Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Tittle : GPS Love~
Author : Sifuluka-chan
Warning : AU (Alternative Universe), OOC, Gaje, Typo(s) dan banyak warning lainnya :D
Hai aku author baru disini, kalian bisa panggil aku fuluka-chan :)
Ini fanfict pertamaku. Semoga kalian suka :)
HAPPY READING !~
DON'T LIKE? DON'T READ !
.
.
.
Kalian tau kan GPS ? Sebelum naruto pergi, hinata memasang GPS diponsel naruto. Sudah 11 bulan naruto pergi, hinata mencari-cari letak naruto tapi hasilnya NIHIL ! 1tahun berlalu tiba-tiba GPS naruto AKTIF! Hinata melacak tempat GPS itu, tapi nyatanya yang ia temukan bukanlah naruto? Tetapi orang yang mengaku naruto?! Siapakah dia? Dan dimanakah naruto berada ? Penasaran? Baca yukk
.
.
.
.
.
.
"Kaa-san, tou-san. Dimana jaket ku?"Tanya naruto mundar-mandir seperti seterikaan
"Kau ingat-ingat lah naruto!"kata minato tenang sambil menghirup kopinya
"Disitu! Makanya kalau nyari itu gunakan matamu naruto"kata kushina sambil melempar jaket kepada naruto, kushina selalu saja repot saat naruto ingin berkencan dengan hinata, itu membuatnya sedikit geraam, karna mendengar ocehan anaknya yang seperti burung kaka tua itu
"Kaa-san, dimana dompet ku, ayolah dompet dimana kau"kata naruto berapa detik kemudian setelah jaketnya ditemukan, dan begitu seterusnya hingga sebuah panci dapur melayang dan mendarat dikepala kuning jabrik naruto
.
.
.
"Nee-chan, naruto sudah sampai"teriak hanabi dari luar kamar hinata, sepertinya dia sedang asik menonton tv sampai malas menghampiri kakanya yang berada dikamar lantai satu itu
tiba-tiba suara anak tangga yang telah diinjak orang terus-terusan berbunyi menandakan seseorang yang sedang menuruni tangga
"Noh, naruto telah menunggu nee-chan" kata hanabi sambil menatap layar televise "Waaah nee-chan hari ini tampak sangat cantik"kata hanabi melihat dari ujung kaki sampai kepala kaka perempuannya itu membuat hanabi begitu kagum. Dan juga membuat yang dipuji menunjukan semburat merah dipipinya.
"Hihihi ah kau bisa saja, Jaa-ne nee-chan pergi dulu"kata hinata
hinata menemui naruto yang berada didepan mension hyuuga itu, dia tampak sedang memainakan kunci mobil Gallardo *maap kalo salah penulisan* berwarna oranye hitam yang sesuai keperibadian sih rubah ini, tiba-tiba ia berhenti menggerak-gerakan tanganya yang tadinya sedang memutar-mutar kunci mobilnya itu. Ditatapnya hinata lekat-letak dari ujung kaki sampai rambut 'cantik' batin naruto yang melihat kekasihnya ini, hinata hanya bisa diam sambil memunjukan rona merah diwajahnya
"Sudah naruto-kun, jangan menatapku seperti itu"kata hinata dengan suara manja dan juga rona merah yang masih dipipi putih nya itu
"Eh, iyaiya, ayo kita kencan hinata"kata naruto yang tersadar dari lamunannya, dan segera membukakan pintu masuk untuk hime-nya itu.
Didalam mobil, keheningan mendominasi suasana, sampai akhirnya suara lembut itu muncul
"Na-naruto-kun, kita mau kemana"Tanya hinata
"Rahasia, yang pasti ini akan menjadi kencan 'terakhir' kita yang special" kata naruto tersenyum tipis, dan masih berkonsentrasi dengan jalanan
"Terakhir? Oh iya besok pagi naruto sudah pergi"batin hinata, seketika ekspresi hinata menjadi sedih, matanya berubah menjadi berkaca-kaca walaupun sedikit, mata naruto menangkap perubahan hinata, tangan kiri yang tadinya memegang stir mobil berpindah haluan menjadi memegang tangan kanan hinata, lantas. Hinata yang terkejut langsung menatap kearah naruto
"Aku berjanji akan pulang, hinata-hime dan kita akan segera menikah"kata naruto yang masih menatap jalan raya, meskipun begitu hinata tau dari ekspresi naruto, ia benar-benar serius.
.
.
Jam menunjukan pukul 17:28 sore. Hinata dan Naruto sudah sampai ditempat tujuan
betapa terbelalaknya hinata setelah melihat hamparan rumput hijau yang sedang berayun-ayun searah angin, tepak disebelah kiri terdapat banyak bunga lavender disana dan disebelah kanannya ada bunga tulip berwarna oren, dan didepannya adalah pemandangan kota dan matahari yang akan tenggelam
"Indah bukan?"suara naruto membangunkan hinata dari kekaguman tempat ini
"Sangat indah naruto-kun"kata hinata yang masih sibuk mengamati sudut demi sudut tempat, benar-benar seperti khayalan.
