abadi Natsu di Fairy Tail, Gray Fulbuster yang kini sedang ikut berkerumun dengan putra laki-laki seumuran Kyou yang sedang digendong di pundaknya.
"Papa Ice, kenapa ya Lucy-obasan teriak-teriak aneh seperti itu?" Tanya seorang bocah laki-laki berambut ikal lancip yang berwarna biru tua, Troy Fulbuster.
"Kau lihat saja siapa orang yang menyebabkan Lucy-obasan teriak-teriak. Lihat itu" Gray mengarahkan telunjuknya ke arah depan dimana terlihat seorang Natsu yang sedang heboh sendiri dengan Happy.
"Ohh jadi gara-gara Natsu-ojisan ya. Hm hm, aku mengerti papa ice" Troy manggut-manggut.
"Hey Troy, sampai kapan kau akan memanggilku dengan sebutan papa ice hah?" Satu buah tanda siku-siku nampak di dahi pengguna sihir es itu.
"Hehehe, habis sudah kebiasaan sih papa ice"
Saat mau menurunkan anaknya dari pundaknya, kedua tangan Gray memegang paha Troy terlebih dulu. Tapi...
'Lho lho? Kenapa tidak ada kain ataupun pelapis di area paha bocah ini?'
Gray lalu menurunkan putra semata wayangnya itu.
"WAAA? MANA CELANAMU?"
Spontan teriakan suami dari Juvia itu membuat seluruh orang yang ada di sekitarnya melonjak kaget.
"Hehehe, maaf papa ice. Kebiasaan, hehe" Sebuah cengiran kecil terlukis di wajah imutnya.
Entah kenapa, anak laki-laki Gray dan Juvia ini menuruni tabiat buruk ayahnya yaitu doyan telanjang di muka umum. Tapi yang membedakan jika Gray telanjang dada, Troy telanjang celana. Semoga tabiat ini tidak berlanjut hingga usianya di atas 17 tahun XD
Kembali ke scene Lucy yang mencari Natsu...
"WOAHH LUCYYY?" Natsu mendadak panik begitu melihat istrinya yang kini sudah menunggunya di belakang kerumunan dengan wajah horror.
"Na..Natsu, i..itu L..Lucy" Happy pun ikut-ikutan cemas.
Sang Celestial Wizard itu berjalan menuju ke arah Natsu dengan langkah yang menakutkan seakan dia itu seekor monster, diikuti oleh Kyou di belakangnya.
"Natsuuu..."
'Glek' Ayah Kyou Dragneel itu menelan ludah dengan raut muka pucat.
"Kemana enam potong ayam bakar yang kemarin malam ada di meja makan hahhh?" Kepala Lucy berubah menjadi amat besar dan terus memojokan Natsu ditambah dengan sebuah senyuman iblis yang menakutkan.
"A..aye!"
"Jawaban apa itu hahhh?" Lucy menjewer kedua telinga suaminya itu di depan umum.
"Ampun Lucy. Anu, yang makan Happy. Ya, Happy pelakunya" Ucap Natsu dengan ekspresi kesakitan akibat kedua telinganya di jewer.
"Eehhh? Lucy, bukan aku yang makan. Natsu bohong" Sergah kucing yang sudah cukup berumur tapi masih terlihat imut itu.
Tatapan menakutkan wanita bermarga Heartfillia itu kini beralih kepada Happy "Kau ya Happy?"
"Bukan Lucy, tapi Natsu"
Kyou yang melihat adegan konyol di antara ayah dan ibunya itu kini tertawa terbahak-bahak "Wahahaha, kalian sungguh lucuuu"
Seorang wanita berambut merah yang mengenakan pakaian armor berjalan pelan menghampiri asal muasal terjadinya keributan di guild yang di pimpinnya itu. Setiap kali ia melangkah, orang-orang yang berada di sampingnya baik itu sesama rekan di Fairy Tail ataupun penduduk biasa langsung mengecilkan suaranya dan menjaga kelakuannya. Semua orang yang ada di Magnolia tahu persis siapa dia dan bagaimana sifatnya. Bukan hanya terkenal di Magnolia saja, tapi terkenal di seluruh Fiore sebagai seorang master wanita termuda yang sukses memimpin guildnya menjadi nomer satu selama bertahun-tahun lamanya.
"Psst, master datang"
"Huss, jangan berisik jika ada master"
"Beri jalan untuk master"
Master wanita berusia kisaran 30 tahunan itu kini sudah sampai di depan request board tempat dimana terjadinya kegaduhan yang di akibatkan oleh mantan rekan satu timnya dulu.
"Natsuuu! Lucy! Happy!"
Sontak ketiga makhluk yang merasa dipanggil segera memalingkan wajahnya ke arah suara seorang wanita yang menurut mereka terdengar menakutkan itu.
"Erza?" Ucap Natsu, Lucy, dan Happy serempak. Wajah ketiganya kini sudah nyaris pucat pasi.
"Kalian tahu kan apa konsekuensinya jika melanggar aturan dengan perilaku kalian yang berisik itu?" Sorot mata master ketujuh Fairy Tail itu berubah menjadi setajam pisau.
Dalam sekejap ingatan Natsu kembali kepada beberapa hari yang lalu dimana ia dihukum berdiri dengan satu kaki di depan pintu masuk guild 12 jam penuh sejak pagi hingga malam gara-gara berantem dengan Gray dan membuat beberapa meja rusak.
