UE (Unknown Engagement)

Chapter 1

Disclaimer: Riichiro Inagaki & Yusuke Murata

Story: Luchia Hiruma

Pair: Mamori Anezaki, Youichi Hiruma, OC

Rated: T

Genre: Family, Romance

Warning: AU, OOC, OC, typo, gaje, abal, Re-publish karena kemaren kedelete

Ini adalah fic pertamaku sekaligus sebagai author baru di pair HiruMamo. Jadi…

Selamat membacaaa…. Happy Reading…..*teriak-teriak gaje \(^0^)/

.

.

.

.

Youichi hiruma itu kakakku! Ya.. walaupun kata orang-orang dia itu "raja" dari semua AKUMA, tapi dia tetap kakakku.

"Kyaaa… Nii-chan, kenapa tidak membangunkan ku?"

"Kau ini berisik sekali adik sialan!"

"Habis aku kan sudah minta ke n ii-chan untuk membangunkan ku, hari ini aku ada latihan pagi."

Yup beginilah pagi hari yang menyebalkan jika aku menginap di apartement Nii-chan. Dia tidak pernah membangunkan ku, tapi Nii-chan selalu membuatkanku sarapan walaupun hanya roti bakar dengan selai mint (?) dan susu cokelat hangat.

Kebetulan hari ini Nii-chan masuk kuliah siang, jadi dia biasa mengantarku ke sekolah dengan mobil Ferary hitam keluaran terbaru dengan kecepatan penuh.

"Nii-chan biasa tidak kau menyetir dengan lebih normal? Kalau kau terus menyetir dengan cara yang tidak wajar seperti ini jantungku bisa-bisa copot Nii-chaaaaaannnn…" Omel Luchia

"Keh, sudah selesai ceramahnya? Bukankah kau bilang hari ini kau ada latihan?"

"Hah! Iya aku lupa! Kalu begitu aku masuk dulu ya… Daah….. Nii-chaaaannn….."

BLAAM

Setelah menutup pintu mobil aku langsung berlari ke ruang ganti klubku. Ah.. hampir saja aku lupa aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Luchia Hiruma, aku adalah adik dari Youichi Hiruma sang AKUMA yang ditakuti oleh seluruh orang di jepang, mungkin di dunia juga(?).

Klub yang aku ikuti adalah klub karate di Universitas Saikyoudai tingkat pertama dan jurusan yang aku ambil adalah jurusan Psikolog sama dengan jurusan yang diambil oleh Mamori Nee-chan pacar Nii-chan.

Sekarang ku sudah sampai diruang klub karate. Ketika aku membuka pintu klub karate semua temanku sudah selesai mengganti pakaian mereka dan hanya aku saja yang belum mengganti bajuku dengan baju karate.

"Gomen aku telat" aku meminta maaf sambil membungkuk.

"Tidak terlalu terlambat kok, cepat ganti bajumu."

"OK"

aku langsung pergi ke ruang ganti yang berada di bagian terdalam dari ruang klub. Orang yang tadi berbicara dengan ku adalah Karen Hanazono, dia adalah teman sepermainanku.

*SKIP GANTI BAJU DAN LATIHAN PAGI*

"Haaaa… akhirnya selesai juga latihannya"

"SET HUT HUT" aku menoleh kea rah suara yang sangat familiar untukku, ternyata asal suara itu berasal dari teriakan kakakku yang sedang melatih tim amefuto yang dipimpin kakak.

"Eh, ternyata hari ini Youichi-nii ada latihan ya?" Pertanyaan Karen memecahkan lamunanku.

"Setiap hari mereka selalu latihan ya?"

Aku pun langsung pergi ke tempat dimana kelasku berada sambil meninggalkan Karen yang masih terkagum-kagum dengan latihan super sparta (bener ga sih tulisannya?) milik Nii-chan.

" Hei. Lu-chan tunggu aku!" Karen akhirnya sadar kalau aku sudah pergi meninggalkannya.

"Hei. Memangnya kau tidak tertarik dengan latihan Youichi-nii?".

"Aku sudah sangat bosan melihatnya latihan seperti itu setiap hari"

"Oooh.." Karen hanya ber-oh ria saja dengan jawaban ku.

*SKIP WAKTU KULIAH*

Tidak terasa kuliah hari ini selesai juga. Aku dan Karen melangkahkan kaki kami ke kantin Saikyoudai.

"Haah.. apa-apaan ini? Kenapa ramai sekali?" aku mengeluhkan suasana kantin yang lebih ramai dari biasanya.

"Kyaaaa… Hiruma-kun…. Ayo lihat kesini…." Teriak para fans Hiruma (author bingung kenapa hiruma biasa punya fans ya?)

"Minggir kalian gadis-gadis sialan" kalian pasti biasa menebak siapa yang berteriak tadi.

"Yamato-kun… Kau keren sekali hari ini.."

