Cinta atau persahabat

Disclaimer:Semua tokoh bukan milik author

A/N: Kecuali Mokuba Seluruh karakter dalam fic ini sudah lulus dari Universitas.

Chapter 1: Kesiapan Hati.

Jounouchi sudah mengenal Anzu sejak lama, ia mengetahui karakter dan kebiasaan dari gadis itu. Setelah pertemanan yang lama itu, perasaan Jounouchi kepadanya berubah, dari seorang teman menjadi seorang kekasih yang sangat diharapkannya.

Namun, jounouchi belum siap mengatakan hal itu kepadanya, apalagi mengingat Anzu sempat memiliki hubungan dengan Ryo, Ryuji, bahkan Kaiba. Walaupun ia sudah putus dengan mereka sekarang, tapi jelas mereka telah memberi dampak kepada sudut pandang Anzu untuk menerima seseorang menjadi pacarnya.

Jounouchi yang sudah menyimpan rasa ini cukup lama, sejak anzu berpacaran dengan Ryo telah berkali-kali berusaha untuk mengutarakan isi hatinya kepada Anzu, tetapi ia tetap tidak memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk melakukan itu.

Ketika Jounouchi meminta saran dari sahabatnya, Honda. Ia bertanya banyak hal, dari bagaimana cara dia mengatasi gugupnya ketika akan menembak Miho, apa kalimat yang diucapkannya, bagaimana ia mengatasi hatinya apabila ia ditolak dan bagaimana ia dapat mempertahankan hubungannya hingga sejauh ini

Honda hanya tersenyum sebelum menjawab, "Aku hanya berusaha berfikir positif saat akan melakukannya." Jawabnya ketika ia ditanya Jounouchi, "Kita harus optimis dengan apa yang kita lakukan." Lanjutnya. Ya, Jounouchi memang terkadang suka pesimis dan beranggapan bahwa ia pasti ditolak oleh Anzu

Ketika Jounouchi sedang berjalan-jalan ditaman, ia melihat Mokuba ada disana bersama dengan orang yang tidak dikenalnya. Jounouchi hanya memandang sekilas wajah orang itu dan berpendapat bahwa itu adalah pacar mokuba, "bahkan iapun mendahuluiku." Pikirnya kepada dirinya sendiri.

Ia melanjutkan perjalan hingga ia menemukan Shizuka dan Kaiba di pusat perbelanjaan. Entah apa yang dilakukan Kaiba disini, namun ia lebih yakin kalau Kaiba hanya menemani Shizuka, bukan untuk membeli sesuatu.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya kaiba begitu ia menyadari kehadiran Jounouchi. "Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu." Jawab Jounouchi. "Kaiba, Kak Jou aku ingin pergi ke toko musik disebelah sana dulu,ya?" Pamit Shizuka kepada dua orang yang sedang berkomunikasi tersebut. "Ya,pergilah."jawab Jounouchi sedangkan Kaiba hanya mengangguk.

"Jadi,apa yang ingin kau tanyakan?" Kaiba kembali ke pokok pembicaraan mereka, "Aku ingin tahu bagaimana kau bisa memikat hati Shizuka,dengan sikapmu itu." Jounouchi akhirnya memberitahu maksudnya ingin bertemu kaiba.

"Kau harus berjuang untuk menjadi yang terbaik dihadapannya, dan juga menyiapkan hatimu jika kau ditolak olehnya, kurasa itu saja." Jawab Kaiba yang tidak jauh berbeda dari pendapat Honda. "Apa kau diajari langkah ini dari Honda?" Jounouchi kembali bertanya, "Tidak. Aku diberitahu oleh Mokuba." Kaiba menjawab.

Jounouchi hanya mengganguk, memang yang diucapkan Kaiba maupun Honda masuk akal. Ia harus mengakui itu, Kaiba yang tadinya berhati dingin, bersifat arogan dan agak sombong pun dapat berubah menjadi orang yang lebih baik dan bersahabat saat berada bersama Shizuka seperti sekarang.

Kaiba melihat sekeliling lalu berkata, "Kalau tidak ada yang ingin kau tanyakan, aku permisi dulu." Pamit Kaiba lalu berbalik badan. "Tunggu." Cegah Jounouchi. Kaiba mengalihkan pandangannya dan melirik Jounouchi, "Ada apa lagi?" tanyanya. "Pastikan kau menjaga Shizuka." Kata Jounouchi, "Tentu saja."Ujar kaiba sambil berjalan meninggalkan Jounouchi.

Jounouchi yang sekarang sendirian, duduk dibangku yang ada di sana dan merenungkan perkataan teman-temannya, ia harus menyiapkan sepenuh hati apa yang akan ia bicarakan kepadanya saat ia menembaknya. Ia memejamkan matanya tanpa menyadari ada seseorang yang duduk disebelahnya.

"Jounouchi."sapa orang itu, setelah Jounouchi membuka matanya ia dapat melihat dengan jelas bahwa orang yang menyapanya barusan adalah Anzu, Jounouchi yang terkejut segera menyiapkan dirinya.

"Aku harus menyiapkan hatiku sekarang….apapun hasilnya…aku ingin ia tahu…..bahwa aku mencintainya…." Pikir Jounouchi kepada dirinya sendiri.