Sedangkan Lucy membayangkan momen memalukan ketika ia dipaksa oleh Erza untuk menjadi pelayan di Fairy Tail selama satu hari penuh dimana pakaiannya ditempeli kertas bertuliskan 'Miss Cerewet Fairy Tail' gara-gara ulahnya beradu mulut seharian dengan Natsu, Gray, dan Gajeel.
Hanya Happy lah yang belum pernah di hukum oleh master mereka. Tapi Erza pernah mengancam akan memaksa Happy untuk memakan ikan busuk jika ia berulah melewati batas.
"Baguslah jika kalian langsung diam. Baik, ada apa ini?" Tanya sang Titania.
"Wah Erza-obasan hebat bisa langsung bikin ayah sama ibu diem, hahaha" Putra pertama Lucy Heartfillia itu malah asyik menertawai kedua orang tuanya.
"Diam kau kerdil" Omel Natsu melihat reaksi anaknya barusan.
"Wahahaha" Kyou masih tertawa sambil asyik ngupil. Yah, karena hobi bocah ini adalah ngupil. Tiada jam tanpa ngupil baginya XD
Tiba-tiba kedua mata Lucy menangkap sebuah objek besar di belakangnya. Sebuah pengumuman berukuran besar yang di desain cukup indah dan menawan.
"Lho, i..ini pengumuman apa ya?" Istri Natsu Dragneel itu mulai asyik membaca isi pengumuman yang barusan mengalihkan perhatiannya.
"Itu pengumuman tentang turnamen yang akan diadakan esok hari, Lucy. Sebuah turnamen yang akan diikuti oleh member Fairy Tail yang sudah berkeluarga dalam rangka untuk merayakan kemenangan kita yang ketujuh kali berturut-turut pada Daimatou Enbu. Kalian ikut kan Natsu, Lucy?" Tanya Erza.
"Waahhh sepertinya asyik ya. Kita ikut kan Natsu?"
Sosok yang bersangkutan langsung mengepalkan kedua tangannya ke udara "Pasti. Apapun itu, kami yang akan menang. Kau setuju kan Kyou? Kalo setuju ikuti gerakan ayah ini dengan semangat yang berkobar"
Bocah berambut pirang itu pun ikut mengepalkan kedua tangannya ke udara seperti ayahnya "Benar yah. Aku sudah tidak sabar ingin mengalahkan Troy sialan dan David si angkuh itu"
"Hey hey, jangan bawa-bawa nama anakku ya penerus Salamander otak udang" Tiba-tiba saja datanglah Gray yang sedari tadi mungkin sudah memperhatikan tingkah berisik teman-temannya itu dengan Troy dalam gendongannya.
"Apa kau bilang pangeran celana dalam? Anakku kau bilang penerus Salamander otak udang hah? Lihat anakmu itu itu, kusebut dia pangeran tanpa celana" Balas Natsu tak terima anaknya di ejek.
Seluruh pasang mata menatap ke arah anak Gray dan Juvia itu.
"WAAA SEJAK KAPAN CELANAMU LEPAS?" Gray hebohnya selangit.
Natsu dan Kyou langsung melakukan gerakan tos sembari tertawa terpingkal-pingkal melihat Troy yang sudah telanjang celana dan kini memperlihatkan burung kecilnya bergerak kesana kemari XD
Erza yang melihat kelakuan teman-temannya dan kelakuan anak mereka cuma bisa geleng-geleng kepala pasrah.
"Jadi, kalian semua mau ikut turnamen ini kan?" Tanya Erza.
"Tunggu Erza, memangnya yang akan dilombakan apa saja?" Happy mengajukan pertanyaan karena penasaran.
Erza mengedikan bahunya "Entahlah, aku juga kurang tahu. Aku kan bukan panitianya"
"Hah? Tapi disini kan ada namamu" Gray menunjuk ke arah pojok bawah kanan pengumuman itu dimana tertulis nama 'Erza Scarlet'.
"Aku cuma menuliskan namaku sebagai formalitas saja karena aku kan master. Karena sejujurnya aku pun ingin ikut bersama Jellal dan Ema putriku" Erza tiba-tiba tersenyum penuh makna.
"Baiklah. Aku pun tak mau kalah. Lucy, Kyou, besok kita akan ikut ya. Wajib!" Natsu langsung menggebu-gebu.
"Siap yah" Kyou pun ikut-ikutan bersemangat seperti ayahnya sambil melakukan ritualnya, yaitu ngupil.
"Yosh, aku pun ikut bersemangat nih" Sahut Lucy.
"Na..Natsu, masa aku tidak di ajak sih? Hiks..hiks.." Happy langsung pundung di pojokan dengan aura kelabu.
"O ya, Happy. Kau siap Happy?"
Happy langsung bangkit dari pundungnya dan terbang berputar-putar karena gembira "Aye!"
"Tapi kau bagian pembantu umum ya Happy" Happy langsung pundung lagi setelah mendengar tanggapan dari Natsu barusan.
"Baiklah kalo kalian semua akan ikut. Aku sekeluarga juga akan ikut. Bagaimana Troy? Kau setuju?"
Troy langsung memasang pose hormat "Oke papa ice"
"Hey hey, berapa kali kubilang jangan panggil aku papa ice seperti itu lagi" Penyihir pria yang juga rival Natsu itu cuma bisa menghela nafas pasrah.
"Aku tak akan kalah denganmu, pangeran tanpa celana"
"O ya? Aku yang akan menendang pantatmu duluan penerus Salamander bodoh"
Kedua bocah yang usianya hampir sama itu saling menatap tajam satu sama lain seakan tak mau kalah. Persis seperti kelakuan ayah mereka.