"Hmmm. Terima kasih yaaa…" Yamato menjawab sambil memancarkan senyuman mautnya, dan para fans Yamato pun sampai dibuat pingsan dengan senyuman dari Yamato.

"Oh. Ternyata gara-gara mereka ya" Aku melihat dengan tatapan sangat malas kearah keributan itu terjadi.

Aku langsung menarik Karen kesisi kantin yang lebih sepi atau bisa disebut juga dengan pojokan kantin. Setelah mendapatkan tempat yang nyaman kami langsung memesan makan siang, berhubung kami berdua sudah sangat lapar. Aku memesan jus jeruk dan Fusilli Cheese, sedangkan Karen memesan jus melon dan nasi goreng.

Tidak lama setelah kami memesan makanan pesanan kami pun akhirnya datang. Kami pun langsung menyantapnya tanpa membuang waktu lagi.

"Hy Lu-chan…. Hy Karen-chan…"

"Hy Yamato kun…." Karen menghentikan kegiatan makannya sejenak untuk menyapa yamato, dan menurutku itu hanya buang-buang waktu saja.

"Setelah ini kalian ada acara lagi atau tidak?"

"Kalau alasanmu untuk mengajak kami jalan-jalan aku rasa kami tidak ada waktu untuk melakukan hal itu denganmu." Tanpa ba bi bu lagi aku langsung menolak ajakan dari Yamato.

"Baiklah kalau kalian tidak bisa, tapi lain kali aku harap kalian mau menerima ajakanku ini."

"Tidak tanpa persetujuan dari ku."

Akhirnya nii-chan datang untuk menyelamatkan kami dari ajakan Yamato. Padahal Yamato sudah punya Karin tapi kenapa dia masih mengajak kami jalan dengannya?.

"Oh.. I…Iya… tidak apa-apa kok. Hahaha" jawab Yamato dengan ketakutan dan kabuuuurrrrr…

"Hy.. pulang nanti kau ada acara?"

"Tidak. Memangnya ada apa You-nii?"

"Kita akan pergi bersenang-senang" "Kekekekeke….."

"Hnnn…" Saking bingungnya aku sampai memiringkan kepala tanda aku tidak mengerti.

SKIP TIME

Setelah aku berpamitan dengan Karen aku langsung pergi ke parkiran mobil tempat dimana nii-chan memakirkan mobilnya. Pasti kalian bingung mengapa aku memanggil nii-chan dengan panggilan "You-nii". Itu karena nii-chan tidak memperbolehkan aku memanggilnya dengan sebutan "Nii-chan" dan dia tidak mau memberitahukan aku alasannya.

Akhirnya aku sampai ditempat Nii-chan sekali dari raut wajahnya kalau dia sangat kesal karna dibuat menunggu olehku

"Kau ini lamasekali adik sialan? Jalanmu kaya siput ya?" "kekekekeke….."

"Mou.. Enak saja aku bukan siput tau"

Aku sangat marah kalu Nii-chan mengataiku siput, memangnya dia tidak tau apa kalau jarak dari gedung keparkiran belakang sangat jauh?

"Cepat masuk!" Nii-chan menyuruhku untuk masuk kedalam mobilnya, dari pda disuruh lebih tepat kalau di "memerintah"

SKIP PERJALANAN

Ternyata di membawaku ke toko pastry kariya yng tidak begitu jauh dari kampus.

"Kenapa datang kesini? Bukannya kita mau bersenang-senang?"

"Sudah jangan banyak tanya, cepat pesan."

"Cream puff untuk mamo-nee?"

"Hn"

Aku pun mengangguk tanda bahwa aku mengerti maksud dari nii-chan.

"Jii-san aku pesan semua kue sus masing-masing ."

"Baiklah. Tunggu sebentar "

"Hai. Hnn…."

"You-nii…. Aku boleh pesan strowbery cake itu tidak" aku meminta strowbery cake yang sangat menggiurkan itu dengan nada manja seorang adik pada kakaknya.

"Hn. Pesan saja sampai perutmu meledak karena banyak memakan kue menjijikan itu ." "kekekeke"

"Huuuh… You-nii.." "Haaa… ya sudah, jii-san tambah pesanan ya.. strowbery cake satu.."

"Permisi ini pesanannya.."

"Terima kasih jii-san" dengan senyuman semanis mungkin aku kembangkan.

"Hmmm.. sepertinya aku pernah melihatmu di televisi, apa kau itu artis?" Tanya pemilik toko itu menyelidik.

Sial aku hampir lupa kalau aku ini adalah seorang artis, lebih tepatnya seorang penyanyi.

"Eh.. mungkin hanya perasaan Jii-san saja"

"Tidak. Kau mirip sekali dengan seorang artis yang akhir-akhir ini sering tampil diacara musik."

"Cukup! Ayo pergi."

"Daaaahhhh…. Jii-san… sampai besok yah…"

"Tunggu kau belum memba.."

