Be Here For You
Main Cast : Lu Han & Oh Sehun
Other Cast : Find at the Story
Genre : Fluffy,Romance,Hurt
Length : Chaptered
Lets Get Started!
Terik mentari begitu menyengat di siang hari,terasa hangat menyapa dataran kulit. Pepohonan hijau dengan riang gembira menyambut kedatangan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Lalu lalang kendaraan mewarnai setiap sudut perkotaan besar ini,asap kendaraan dengan CO2 yang melengkapi parasnya.
Gedung gedung tinggi yang memiliki susunan yang tepat juga tertata rapi di pusat kota yang diyakini sebagai kota metropolitan yang megah, kompleks perumahan juga melengkapi singgasananya berada di kawasan elite ini. Pusat perbelanjaan berderet rapi dengan memamerkan brand fashion terkenal mereka.
Ini hari senin,hari dimana semua orang melakukan aktivitas mereka setelah merasakan indah terangnya hari minggu,tak banyak dari mereka yang complain mengapa hari senin ke minggu begitu lama dan hari minggu ke senin hanya terpaut 24 jam lamanya. Semua terasa begitu tenang,tidak dengan suasana kelas murid Luvosa School atau bagi mereka sering menyingkatnya menjadi Luvool.
Di sekolah ini mereka bebas memiliki gaya rambut dan mewarnai dengan sesuka hati,asal masih terlihat rapi di mata orang lain.
Terlihat sedang ada laki-laki berumur 16 tahun kelahiran 20 April 2000 sedang mengerucut lucu,dilengkapi dengan rambut berwarna coklat yang menambah kesan cerah pada warna kulitnya yang putih.
"Ish!" kesalnya.
"Kau kenapa lagi?" Tanya sahabatnya yang bernama Baekhyun.
"Aku sedang kesal!" kata Luhan.
Ya,Luhan adalah tokoh utama kali ini. Remaja yang masih menduduki bangku Sekolah Menengah Akhir tingkat kedua. Ia adalah orang termuda di kelasnya sekarang.
"Ya aku tahu,maksudku karena apa?" Tanya Baekhyun lagi.
"Aku sedang mengantri makanan begitu lama,dan ketika aku sudah lama berada disana,suara speaker menandakan bahwa makanannya telah habis." Kata Luhan yang sekarang sedang duduk di depan Baekhyun.
Mendengar penuturuan yang konyol itu sontak membuat Baekhyun tertawa keras dengan tangan yang memegang perutnya,dan mendapatkan tatapan sebal dari seorang Luhan yang ketika sebal bibirnya mengerucut hebat. Baekhyun merasa tidak enak hati dan membagi sandwich nya,untung saja ibunya membawakan 2 lapis sandwich.
Luhan makan dengan begitu lahap,mengingat perutnya butuh asupan gizi yang cukup untuk siang hari. Dan tak lama berselang sandwich yang ia makan sudah habis tak tersisa di tangan seorang Luhan.
"Aku tahu kau kelaparan,tapi tolong jaga cara makanmu. Ini di tempat umum!" kata Baekhyun mengingatkan.
Luhan menghiraukan apa yang Baekhyun ucapkan,kemudian ia sudah mulai sibuk dengan gadget yang memiliki Merk iPhone keluaran terbaru,tentu saja itu adalah iPhone 7. Tak terasa bel sudah berdering dengan merdunya,menandakan para murid untuk segera masuk kelas karena pelajaran akan segera dimulai kembali.
Ini mulai memasuki waktu senja,para murid Luvool segera bergegas untuk meninggalkan bangunan sekolah. Tak asing memang jika sebagian dari mereka membawa kendaraan sendiri,tak tanggung tanggung mereka juga banyak yang membawa mobil dan sepeda motor sport yang memiliki nilai cukup fantastis dengan angka nol yang berderet rapi. Banyak pula mereka yang sudah ditunggu mobil jemputan dengan supir pribadi mereka.
Luhan juga membawa mobil audi sport keluaran terbaru berwarna putih,mobil ini ia dapatkan ketika mendapatkan peringkat 1 paralel di tingkatnya beberapa bulan yang lalu,diketahui jenis mobil ini adalah Audi R8. Luhan sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan, entah kenapa gairah untuk belanja pakaian atau barang lain muncul hari ini. Berbekal dengan dompet yang penuh credit card dari ayahnya.
Pusat perbelanjaan selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung yang ingin membeli atau hanya sekedar melihat lihat saja,seperti hal nya sekarang pusat perbelanjaan yang terkenal dengan nama Neoui Shopping Area,berbagai brand terkenal berjejer rapi di area belanja ini seperti Cartier , Louis Vuitton , BLANC & ECLARE , dan masih banyak lagi.