"Selamat pagi semuanya"
Seorang wanita cantik berambut panjang berwarna putih keperakan yang sepertinya baru saja datang langsung menyapa mereka semua yang ada disitu.
"Mirajane?" Kata Erza.
"Master Erza, kudengar esok hari akan ada perlombaan ya?" Tanya Mirajane dengan tersenyum manis.
"Iya benar Mira. Kau ikut kan bersama Laxus?" Tanya Natsu.
Wanita bermarga Strauss itu mengangguk "Hmm. Aku besok pasti akan ikut bersama Laxus dan David"
"Mira-nee" Sebuah suara lembut yang familiar terdengar dari arah pintu masuk guild. Itu Lissana dan juga anak laki-laki Mirajane, David Dreyar.
"Lisanna? Sini ikut gabung" Lucy melambaikan tangannya ke arah adik kandung Mirajane itu.
Lisanna mengangguk, kemudian berjalan menghampiri mereka semua yang diikuti oleh seorang bocah laki-laki berambut spike berwarna layaknya marga Strauss.
"Kau tidak ikut Lissana?" Tanya Natsu.
Semburat merah muncul di pipinya "Tidak ah. Aku..aku kan belum berkeluarga"
"Elfman dan Evergreen sepertinya akan ikut juga kok" Kata istri Laxus itu.
Di bagian para anak-anak...
"Woy kau David, kau besok mau ikut kan bersama orang tuamu?" Kyou mendekat ke arah cicit Makarov dengan tampang yang menantang.
"Hn? Tentu. Dan bisa di pastikan ayah dan ibuku serta aku lah yang jadi juaranya" Sahut David dengan nada dingin nan datar.
"Jangan kepedean dulu kau ya. Kau belum tahu siapa ayah dan ibuku? Mereka lebih kuat daripada ayahmu yang seorang penakut karena selalu dilindungi oleh Raijinshuu, serta ibumu yang juga hanya seorang penjaga bar saja" Ucap penerus Natsu itu dengan kalimat yang terdengar pedas sambil memulai kegemarannya yaitu ngupil.
Dua buah siku-siku muncul di dahi David Dreyar "Apa katamu? Kau menghina ayah ibuku hah? Lihat itu. Ayahmu adalah seorang dragon slayer yang dungu. Anaknya pasti lebih dungu"
"Woy sudah-sudah jangan berantem" Troy berusaha untuk melerai keduanya.
"Kalau mau melerai lihat keadaanmu dulu dong. Kau sama seperti ayahmu yang doyan bugil Troy"
Setelah mendengar perkataan David barusan, Troy langsung melihat ke arah bawah dan astaga ... celananya lepas lagi!
Setelah memakai celana pendeknya lagi, bocah laki-laki berambut biru tua itu langsung menatap David dengan sedikit emosi "Kau juga menghina ayahku hah?"
David : "Iya, memang kenapa? Bukankah kenyataannya ayahmu gemar striptease di depan umum?"
Troy : "Iya sih. Tapi ... tadi kau telah membuat aku emosi tahu!
Kyou : "Troy, kita hajar si tukang setrum itu yuk"
Troy : "Ayooo. Walau kita sebenarnya musuhan, tapi kali ini kita bersekutu ya Kyou"
Kyou : "Hmm. Seraanggg!"
Troy : "Hiyaattt!"
David : "Cih, terpaksa kuladeni. Heyaahhh!"
Bak .. bik .. buk .. plak .. plok .. dash .. brak .. bruk ..
Begitu mendengar adanya perkelahian yang ternyata disebabkan oleh Kyou, David, dan Troy. Natsu dan yang lainnya langsung berusaha untuk melerai.
"Gray, kau pegangi anakmu itu. Sedangkan aku akan memegangi tubuh Kyou" Natsu bergegas menuju ke tempat perkelahian dan langsung memegangi putranya yang masih ingin bertarung.
"Troy, sudahlah. Jangan bertengkar. Jika sampai ada barang-barang di guild yang rusak nanti pasti ayah yang akanm dihukum oleh Erza-obasan" Gray masih ingat hukuman apa yang sering ia terima akibat perbuatannya menghancurkan benda-benda di guild ketika berantem dengan rivalnya itu. Disuruh push-up, sit-up, squat jump masing-masing sebanyak 100 hitungan cukup membuatnya ngos-ngosan sia-sia. Apalagi setelah itu harus rela mendengar ocehan kekhawatiran Juvia yang panik melihatnya disiksa begitu oleh master mereka yang terkenal amat disiplin.
"David, kau tidak boleh bertengkar seperti itu lagi ya sayang. Kau sudah janji kan pada ibu untuk tidak nakal?" Sedetik kemudian putra Mirajane itu langsung diam dan menuruti perintah ibunya. Sepertinya hanya Mirajane saja yang benar-benar tahu apa itu arti menjadi orang tua. Buktinya Kyou Dragneel dan Troy Fulbuster kini malah akhirnya ribut dengan orang tua mereka sendiri.
"Kyouuu diammm!" Lucy yang melihat anaknya masih saja rewel itu langsung mengeluarkan jurus jewerannya yang tadi sempat digunakannya untuk menjewer Natsu.
"Awww sakit bu, sakit"
"Hoy ada ribut-ribut apa ini?" Dari arah lantai dua tiba-tiba saja terlihat seorang kakek tua berambut putih dengan ukuran tubuh yang dibawah standar. Siapa lagi kalau bukan master senior di Fairy Tail, Makarov Dreyar.
