SALAH

.

Two Shoot or Three Shoot?

.

Songfict(?)

Entahlah kalian bisa menetukan sendiri ini songfict atau hanya cerita biasa hhe

.

Boy X Boy

.

Kwon Soonyoung X Lee Jihoon

Kim Mingyu

.

.

.

Huffftttthhhh…..

Lagi lagi hanya hembusan nafas yang terdengar dalam 3 jam terakhir. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menunggu kekasihnya yang sedari tadi belum menunjukkan tanda-tanda kepulangan nya.

Kwon Soonyoung.

Bisa gila ia jika hanya terus menunggu dalam diam, jadi ia bangun dan memutuskan untuk menuju balkon, mungkin dari sini ia bisa melihat kekasihnya jalan menuju apartement mereka.

Dan Ya.

Soonyoung melihatnya, melihat kekasihnya pulang dan menuju apartment mereka, tapi lagi lagi kekasihnya tidak pulang sendiri, kekasihnya pulang bersama dengan seseorang yang bahkan dalam kegelapan sekalipun Soonyoung dapat mengenali sosok tersebut. Sangat Soonyoung 'kenal'.

.

.

.

"Aku pulang"

Jihoon mendapati keadaan apartement nya dalam keadaan gelap 'mungkin ia sudah tidur' batinnya. Segera ia melepaskan sepatu dan mengganti dengan sandal rumah lalu menuju ke kamar untuk melihat apakah tebakkannya benar atau salah bahwa "ia" sudah tidur. Dan tebakkannya benar bahwa "ia" sudah tidur, didekati sosok tersebut dan jihoon berbisik dalam hati 'Mianhae.. ini sudah kesekian kalinya dan aku tidak tau kapan ini akan berakhir, tapi percayalah bahwa kau yang benar-benar aku cintai'. Setelahnya ia memutuskan untuk membersihkan diri dan menyusul "ia" ke alam mimpi.

.

.

.

Tok…tok…tok…

Terlihat namja tinggi ragu untuk masuk ke dalam sebuah ruangan tapi tetap mengetuk pintu tersebut.

"Masuk"

"Hyung", sapa namja tinggi tersebut dengan hanya menunjukkan kepalanya saja dari balik pintu, sungguh ia masih ragu atau mungkin. Takut?

"Oh Mingu-ya, ada apa?"

"Hyung, masalah tadi malam—" Mingyu menunduk sambil berjalan masuk.

"Tak apa Mingyu-ya, aku sudah berulang kali bilang tak apa, lakukan yang aku perintahkan dan ikuti semua kemauan Jihoon", potong orang tersebut sambil pura-pura sibuk dengan berbagai dokumen di atas mejanya. Ia selalu seperti ini, pura pura sibuk jika Mingyu datang dan melaporkan apa saja yang telah namja tinggi itu lakukan. Bukan karena ia tidak peduli dengan semua penjelasan Mingyu, hanya saja setiap Mingyu datang melapor ia selalu merasakan sakit lagi. Sakit yang sudah ia terima selama 2 bulan belakangan ini.

"Tapi Soonyoung hyung, bagaimana bisa kau membiarkan kekasihmu jalan dengan lelaki lain? kau sudah mengetahuinya tapi kau tetap mengizinkannya walaupun kau tau lelaki itu aku dan kau yang memerintahkan nya langsung, tidak kah ini semua keterlaluan? Tidak kah aku terlihat jahat jalan dibelakangmu dengan kekasihmu, kekasih atasanku sendiri? Aku tidak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi denganmu dan jihoon hyung?"

"Aku yang memintamu melakukan ini semua Mingyu-ya, kau hanya perlu ikuti perintahku dan menjalankannya, kau memang tau bagaimana perjalanan cintaku dengan jihoon tapi bisakah masalah kali ini hanya aku dan jihoon saja yang tau?" –karena aku juga tidak tau bagaimana menjelaskannya padamu mingyu-ya.

Ya dia Kwon Soonyoung, kekasih dari Lee Jihoon. Hubungan yang sudah berjalan hampir 3 tahun lamanya kini bagaikan sudah berada diujung tanduk. Kenapa? Entahlah, Soonyoung sendiri yang menjalani tidak tau, bukan karena Soonyoung bodoh tidak menyadari perubahan Jihoon dalam 2 bulan terakhir ini tapi karena Soonyoung tau seperti apa Jihoon, Jihoon-nya lagi dalam masa bimbang atau mungkin ragu setelah pernyataan Soonyoung 2 bulan lalu.