Langkah kakinya berjalan menuju toko mewah milik Cartier,ia ingin sekali membeli gelang yang belum tersampai dimilikinya,untung saja stock nya masih ada dan itu menambah koleksi gelang Cartier miliknya yang berjajar rapi disebuah lemari.
.
.
.
.
.
Hari minggu memang hari ahad yang ditunggu banyak orang di seluruh penjuru hari dengan bersantai menjadi dambaan bagi setiap insan,apalagi dengan suasana yang begitu tentram dan cerahnya langit biru.
Tak terkecuali remaja yang memiliki tampang tegas tampan dengan tatapan mata tajam,ia menghabiskan hari minggunya untuk bermain game kesukaannya. Dia menyukai game yang berbau action karena menurutnya itu sangat menantang.
"Ah Sial!" rutuknya.
Adalah Sehun, ia sedang serius bermain game DotA2 sekarang. Game yang begitu popular,ntah kenapa menjadi primadona bagi setiap gamers yang ada,mungkin tidak semua tapi sebagian besar.
Ia seorang gamers yang bisa di bilang hamper maniak,karena mungkin hidupnya hanya untuk bermain game saja,entah itu disekolah,dirumah,dikantin atau dimanapun menjadi tempat bermain game untuknya.
"HP ku tinggal sedikit! Bagaimana bisa karakter Healer itu tidak membantuku!" kesalnya.
"Ah dasar tidak berguna!" kata Sehun yang semakin kesal.
Banyak makian yang dilontarkan dari mulutnya itu,ya mungkin ini adalah ciri khas dari seorang gamers sejati.
Lelah dengan team yang membuatnya kesal,Sehun mematikan computer yang berada di kamarnya,dan lebih memilih untuk merebahkan diri di kasurnya yang memiliki ukuran big size itu.
Membuka ponsel yang berada di dekatnya,mendengarkan lagu menjadi hal yang bagus untuk menghilangkan mood yang buruk,itu yang dilakukan Sehun saat ini. Dan tak lama kemudian Sehun mengarungi samudra mimpi.
Keesokan harinya adalah hari untuk melaksanakan kegiatan setelah mendapat jatah libur sekali dalam seminggu. Setiap kelas ramai dengan anak yang menyontek pekerjaan rumah murid lain,tidak semua kelas sih.
Luhan datang ke sekolah dengan muka yang riang,karena seluruh PR nya sudah ia kerjakan. Jadi dia bisa bersantai santai dengan menyemangati teman temannya yang mengerjakan PR. Luhan mendapat bangku dibelakang karena setiap satu minggu sekali mereka melakukan Rolling tempat duduk,yang artinya tempat duduk mereka tidak permanent.
"Apa PR mu sudah selesai?" Tanya Sehun kepada Luhan.
Sehun dan Luhan adalah teman satu kelas,bangku mereka juga dekat hanya terpaut satu teman sebangku yang berada disebelah Luhan.
"Tentu saja sudah,dan PR yang mana yang kau maksud?" Jawab Luhan dan ia bertanya.
"Fisika,Bahasa Inggris,dan Kimia." Kata Sehun.
"Apa aku boleh menyalinnya?" Lanjut Sehun.
Pertanyaan itu mendapat anggukan persetujuan dari Luhan,mengambil buku yang berada di tas ransel warna birunya itu dan memberikannya kepada Sehun.
15 menit telah berlalu,seperti biasanya setiap hari senin guru akan melaksanakan rapat terlebih dahulu hingga jam pertama akan dimulai, Jam pertama akan dimulai 2 jam lagi tetapi murid diharuskan datang pukul 06:30.
Merasa bosan,Luhan tidak tahu harus melakukan apa lagi. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke depan kelas. Mengambil spidol dan mencoret-coret hal yang tidak jelas di papan tulis berwarna putih.
Tidak lama setelah itu,Luhan kembali ke bangkunya dan membuka ponsel hanya untuk melihat instagram.
Jam pertama telah dimulai,dan kelas mereka mendapatkan jam kosong karena guru yang mengajar sedang ada workshop di luar kota,itu membuat murid berteriak senang dan menghambur menuju ke kantin,terkecuali Luhan.
Luhan membawa bekal sendiri dari rumah,jadi ia sedang menghabiskan makanan yang telah ibunya siapkan. Setelah makanan selesai,ia melihat kekanan dan kekiri hanya ada beberapa temannya yang sedang sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Ntah naluri darimana,Luhan berjalan menuju bangku Sehun dan melihat tugasnya belum selesai. Sehun sedang berada dikantin sekarang dengan beberapa temannya.