"Hap" Master Makarov lalu melompat dari atas untuk turun ke lantai satu. Tapi sayangnya saat ia mendarat tiba-tiba saja kakinya terpeleset sebuah genangan air yang entah berasal darimana, dan...
GUBRAKK
Sontak seluruh orang yang ada disitu hanya bisa tertawa melihat kelakuan mantan Master mereka itu.
"Ckckck, makanya kalau turun lewat tangga dong kakek moyang. Jatuh baru tahu rasa" Kata David dengan nada sarkastik sembari melipat kedua tangannya di dada.
"Dasar cicit sialan. Melihat kakek buyutmu jatuh seperti ini tidak kau tolong malah menyindir lagi, aduh..duh encokku kumat lagi nih"
"Master Makarov, ada urusan apa Master menghampiri kami semua disini?" Erza yang mengajukan pertanyaan.
Kakek Laxus itu masih mengusap-usap pantat dan pinggangnya yang kesakitan "Aku tahu apa yang menyebabkan kalian semua ribut pagi ini. Makanya aku akan datang ke sini untuk menjelaskannya dengan jelas tentang pengumuman ini"
Seluruh pasang mata kini menatap ke request board dimana pengumuman turnamen itu ditempelkan.
"Kalian semua pasti sudah paham kan dengan peraturannya?" Tanya Master Makarov.
"Aku tahu kakek tua. Yang ikut pasti yang sudah berkeluarga kan? Wahahaha, aku sudah tidak sabar ingin melihat semua teman-teman berpartisipasi dan pastinya akan bersaing dalam lomba esok hari" Natsu seperti biasa masih heboh sendiri.
"Ayo Natsu, go go! Aku mendukungmu dan Lucy" Dukung Happy.
Master Makarov berdehem "Ehm ehm, tapi kalian harus memperhatikan peraturan yang sebetulnya paling penting. Yaitu pada poin nomer satu"
"Sebuah keluarga yang masih mempunyai seorang ibu di dalamnya kan Master?" Kata Gray sembari berusaha memegangi tangan putranya yang hampir saja memelorotkan celananya.
"Iya benar Gray. Jadi bagi keluarga yang sudah tidak ada wanita di dalamnya tidak boleh ikut. Maka dari itu Macao dan Wakaba serta Gildarts, itu pun kalau Gildarts hadir, tidak diperkenankan mengikuti acara ini. Lagian anak Macao, si Romeo itu sudah remaja akhir. Apalagi Cana yang sudah pantas dipanggil ibu dibanding anak" Master Makarov kembali menjelaskan.
"Master, mengapa disini tertulis usia anak tidak boleh lebih dari 12 tahun?" Tanya Lissana penasaran.
"Itu karena nanti ada sebuah lomba yang khusus diikuti oleh para anak-anak saja. Dan jika ada yang berusia si atas 12 tahun, aku takutkan dia akan mudah menjadi juara karena menang secara umur. Umur yang lebih pastinya mempunyai kekuatan, pengalaman, dan mental yang lebih unggul kan?"
Gray tiba-tiba mengacungkan tangannya "Aku tidak setuju Master. Buktinya si Natsu ini. Umur sudah kepala tiga tapi kelakuan layaknya balita"
Sontak Natsu langsung menghampiri rivalnya itu dengan secepat kilat "Apa yang kau bilang tuan bugil? Kau mau memfitnahku hah?"
Gray pun tak mau kalah begitu saja "Lho, memang kenyataannya kan salamander bodoh? Umurmu yang sudah segitu tapi kelakuanmu tidak beda jauh dengan anakmu kan?"
Keduanya mulai menyiapkan sihir masing-masing untuk bertarung.
"Ayo papa ice, hajar ayahnya Kyou yang bodoh itu" Dukung Troy.
Kyou pun tak mau kalah juga "Ayah, tendang pantat papanya Troy yang tukang telanjang itu dengan mantap"
"Memang benar juga sih. Natsu sifatnya masih seperti balita. Hm hm" Lucy manggut-manggut seakan membenarkan ucapan penyihir es itu.
"Woah, kau malah membela Gray Lucy?" Happy heboh sendiri.
SIINGGG
Tiba-tiba saja Erza sudah berada di belakang kedua pria yang hampir bertarung itu.
"Hey hey, mau kuhukum berdiri dengan satu kaki di depan pintu masuk selama 24 jam penuh hah?"
Wajah Erza kini terlihat menakutkan di mata Gray dan Natsu. Rambut merahnya berkibar-kibar seperti medusa, matanya berubah menjadi melotot, dan gigi-giginya dipenuhi dengan gigi taring yang tajam.
'Glek' Natsu dan Gray hanya bisa menelan ludah.
"Ampun-ampun Master. Aku janji tak akan berbuat seperti ini lagi" Dalam hitungan detik, ayah kandung Troy segera bersujud minta ampun di depan sang Titania itu.
"Aku juga Master Erza. Ampun .. ampun" Natsu pun ikut-ikutan.
"Bagus" Kata Erza singkat.
Pintu Guild tiba-tiba saja terbuka dan menampilkan seorang wanita berambut biru dengan aksesoris kacamata yang selalu dikenakannya, bersama seorang anak perempuan berpenampilan tomboy yang seumuran dengan Troy dan Kyou.
"Levy-chan"
"Lu-chan"
Kedua teman dekat itu saling berpelukan satu sama lain.