Dan Kim Mingyu sebagai bawahan dari Soonyoung merasa gila dengan atasannya sendiri. Bukannya Mingyu tidak tau bahwa hubungan atasannya itu sedang memburuk dan bukannya Mingyu tidak mau membantu hanya saja, dia sudah memiliki kekasih. Dia bahkan belum menjelaskan sama sekali masalah ini dengan kekasihnya bahwa dia adalah selingkuhan dari kekasih atasannya sendiri, Mingyu tidak bodoh kalau semua ini bisa jadi salah paham nantinya antara dia dan kekasihnya, tapi biarlah mungkin nanti dia akan meminta Soonyoung untuk menjelaskan masalah ini pada kekasihnya, karena Soonyoung yang memberi perintah padanya dan lagi mingyu yang notabene nya bawahan yang paling dekat dengan soonyoung sangat tau bagaimana hubungan Jihoon dan Soonyoung berjalan selama hampir 3 tahun ini.

.

.

.

Terlihat 3 namja sedang duduk di kantin kampus, mata kuliah mereka semua sudah selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 12 siang jadi mereka memutuskan untuk makan siang di kantin.

"Jihoon-ah" panggil Jeonghan, sahabat Jihoon yang duduk didepan Jihoon namun panggilan nya tidak digubris oleh namja mungil tersebut.

"Lee Jihoon? Kau melamun lagi?" kini giliran Wonwoo, namun Jihoon tetap tidak bergeming, tubuhnya disini namun raga nya entah kemana.

Wonwoo yang duduk disebelah Jihoon menepuk pundak namja mungil tersebut, barulah Jihoon sadar bahwa lagi lagi dia melamun dan mengabaikan panggilan kedua sahabatnya.

"Ya?" . Ia merutuki dirinya yang bersikap seperti ini, bukan tanpa alasan seorang Lee Jihoon melamun kalau bukan lagi bertengkar dengan kekasihnya -Soonyoung, namun sekarang Jihoon lagi dalam masa yang ia sendiri tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Bukan ia tidak percaya dengan kedua sahabatnya hanya saja ia merasa sulit untuk menjelaskan satu hal ini, jadi biarkan ia pendam sendiri.

"Kau mau pesan apa?" Tanya Wonwoo.

"Seperti biasa" . Uugghh Jihoon benci situasi seperti ini, situasi dimana sahabatnya yang kena imbas masalahnya.

"Yasudah, Jeonghan hyung kau juga seperti biasa kan?"

"Ya Wonwoo-ya"

Setelah kepergian Wonwoo, Jeonghan yang memang merasakan perubahan pada sahabat mungilnya itu berusaha menanyakan masalah apa yang sedang Jihoon hadapi kali ini.

"Jihoon-ah, ada apa denganmu? Kau sudah sering melamun dalam 2 bulan ini, aku tau kau sedang ada masalah dengan Soonyoung. Tidakkah tau berniat untuk bercerita padaku atau Wonwoo?".

"Tidak hyung, aku dan Soonyong baik-baik saja." Elak Jihoon

"Benarkah? Tapi wajahmu tidak mengatakan demikian". Jeonghan tau bahwa masalah yang sedang dialami oleh Jihoon kali ini adalah masalah yang cukup rumit, terlihat dari bagaimana Jihoon mengelak dan tidak mau bercerita kepada nya.

"Benar, aku dan Soonyung baik-baik saja, aku hanya sedikit bertengkar dengannya namun kurasa dalam waktu dekat ini kami akan segera kembali seperti biasa." Dengan senyum yang dipaksakan Jihoon mencoba memberi penjelasan pada Jeonghan bahwa masalahnya kali ini benar-benar tidak ingin diceritakan pada siapapun.

.

.

.

Drrttt…drrttt…drrttt…

Mingyu yang sedang membereskan meja kerja nya berhenti dan melihat siapa yang menelpon dirinya. Namun setelah melihat nama penelpon, tubuh Mingyu menegang, keringat sudah mengucur di dahinya, lidahnya kelu, dan pergerakan tanganya seperti robot hanya untuk sekedar mengangkat telpon tersebut.