Naruto tiduran direrumputan yang tampak disamping itu, disampingnya terdapat hinata yang duduk disebelah naruto
'mungkin ini saatnya'batin naruto, kemudian naruto mengambil sesuatu yang berada disaku celana, dia berdiri membuat hinata ikut berdiri juga
"Ada apa naruto-kun?"Tanya hinata
Tiba-tiba naruto tersungkur dihadapan hinata sambil memperlihatkan cincin dikota cincin berwarna lavender
"Hime, didepan sunset yang indah ini, aku berjanji akan selalu berada disampingmu, menjagamu,melindungi mu selamanya"kata naruto dengan mata yang amat lembut namun serius, yang membuat dipandangnya merasa sangat senang dan berdebar. Naruto memakaikan cincin ke jari manis hinata yang mungil itu dan memeluk hinata erat-erat, tiba-tiba bajunya basah 'Hinata…menangis?' guman naruto dalam hati
"Hime? Kenapa kau menangis?"Tanya naruto yang masih memeluk hinata
"Ini air mata bahagia naruto-kun, karna kau sudah mau berjanji akan terus berada disampingku selamanya"kata hinata dengan suara serak, naruto mengelus puncak kepala hinata memberikan kehangatan kepada gadis indigo itu.
"Iya aku berjanji akan berada disampingmu, walaupun ragaku tidak ada bersamamu, tapi pastikanlah aku ada dihatimu hinata"kata naruto tersenyum lembut. Hinata melihat senyum itu lekat-lekat menangkap dan menyimpan senyum itu diotaknya agar ia tidak lupa akan senyum naruto yang seperti sunset yang mulai habis ini
"Kau janji kan akan pulang?"Tanya hinata menyakana hal yang sama seperti hari-hari sebelumnya
"Iya hime, aku akan kembali sudah ku bilang aku hanya bergi 2bulan saja, aku kan hanya mengurus perusahan tou-san, ku. setelah pulang aku akan….."kata naruto berhenti sejenak membuat hinata bertanya-tanya akan kelanjutan kata-kata orang yang masih mendekapnya
"aku akan apa naruto-kun?"Tanya hinata mengulangi kata-kata naruto
"Aku akan membuatmu menyesal"kata naruto tersenyum aneh
"Menyesal ? apa maksud naruto-kun? Barusan naruto-kun kan sudah berjanji akan melindungiku, menjagaku, tapi kenapa naruto-kun akan membuatku menyesal? Kenapa?"Tanya hinata dengan air mata, dan memukul-mukul dada bindang naruto, naruto memegang pergelangan tangan hinata, membuat hinata berhenti memukuli naruto
"aku akan membuat mu menyesal karna aku akan terus bersamamu dan akan membuatmu tak ingin melepaskan ku"kata naruto menyeringai, sepertinya ia puas membuat kekasihnya itu khawatir setengah mati
"Ihhh… naruto-kun, aku tidaka akn pernah menyesal kalau hal itu akan terjadi"kata hinata memeluk naruto dengan erat
"Hmm, aishiteru hime"kata naruto lembut
"Aishiteru yo, naruto-kun"kata hinata pelan, ia sibuk menghafal bau maskulin yang mulai besok akan hilang didekatnya. Sepertinya hinata tak ingin satupun dari naruto yang ia lupakan. Benar, apapun yang terjadi, hinata tidak akan mau melupakan naruto walaupun naruto telah meninggalkannya~
.
.
"Hinata-hime"sapa naruto ketika melihat hinata telah samapi dibandara, segera naruto lari dan memeluk tubuh mungil hinata, membuat hinata sedikit tersentak
"Naru-kun apa yang kau lakukan? Malu tau, noh banyak orang"kata hinata sambil merona merah
"Oh, kau tak mau berpelukan dengan ku untuk 'terakhir' kalinya begitu? Yasudah, Jaa-ne"kata naruto yang kembali bertingkah dengan pura-pura marah dan tidak perduli
"Bu-bukan begitu…."kata hinata pelan
'ihhhh' batin hinata geram sendiri, lalu berlari menyusul naruto
GREB!
Hinata memeluk naruto dari belakang dengan kencang membuat naruto sendikit terkejut, naruto menyeringai hebat. Untung saja hinata tidak melihat smile evil naruto karna hinata berada dibelakang naruto
"Aku… ingin memelukmu naruto-kun"kata hinata dengan pelan, namun kuping naruto yang tajam mampu mendengar suara hinata walau tergangu dengan suara keramaian bandara
Hinata kembali menghafal wangi tubuh naruto, yang mulai besok tak akan bisa tercium oleh indra pemciumannya itu.