"Kau ikut lomba ini kan Levy-chan?" Tanya Lucy dengan ekspresi ceria.
Wanita cantik berkacamata itu menanggapi pertanyaan sahabatnya dengan anggukan mantap "Hm. Aku akan ikut Lucy. Aku kesini juga karena mendengar berita tentang turnamen ini dari orang di depan rumahku"
"Kau berarti ikut juga kan, Lenka-chan?" Lucy menghampiri putri Levy yang sedang duduk menopang dagu.
"Hn. Kalau ibuku menyuruhku, mau bagaimana lagi"
Lenka McGarden. Putri pertama Levy McGarden dengan Gajeel Redfox. Walaupun dalam segi fisik gadis itu mirip dengan ibunya, tapi sifatnya tidak jauh berbeda dari ayahnya. Tapi entah kenapa nama marga yang seharusnya mengikuti sang ayah, Redfox, malah menjadi nama marga milik sang ibu, McGarden.
"Hey, disini juga ada pria sejati juga yang mau ikutan"
Semua mata memandang ke arah suara berasal. Seorang pria tinggi besar berambut putih keperakan yang berjalan bersama seorang wanita berbaju hijau dengan warna rambut cokelat muda.
"Pria sejati tak akan takut dengan tantangan. Iya kan Atsuko-kun?" Elfman seperti biasa, melakukan pose andalannya. Mengepalkan tangan kanannya dengan tatapan menggebu-gebu layaknya pria sejati.
Seorang bocah berambut panjang berwarna putih keperakan terlihat berjalan dengan malu-malu di belakang Evergreen "Kaa-san, masa aku dipanggil dengan imbuhan -kun sih? Aku kan perempuan?"
"Hohoho, itulah ayahmu nak. Selalu terobsesi dengan yang namanya pria sejati"
'Hiks .. hiks, maafkan Tou-san nak. Tou-san sebenarnya ingin anak laki-laki yang jantan, tapi malah yang keluar seorang perempuan seperti kamu. Sudah perempuan, genit dan pemalu lagi. Hiks .. hiks ..' Elfman menangis dalam hati.
"Wahahaha, sepertinya sudah lengkap pesertanya ya?" Ujar Master Makarov.
"Master, sepertinya masih ada yang belum hadir. Keluarganya Alzack dan Bisca bagaimana?" Tanya Mirajane.
"Emm, sepertinya mereka tidak boleh ikut karena Asuka sudah berusia lebih dari 12 tahun" Jawab Master Makarov.
"Yosh, baiklah. Bagaimana cara pendaftarannya kakek tua?" Tanya Natsu.
"Baiklah semuanya dengarkan baik-baik ya. Caranya mudah sekali, tinggal mendaftar saja dan kalian harus menyebutkan umur masing-masing anak kalian agar tidak ada kecurangan yang menyalahi aturan pertandingan. Tapi ..."
"Tapi apa master?" Lissana bertanya dengan wajah penasaran.
"Kalian harus memberikan nama tim keluarga kalian masing-masing. Ini untuk memeriahkan turnamen juga. Bagaimana? Dimulai dari keluargamu, Natsu"
'Nama yang keren untuk tim keluargaku berarti ya? Emm sebentar. Emm ..' Natsu sedang berpikir sambil berpose jongkok.
Semua orang masih menunggu jawaban dari mulut dragon slayer itu. Tapi sudah bermenit-menit, sepatah katapun tidak keluar dari suami Lucy Heartfillia itu.
Alis Lucy berkedut-kedut karena geram melihat kelakuan memalukan ayah dari putranya itu.
"Dasar bodoh, heahhh!"
BUKKK
Lucy menendang pantat Natsu yang sedang jongkok sehingga membuat pria berambut merah muda itu nyusruk ke bawah meja.
"Sudah kuputuskan. Nama tim keluarga kami adalah .." Lucy memasang wajah misterius yang membuat seluruh orang yang ada disitu penasaran setengah mati.
Efek love-love dan blink-blink menjadi background sang Celestial Wizard itu "LUCCYYY CUUTTEEE!"
All minus Natsu : *sweatdrop*
Kyou menatap ibunya dengan jijik "Ihh ibu. Kenapa namanya menjijikan seperti itu sih. Tidak keren dan kurang jantan"
"Betul Kyou-kun. Aku setuju. Kurang jantan, tidak seperti pria sejati" Sahut Elfman tiba-tiba.
"Baiklah. Lucy Cute ya. O ya, usiamu berapa Kyou-kun?" Tanya Master Makarov sembari mencatat di sebuah buku.
"Aku? 5 tahun kakek renta"
"Baik. 5 tahun ya. Ehhh? Apa-apaan itu tadi yang kakek renta?"
"Kini giliranku dan papa ice" Troy mengacungkan jarinya tinggi-tinggi.
"Troy, apa nama timmu dan berapa umurmu?"
"Namakan tim bugil telanjang saja" Kata Natsu yang baru saja bangkit dari nyusruknya.
"Apa katamu? Mau cari gara-gara lagi hah kepala api?" Seperti biasa, Gray langsung tidak terima.
"Aha, aku tahu. Karena papa dan mamaku penyihir es dan air, maka akan kunamakan tim ICE CREAM"
Seluruh orang yang ada disitu mendadak cengo begitu mendengar penuturan putra Gray Fulbuster itu. Apa hubungannya antara penyihir es dan penyihir air dengan es krim? Sama-sama dingin kali ya.