Luhan membantu mengerjakan tugas Sehun yang belum selesai,ia sangat suka sekali menulis atau membantu orang lain menuliskan pekerjaannya. Sudah selesai,Luhan mengembalikan bukunya ke dalam tas dan mengembalikan buku Sehun ke loker mejanya.
Tak lama setelah itu,Sehun kembali dan melihat mejanya kosong. Sontak ia bingung dan melihat ke arah Luhan.
"Apa kau tahu buku milikku dan milikmu di mejaku?" Tanya Sehun.
"Ya,aku sudah mengambil buku milikku,dan buku milikmu aku letakkan di loker." Jawab Luhan.
"Tapi aku belum selesai menulisnya,Lu." Kata Sehun.
"Kau sudah selesai,coba saja lihat bukumu." Kata Luhan sambil menunjuk buku yang berada di loker.
Sehun mengambil semua bukunya dan melihat satu persatu,dan benar saja semua tugas nya sudah selesai,tapi dengan tulisan yang berbeda. Sehun mengerutkan dahi bingung,siapa yang menuliskan ini untuknya?
"Kau menuliskannya untukku?" Tanya Sehun.
Mendapat anggukan dari Luhan,dan tak lama Luhan tersenyum.
"Aku tidak tahu harus apa,aku mudah bosan. Ketika aku melihat pekerjaanmu dan itu belum selesai,ntah kenapa tanganku mengambil dan menuliskannya untukmu." Jawab Luhan.
"Terimakasih." Kata Sehun.
Beberapa jam kemudian bel istirahat telah berdering dengan merdunya,bel yang ditunggu setiap murid. Berhamburan menuju kantin adalah salah satu kewajiban mereka untuk mengisi perut mereka yang kosong.
Terlihat kantin sudah dipenuhi dengan murid yang berdompet tebal,meja dan kursi juga sudah terisi penuh. Tidak perlu berdesakan untuk dapat memesan makanan,kantin sekolah ini layaknya restoran bintang 5 dengan pelayan yang siap bekerja.
Mengikuti rangkaian sekolah menjadi rutinitas para murid,terlebih mereka harus menghabiskan beberapa jam untuk akrab dengan pelajaran. Mengingat mereka akan dipersiapkan secara matang untuk menjadi penerus dari keluarga mereka,golongan anak konglomerat dan bangsawan sangat banyak di sekolah ini dan tak sedikit pula ada beberapa anak yang berasal dari keluarga tak mampu tetapi mendapat beasiswa penuh,untuk merubah kehidupan mereka menjadi lebih baik.
Pada malam hari dengan suhu yang rendah membuat semua orang harus memakai jaket yang tebal agar tetap terjaga dalam hangat. Suasana kota pada malam hari juga masih terlihat ramai, tidak terlalu malam sebenernya,ini masih pukul 7 malam. Memutuskan untuk pergi ke toko buku adalah pilihan Luhan,karena sedang bosan dirumah. Itu menjadi bencana bagi Baekhyun,sahabat Luhan yang juga anak dari golongan konglomerat,satu sekolah,namun berbeda kelas. Mengapa bencana? Karena jika tidak menuruti perkataan sahabatnya ini,maka Baekhyun akan berbicara seperti tembok dengan Luhan, karena Luhan akan menggunakan mode merajuknya dan tidak berbicara bersama selama satu minggu.
Disinilah mereka sekarang,di toko buku yang berada tepat di tengah kota. Luhan sudah mengambil banyak buku,beberapa buku mata pelajaran dan paling banyak adalah Novel,ia suka sekali membaca novel bergenre Romantic,tak jarang pula ia membaca Novel bergenre Angst atau semacamnya.
"Kenapa kau membeli buku banyak sekali?!" kesal Baekhyun.
"Karena aku suka membaca,sudah jangan protes!" kata Luhan.
"Bagaimana aku tidak protes! Yang membawa belanjaanmu aku bodoh!" kata Baekhyun dengan kesusahan karena membawa banyak buku.
"Ah ya aku lupa,maaf." Kata Luhan tertawa kecil dan kemudian membawa sebagian buku nya.
Setelah selesai dengan acara membeli buku,mereka memutuskan untuk mencari makan. Terdapat restoran didekat toko buku,kali ini Luhan yang mentraktrir Baekhyun karena sudah mau menemaninya untuk berbelanja buku.
Memesan makanan dan kemudian memilih tempat duduk yang berada di pinggir kaca,beberapa menit kemudian makanan datang dan mereka berdua bergegas untuk menyantapnya dan dilanjutkan dengan pulang kerumah masing masing.