Wonnie hyung calling

"Yeoboseyo, Mingyu-ya"

"Yeo-yeoboseo hyung" jantung Mingyu berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Kau sudah pulang? Bisakah kau menjemputku? Aku ada dikampus dengan Jeonghan hyung, sebentar lagi ia akan dijemput oleh Seungcheol hyung, Jihoon sudah pulang duluan. Bisakah kau menjemput—"

"Aku tidak bisa hyung, aku memang sudah pulang tapi Soonyung hyung memberiku 'pekerjaan tambahan' yang harus segera kuselesaikan" potong Mingyu dengan cepat. Ia bagaikan kehilangan akal sehatnya, ia sendiri tidak tau apa yang ia bicarakan.

"Ahh.. begitukah? 2 bulan ini kau sibuk sekali Mingyu-ya, aku merindukamu." Wonwoo mengatakan hal yang jujur. Sudah 2 bulan ini kekasihnya sangat sibuk entah apa yang dikerjakannya dan apa yang dikasih Soonyoung untuk dikerjakan oleh kekasihnya, Wonwoo tidak tahu. Yang ia tau hanya dirinya begitu merindukan kekasihnya itu.

"Aku juga merindukanmu hyung, tapi kerjaan ku banyak sekali, kalau ada waktu akan aku kabari dan kita akan pergi berkencan." Matilah kau Kim Mingyu.

Selalu seperti ini, setiap Wonwoo menelpon hanya untuk sekedar meminta Mingyu menjemputnya Mingyu tidak bisa. Ia berbohong akan kesibukannya, padahal semenjak 2 bulan lalu Mingyu hanya dikasih dua atau tiga file untuk disalin nya kedalam komputer kantor, selebihnya Mingyu menjalani tugas yang diberikan oleh Soonyoung.

Kencan dengan Jihoon.

"Yasudah, selamat bekerja Mingyu-ya, jangan terlalu lelah dan istirahatlah yang cukup. Aku mencintaimu." Ucap Wonwoo

"Aku juga mencintaimu hyung." –sangat hyung. Mianhae…..

.

.

.

CUP

"Mianhae hyung, kau sudah lama menunggu ya?" dikecup kepala namja mungil tersebut.

"Tidak Mingyu-ya, mungkin baru sekitar 10 menit aku duduk." Jawabnya sambil tersenyum melihat kedatangan Mingyu.

Oh ini adalah tugas tambahan Mingyu dari Soonyoung. Ya, kencan dengan Jihoon. Kencan yang mereka lakukan tidak telalu banyak hanya sekedar makan dan berbelanja, selebihnya mereka hanya akan duduk disebuah taman dan bercerita apapun yang mereka lakukan hari ini.

"Setelah makan, kau ingin kemana Jihoon hyung?"

"Kita ke taman seperi biasa saja Mingyu-ya, ini belum terlalu sore untuk jalan-jalan di taman." Jawabnya dengan penuh semangat, oh lihatlah perbedaan seorang Lee Jihoon dalam beberapa jam lalu, saat dikampus ia hanya melamun dan menjawab seperluanya ketika kedua sahabatnya bertanya namun sangat berbeda saat bersama Mingyu sore ini.

"Baiklah kita ke taman." Mingyu ikut tersenyun sambil mengelus kepala Jihoon dengan lembut.

.

.

.

Jam menunjukkan pukul 9 malam, Soonyoung yang saat itu baru selesai menyelesaikan pekerjaannya keluar dari ruang kerja nya menuju dapur, 2 jam dihabiskannya di ruang kerja untuk menandatangani dokumen yang menumpuk. Ia mengambil air dingin dan menuangkannya ke dalam gelas lalu membawa gelas tersebut ke depan tv, ia menyalakan tv mencari acara yang bagus. Namun ketika ia menyadari dirinya hanya sendiri di dalam apartement, ia berdiri dan menuju balkon. Alasannya? Tentu saja melihat kalau kalau kekasihnya sedang dalam perjalanan pulang menuju apartement mereka, apalagi yang bisa Soonyoung lakukan kalau kekasihnya itu belum pulang?

Entah karena ikatan batin yang kuat pada Jihoon atau hanya kebetulan, , ia melihat Jihoon sedang dalam perjalanan pulang bersama Mingyu.

Dilihatnya jam yang baru menunjukkan angka 9 malam. Tumben sekali? –batin Soonyong.