"Berapa umurmu Troy?" Master Makarov mulai mencatat lagi.
"5 tahun. Sama dengan Kyou, Master"
"Hey Troy, walau umur kita sama tapi jangan harap kau bisa mengalahkan tim Lucy Cute" Kyou mulai memanas-manasi.
"O ya? Aura dingin dari tim Ice Cream akan segera memadamkan panas api dari tim konyolmu itu" Kata Troy dengan nada tidak terima.
"Cih, sesama tim jelek saja berantem"
"Diam kau tukang setrum!" Semprot Troy dan Kyou bebarengan ke arah David Dreyar.
"Lalu tim yang ketiga. Timmu ya Master ketujuh?"
Erza lalu maju seraya mengangguk penuh percaya diri.
"Hm. Aku berat mengucapkan ini, tapi kalian harus tahu bahwa aku, Jellal, dan Ema adalah kombinasi yang amat pas untuk menjadi juara" Ucap Erza penuh percaya diri dibumbui sedikit kenarsisan.
"Benarkah? Kita lihat saja nanti apakah kau bisa mempertaruhkan ucapanmu itu, Erza" Mirajane yang dulu pernah menjadi rival Erza pun tak mau kalah sepertinya.
"Aku akan menamakan timku dengan nama .."
Penyihir wanita terkuat di Fairy Tail itu tiba-tiba saja melakukan requip sebuah pedang di tangan kanannya. Dan dengan gerakan yang mantap penuh percaya diri, Erza mengacungkan pedang panjangnya ke arah depan.
"Tim BLUE TITANIA!" Tiba-tiba saja terlihat deburan ombak yang besar dibelakang Erza. Tak lupa kedua bola mata istri dari Jellal Fernandes itu berubah menjadi berkilauan.
"Pe..percaya diri sekali dia?" Natsu sweatdrop.
"Itu Erza yang kita kenal kan?" Lucy juga ikutan sweatdrop.
"..." Gray malah speechless.
Cuma Happy yang kagum atas sikap Master mereka barusan "Aye, kau keren Erza!"
"Umur putrimu si Ema berapa Master Erza?" Tanya Master Makarov.
"8 tahun Master" Jawab wanita berambut merah scarlet itu yang kini sudah kembali ke tabiat aslinya, serius dan disiplin.
"Baik. Kini tim yang keempat yaitu tim keluargaku sendiri. Laxus dan Mirajane cucuku, serta David cicitku"
"Ibu, biar aku saja yang akan maju. Ibu diam saja" David lalu maju dengan langkah tegap nan angkuh.
Mirajane cuma bisa tersenyum melihat kelakuan putranya itu "Terserah kau saja sayang"
"Kakek moyang, tim keluargaku akan kunamai dengan THUNDERBOLT. Dan umurku kau tahu sendiri kan kakek moyang?"
Master Makarov langsung mengusap kepala cicitnya itu "Wahahaha, nama yang keren sekali David. Iya iya, kakek tahu umurmu baru 7 tahun kan? Dan yang aku kurang suka .. jangan panggil aku kakek moyaannggg!"
David cuma berdecih sambil mundur "Cih, suka-suka aku dong"
"Berjuanglah David sepupuku" Tiba-tiba saja Atsuko berteriak kecil untuk mendukung sepupu yang satu tahun lebih tua darinya itu.
David hanya memandangi gadis kecil berambut putih yang senada dengannya itu sembari tersenyum kecil.
"Baik. Tinggal dua tim lagi ya? Tim keluarganya Elfman dan Gajeel"
"Aku duluan master" Levy langsung angkat bicara.
"Namanya yang keren juga sepertiku Levy-chan"
Levy berpose thumb up ke arah Lucy "Tentu saja Lu-chan"
"Bu, jangan lama-lama ya. Aku ingin pulang dan tidur di rumah. Hoahmm .." Putri Gajeel itu malah mulai tertidur di meja.
"Baiklah. Karena aku orangnya supel dan kutu buku, serta Gajeel yang orangnya rada dingin dan membosankan, maka timku akan kunamakan .. CHEER&GLOOM!"
Lucy sweatdrop "A..apa tidak ada nama yang lebih bagus selain itu Levy-chan?"
"Baik. Cheer&Gloom ya. Lalu umurmu berapa Lenka?" Tanya Master Makarov kepada bocah perempuan berambut biru tua yang sedang asyik tiduran di kursi guild.
"4,5 tahun"
"Oke-oke. Tinggal terakhir timnya Elfman dan Evergreen. Bagaimana? Sudah ada ide?"
Tidak usah ditebak, Elfman langsung maju dengan gagahnya.
"Karena aku adalah seorang penyihir kuat yang berjiwa jantan, maka tim ku akan bernama MACHO MASCULINE! Groaahhh!" Elfman mengencangkan kedua otot-otot besar di lengannya layaknya pose seorang binaragawan.
"Huh, Tou-san tiap hari selalu seperti itu. Selalu meributkan tentang laki-laki, jantan, macho, dsb" Keluh Atsuko Strauss yang sedang asyik bergelayut manja kepada ibunya.
"Hohoho, itulah ayahmu Atsuko-chan. Lambat laun kelak kau pasti bisa menerima sifat anehnya itu" Kata Evergreen dengan bijak.
"Usianya berapa Elfman?"
"6 tahun Master" Jawab ayah Atsuko itu dengan singkat padat.
