Rise of the Guardians (c) Dreamworks; William Joyce

by Ratu Obeng (id: 1658345)

.

.

.

—Drabble 01—

"Kolong"


Malam hari adalah saat yang sangat dinanti-nanti oleh sang boogeyman alias Pitch Black.

Walau dia harus membagi porsi wilayahnya dengan penjaga mimpi lain yang pekerjaannya sangat kontras dengannya, tapi dia tidak keberatan selama masih ada banyak anak-anak dalam jangkauannya yang sudah pasti akan mengalami mimpi buruk.

Seperti seorang anak incarannya di sebuah negara kepulauan di daerah tropis. Ada ketakutan amat sangat meluap dari makhluk mungil tersebut, membuat sang raja kegelapan kegirangan ketika mengetahui perasaan itu semakin kuat mengonsumsi sang korban. Perasaan tidak sabar memojokkannya untuk memberi—siapapun anak itu—bibit mimpi buruk.

Menjalankan tugasnya, Pitch pergi melewati gorong-gorong yang menghubungkan kediamannya dengan setiap rongga lebar di bawah tempat tidur setiap anak di seluruh dunia.

Tapi malam itu sangat sial baginya. Sehingga dia harus kembali ke istananya sambil mengomel dan mempersiapkan beberapa alat tempur tambahan.

Dia bahkan tidak lagi melewati gorong-gorongnya sebelumnya, melainkan mengendarai nightmare—kekuatan magisnya yang berupa pasir hitam dan bisa berubah menjadi apa saja termasuk sosok kuda bermanik emas yang kini ditumpanginya.

Di tengah perjalanannya di udara, dia bertemu seseorang yang paling tidak ingin ditemuinya.

Siapa lagi kalau bukan Jack Frost.

"Hei, Pitch!"

Pitch memutar bola matanya malas. Tidak ada dalam kewajibannya untuk membalas sapaan tersebut, sehingga dia memutuskan untuk diam saja.

"Mau menebar mimpi buruk lagi, eh?" lanjut Jack lagi.

"Minggir Frost, aku sedang tidak ingin melihatmu hari ini."

Jack terdiam, melayang pelan di udara sambil memegang tongkatnya erat. Kedua alisnya bertaut saat melihat alat-alat yang berada di sekeliling boogeyman dan para peliharaannya.

"Untuk apa palu, bor, cangkul... dan... euh, apa itu? Gergaji? Kau mau bangun rumah?"

"Untuk merobek mulutmu kalau kau tidak mau diam. Sekarang minggirlah, Frost!"

Menggantung pertanyaan sang winter spirit dengan kalimat ketus, pria berjubah hitam berlalu—kembali pada tujuannya semula yang sekiranya di luar pekerjaan utamanya.

Tidak pernah terpikirkan olehnya kalau tidak semua anak memiliki kolong tempat tidur. Mengingat hal tersebut, dia menggeram kesal sambil mengelus bengkak yang menggunduk pada ujung kepalanya.

Setelah malam itu, sepertinya setiap anak akan memiliki ruang kosong di bawah tempat tidur mereka.


END

.

.

.

A/N:
Ide perdana dari Hikari Rio yang katanya sengaja beresin kolong kasur karena punya obsesi ketemu Pitch #gimana
Spesial buat Nekophy—yang udah berhasil bikin sakit jantung begitu tau dia adik dari salah satu member CR; Shira.

This fic have no purposes, targets or anything. It's purely just for f-u-n!
Review or ideas will GREATLY appreciated. Tell Me, and I will give you shout out in the next chapter \:D/