Tumben? Iyaa tumben Jihoon nya pulang pada pukul 9 malam, biasanya Soonyoung akan mati bosan menunggu Jihoon yang terkadang pulang hingga pukul 12 malam.

Merasa Jihoon sudah tidak terlihat dan mungkin sudah menaikki lift, Soonyoung kembali ke depan tv dan berpura pura tidak tau kalau Jihoon sedang jalan menuju apartemen mereka.

"Aku pula—" Jihoon menghentikan perkataannya ketika dilihat Soonyoung sedang berada di depan tv

"—ng." –Tumben sekali? –batin Jihoon

"Kau sudah pulang?" Tanya Soonyoung yang hanya sekilas melihat Jihoon nya sedang berganti sandal rumah.

"Hmm." Hanya itu yang bisa Jihoon katakan, karena sejujurnya ia kaget dan mungkin. Takut? Kaget karena Soonyoung sudah keluar dari ruang kerjanya lebih cepat dan takut ketahuan kalau ia baru saja jalan dan pulang bersama Mingyu?

"Tumben kau sudah pulang jam segini?" Soonyoung langsung bertanya, karena hanya itulah yang ada didalam fikiran nya saat ini dan ia benar benar ingin tau apa yang menjadi alasan Jihoon pulang lebih sore.

"Kau aneh, aku pulang sore kau bertanya. Tumben? Lalu kalau aku pulang malam kau akan bertanya. Darimana saja?"

"Aku hanya bertanya Lee Jihoon." Oh ayolahh Soonyoung hanya bertanya, dan begitukah jawaban dari Jihoon?

"Pertanyaanmu tidak masuk akal Kwon, kau pasti tau kemana aku pergi kalau bukan kuliah. Sudahlah aku lelah, bicara denganmu tidak akan ada ujungnya." Pergi Jihoon menuju kamar mereka, namun belum sampai Jihoon berjalan jauh,

"Aku ingin bicara denganmu Jihoon-ah." Ucap Soonyoung final, cukup sudah selama 2 bulan yang mereka lakukan hanya bertengkar dan bertengkar. Soonyoung lelah dan mungkin Jihoon juga lelah dengan semua ini, makanya malam ini Soonyoung memutuskan untuk membicarakan ini semua.

"Aku lelah Soonyoung-ah, bisakah kita berbicara besok saja?" Jihoon berbicara tanpa balik menghadap Soonyoung. Selalu seperti ini, Jihoon seakan-akan menghindar saat Soonyoung menginginkan berbicara. Dan Jihoon lagi-lagi berbohong dengan mengatakan ia lelah, ia hanya tidak ingin dalam keadaan dimana ia akan terpojok dan kalah kalau sudah bicara dengan Soonyoung. Namun sedalam-dalamnya Jihoon menyembunyikan apapun Soonyoung akan tau, dan bahkan masalah perselingkuhannya Jihoon rasa Soonyoung sudah tau, tapi biarlah ia hanya ingin benar benar menghindari situasi seperti ini.

"Jangan berbohong Jihoon-ah, kau hanya tidak mau ada didalam situasi seperti ini –tuh kan, kemari dan kita bicarakan kembali. Kita harus saling terbuka, apa yang kau inginkan dan apa yang ku inginkan. Aku juga sebenarnya tidak mau dalam situasi seperti ini terus, tapi aku yang bertanggungjawab atas hubungan kita. Kalau kau tidak mau aku yang akan memaksa. Kemari Lee Jihoon." Jawab Soonyoung yang sama, tidak menghadap Jihoon.

Jihoon mendekat dan duduk disebelah Soonyoung, diambil remot dan dimatikan tv tersebut.

"Baik, kita hadapi malam ini. Apa yang ingin kau bicarakan Soonyoung-ah?"

.

.

.

TBC

Dudududuuuu~~~~

Kira-kira apa yaa yang mau Soonyoung bicarain sama Jihoon?

ANNYEONGGGGG
aku author baruuu, ff perdana aku
kalian bisa panggil aku Boo, entah karena Boo Seungkwan bias aku atau gimana/gaada kaitannya/ tapi aku suka dipanggil Boo panggil aku Boo yaa/maksa/

Sebenarnya aku bikin ini terinspirasi dari salah satu lagu tapi aku rasa malah melenceng dan tidak sesuai, maafkan aku sebagai pemula/bow/

Menurut kalian, dilanjut atau dihapus aja?

Mohon review nya yaaaa.

GOMAWOOOO