"Baiklah. Semua peserta sudah terdaftar dengan baik. Akan segera kusiapkan segala keperluan perlombaan setelah ini. Besok, kalian semua sudah harus hadir di guild jam 08.00 pagi bersama keluarga yang lengkap. Jika ada salah satu anggota keluarga yang kurang, maka tim kalian akan dianggap gugur dalam pertandingan hari itu juga. Tetap lah bersemangat dan terus berjuang tim Fairy Tail!" Master Makarov lalu mengacungkan tangan kanannya ke atas dengan pose khas Fairy Tail.
"Osh!" Ucap hampir seluruh anggota Fairy Tail yang hadir disitu dengan serempak.
Natsu : "Yosh, keluargaku yang pasti akan menang. Iya kan Lucy, Kyou?"
Lucy : "Lucy Cute akan menjadi juara satunya dan tentunya akan membawa hadiah besar. Lumayan lah untuk membayar sewa rumah selama setahun lebih mungkin, hihi"
Gray : "Troy, ayo pulang. Kita segera katakan ini semua kepada mamamu. Dan jangan lepas celana lagi bodoh!"
Troy : "Maaf papa ice, hehehe"
Erza : "Ema, kita berdua pasti akan menjadi pasangan ibu dan anak yang tangguh"
Mirajane : "Ayo David. Ayahmu pasti belum tahu tentang rencana kita berdua untuk mengikuti turnamen ini"
David : "Hn. Aku juga sudah bosan disini"
Levy : "Lenka-chan, bangun. Bangun nak, kau bisa tidur pulas di rumah nanti"
Lenka : "Zzz .. zzz .."
Elfman : "Hidup tim pria jantan nan tangguh, hidup Macho Masculine!"
Atsuko : "Huh, malas kalau Tou-san udah kumat seperti ini"
Evergreen : "Ibu kan sudah bilang berkali-kali, biarkan saja Tou-san mu seperti itu sayang"
.
.
.
Rumah keluarga Dragneel...
"Natsuuu, jangan mentang-mentang kau besok mau bertanding kau bisa seenaknya sit-up dan push-up di ranjang kita bodoh. Keringatmu itu bau sekali tahu" Istri Natsu Dragneel itu sedang mengomeli suaminya yang sedari tadi sibuk berolahraga di ranjang mereka.
"Empat .. lima ..enam ..diam kau Lucy. Tujuh .. delapan .."
"Kyou, kau mau kemana?" Happy terbang mengejar Kyou yang berlari keluar rumah.
"Aku ingin mencari tahu tentang informasi perlombaan besok supaya bisa menang" Jawab putra kesayangan Lucy itu sembari tetap berlari.
.
.
.
Rumah keluarga Fulbuster...
"Juvia akan selalu mendukung segala keputusanmu Gray-sama, muuaachhh"
"He..hentikan Juvia, ada anak kita disini. Jangan main cium-cium begitu di depan anak" Penyihir pria Fairy Tail kelas S itu sedang berusaha menghindari terkaman menakutkan istrinya.
"Mama Juvia, nama tim kita Ice Cream loh. Keren gak? Aku kho yang menamainya"
"Keren kok Troy-kun .. Kyaaa!"
Gray langsung mengaung-acungkan telunjuknya yang bergetar ke arah putranya itu "T..Troy, jangan lepas celanamu lagi bocah bodoh"
"Ups" Dengan segera anak itu langsung memakai kembali celana pendeknya.
.
.
.
Rumah keluarga Fernandes...
"Erza, kau serius?"
Master ketujuh Fairy Tail itu menganggukan kepalanya "Tentu saja. Kenapa tidak? Akan kutunjukan kepada seluruh orang di Magnolia bahwa kita bertiga bisa menjadi yang terbaik"
"Mama, lagi makanannya"
Erza menyendok nasi yang ditaburi beberapa macam potong sayuran itu, kemudian mengarahkannya ke mulut putrinya itu.
"Aeemmm" Ema Fernandes asyik mengunyah makanan yang baru saja ibunya suapkan.
Pria berambut biru dengan sebuah tato yang menghiasi mata kanannya itu cuma bisa menghela nafas panjang.
"Mama, besok lombanya apa sih?"
"Tidak tahu sayang, masih rahasia. Dan lain kali kamu harus menelan dulu makananmu sebelum bicara. Mengerti?"
Putri pertama Jellal dan Erza itu hanya bisa mengangguk pelan.
.
.
.
Rumah keluarga Dreyar...
"Bagaimana Laxus?" Tanya Mirajane dengan tersenyum manis.
Orang yang ditanyai cuma bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal "Yah, mau bagaimana lagi"
"Natsu-ojisan ikut juga lho yah. Aku pun sebenarnya malas ikut. Tapi gara-gara tak mau kalah dengan si Kyou dan Troy sialan itu, aku akhirnya ikut"
'Natsu ikut?' Batin Laxus.
Sebuah senyuman mengerikan terlihat di wajah lightning dragon slayer itu 'Hehehe, turnamen ini akan menjadi sebuah ajang bagiku untuk memecundangi Salamander tolol itu'
"Tuan muda, kami siap mendukung anda dengan sepenuh jiwa dan raga" Freed yang sedari tadi memang sedang berkumpul dengan Laxus dan Bickslow segera memasang pose hormat bendera.
"Itu benar Laxus junior. Kami anggota Raijinshuu akan melakukan apapun demi kemenangan tim Thunderbolt" Bickslow ikut-ikutan hormat.
"Baguslah Freed-ojisan, Bickslow-ojisan" Ucap bocah berambut spike putih itu dengan datar.