Lama berpelukan membuat mereka sesak nafas dan melepaskan pelukan tersebut
"Mohon perhatian, kepada penumpang pesawat konoha air yang bertujuan suna, dimohon segera memasuki pesawat"suara itu mengejutkan batin hinata, sesak. Itu rasanya mengetahui yang berada dihadapannya akan pergi
"Na-naruto-kun"panggil hinata pelan
"Ada apa hime?tanya naruto
"Ja-jangan se-selingkuh ya"kata hinata menunduk
Bagi naruto itu pernyataan terbodoh yang pernah ia dengan dari hinata, pernyataan bodoh tapi ingin ia dengan. Naruto menepuk puncak kepala hinata
"Hinata no baka"kata naruto tertawa
Meskipun bingung dengan kata-kata naruto tapi hinata tetap memperhatikan wajah naruto dan menyimpannya diotak
"Aku tak akan pernah selingkuh, aku mencintaimu karna tak ada pilihan lain…" jeda naruto
'pilihan lain? Berarti naruto-kun selama ini'batin hinata…. Lalu naruto kembali melanjutkan pernyataannya
"Aku mencintaimu karna tak ada pilihan lain, karna aku tidak bisa mencintai orang lain selain kamu" kata naruto mengulangi dan menlanjutkan kata-katanya
hinata yang mendengar hanya bisa terpaku, dan naruto yang melihat itu hanya tertawa geli melihat kekasihnya cengo(?), naruto yang menyeringai pun langsung mencium bibir hinata singkat, membuat gadis lavender itu merona hebat bak kepiting rebus
"aku pergi hinata, dan aku pastikan akan kembali"kata naruto lalu berlarian
Hinata terus memperhatikan pundak naruto yang semakin jauh.. mulai jam ini, detik ini, menit ini. Naruto tak ada lagi disampingnya, tiba-tiba hinata menjatuhkan air mata
"Aku pasti akan merindukanmu naruto-kun… aku berjanji akan menunggumu… aishiteru…."kata hinata dengan air mata yang berjatuhan yang masih melihat naruto yang semakin lama semakin jauh dan menghilang ditenngah kerumunan banyak orang.
.
.
.
.
Setelah mengantar naruto pergi, hinata pulang, tetapi bukan ke mansion atau ke apartemennya, kemana hayo? Hayo kemana? *author di kentutin readers* xD hinata menuju kerumah yang bernuansa cina-jepang, memastikan rencana yang ia jalankan sore kemarin berhasil
"Tenten-chan, GPS nya aktif kan? Diaman naruto berada sekarang?"Tanya hinata kepada tenten yang masih sibuk memainkan laptop berwarna merah itu
"Aku sudah memsangkan GPS itu kemarin sore, apakah aktif? Sudah bisa digunakan? Dimana naruto-kun berada, cepat beri tahu aku"kata hinata mengguncang-guncang kursi tenten yang mengakibatkan tenten juga berguncang hebat
"Ya, hinata-chan yang bawel, GPS mu sudah aktif dari kemarin sore, semalam aku mengecek dimana keberadaan naruto, dan benar ia berada dirumahnya karna alamat rumah naruto muncul dilayar laptop ku"kata tenten menjelaskan namu matanya masih tetap menatap laptop dia sepertinya sedang asyik membalaskan e-mail dari pacarnya itu yaa siaapa lagi kalau bukan kaka sepupu hinata
"Lalu? Dimana sekarang naruto berada tenten-chan?"Tanya hinata lagi
"hinata no baka, sekarang naruto sedang berada didalam pesawat, pastikan ponselnya dimatikan, bagaimana bisa aku menemukan letak naruto kalau ponselnya saja mati"kata tenten
"Oh begitu, yasudah deh kalau Letak naruto sudah ditemukan e-mail aku yah"kata hinata
"sebegituhnya kah kau tak ingin kehilangan dia?"Tanya tenten yang terdengar aneh
"Iyaap, aku tak akan bisa lepas darinya, bahkan jika ia menyakitiku pun sekalipun aku tak akan berniat untuk melupakan semua tentangnya"kata hinata dengan tulus, tenten mengerti betapa hinata mencintai naruto sama seperti ia mencintai nejii
"Baiklah tenten-chan, aku harus pulang dulu, Jaa-ne"kata hinata dibalas anggukan tenten yang masih sibuk menatap laptop, ia pun keluar kamar tenten dan berniat meninggalkan rumah bernuansa jepang-cina itu, lalu beberapa detik kemudian
JLEEK!
Suara pintu yang dibuka secara kencang walaupun tidak mengangetkan, hinata kembali ke kamar tenten
"Ada apa?"Tanya tenten lagi
"Bagaimana jika sampai besok GPS naruto tidak aktif juga? Bagaimana jika naruto hilang?"Tanya hinata dengan kekhawatiran yang luar biasa
Tenten hanya terdiam, baru kali ini dia melihat eksperesi hinata yang begitu cemas. Dia pun juga berfikir bagaimana jika hal itu terjadi, pasti hinata akan merasa sedih. Ia lalu menoleh kearah hinata yang masih tampak cemas. Ia pun bingung harus menjawab apa.