Sreeettt. Hiruma langsung mengeluarkan deathglear dan akuma techounya untuk mengancam pemilik toko itu. Setelah meninggalkan toko pastry kariya kami lansung melanjutkan perjalanan yang entah kemana tujuannya, karena hanya aniki yang tau tujuan berikutnya.

"Memangnya kau mau memakan kue sialan menjijikan itu?"

"Iya. Aku akan menghabiskannya" aku menjawab dengan wajah menyakinkan.

"Keh. Paling paling nanti kau akan tambah gendut seperti si gendut sialan itu."

"Mou, aku tidak akan menjadi gendut hanya karena memakan kue ini." "Eh Nii-chan? Kau mau memberikan kue sus ini kapan?"

"Kapan-kapan!"

"Huh! Dasar pelit informasi!" akhirnya aku pun mengakhiri pembicaraan yang membosankan ini, karena respon yang kudapat dari Nii-chan sangat menyebalkan. Dia tidak memberikan jawaban yang ku inginkan.

SKIP PERJALANAN

Dan akhirnya aku tau tujuan kami yang sebenarnya, yaitu pulang ke rumah. Setelah mobil ferary hitam dengan plat mobil bertuliskan AKUMA diparkirkan di tempat parkir kami langsung ke apartement nii-chan nomer 666.

"Keh. Kau ternyata sudah sampai lebih dulu dari pada aku ya, kuso mane?"

"Huh! Itu kan gara-gara kau sendiri yang bilang kalau aku harus datang tepat waktu Hiruma-kun."

Hiruma lalu membuka pintu apartement dengan kode-kode angka yang sangat panjang.

Ceklek

Lalu mereka semua masuk kedalam apartement itu dengan dipimpin Hiruma dan diikuti Mamori dan Luchia. Hiruma langsung mendudukkan tubuhnya yang lelah ke sebuah sofa hitam, mamori yang memang sudah sangat hafal dengan posisi ruangan di apartement Hiruma langsung menuju dapur untuk membuatkan secangkir kopi hitam tanpa gula untuk Hiruma dan dua gelas jus jeruk untuk dirinya dan Luchia. Sedangkan luchia sendiri sedang berada di kamarnya untuk menaruh strowbery cake yang baru saja dibelinya. Jika kalian bertanya dimana kue sus-nya, kue itu ada pada Hiruma.

"Hiruma-kun ini kopinya."

"Hn. Ini habiskan sampai perutmu meledak." Hiruma melempar bungkusan yang berisi kue sus yang baru saja dibelinya.

"Hmm.. kue sus. Untukku?"

"Kalau kau tidak mau aku akan membuangnya" hiruma mengambil kue sus itu sambil berpura-pura mau membuangnya. Tentu saja bungkusan itu langsung direbut Mamori.

"Jangan! Masa kau mau membuang kue ini?" Tentu saja bungkusan itu langsung direbut mamori.

"Kekekekeke" "Kalu sudah selesai menghabiskan kue sialan itu kau harus mengerjakan ini semua." Perintah Hiruma sambil memberikan data-data tim yang akan mereka hadapi minggu depan.

"Baiklah kapten." Jawab Mamori yakin.

"Oh iya Hiruma-kun, mana Luchia?"

"Mungkin dikamar sialannya sedang menghabiskan kue sialannya."

"Ooh.." Mamori ber-ooh ria sambil memakan kue yang ke-8 nya.

Kini keduanya sibuk dengan urusan masing-masing. Hiruma yang sedang berpacaran dengan Laptop putih VIAO- nya, sedangkan Mamori mengerjakan berkas-berkas yang diberikan Hiruma tadi. Secara tidak sengaja Hiruma dan Mamori sama sama ingin mengambil berkas yang ada di depan mereka berdua sehingga terjadi pertemuan tangan yang bertautan dan saling memandang satu sama lain. Mereka berdua sama-sama tidak sadar kalau ada yang menyaksikkan tontonan gratis yang romantis ini sambil memfoto adegan langka tersebut.

CLIK

Suara kamera digital membuyarkan lamunan mereka berdua dan keduanya sadar kalau ada orang lain yang memfotonya.

"Wah wah wah waaaahh…. Aku tidak menyangka kalau Nii-chan ku ini bisa juga bersikap romantis juga. Dan aku juga mendapatkan sesuatu yang bagus." Senyum Luchia yang mempergoki adegan romantis Hiruma dan Mamori membuat sebuah perempatan di kepala Hiruma yang menandakan kalau dia sedang kesal karena kelakuan adiknya itu.

"Grrrrrr… DASAR ADIK SIALAN ! KEMARI KAU !" perintah Hiruma. Dan tentusaja Luchia langsung lari menghindar dari amukan kakaknya itu. Mamori yang baru menyadari kejadian itu wajahnya langsung memerah.

Author Note:

Maaf ya ceritanya gaje banget, konsepnya juga belum terlalu jelas, dan mungkin judulnya ga nyambung…

Makasih yang udah baca…

Keep Or Delete

Please REVIEW…