"Sial Evergreen tidak ada disini. Karena dia sudah menikah dengan adik Mirajane itu, mau bagaimana lagi" Kata Laxus.
.
.
.
Rumah keluarga Strauss...
"Atsuko-kun, kau besok harus tampil sebagai pria sejati ya"
Sebuah ekspresi muak terlihat di wajah cantik Atsuko "Tou-san, mau sampai kapan memanggilku dengan sebutan Atsuko-kun?"
Lisanna yang sedang ada disitu segera menghampiri Atsuko, kemudian mengusap kepalanya lembut "Hihihi, seharusnya kan Atsuko-chan. Benar kan?"
Putri Evergreen itu langsung mengiyakan ucapan obasannya itu barusan.
"Kenapa kau mendukung kami, Lissana?" Tanya Evergreen.
"Karena aku tahu di keluarga Mira-nee sudah ada Raijinshuu yang mendukungnya, maka aku putuskan untuk menjadi suporter keluarga Elf-nii saja. Tidak apa-apa kan?"
"Yah, terima kasih banyak Lissana. Aku jadi merasa bersalah tidak hadir dalam Raijinshhu yang sekarang pasti sedang ada di rumah Laxus" Ucap wanita berkacamata itu seraya merebahkan diri di sofa empuk.
.
.
.
Rumah keluarga McGarden (Karena Lenka marganya McGarden dan bukannya Redfox)
Kegaduhan terjadi di rumah berlantai dua itu. Dimana kini terlihat dua sosok pria yang satu gemuk, dan yang satunya langsing sedang membunyikan seperangkat alat marching band persis di depan pintu masuk rumah itu.
DUM DUM DUM
TOTET TOTET TOTEETTT
DUM DUM DUM
"Go go go Levy-chan!"
"Go go go Lenka-chan!"
Jet yang kini sedang menabuh terompet dengan keras, terlihat menggunakan aksesoris seperti ikat kepala bertuliskan I LOVE LEVY, rumbai-rumbai tidak jelas di kedua tangannya, serta memasang spanduk besar bertuliskan SUPPORTER MCGARDEN FAMILY.
Droy pun tak mau kalah. Sembari asyik menabuh drum, ia juga memakai ikat kepala bertuliskan I LOVE LENKA dengan memakai hiasan rumbai-rumbai juga.
Seorang pria yang sedang asyik tertidur pulas di lantai dua rumah itu tiba-tiba saja membuka matanya. Giginya ia gertakan, beberapa tanda siku-siku mulai muncul di dahinya, serta tangannya kini ia kepalkan karena jengkel.
Gajeel segera bangkit dari tidurnya dan segera membuka jendela kamarnya untuk melihat siapa pelaku kebisingan yang baru saja mengganggunya dari acara bersantainya itu.
"Kaliaannn..." Kesabaran Dragon Slayer besi itu kini benar-benar habis.
"JANGAN BERISIIKKK!" Segera ia ubah kedua tangannya menjadi hitam dan sekeras besi, kemudian ia pukulkan ke kedua pendukung setia Levy sejak dulu itu.
JDUAKKK
"Si..sial. Padahal kan niat kami baik Gajeel" Gerutu Droy yang barusan saja nyungsep setelah dihantam oleh sihir Gajeel.
"Niat kami kan cuma mendukung Levy dan Lenka di pertandingan besok" Tambah Jet yang sedang membersihkan pakaiannya yang kotor akibat ulah suami Levy barusan.
"Tapi...kenapa kalian tidak mendukungku juga? Kenapa kalian hanya mendukung anak dan istriku saja hah?"
Jet dan Droy hanya bisa bertatapan satu sama lain dengan ekspresi pucat.
"I..itu.."
-TSUZUKU-
Akhirnya Chapter satu ini selesai juga. Maaf ya readers kalo ide cerita ini terkesan pasaran. Atau penulisannya yang kurang rapi alias banyak typo, atau juga alur yang terlalu cepat. Author juga hanya manusia biasa yang banyak salah V^.^
Author butuh kritik yang banyak dan membangun, serta butuh ide-ide tentang perlombaan apa saja yang nantinya akan diselenggarakan oleh panitia GRAND FAIRY TAIL TOURNAMENT di chapter-chapter berikutnya.
Karena jujur author belum ada ide dan konsep blas untuk melanjutkan fic ini hingga beberapa chapter ke depan. Kalo chapter 2 sih mungkin udah ada idenya.
Kalo udah membaca fic ini, author boleh tanya masalah pribadi gak? Kalian dukung tim siapa di pertandingan-pertandingan chapter depan?
a) Natsu-Lucy-Kyou (LUCY CUTE)
b) Gray-Juvia-Troy (ICE CREAM)
c) Jellal-Erza-Ema (BLUE TITANIA)
d) Laxus-Mirajane-David (THUNDERBOLT)
e) Elfman-Evergreen-Atsuko (MACHO MASCULINE)
f) Gajeel-Levy-Lenka (CHEER&GLOOM)
Kalo gak dijawab juga gapapa. Author kan cuma pengin tahu aja, hohoho.
Oke, terakhir author ucapkan terima kasih banyak kepada waktu dan kesempatan readers yang sudah diluangkan untuk membaca fic sederhana ini.
Review, kritik, saran, atau bahkan flame author terima kok. Tapi ya flamenya auhtor biarin aja alias gak ditanggepin sama sekali, hehehe.
Yosh, see you in the next chapter!