Beberapa hari kemudian,kembali kesekolah. Hari ini hari selasa,waktunya untuk pelajaran olahraga di lapangan sekolah yang cukup luas. Cukup lengkap untuk sekolah orang kaya,fasilitas olahraga mulai dari gymnasium,kolam renang,sampai lapangan bola. Memiliki baju olahraga yang khas,berbalut warna putih dengan hiasan warna merah di beberapa sudut.
Terlebih hari olahraga atau sport day adalah hari bebas untuk berolahraga,jam menunjukkan pukul 7 pagi dan ini waktunya untuk kelas Luhan mendapat jatah berolahraga sampai pukul 9 nanti. Hari ini mereka memilih untuk berolahraga di lapangan saja,karena minggu lalu sudah mereka habiskan di kolam renang.
Tidak hanya kelas Luhan saja yang mendapat jatah hari selasa pukul 7 sampai 9,tapi kelas Baekhyun juga mendapat waktu yang sama. Ntah kebetulan darimana,tapi melihat itu semua Luhan dan Baekhyun sangat senang karena mendapat Sport Day di hari yang sama,dan mereka selalu berolahraga bersama.
Kebanyakan dari siswa pria memilih untuk bermain sepak bola,dan untuk para wanita lebih memilih untuk bermain tenis,hulahoop,atau semacamnya. Berbeda dengan para siswa yang lain,Luhan dan Baekhyun menghabiskan waktu olahraga dengan bermain bulu tangkis.
Tidak di tempat bulu tangkis sebenarnya,karena itu lumayan jauh dari lapangan ini. Dan terlebih lagi arena bulu tangkis indoor bukan outdoor. Mereka berdua sibuk bermain sampai sebuah bola melayang ke arah mereka dan tepat mengenai kepala Luhan,sontak Luhan terjatuh dan terduduk di lapangan dan jangan lupakan hidung yang mengeluarkan darah segar.
"Kau tak apa?!" kara Baekhyun panic.
"Pusing.." kata Luhan memegangi kepalanya.
Para siswa dan siswi berlari menghamburi ke arah mereka,dan bertanya apa Luhan baik baik saja?
"Hey,maaf aku tidak sengaja. Aku tidak tahu itu akan meleset dan melayang ke arahmu." Itu adalah Sehun.
"AP-APA?! JADI KAU YANG MENENDANG BOLA SIALAN INI?!" teriak Baekhyun jengkel.
"Ya,dan aku sudah meminta maaf." Kata Sehun.
"Apa kau baik baik saja?" Tanya Sehun kepada Luhan.
Tak lama setelah Sehun berkata apa kau baik baik saja? Pandangan mata Luhan menghilang dan berubah menjadi warna hitam. Astaga dia pingsan!
Baekhyun sangat panik dan berusaha mengangkat Luhan untuk membawanya ke UKS,tetapi karena mereka, Luhan dan Baekhyun sama sama mungil,Baekhyun tak kuat mengangkat tubuh Luhan. Sehun yang melihat itu langsung menggendong Luhan ala bridal style dan membawanya menuju UKS sekolah.
Ini sudah 30 menit dan Luhan masih belum sadar,Baekhyun yang menunggunya sudah berganti pakaian. Tidak hanya Baekhyun yang menunggu Luhan di UKS,tetapi juga Sehun. Ia merasa bersalah karena tidak sengaja membuat Luhan pingsan,namun ia sedang berganti pakaian diruang ganti sekarang.
Hidungnya masih berbekas warna merah sedikit,karena darah yang keluar lumayan banyak. Baekhyun tetap menatap cemas,berharap Luhan segera siuman. Baekhyun memang sering berlebihan, Luhan hanya pingsan tetapi ia seperti menunggu orang yang terbaring dalam koma. Seperti dulu misalnya, Luhan hanya berdarah kecil ketika terjatuh dari sepeda,namun Baekhyun dengan kepalanya yang keras memaksa Luhan untuk pergi kerumah sakit.
"Eunghh" kata Luhan lemas.
-TBC-
DONE CHAPTER 1
JANGAN LUPA UNTUK RNR YA!
BAGI KALIAN YANG PENGEN FF INI DITERUSIN,KASIH ALASAN KENAPA YA BIAR AUTHOR JADI SEMANGAT BIKIN CHAPTER SELANJUTNYA ^o^
NB : Terinspriasi bikin ff hunhan setelah baca sekian banyak ff di ffn,terutama paling favorit punya author triplet794 fav sekali
~Happy Reading~
