Kita sama-sama lelaki diumur dua puluh. Tapi kuharap, kau tidak menganggap aku sama sepertimu. Aku hanya seorang yang mencintaimu, Itu saja.

Dan aku ingin kau pun sebaliknya.

Waktu menunjukkan pukul dua belas malam. Jalanan semakin lenggang, hanya dihiasi oleh beberapa sinar lampu remang-remang. Seorang lelaki bersurai kecoklatan dengan name tag "Yoon Jeonghan" tengah sibuk mengelapi meja-meja kafe tempat dimana ia bekerja.

"Kring"

Ia menoleh tatkala telinganya menangkap sebuah bunyi nyaring yang berasal dari bel pintu kafe. Sesosok Pria dengan balutan Kemeja dan Celana hitam memasuki kafe, Lantas menempati dirinya tepat di meja yang sedang Jeonghan rapikan.

"Finally, I found you. Ah,a cup of caramel Macchiato, Please?"

"Sorry Sir. We're closed. " Ah, orang ini logat british nya sangat kental, Namun Wajahnya sangat Asian.. Apa dia tahu bahasa Korea? Pikir Jeonghan.

"Hmm… Ok, itu tidak begitu penting. Aku kesini untuk menjemputmu, Yoon Jeonghan. "

Apa Katanya? Menjemputku?

Ia menyadari kebingunganku karena kata-katanya, Dan terkekeh. "Iya, Menjemputmu. Besok-besok kau tidak perlu bekerja disini lagi. "

"Apa?! "

"Kau akan bekerja di tempatku, Tenang saja. "

"Pak, sepertinya anda sedang mabuk. " Balas Jeonghan. Tangannya mendorong bahu Jun keluar dari Café. Pria itu memberontak, Dan memegang bahu Jeonghan Erat.

"Ikut Saja. Aku tidak menerima penolakan. "

Sejak itu, Terpaksa Jeonghan Menuruti perintah Lelaki yang bahkan belum ia kenal namanya Tersebut, Membuatnya kini terpaksa meninggalkan tempat kerja pertamanya dan Pindah ke Tempat kerjanya yang baru.

Dimana?

Kau akan Tahu Nanti.