Durarara! © Ryōgo Narita
.
i existed within you
.
[alternate time: post-canon, shizuo's pov, kinda ooc]
.
/i –to live is to forget/
Hidup adalah tentang melupakan, kau bilang.
Seperti melupakan apa yang telah berakhir, yang telah lepas
dan telah pergi: jejak-jejakmu yang efemeral di lingkup Ikebukuro,
sisa-sisa napasmu, yang jauh lebih berkabut ketimbang asap rokok di sela jemariku.
Hidup memang tentang melupakan.
Kecuali bahwa, tidak ada yang telah berakhir, atau terlepas, atau pergi;
tidak ada, ketika jarum jam berputar tanpa ujung, tanpa henti. Tidak ada,
ketika semuanya terjadi tanpa pernah dimulai.
Hidup adalah tentang melupakan, kau bilang, dulu
(selagi pengejaran masih berupa ritual, dan jalan-jalan (serta hatimu) yang rusak menjadi tumbal;
kemudian sumpah sakral yang kita gaungkan secara mutual:
aku akan membunuhmu suatu hari! –suatu hari yang tak akan pernah ada, barangkali).
Hidup memang tentang melupakan, bukan?
Melupakan bahwa kau dan aku pernah menjelma kita,
melupakan bahwa seringaimu nyata dan hadirmu-
yang kontradiktif, yang membawa bencana dan rasa sakit, tak juga menjadi pletora.
Hidup adalah tentang melupakan, kau bilang.
Aku tahu, aku tahu.
Sebab itulah, Izaya, sebab itulah,
aku memilih untuk tidak hidup.***
.
fin
a/n:
pertama kali bikin puisi, dan ya, gagal banget lol. tapi aku bisa merana kalo gak nulis shizaya sekarang juga :")
gaya tulisnya emang straightforward banget buat puisi, anggap aja karena sudut pandangnya shizuo yang tidak begitu pandai mengungkapkan kegundahan lewat literasi /ngeles
thank you and see you!
